Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

W DENGAN MASALAH
RETARDASI MENTAL (RM) PADA An. I DI REJOSARI RT 03/RW 01,
KEMIRI, DI PURWOREJO

Disusun Oleh

Vutukhal Rachma Arfian

(17.0601.0015)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020

i
Universitas Muhammadiyah Magelang
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus.

Laporan ini kami susun dengan melakukan kegiatan diskusi kelompok terlebih
dahulu serta dengan mensitasi materi-materi dari literatur-literatur yang terkait
dengan kosep diabetes mellitus ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga para
pembaca bisa mendapatkan manfaat dengan membaca dan mempelajari laporan
ini.

Magelang, 25 Maret 2020

Penyusun

ii
Universitas Muhammadiyah Magelang
A. Patofisiologi
Istilah retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidupsehari-hari.
Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul
pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi
kecerdasan di bawah normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-
keterbatasan lain pada sedikitnya dua areafungsi adaptif: berbicara dan berbahasa,
keterampilan merawat diri, kerumahtanggaan, keterampilan sosial, penggunaan
sarana-sarana komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik
fungsional, bersantai, dan bekerja.

Penyebab retardasi mental dapat digolongkan menjadi penyebab prenatal, perinatal,


dan pascanatal. Penyabab prenatal termasuk penyakit kromosom gangguan sindrom,
dan gangguan metabolism sejak lahir (fenilketonuria). Penyebab perinatal dapat
digolongkan menjadi yang berhubungandengan masalah intrauterine seperti abrupsio
plasenta, diabetes maternal, dankelahiran premature serta kondisi neonatal termasuk
meningitis dan perdarahan intracranial. Penyebab pascanatal mencakup kondisi-
kondisi yang terjadi karena cedera kepala, infeksi, dan gangguan degeneratif dan
demielinisdasi. Sindrom Fragile-L, sindrom down, dan sindrom alkohol fetal
merupakan sepertiga individu-individu yang menderita retardasi mental. Munculnya
masalah-masalah, seperti paralisis serebral, defisit sensoris, gangguan psikiatrik,
dankejang berhubungan dengan retardasi mental yang lebih berat. Diagnosis retardasi
mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak. Prognosis jangka panjang pada
akhirnya ditentukan oleh seberapa jauh individu tersebut dapaberfungsi mandiri dalam
masyarakat.

1
Universitas Muhammadiyah Magelang
B. Pathway

Gangguan pertumbuhan Gangguan Komunikasi Gangguan interaksi


Verbal
dan perkembangan sosial
Kurang perawatan diri
Resiko Cidera

2
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. W
b. Umur : 41 Tahun
c. Alamat : RT 03/RW 01 Rejosari
d. Pekerjaan : Pekerja Swasta
e. Pendidikan : SMA
f. Agama : Islam
g. Suku bangsa : Jawa
h. Komposisi keluarga :
Jenis Hubungan Pekerjaan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan klien Saat ini
Kepala Pekerja
1. Tn. W Laki-Laki 41 SMA
Keluarga Swasta
2. Ny. E Perempuan Isteri 40 SD IRT
Tidak
3. An. I Perempuan Anak 15 SLB
bekerja
i. Status imunisasi anggota keluarga balita: tidak ada
j. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

3
: Tinggal dalam satu rumah
: Laki-laki meninggal dunia

: Perempuan Meninggal

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Klien

k. Tipe keluarga
Tipe keluarga pada kasus diatas merupakan keluarga inti (nuclear family), karena
terdiri dari suami (Tn. W), isteri (Ny. E) dan seorang anak (An. I) tinggal dalam satu
rumah dan mempunyai ikatan perkawinan.

l. Aktivitas rekreasi keluarga


Ny. E mengatakan sering menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton TV
bersama, mereka tidak memiliki tempat rekreasi khusus dan tidak menjadwalkan
rekreasi khusus.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga pada Tn. W tahap ke-1 merupakan keluarga dengan
anak remaja dengan tujuan melepas anak remaja dan memberikan tanggung jawab
serta kebebasan untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
1) Memperluas jaringan dari keluarga inti menjadi keluarga besar
Tugas ini belum terpenuhi karena An. I mengalami masalah kesehatan, yang
berhubungan dengan kelambatan perkembangan intelektual, sehingga keluarga Tn. W
belum bisa menjadi keluarga besar, karena masalah tersebut.

