Anda di halaman 1dari 16

----------------------- Page 1-----------------------

MAKALAH

SHOLAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Fiqih Ibadah

Dosen Pengampu : Drs. H. Mahfud, M.Ag

Kelas / Semester : PAI B / 2

Kelompok 6 :

Flavio Muhammad La Totti 1908101070

Yarmahuma Gosah 1908101064

Susi Aprilia Susanti 1908101080

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2019/2020

----------------------- Page 2-----------------------

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil


menyelesaikan Makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa

meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Cirebon , 07 Maret 2020

Penyusun

----------------------- Page 3-----------------------


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR .........................................................................
............................. i

DAFTAR
ISI ...............................................................................
..................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang ..........................................................................
........................... 1

B. Rumusan
Masaslah ..........................................................................
.................... 1

C. Tujuan
Penulisan .........................................................................
......................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian
Sholat ............................................................................
.................... 2

B. Dasar hukum
Sholat ............................................................................
................ 3

C. Sunah-sunah dalam
Sholat ............................................................................
...... 5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................
................................. 7

DAFTAR
PUSTAKA ...........................................................................
.......................... 8
ii

----------------------- Page 4-----------------------

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Shalat merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim


dan shalat

merupakan sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya sebagai


suatu

bentuk ibadah yang di dalamnya terdapat sebuah amalan yang tersusun dari
beberapa

ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan


diakhiri dengan

salam, dan dilakukan sesuai dengan syarat maupun rukun shalat yang telah
ditentukan.

Shalat juga merupakan salah satu dari rukun Islam. Bahkan shalat
merupakan
tiangnya agama, artinya barangsiapa yang mendirikan shalat maka telah
mendirikan

agama Islam dan barangsiapa yang meninggalkan shalat maka telah merobohkan
agama

Islam. Shalat merupakan salah satu komponen utama dalam Islam. Oleh
sebab itu

sebagai seorang muslim harus menguatkan komponen utama tersebut


dengan

mendirikan shalat. Shalat dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan
mungkar.

Maksudnya, dengan shalat yang benar dapat melindungi seseorang untuk


melakukan

perbuatan keji dan mungkar.

B. Rumusan Masalah

A. Apa pengertian Sholat ?

B. Apa dasar hukum Sholat ?

C. Apa saja sunnah-sunnah dalam sholat ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Sholat.

2. Untuk mengetahui dasar-dasar hukum melaksanakan sholat.

3. Untuk mengetahui sunnah apa saja yang ada dalam Sholat.

----------------------- Page 5-----------------------


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat

Kata sholat secara bahasa diartikan sebagai do’a. Sedangkan


menurut istilah,

sholat adalah serangkaian ibadah, terdiri dari perkataan dan


perbuatan tertentu yang

dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam. Dalam


Islam, ibadah

sholat merupakan salah satu bentuk ibadah yang penting serta memiliki
kedududkan

yang sangat tinggi. Sholat disebut sebagai tiang agama. Sholat juga
merupakan garis

1
pembeda antara orang Islam dan orang kafir.

Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan


perbuatan yang dimulai

dengan takbir dan diakhiri dengan salam., yang dengannya kita beribadah
kepada Allah

menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun


secara hakikinya ialah

berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut


kepadaNya serta

menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesaranNya atau mendhohirkan


hajat dan

keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan
pekerjaan atau

2
keduaduanya.

Dari beberapa pengertaian diatas dapat disimpulkan bahwa


shalat adalah

merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataanndengan perbuatan


yang diawali

dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun
yang telah

ditentukan syara.

Sholat terbagi menjadi dua yaitu:

1. Shalat fardhu ( Sholat Wajib )


Sholat yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala dari
Allah SWT, dan

hukumnya wajib kita kerjakan (Fardhu ‘ain) dan hukum


meninggalkannnya

dengan sengaja akan mendapat dosa.

2. Sholat Sunnah

Sholat yang dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak


diwajibkan sehingga

tidak berdosa bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan


dengan baik

dan benar serta penuh keikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat
Allah yang

begitu indah.

1 Azharudin, Latif Ahmad,dkk . 2005.Pengantar Fiqih : Pusat Studi Wanita(PSW) UIN


Jakarta. Hlm.33
2 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam,(Sinar Baru Algensindo), hlm. 53

----------------------- Page 6-----------------------

B. Dasar Hukum

Kesempatan mi’raj merupakan awal diperintahkannya sholat kepada


Rasulullah

SAW, dan setelah itu Allah berulang-ulang menegaskan kembali


perintah-Nya itu

dengan kalimat suruhan dan secara umum berkonteks pada tiga aspek yaitu
sebagai

suuruhan murni yang berimplikasi kewajiban, kemudian suruhan untuk secara


konstan

menjalankannya, serta ketiga berkaitan dengan waktu pelaksanaanya.

