Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

MATA KULIAH:
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd., M.Si, dan
Rini Herlini, S.E, M.Si, Ak, CA

Disusun Oleh:
Dila Fajria Sianipar 7181142005
Nurmayang Sari Hasibuan 7181142002
Marotua Sitompus 7183142034

Kelas A Reguler
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai model pembelajaran
Think Pair Share, mata kuliah Strategi Belajar Mengajar . Penulis juga berterima kasih
kepada Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd., M.Si, dan Ibu Rini Herlini, S.E, M.Si, Ak, CA
selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, yang telah membimbing
penulis dalam hal penyelesaian tugas ini.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena
itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca, khusunya pengetahuan dalam bidang
kepemimpinan.

Medan , Maret 2020

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... I

DAFTAR ISI ......................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................... 9


3.2 SARAN ............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk


memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam usaha
pencapaian tujuan belajar, perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang
lebih kondusif. Keberhasilan kegiatan belajar melalui perbaikan kualitas
pembelajaran yaitu dengan penggunaan metode belajar yang tepat dan sesuai
dengan keadaan siswa.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman para pendidik dalam
melaksanan aktivitas belajar (Herman, Hudoyo, 2001:113). Pembelajaran
kooperarif merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja dalam
kelompok kecil yang terstruktur dan terdiri dari dua orang/lebih untuk saling
membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
menekankan pada kesadaran siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep,
keterampilan tersebut kepada siswa yang membutuhkan. Dalam pembelajaran
kooperatif Think Pair Share memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir,
menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Ibrahim, dkk. 2006:26).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat model pembelajaran kooperatif?


2. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share?
3. Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran Think Pair Share?
4. Apa saja manfaat dari model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share?
5. Apa kelebihan dan kelemahan yang dimiliki model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
2. Untuk mengetahui hakikat model pembelajaran kooperatif.
3. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran kooperatif Think Pair Share.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran Think Pair
Share.
5. Untuk mengetahui manfaat dari model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran kooperatif
learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang
terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yang
dikemukakan oleh Johnson & Johnson yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses
kelompok. Sedangkan Lie (2005) menyebutkan model pembelajaran kooperatif
tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (student oriented). Dengan
suasana kelas yang demokratis, yang saling membelajarkan memberi kesempatan
peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal. Peran
guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai fasilitator, moderator, organisator
dan mediator terlihat jelas.

B. Hakikat Think Pair Share


Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini berbasis pembelajaran diskusi
kelas. Think Pair Share memiliki prosedur yang secara ekplisit dapat memberi
siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,menjawab, saling membantu satu sama
lain. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu bekerja sama, saling
membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara
koooperatif.
Pembelajaran dengan think pair share ini akan memberikan variasi tersendiri
dalam lingkungan belajar siswa. Silberman (2009: 151) mengemukakan bahwa
salah satu cara terbaik untuk mengembangkan belajar yang aktif adalah
memberikan tugas belajar yang diselesaikan dalam kelompok kecil
siswa. Dengan Think Pair Share siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya
bertukar ide dalam kelompoknya. Rasa percaya diri siswa meningkat dan semua

5
siswa mempunyai kesempatan berpartisipasi di kelas karena sudah memikirkan
jawaban atas pertanyaan guru, tidak seperti biasanya hanya siswa siswa tertentu
saja yang menjawab. Think Pair Share membantu menstrukturkan diskusi. Siswa
mengikuti proses yang telah tertentu sehingga membatasi kesempatan berfikirnya
yang melantur dan tingkah lakunya menyimpang karena mereka harus berfikir
dan melaporkan hasil pemikirannya ke mitranya. Think Pair Share meningkatkan
partisipasi siswa dan meningkatkan banyaknya informasi yamg diingat siswa.
Dengan Think Pair Share siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya bertukar
ide dalam konteks yang tidak mendebarkan hati sebelum mengemukakan idenya
ke dalam kelompok yang lebih besar. Rasa percaya diri siswa meningkat dan
semua siswa mempunyai kesempatan berpartisipasi di kelas karena sudah
memikirkan jawaban atas pertanyaan guru, tidak seperti biasanya hanya siswa
siswa tertentu saja yang menjawab.