4
2) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
Keluarga Tn. W belum bisa memenuhi tugas ini karena keterbatasan yang di miliki
oleh An. I menyebabkan An. I dengan usia yang mulai dewasa belum bisa melakukan
segala hal secara mandiri dan harus di bantu oleh kedua orang tuamnya.
c. Riwayat keluarga inti
Dari hasil wawancara didapatkan tidak ada keluarga Keluarga Tn. W yang memiliki
penyakit keturunan seperti hipertensi, ataupun diabetes melitus.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. W belum pernah sakit parah ataupun di rawat di rumah sakit, Ny. W sejak dahulu
memiliki riwayat alergi sabun pencuci pakaian. An. I pernah di operasi beberapa kali
untuk mengangkat kelenjar yang berada di lehernya.

3. Karakteristik Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Denah rumah
KM
KT D
KT
RK

RT

Keterangan:
: Pintu : Jendela
KT : Kamar Tidur RT : Ruang Tamu
RK : Ruang Keluarga D :Dapur
KM : Kamar Mandi

5
2) Keadaan lingkungan dalam rumah
Sebuah rumah permanen milik pribadi, jumlah ruangan 6, yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur keluarga dan 1 kamar mandi. Keluarga sering
berkumpul di ruang keluarga. Keadaan rumah terlihat cukup memadai dan perabot
rumah yang cukup lengkap dan tertata baik. Sumber air minum yang digunakan adalah
air perpipaan artesis. Lingkungan fisik disekitar rumah terlihat bersih.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Halaman rumah cukup luas terdapat pohon pisang, pohon manggga dan ada pohon
jati.
b) Sumber air minum
Sumber air berasal dari PDAM dan sumber air tersebut bisa digunakan untuk minum,
mencuci dan mandi.
c) Pembuangan air kotor
Air kotor dibuang ke sungai dekat rumah Tn. W.
d) Pembuangan sampah
Untuk pembuangan sampah keluarga Tn. W di tempat pembuangan yang dibuat
sendiri
e) Jamban dan kamar mandi
Keluarga memiliki WC didalam rumah, keadaan bersih, WC tipe WC Jongkok.

f) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran yang di timbulkan keluarga Tn. W tidak ada.
g) Sanitasi rumah
Keluarga Tn. W sanitasi rumah baik, dan bersih. Sirkulasi udara cukup dan ventilasi
dalam rumah juga bersih.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. W cukup harmonis, dibuktikan Tn. W rajin
mengikuti pertemuan rutin warga, dan Ny. E sering mengikuti pengajian rutin.
c. Mobilitas geografi keluarga
Selama ini, keluarga Tn. W belum pernah berpindah rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

6
Keluarga Tn. W setiap hari sering berinteraksi dengan masyarakat, mengikuti
pertemuan rukun warga dan ikut andil jika ada tetangga yang terkena musibah.
e. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas layanan kesehatan di wilayah Tn. W berupa Puskesmas dan klinik. Jarak
fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 2 km dan dapat dijangkau dengan
menggunakan motor.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Pola komunikasi antar anggota keluarga adalah komunikasi terbuka, dimana setiap
anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. W saling menghargai satu sama lain, saling membantu dalam mengatasi
masalah keluarga. Apabila ada masalah, Ny. E selalu mendiskusikan dengan
suaminya.
c. Struktur peran formal dan informal
Peran Formal :
1) Tn. W: sebagai kepala rumah tangga, suami, pencari nafkah.
2) Ny. E: istri dan ibu rumah tangga, mempertahankan komunikasi, memfasilitasi
kontak, pertukaran pada benda dan jasa serta memonitor hubungan keluarga.
3) An. I: sebagai anak
Peran Informal :
1) Tn. W: berperan sebagai motivator bagi keluarga.
2) Ny. E: seorang yang tunduk dan patuh kepada suaminya, bertanggung jawab pada
kehidupan rumah tangga dan sebagai penyeimbang dalam keluarga.
3) An. I: berperan sebagai penyemangat Tn. W dan Ny. E untuk tetap menajalankan
kehidupan.
d. Nilai dan norma
Keluarga Tn. W menerapkan aturan dan ketentuan-ketentuan sesuai dengan ajaran
agama islam dan mengharapkan anaknya menjadi anak yang taat dalam menjalankan
agama.