Suruhan yang berbentuk perintah murni dikemukakan dalam surat Al-Baqarah ayat
43

yang berbunyi :
َ
َ َ ٰ َّ ُٰ َ ٰ َ
ْ
‫ا لركعين‬ ‫ْ َّ وا قيموا ا لصلوة وا توا ا لزكوة واركعوا مع‬
ِِ ِ

ّٰ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ

Artinya : “ Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama


orang-orang

yang ruku” (Q.S. Al-Baqarah,2:43)

Disamping itu Al-Qur’an juga menyatakan secara eksplisit bahwa sholat itu
merupakan

suatu kewajiban , namun diatur waktu-waktu pelaksanaanya, sebagaimana


dinyatakan

dalam ayat :

ً ُ ٰ َ ْ ْ َ ْ َََ ٰ َّ

ْ ‫َعلى ا لمؤمنين كتبا موقوتا‬ ‫َّ اِن ا لصلوة كانت‬

ِ ِ ِ

ْ ْ َّ ً ُ

Artinya : “ Sesungguhnya sholat itu merupakan suatu kewajiban yang telah


ditentukan

waktu-waktu pelaksanaanya bagi orang-orang beriman” (Q.S. An-Nisa,4:103)

Kendati demikian, Al-Qur’an telah memberikan beberapa isyarat tentang waktu-


waktu

pelaksanaan sholat tersebut yaitu pada dua tepi siang, yaitu pagi dan petang
dan diawal

malam, bagaimana diungkapkan dalam surat Hud ayat 114 yang berbunyi :
َ ّٰ ٰ ْ َ ٰ ۗ ٰ َ ْ ٰ ْ َّ َّ َ ً َ ُ
َّ َ َ َ ٰ َ
ِ ِ ْ ‫وا قم ا لصلوة طرفي ا لنهار وزلفا من ا ليل ۗاِـِۗن ا لحسنت يذ هبن‬
‫َ ِ ِ َّ َ ِ َ ِ َ ِ ْ ِ َ َ ِ ُ ِ ْ َّ ِ ِ ِ ِ ِ ا لسيات ذلك ذ كرى للذ كرين‬

Artinya : “Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang (pagi dan
petang), dan pada

bagian pemulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan


baik itu

menghapuskan perbuatan-perbuatan buruk. Itulah peringatan bagi orang-


orang yang

suka ingat” (Q.S. Hud,11:114).

Kemudian pada ayat lain, Allah juga menyatakan bahwa sholat itu
harus dilakukan

setelah matahari tergelincir di siang hari, setelah gelap malam dan


di waktu fajar,

sebagaiman dikemukakan dalam surat Al-Isra ayat 78 yang berbunyi:


ْ ُ ْ ًًََّّ ‫شمس اِلى غسق ا ليل وقران ا لفجر اِن قران ا لفجر كان‬
‫َ ِ ِ َّ ٰ َ ِ ُ ُ ْ مشهودا َ َ َ ِ ْ َ ْ َ ٰ ْ ُ ّ َ ۗ ِ ْ َ ْ َ ٰ ْ ُ َ ِ ْ ّ َ َ َ ٰ ِ ْ ِ ا قم ا لصلوة لد لوك ا ل‬

ِ
Artinya : “Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap
malam,

dan dirikanlah pula sholat subuh. Sesungguhnya waktu subuh itu disaksikan
malaikat”

(Q.S. Al-Isra,# 17:78)

Sejalan dengan pembatasan yang diberikan Tuhan, Rasulullah


menjelaskan

serta mengajarkan kepada para Sahabatnya tentang pembatasan tersebut


dengan

----------------------- Page 7-----------------------

haditsnya yang Artinya: “ jibril telah datang meluruskan


shalatku, dan shalat

bersamaku di baitullah sebanyak dua kali. Dia shalat dzuhur denganku


ketika tergelincir

matahari, dan melakukan shalat asar ketika bayang-bayang benda


sama dengan

bendanya, shalat maghrib ketika datang waktu berbuka puasa,


shalat isya ketika

terbenam lembayung merah, dan shalat fajar ketika terbit fajar. Dan
keesokan harinya

dia melaksanakan shalat dzuhur ketika bayang-bayang benda sama dengan


bendanya,

shalat asar ketika bayang-bayang benda dua kali lipat bendanya, dan
shalat maghrib

ketika waktu orang sudah selesai berbuka puasa, dan shalat isya kira-
kira pada sepertiga

malam terakhir, dan shalat subuh ketika fajar mulai menguning. Dan dia
berkata, inilah

waktu-waktu yang biasa dipakai oleh para nabi sebelumnya.”