C. Langkah-langkah Think Pair Share


Model pembelajaran think pair share ini merupakan model pembelajaran yang
dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan
dan keuntungan sinergi itu. Oleh karena hal itu Silberman (2009: 161)
menyebutkan istilah ”dua kepala tentu lebih baik daripada satu”. Langkah-
langkah dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share sebagai berikut :
 Langkah ke 1 : Guru menyampaikan pertanyaan
Aktifitas : Guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan
pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan
materi yang akan disampaikan.
 Langkah ke 2 : Siswa berpikir secara individual.
Aktifitas : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan guru. Langkah ini
dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil
pemikirannya masing-masing.
 Langkah ke 3 : Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-
masing dengan pasangan.
Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan
memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut
mereka paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk
aktif dalam kerja kelompoknya.
 Langkah ke 4 : Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas .
Aktifitas : Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan
masalah secara individual atau kelompok didepan kelas.
 Langkah ke 5 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan
masalah
Aktifitas : Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.

6
Kegiatan “berpikir-berpasaangan-berbagi” dalam model Think Pair
Share memberikan keuntungan. Siswa secara individu dapat mengembangkan
pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir (think time),
Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Menurut Jones (2002),
akuntabilitas berkembang karena siswa harus saling melaporkan hasil pemikiran
masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan pasangannya, kemudian
pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota
kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif,
sehingga siswa jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling
tidak memberikan ide atau jawaban karena pasangannya.

D. Manfaat Think Pair Share


Manfaat model pembelajaran Think Pair Share :
1) Para peserta didik menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan
tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat
dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak peserta didik yang
mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam
pasangannya. Para peserta didik mungkin mengingat secara lebih seiring
penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik.
2) Para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir
ketika menggunakan Think-Pair-Share. Mereka dapat berkonsentrasi
mendengarkan jawaban peserta didik, mengamati reaksi peserta didik, dan
mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.

E. Kelebihan & Kelemahan Think Pair Share


1. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah:
a) Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung
memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh
kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.
b) Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan
pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam
memecahkan masalah.
c) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam
kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.
d) Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.
e) Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses
pembelajaran
2. Kelemahan model pembelajaran Think Pair Share adalah:
a) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
b) Lebih sedikit ide yang muncul.

7
c) Tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok.
d) Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktifitas.
e) Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu
pengajaran yang berharga, untuk itu guru harus membuat perencanaan yang
seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
f) Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruang kelas.
g) Jumlah siswa ganjil berdampak pada pembentukan kelompok.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu pembelajaran yang efektif
karena membentuk kelompok-kelompok kecil sehingga siswa dapat saling bekerja
sama, berinteraksi,dan bertukar pikir dalam proses belajar. Penerapan model
pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan
hasil belajar dapat dilihat dari aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran Think Pair
Share dan nilai akhir yang berasal dari gabungan nilai individu dan kelompok. Dalam
pelaksanaan model pembelajaran think pair share pada setiap pertemuan mengalami
perubahan materi pokok dan variasi kegiatan, maksudnya adalah adanya variasi media
pembelajaran yang digunakan dan adanya permainan-permainan untuk menunjang
pembelajaran Think Pair Share.

3.2 Saran

1. Untuk para pengajar dalam proses pembelajaran yang menimbulkan kebosanan,


lebih baik menggunakan strategi kooperatif dengan tipe Think Pair Share seperti
penjelasan di atas karena dapat membuat siswa lebih cepat menerima, aktif dan
mampu mengidentifikasi masalah sosial dan pemecahannya.

2. Apabila menggunakan pembelajaran kooperatif guru harus selalu membimbing


siswa dalam berdiskusi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Untuk mendapatkan hasil yang optimal setiap siswa harus aktif dalam berdiskusi
dan harus saling menghargai setiap pendapat, ide, atau gagasan dari anggota yang
lain.

4. Penulis juga menyadari banyak terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas


tersebut. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan agar penulisan
ini lebih baik lai kedepannya. Semoga pembaca juga dapat mengambil manfaat dari
penulisan ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aswita, Effi dan Rini Herlina, “Strategi Belajar Mengajar”. Yogyakarta: K-


Media. 2020
Rudi.2011.Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Online),
(www.rudyunesa.blogspot.com/2011/07/pembelajaran-kooperatif-think-pairs-
hare.html), diakses 2 November 2011

Slavin, R, E. 2008. Cooperatuve Learning. Bandung: Nusa Media

10

Anda mungkin juga menyukai