7
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi biologis
1) Keadaan (status) kesehatan
Keadaan kesehatan keluarga Tn. W mengatakan saat ini sehat dan Ny. E mengatakan
An. I hingga saat ini tidak ada keluhan, namun An. I mengalami gangguan
perkembangan dan keterbatasan intelektual atau yang di sebut dengan retardasi
mental.
2) Kebersihan perseorangan
Seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan mandi dengan menggunakan sabun
mandi dan sikat gigi 2x sehari, keramas minimal 4 hari sekali, seluruh anggota tubuh
terlihat bersih. Dalam keluarga diterapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menggunakan sabun dan air mengalir
atau tidak menggunakan kobokan. Keluarga Tn. W mengungkapkan bahwa kesehatan
itu penting mereka juga menyisihkan sedikit tabungannya untuk biaya kesehatan.
3) Penyakit yang sering diderita
Dalam keluarga Tn. W khususnya Ny. E mengatakan saat inisering alergi kulit akibat
sabun pencuci pakaian.
4) Penyakit keturunan
Dari hasil wawancara didapatkan tidak ada keluarga Keluarga Tn. W yang memiliki
penyakit keturunan seperti hipertensi, ataupun diabetes melitus.
5) Penyakit kronis/menular
Dalam keluarga Tn. W tidak memiliki menyakit menular dalam keluarga.
6) Kecacatan
Dalam keluarga Tn. W khususnya pada An. I berbicara tidak jelas, kesulitan
berbicara.
7) Pola makan
Pada keluarga Tn. W terbiasa makan teratur yaitu 3x sehari pagi, siang dan sore,
dengan jenis makanan yang dikonsumsi sayur, nasi dan lauk yang seadanya kadang
mengkonsumsi buah seperti pisang, untuk An.I susah untuk makan dan harus di bantu.

8
8) Pola istirahat
Dalam keluarga Tn. W pola istirahat berbeda-beda pada malam hari 6-7 jam dan tidak
ada yang mengalami gangguan tidur.

b. Fungsi psikologis
1) Keadaan emosi
Dalam keluarga Tn. W saat ini tidak ada masalah yang menyebabkan hubungan antar
anggota keluarga menjadi renggang, keadaan emosi anggota keluarga baik.
2) Kebiasaan buruk
Dalam keluarga Tn. W tidak kebiasaan buruk yang dilakukan.
3) Pengambilan keputusan
Tn. W mengatakan hubungan antar keluarga baik, dan selalu memberi dukungan satu
sama lain dan juga saling menghormati satiap pendapat orang lain, keputusan
ditentukan oleh Tn. W.
4) Ketergantungan obat/bahan
Dalam keluarga Tn. W tidak ada ketergantungan obat.
5) Mencari pelayanan kesehatan
Menurut Ny. E, keluarga sudah tidak membawa An. I ke pelayanan kesehatan karena
merasa bosan dengan pengobatan dan sudah pasrah dengan takdir tentang keadaan An.
I.
c. Fungsi sosial
1) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dalam keluarga Tn. W, untuk Tn. W pendidikan terakhir yaitu
SMA untuk Ny. E pendidikan terakhir SD dan An. I pendidikan di SLB.
2) Hubungan inter keluarga
Dalam keluarga Tn. W setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah saat malam dan
siang hari hubungan dalam keluarga baik.
3) Hubungan dengan orang lain
Tn. W mengatakan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar rumah baik, keluarga
selalu mengikuti aturan-aturan, norma-norma budaya yang ditetapkan oleh perangkat
desa sekitar.