Berdasarkan pada ayat dan hadits diatas maka para ulama kemudian
menetapkan,
bahwa shalat yang wajib dipenuhi oleh umat islam itu ada lima, yaitu
dzuhur (tengah

hari), asar (petang hari), maghrib (saat terbenam matahari), isya (saat
malam hari), dan

subuh (pagi hari). Namun, para ulama ada yang membedakan klasifikasi
kewajibannya

itu. Abu hanifah membaginya menjadi fardhu dan wajib. Dan yang fardhu
menurutnya

terbagi dua kategori, yaitu fardhu ain, yakni wajib bagi setiap muslim,
yaitu shalat lima

kali dalam sehari semalam sebagaimana telah dikemukakan diatas, dan


wajib kifayah,

yakni kewajiban kolektif yang cukup dipenuhi oleh sebagian dari anggota
kelompok

masyarakat saja, yaitu shalat al- janazah. Sedangkan wajib, yakni lebih
rendah tuntutan

3
perintahnya dari fardhu tapi lebih kuat dari sunah, yaitu shalat witir
dan shalat i’ed.

Allah menegaskan arti penting dari shalat:

َْ ْ ْ ۤ َ ْ ٰ ْ َ َ ٰ َّ

ََُ‫َعن ا لفح‬ ‫َّ شاء وا لمنكر َ ِ ْ اِن ا لصلوة تنهى‬

“Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar” (Q.S. Al-
Ankabut

ayat 45).

Dalam ayat lain Allah juga berfirman :

َ ‫وا قيموا ا لصلوة وا توا ا لزكوة‬ ۗ ٰ َّ ُ ٰ َ ٰ َّ ْ َ

َ ُ َ

“Dirikanlah sholat dan bayarlah zakat” (Q.S. Al-Baqarah ayat 110).

ٰ ُ َ

‫وا ستعينوا بالصبر وا لصلوة‬ ۗ

َّ ْ َّ ْ

ِ
ْ

َ ْ َ

ِ ِ

“Dan mohonlah pertolongan untuk bersabar dan sholat” (Q.S. Al-Baqarah


ayat 45 ).

َ ٰ َ ُ َ َّ َ ُ ْ ْ َََْْ

ِ ‫َ ِ ِ ْ ِ َ ِ قد ا فلح ا لمؤمنون ۙ ا لذين هم في َصلتهم خشعون‬

ُْ ْ ْ ْ ْ ُ

3 Azra, Azyumardi, 2008, Kajian Tematik Al-Qur’an tentang Fiqih Ibadah, Hlm.153-
157.

----------------------- Page 8-----------------------

“ Sungguh telah berbahagia orang mukmin yaitu orang yang khusyu di dalam

sholatnya “ (Q.S. Al- Mu’minun 1-2).

ۤ
َ ‫َعلى صلوتهم يحافظون ۘ اولىك هم ا لورثون ۙ ا لذين يرثون ا‬ ‫وا لذين هم‬
‫َّ َ ُ ٰ َ ٰ ُ َ ُ ٰ َ ُ ْ ٰ ُ َ َّ َ ُ َ ْ ۗ ُ ٰ ُ لفر َدوس هم فيها خلدون‬
ِ
ِ
ِ َ ِْ ِ َ ْ
َِ ُ ِ َ ْ

ِِٕ
ْ ْ َ ْ ْ ْ ْ
ْ ْ ْ َ
ِ ِ
ُ

“Dan orang-orang yang menjaga sholat mereka. Merrekalah orang yang


layak untuk

menjadi pewaris , yakni yang mewarisi surge firdaus, kekal mereka di


dalamnya untuk

selama-lamanya” (Q.S. Al- Mu’minun 9-11).


َُۙ ُ َ ْ ُ َ َّ َۙ ْ َ
ْ
‫َعن َصلتهم ساهون‬ ‫َ ْ ٌ ِ ُ َ ِ ْ ِ ْ ْ َ ِ ْ َ فويل للمصلينالذ ين هم‬

“Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai


terhadap salatnya,”

(Q.S. Al-Maun 4-5).

