Disusun Oleh :
Standar Kompetensi
Memahami berbagai tantangan dalam profesi keperawatan
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mengetahui berbagai tantangan dalam profesi keperawatan
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa :
a. Mengetahui dan memahami pengertian dari tantangan dalam profesi keperawatan
b. Mengetahui dan memahami tantangan dalam praktek keperawatan profesional
c. Mengetahui dan memahami tantangan dalam profesi keperawatan
d. Mengetahui dan memahami mengenai karakteristik profesi
e. Mengetahui dan memahami mengenai cirri-ciri keperawatan sebagai profesi
f. Mengetahui dan memahami tantangan dalam pendidikan keperawatan di Indonesia
g. Mengetahui dan memahami tantangan dalam pengaturan praktek keperawatan
h. Mengetahui dan memahami mengenai upaya pembenahan dalam profesi keperawatan
BAB …
TANTANGAN DALAM PROFESI KEPERAWATAN
A. LATAR BELAKANG
Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi
keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses
profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai
dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Profesi Keperawatan, profesi yang
sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan
dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia agar
keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan
tersebut, maka perawat masih harus memperjuangkan langkah-langkah
profesionalisme sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial di Indonesia. Proses ini
merupakan tantangan bagi perawat Indonesia dan perlu dipersiapkan dengan baik,
berencana, berkelanjutan dan tentunya memerlukan waktu yang lama (Potter &
Perry,2009).
Berdasarkan pemahaman terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman
terhadap konsep sehat sakit, serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan
informasi tentang determinan kesehatan bersifat multifaktoral, telah mendorong
pembangunan kesehatan nasional kearah paradigma baru, yaitu paradigma sehat.
Paradigma sehat yang diartikan disini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada
peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada
orang sakit, sehingga kebijakan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan
preventif dengan maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih
sehat dan roduktif serta tidak jatuh sakit. Disisi lain, dipandang dari segi ekonomi,
melakukan investasi dan intervensi pada orang sehat atau pada orang yang tidak sakit
akan lebih cost effective dari pada intervensi terhadap orang sakit. Pada masa
mendatang, perlu diupayakan agar semua policy pemerintah selalu berwawasan
kesehatan, motto-nya akan menjadi "Pembangunan Berwawasan Kesehatan".
B. PENGERTIAN
Tantangan profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan
pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk
berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat
pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan tersebut, maka perawat
masih harus memperjuangkan langkah-langkah profesionalisme sesuai dengan
keadaan dan lingkungan social (Potter & Perry,2009).
Tantangan internal profesi keperawatan adalah meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) tenaga keperawatan sejalan dengan yang telah disepakatinya
keperawatan sebagai suatu profesi pada lokakarya nasional keperawatan (1983),
sehingga keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang bersifat
professional.
Tantangan eksternal profesi keperawatan adalah kesiapan profesi lain untuk
menerima paradigma baru yang kita bawa.
Professional keperawatan adalah proses dinamis dimana profesi keperawatan
yang telah terbentuk (1984) mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik
sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat.
E. KARAKTERISTIK PROFESI
Profesi memiliki beberapa karakteristik utama sebagai berikut :
1. Suatu profesi memerlukan pendidikan lanjut dari anggotanya, demikian juga
landasan dasarnya.
2. Suatu profesi memiliki kerangka pengetahuan teoritis yang mengarah pada
keterampilan, kemampuan, pada orma-norma tertentu
3. Suatu profesi memberikan pelayanan tertentu.
4. Anggota dari suatu profesi memiliki otonomi untuk membuat keputusan dan
melakukan tindakan.
5. Profesi sebagai satu kesatuan memiliki kode etik untuk melakukan praktik
keperawatan.
(Pearson A & Vaughan,1986)
Perawat mempunyai tantangan yang sangat banyak salah satunya yaitu menjalakan
tanggung jawab dan tanggung gugat yang besar. Tantangan dalam profesi keperawatan
salah satunya yaitu mempunyai tanggung jawab yang tinggi, tanggung jawab tersebut
tidak hanya kepada kliennya saja tetapi tanggung jawab yang diutamakan yaitu
tanggung jawab terhadap Tuhannya (Responsibility to God), tanggung jawab tehadap
klien dan masyarakat (Responsibility to Client and Society), dan tanggung jawab
terhadap rekan sejawat dan atasan (Responsibility to Colleague and Supervisor).
Tanggung jawab secara umum, yaitu;
1. Menghargai martabat setiap pasien dan keluargannya
2. Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-obatan
tertentu dan melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang yang
tepat di tempat tersebut.
3. Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi.
4. Apabila didelegasikan oleh dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dan
memberi informasi yang biasanya diberikan oleh dokter
5. Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada
orang yang tepat.