9
4) Kegiatan organisasi sosial
Anggota keluarga Tn W tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat
dan tidak ada yang cukup berpengaruh di masyarakat.

d. Fungsi spiritual
1) Ketaatan beribadah
Dalam keluarga Tn. W selalu taat dalam beribadah yaitu sholat 5 waktu baik dimasjid
maupun di rumah untuk Ny. E serta rutin mengikuti pengajian di dekat rumah.
2) Keyakinan kesehatan
Keluarga yakin jika selalu menjaga kebiasaan sehat maka akan terlindung dari
penyakit.

e. Fungsi kultural
1) Pengambilan keputusan
Tn. W mengatakan hubungan antar keluarga baik, dan selalu memberi dukungan satu
sama lain dan juga saling menghormati satiap pendapat orang lain, setiap keputusan di
tentukan oleh Tn.W.
2) Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Adat yang ada di masyarakat sekitar tidak berpengaruh terhadap kesehatan
3) Tabu-tabu
Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga Tn. W.

f. Fungsi reproduksi
Tn. W mempunyai 1 orang anak perempuan yaitu An.I dengan retardasi mental.
g. Fungsi ekonomi
1) Tulang punggung
Tulang punggung dari keluarga adalah Tn. W dibantu dengan isterinya.
2) Penghasilan
Penghasilan dari keluarga Tn. W tidak pasti, kurang lebih 1 bulan Rp.1. 500.000,-
3) Keadaan ekonomi

10
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian dan biaya untuk
berobat.
4) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga Tn. W menengah.

h. Fungsi perawatan kesehatan keluarga


1) Mengenal masalah
Keluarga Tn. W mengetahui bahwa anaknya mengalami gangguan perkembangan.
1) Mengambil keputusan yang tepat
Keluarga Tn.W dulu pernah membawa anaknya berobat, akan tetapi saat ini sudah
tidak pernah membawa anaknya berobat kembali karena merasa anaknya tidak
mengalami masalah kesehatan.
2) Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. E mengatakan kurang mengerti cara merawat An. I untuk memenuhi
kebutuhannya.
3) Memelihara lingkungan rumah yang mendukung kesehatan
Dalam keluarga Tn.W khususnya Ny. E mengatakan kurang mengerti cara merawat
An. I untuk memenuhi kebutuhannya.
4) Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Menurut Ny. E, keluarga sudah tidak membawa An. I ke pelayanan kesehatan karena
merasa bosan dengan pengobatan dan sudah pasrah dengan takdir tentang keadaan An.
I.

6. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
- Jangka pendek yaitu Keluarga Tn.W khususnya Ny. E menyatakan dirinya merasa
bosan dan jenuh diam di rumah tidak melakukan aktifitas karena sebelumnya pernah
bekerja di pabrik.
- Jangka Panjang yaitu Keluarga Tn. W khususnya Ny.E mengatakan merasa
khawatir dengan keadaan anaknya sekarang.

11
b. Di dalam mengatasi masalah mendikskusikan bersama dengan Tn. W mengenai
masalah yang terjadi di dalam keluarganya.
c. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah Tn. W dan Ny. E selalu mencari informasi yang lengkap, terbuka,
menggunakan kekuatan ikatan keluarga, minta nasehat orang tuanya dan mencari juga
dukungan spiritual.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Selama pengkajian tidak ditemukan adanya cara keluarga mengatasi masalah secara
maladaftif dalam keluarga Tn. W.

7. PEMERIKSAAN FISIK
TB BB TD Nadi RR Suhu Keteterangan/
o
Nama (Cm) (Kg) (mm/Hg x/’ x/’ C Keluhan
)
Tn. W 165 63 130/90 75 20 37 -
Ny. E 155 49 110/80 82 20 36,5 -
An. I 140 30 100/70 85 20 36 Ny. E mengatakan An.
I sering mengamuk
apabila keinginannya
tidak di ikuti

8. HARAPAN KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Persepsi keluarga Tn. W terhadap masalah semuanya akan baik – baik saja selama
keluarga menjaga pola hidup sehat.
b. Harapan terhadap masalah
Keluarga Tn. W menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat ke rumahnya,
dan sangat berharap perawat dapat membantu keluarganya dalam mencegah penyakit
dan mengatasi masalah kesehatan.