Pokok urusan ialah Islam, sedang tiangnya adalah sholat, dan


puncaknya adalah

berjuang di jalan Allah. Sholat adalah tiang agama tiang


agama,barangsiapa yang

mendirikan sholat maka sesungguhnya ia telah mendirikan agama,


dan barangsiapa

yang tidak mendirikan sholat maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan


agama. Amalan

yang pertama kali di hisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah
sholat. Jika

sholatnya baik maka (akan dinilai) baik seluruh amalannya. Sebaliknya,


jika sholatnya

4
dinilai jelek maka seluruh amalannya juga (akan dinilai) jelek (H.R.
Thabrani).

C. SUNAH-SUNAH DALAM SHOLAT

Sunah-sunah sholat adalah ucapan dan gerakan-gerakan sholat


yang tidak

termasuk dalam rukun sholat, tetapi merupakan bagian dari ibadah sholat.
Apabila

sunah sholat itu tidak dikerjakan, sholat tetap sah. Sunah-sunah sholat
lima waktu

terdiri dari atas sunah

ab’ad dan sunah haiat.

a) Sunah ab’ad adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila


terlupa harus

diganti dengan sujud sahwi. Termasuk sunah ab’ad adalah:

1. Tasyahud awal

2. Duduk tasyahud, dan


3. Membaca sholawat nabi pada tahiyat

b) Sunah haiat adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila


terlupa tidak

perlu dilakukan sujud sahwi. Yang termasuk sunah haiat adalah:

4 Azharudin, Latif Ahmad,dkk. 2005.Pengantar Fiqih : Pusat Studi Wanita(PSW) UIN


Jakarta. Hal.33-35.

----------------------- Page 9-----------------------

1. Mengangkat tangan saat takbiratul ihram;

2. Menghubungkan takbir makmum kepada takbir imam;

3. Memandang ke tempat sujud;

4. Membaca doa iftitah;

5. Diam sejenak sebelum dan sesudah membaca al-fatihah;


6

6. Membaca amin seusai membaca al-fatihah; 7

7. Membaca surat (selain al-fatihah) setelah membaca


al-fatihah; 8

8. Memerhatikan bacaan imam (bagi makmum);

9. Mengeraskan suara (nyaring) pada dua rakaat sholat


magrib, isya dan

subuh;

10. Membaca takbir intiqal (setiap ganti gerakan)


kecuali saat berdiri atau

bangkit dari rukuk;

11. Membaca sami’allahu liman hamidah …. Saat iktidal;

12. Meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut saat


rukuk;

13. Saat rukuk dan sujud membaca doa, rabbigfirli ….

14. Duduk iftirasy pada semua gerakan duduk dalam sholat


kecuali saat

tasyahud akhir;

15. Duduk tawaruk saat tassyahud akhir, yakni telapak


kaki dijulurkan

dibawah kaki kanan, sedangkan telapak kaki kanan


tegak dan jari-jari

kaki menghadap kiblat;

16. Membaca salam sambil menoleh ke kiri sehingga pipi


sebelah kiri

tampak dari belakang;

5
17. Merendahkan suara salam pada salam yang kedua.

5 Junaidi Arsyad,2017,Jurnal Ansiru Nomor 1 Volume 1 Juni, IAIN SU-Medan, hlm.186-


187

----------------------- Page 10-----------------------

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa


perkataanndengan

perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan

rukun yang telah ditentukan syara.

Suruhan yang berbentuk perintah murni dikemukakan dalam surat Al-Baqarah ayat 43

yang berbunyi :
َ
َ َ ٰ َّ ُٰ َ ٰ َ
ْ
‫َّ وا قيموا ا لصلوة وا توا ا لزكوة واركعوا مع ا لركعين‬ ْ

ِِ ِ

ّٰ َ َ ُْ ْ َ َ ُ َ

Artinya : “ Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-
orang

yang ruku” (Q.S. Al-Baqarah,2:43).

Sunah-sunah sholat :

1. Sunah ab’ad adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupa harus
diganti

dengan sujud sahwi.

2. Sunah haiat adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupa tidak
perlu

dilakukan sujud sahwi.

----------------------- Page 11-----------------------


DAFTAR PUSTAKA

Azharudin, Latif Ahmad,dkk. 2005.Pengantar Fiqih : Pusat Studi Wanita(PSW) UIN


Jakarta.

Rasjid Sulaiman, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo.

Azyumardi Arza, 2008, Kajian Tematik Al-Qur’an tentang Fiqih Ibadah.

Arsyad Junaidi,2017,Jurnal Ansiru Nomor 1 Volume 1 Juni , IAIN SU-Medan.

Anda mungkin juga menyukai