Dan tanggung gugat yang menjadi salah satu tantangan dalam profesi
keperawatan didasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. Tanggung gugat
bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi praktisi-praktisi professional baru dan mengkaji ulang praktisi-
praktisi yang sudah ada
2. Mempertahankan standart perawatan kesehatan,
3. Memberikan fasilitas refleksi professional, pemikiran etis dan pertumbuhan
pribadi sebagai bagian dari professional perawatan kesehatan,
4. Memberi dasar untuk membuat keputusan etis.
Tanggung gugat pada setiap tahap proses keperawatan, meliputi:
1. Tahap Pengkajian
a. Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang mempunyai
tujuan mengumpulkan data.
b. Perawat bertanggung gugat untuk pengumpulan data atau informasi,
mendorong partisipasi pasien dan penentuan keabsahan data yang
dikumpulkan.
c. Pada saat mengkaji perawat bertanggung gugat untuk kesenjangan-
kesenjangan dalam data yang bertentangan data yang tidak atau kurang tepat
atau data yang meragukan.
2. Tahap Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa merupakan keputusan professional perawat menganalisa data dan
merumuskan respon pasien terhadap masalah kesehatan baik actual atau
potensial.
b. Perawat bertanggung gugat untuk keputusan yang dibuat tentang masalah-
masalah kesehatan pasien seperti pernyataan diagnostic (masalah kesehatan
yang timbul pada pasien apakan diakui oleh pasien atau hanya perawat)
c. Apakah perawat mempertimbangkan nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan
atau kebudayaan pasien pada waktu menentukan masalah-masalah kesehatan
3. Tahap Perencanaan
a. Perencanaan merupakan pedoman perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, terdiri dari prioritas masalah, tujuan serta rencana kegiatan
keperawatan.
b. Tanggung gugat yang tercakup pada tahap perencanaan meliputi: penentuan
prioritas, penetapan tujuan dan perencanaan kegiatan-kegiatan keperawatan.
c. Langkah ini semua disatukan ke dalam rencana keperawatan tertulis yang
tersedia bagi semua perawat yang terlibat dalam asuhan keperawatan pasien.
d. Pada tahap ini perawat juga bertanggung gugat untuk menjamin bahwa
prioritas pasien juga dipertimbangkan dalam menetapkan prioritas asuhan.
4. Tahap Implementasi
a. Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari rencana asuhan
keperawatan dalam bentuk tindakan-tindakan keperawatan.
b. Perawat bertanggung gugat untuk semua tindakan yang dilakukannya dalam
memberikan asuhan keperawatan.
c. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan secara langsung atau dengan
bekerja sama dengan orang lain atau dapat pula didelegasikan kepada orang
lain.
d. Kegiatan keperawatan harus dicatat setelah dilaksanakan, oleh sebab itu
dibuat catatan tertulis.
5. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi merupakan tahap penilaian terhadap hasil tindakan keperawatan
yang telah diberikan, termasuk juga menilai semua tahap proses keperawatan.
b. Perawat bertanggung gugat untuk keberhasilan atau kegagalan tindakan
keperawatan.
c. Perawat harus dapat menjelaskan mengapa tujuan pasien tidak tercapai dan
tahap mana dari proses keperawatan yang perlu dirubah dan mengapa hal itu
terjadi.
Setiap tantangan yang meliputi tanggung jawab dan tanggung gugat mempunyai
bagian masing-masing. Dapat disimpulkan bahwa menghadapi tantangan yang sangat
berat tersebut, diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi oleh kaidah etik
profesi. Upaya yang paling strategik untuk dapat menghasilkan perawat pofesional
melalui pendidikan keperawatan profesional.
F. CIRI-CIRI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
Adapun keperawatan sebagai suatu profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah
ilmu dan ketrampilan serta kode etik keperawatan.
2. Telah lulus dari pendidikan pada Jenjang Perguruan Tinggi (JPT) sehingga
diharapkan mampu untuk :
a. Bersikap professional,
b. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan professional
c. Memberi pelayanan asuhan keperawatan professional
d. Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.
3. Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu profesi
dalam bidang kesehatan, yaitu:
a. Sistem pelayanan atau asuhan keperawatan
b. Pendidikan atau pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut
c. perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan
keperawatan registrasi atau legislasi)
d. Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara terencana dan
terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Aziz Alimul Hidayat. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Hamid, A. Y. 2002. Buku Ajar Aspek Spiritual Dalam Keperawatan. Jakarta :EGC
http://www.scribd.com/doc/22136147/Aspek-Legal-Praktek-Perawat
Kelly & Joel. 1995. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi:5. Jakarta : EGC
Munadi, Yudi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung
Persada Press
Pearson A & Vaughan. 1986. Kode Etik Keperawatan di Indonesia. .Jakarta : PPNNI