12
B. ANALISA DATA
No Tanggal Data Subjektif Data Objektif Etiologi Problem
1. 26 - Ny. E mengatakan - An. I mengalami Ketidakmauan Gangguan
Maret sudah bosan gangguan keluarga Tn. W pertumbuhan
2020 membawa An. I ke perkembangan dan membawa An.I dan
pelayanan intelektual.. ke pelayanan perkembangan
kesehatan. - An. I kesulitan kesehatan
berbicara, rambut
An. I mengalami
kebotakan..
2. 26 - Ny. E - An. I sering Ketidaktahuan Risiko Cedera
Maret mengatakan An. I bermain sendiri di keluarga Tn. W
2020 sering mengamuk luar rumah dalam merawat
apabila - An. I bersikap An. I
keinginannya tidak agresif apabila
di ikuti keinginannya tidak
terpenuhi
- Ny. E selalu
mengikuti
keinginan An. I

C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga
Tn. W membawa An. I ke pelayanan kesehatan.
2. Risiko Cedera berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Tn. W dalam merawat An. I.

13
Universitas Muhammadiyah Magelang
D. Skoring
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga
Tn. W membawa An. I ke pelayanan kesehatan.
No Kriteria Score Pembenaran

1. Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 Masalah dapat diatasi apabila


keluarga mengenal masalah
Retardasi Mental
2. Kemungkinan masalah untuk diubah 1/2 x 2 Masalah mungkin dicegah
: sebagian karena keluarga kooperatif
terhadap penjelasan yang
disampaikan tenaga kesehatan.

3. Potensial masalah untuk di cegah : 2/3 x 1 Potensi masalah masih bisa


Cukup dicegah karena keluarga
memiliki kemauan dan
kemampuan untuk mencegah.

4. Menonjolnya masalah : Masalah 2/2 x 1 Masalah sudah aktual perlu


perlu segera ditangani segera ditangani, keluarga
belum mempunyai kemampuan
untuk menangani.

Total 3 2/3

2. Risiko Cedera berhubungan deengan Ketidaktahuan keluarga Tn. W dalam merawat An. I
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah: Resiko 2/3 x 1 Masalah masih merupakan resiko,
dapat diatasi atau dicegah dengan
keluarga mengenal masalah

2. Kemungkinan Masalah dapat diubah: 1/2 x 2 Masalah dapat sebagian diubah


sebagian dengan keluarga mampu
mengetahui pencegahan masalah

3. Potensi dicegah: cukup. 2/3 x 1 Potensi masalah cukup dapat


dicegah karena masih resiko dengan
keluarga mampu dan mau untuk
mencegah

14
4. Menonjolnya Masalah : Segera ditangani 2/2 x 1 Masalah masih resiko, tetapi perlu
segera ditangani agar tidak menjadi
aktual

Jumlah 2 2/3

15
E. Intervensi
Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan Khusus

Gangguan Setelah 1 x Selama 3x 10 Keluarga dapat a. pengertian retardasi - Kaji pengetahuan keluarga
pertumbuhan pertemuan menit kunjungan mampu merawat dan mental adalah suatu tentang penyebab retardasi
dan keluarga keluarga Tn. W memodifikasi keadaan perkembangan mental
perkembangan diharapkan dapat mencapai lingkungan dalam mental yang terhenti atau - Berikan penjelasan dan
berhubungan keluarga mampu tugas kesehatan keluarga Tn.W tidak lengkap, terutama diskusikan pada keluarga
dengan merawat, dan keluarga terkait a. Kognitif ditandi oleh adanya tentang Retardasi Mental:
Ketidakmauan memanfaatkan dengan masalah 1. keluarga dapat hendaya ketrampilan pengertian,penyebab, tanda
keluarga Tn. W pelayanan Retardasi Mental: menjelaskan selama masa dan gejala, penanganan dan
membawa An.I kesehatan pengertian retardasi perkembangan, sehingga pencegahan Retardasi mental.
ke pelayanan a. Mampu mental berpengaruh pada semua - Edukasi keluarga Tn. W
mengetahui
kesehatan pengertian 2. Keluarga dapat tingkat intelegensia yaitu tentang cara perawatan anak
Retardasi mental. mengetahui penyebab kemampuan dengan retardasi mental
b. Mengetahui retardasi mental kognitif/berfikir, bahasa,
penyebab 3. keluarga dapat motorik dan sosial. - Kolaborasi dengan seluruh
retardasi mental menjelaskantanda Kecerdasan umum di anggota keluarga untuk
c. tanda gejala gejala retardasi mental bawah rata-rata memeriksakan An. I secara
Retardasi mental
4. Keluarga Tn. W b. penyebab retardasi teratur dan rutin ke pelayanan
d. Penanganan
dan pencegahan mampu menegtahui mental yaitu Infeksi, kesehatan
retardasi mental penanganan dan Penyakit saat hamil yang
pencegahan retardasi tidak jelas, Penyakit
mental bawaan lahir, lahir
b. Afektif prematur, gangguan jiwa
1. Keluarga Tn. W berat, depresi
mampu merawat An. I
16
Universitas Muhammadiyah Magelang
yang mengalami psikososial.
retardasi mental c. tanda dan gejala
2. Ny. W mampu retardasi mental Selalu
memberikan makanan cepat lupa apa yang dia
dan perawatan yang pelajari tanpa latihan
dibutuhkan An.I yang terus menerus,
Kesulitan dalam
mempelajari hal-hal yang
baru, Kemampuan bicara
yang kurang, cacat fisik
dan perkembangan gerak,
tingkah laku dan
interaksi yang tidak
lazim
d. cara penanganan
retardasi mental
Pengobatan oleh dokter
untuk mengatasi
gangguan-gangguan fisik
yang menyertai,
pemahaman hal-hal yang
baik dan tidak baik,
memberikan kasih
sayang serta pola asuh
kepada anak,memberikan
Latihan dirumah (cara
makan, berpakaian,
kebersihan diri secara

17
mandiri). Pencegahan
dengan Perawatan
Kehamilan dan
Persalinan yang baik.

Risiko Cedera Setelah 1 x Selama 3x 10 Keluarga dapat a. Penyebab cidera yaitu - kaji pengetahuan keluarga
berhubungan pertemuan menit kunjungan mampu keluarga Cidera, misalnya karena tentang cedera
deengan keluarga Tn. W keluarga Tn. W mampu menciptakan kecelakaan lalu lintas - berikan penjelasan kepada
Ketidaktahuan diharapkan dapat mengenal lingkungan yang atau saat berolahraga keluarga tentang hal-hal yang
keluarga Tn. W keluarga mampu masalah yang aman. b. Lingkungan yang harus di sampaikan kepada
dalam merawat menciptakan berhubungan a. Kognitif aman bagi An.I yaitu anak agar tidak bersikap
An. I lingkungan yang dengan cedera 1. keluarga dapat jauh dari ketinggian, agresif
aman. dan cara merawat menyebutkan tetap awasi saat bermain,
An I. penyebab dari cedera jauhkan dari sumber api, - Edukasi kepada keluarga
a. mampu 2. keluarga tahu air yang sekiranya mengenai peyebab dari
melakukan lingkungan yang aman berbahaya cedera dan lingkungan yang
tindakan yang dan tidak aman
tepat membahayakan bagi - Kolaborasi dengan seluruh
menanggulangi An. I anggota keluarga untuk
cedera yang di mencegah terjadi cidera
alami oleh anak I,
b. mampu
memodifikasi
lingkungan bagi
An. I agar
terhindar dari
cedera.

18
F. Implementasi
No TGL Diagnosa Implementasi Respon Paraf
Keperawatan
1 26 Gangguan - Mengobservasi S: Tn. W dan Ny. E
Maret pertumbuhan dan pengetahuan keluarga mengatakan belum pernah
2020 perkembangan Tn. W tentang mendengar tentang Retardasi
berhubungan Retardasi Mental mental.
dengan -Ny. E mengatakan bingung
Ketidakmauan dengan sakit yang dialami An.
keluarga Tn. W I
membawa An.I ke O: - keluarga Tn.W terlihat
pelayanan masih belum paham dengan
kesehatan Retardasi mental.
-Tn. W terlihat kooperatif

- Memberikan S: Tn. W mengatakan belum


penjelasan dan paham dengan pengertian
diskusikan pada retardasi mental
keluarga tentang - Ny. E mengatakan jika
Retardasi Mental: semasa hamil tidak ada
pengertian,penyebab, masalah.
tanda dan gejala, O: Keluarga Tn. W terlihat
penanganan dan kooperatif dan memperhatikan
pencegahan retardasi saat di beri materi
mental

- mengajarkan S: Keluarga Tn. W khususnya


keluarga Tn. W Ny. E sendiri mengatakan
tentang cara perawatan hanya merawat An. I seperti
anak dengan retardasi pada umumnya.
mental O: Ny. E terlihat
mendengarkan dan
memperhatikan

- Menganjurkan S: Tn. W mengatakan mulai


kepada keluarga Tn. sekarang akan selalu
W memeriksakan An. memeriksakan kondisinya ke
I secara teratur dan puskesmas
rutin ke pelayanan O: Tn. W dan Ny. E terlihat
kesehatan kooperatif saat di beri saran

2. 26 Risiko Cedera - Mengobservasi S: Ny. E mengatakan jika AN.


Maret berhubungan pengetahuan keluarga I sering mengamuk saat tidak
2020 dengan Tn. W tentang cedera dipenuhi keinginannya.
Ketidaktahuan O: Ny. E terlihat

19
keluarga Tn. W memperhatikan dan
dalam merawat mendengarkan saat dijelaskan
An. I
- memberikan S: Ny. E mengatakan sering
penjelasan kepada mengatakan hal yang harus
keluarga tentang hal- dihindari pada An. I
hal yang harus di O: Ny. E terlihat
sampaikan kepada memperhatikan apa saja yang
anak agar tidak harus di sampaikan pada An. I
bersikap agresif

-Mengedukasi kepada S: Ny. E mengatakan jika An.


keluarga mengenai I sering mengamuk dan
penyebab dari cedera melukai dirinya saat
dan lingkungan yang keinginannya tidak dipenuhi
aman O: Ny. E terlihat kooperatif
dan memperhatikan saat
dijelaskan

-berkolaborasi dengan S: Ny. E mengatakan jika AN.


seluruh anggota I pernah di kontrolkan ke
keluarga untuk puksesmas tapi tidak ada
mencegah terjadi perubahan.
cidera O: Tn. W dan Ny. E terlihat
kooperatif.

20
G. Evaluasi
No TGL Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
1. 26 Gangguan pertumbuhan - S: Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang
Maret dan perkembangan retardasi mental, penyebab, tanda dan gejala
2020 berhubungan dengan retardasi mental.
Ketidakmauan keluarga - Keluarga Tn. W mengatakan akan rutin
Tn. W membawa An.I mengontrolkan An. I ke puskesmas
ke pelayanan kesehatan - keluarga mengatakan mulai mampu memodifikasi
lingkungan yang sesuai dengan kondisi keluarga
yang sakit
O: Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang
pengertian retardasi mental
- keluarga dapat menyebutkan 3 dari 4 penyebab
retardasi mental
- keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 tanda dan
gejala retardasi mental
A: Masalah pada keluarga Tn. A teratasi
P: Pertahankan Intervensi
2. 26 Risiko Cedera S: Ny. E mengatakan akan merawat dan menjaga
Maret berhubungan dengan An. I dari cidera
2020 Ketidaktahuan keluarga - Keluarga Tn. W mengatakan sudah paham
Tn. W dalam merawat tentang cara merawat An. I agar terhindar dari
An. I cidera
O: Keluarga Tn. W terlihat mampu memodifikasi
lingkungan agar aman untuk An. I
- Keluarga tampak percaya kepada petugas
kesehatan
A: Masalah pada keluarga Tn. A teratasi
P: Hentikan Intervensi

21
LAMPIRAN

22
Lampiran Leaflet DM

23

Anda mungkin juga menyukai