Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifni Ramadhani Dahlan

NIM : 1800019174
Pertemuan Ke-4 (keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan)
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan dan Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara.
Tujuan dari keselamatan kerja :
 Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan.
 meningkatkan produksi serta produktivitas nasional
 Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien
Untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahaya dilingkungan kerja ada tiga langkah
utama :
1. pengenalan lingkungan kerja
2. evaluasi lingkungan kerja
3. pengendalian lingkungan kerja
TEORI TERJADINYA SUATU KECELAKAAN
 Teori Kebetulan Murni (Pure Chance Theory),”
 Teori Kecenderungan Kecelakaan (Accident Prone Theory),
Lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya,
 Teori Tiga Faktor Utama (Three Main Factor Theory), Penyebab kecelakaan
adalah peralatan.
 Teori Dua Faktor (Two Factor Theory), kecelakaan disebabkan oleh kondisi
berbahaya (unsafe conditions)
 Teori Faktor Manusia (Human FactorsTheory),
menekankan bahwa pada akhirnya semua kecelakaan kerja
-mekanisme terjadinya kecelakaan kerja dengan “domino
sequence” yaitu, Ancestry and Social Environtment, Fault of Person, Unsafe
Acts and or Mechanical or Physical Hazards, Accident,injury.
Pertemuan Ke-5 ( kecelakaan kerja di Industri)
 Salah satu tujuan utama K3 adakah encegah terjadimya kecelakaan kerja di
Industri.
 Kejadian kecelakaan kerja, ternyata menimbulkan kerugian :
a. bersifat ekonomi: bentuk kerusakan, hilangnya waktu kerja, biaya perawatan dan
pengobatan, menurunnya jumlah dan mutu produksi,
b. berupa penderitaan manusia karena cedera, cacat atau bahkan kematian.
 kapasitas kerja yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendidikan,
ketrampilan, gizi dan berbagai faktor lain juga berpengaruhi pada kondisi
kesehatan pekerja.
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
 Klasifikasi kecelakaan menurut jenis kecelakaan : jatuh, tertimpa benda jatuh,
menginjak, terantuk atau terkena benda, kecuali benda jatuh, terjepit atau terhimpit,
gerakan berlebihan atau terus menerus, terpapar atau kontak suhu tinggi, terpapar atau
kontak aliran listrik, kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi, dan jenis kecelakaan
lain.
 Klasifikasi menurut media penyebab :
a. Mesin : mesin pembangkit tenaga, kecuali motor listrik, mesin transmisi, mesin
untuk mengerjakan logam, mesin pengolah kayu, dan mesin lainnya.
b. Alat angkut dan alat angkat : mesin angkat dan peralatannya, alat angkutan di atas
rel, , kecuali kereta api, alat angkutan udara, dan alat angkutan lain.
c. Peralatan lain : pemanas, termasuk motor listrik, kecuali alat listrik lain, alat-alat
listrik, alat kerja dan perlengkapannya kecuali alat listrik tangan, tangga,
pencacah (steger) dan peralatan lainnya
 Klasifikasi menurut sifat cedera :
a. patah tulang, dislokasi/keseleo, regang otot, memar dan luka dalam, amputasi,
luka-luka lain, luka permukaan, memar, luka bakar, keracunan akut / mendadak,
pengaruh cuaca, mati lemas, dan cedera lainnya.
 Klasifikasi menurut bagian tubuh yang cedera
a. kepala, leher, badan angggota atas, anggota bawah, beberapa bagian tubuh.

Pertemuan Ke-6(Analisis Kecelakaan Kerjan HO)


 bahaya (hazard ) ditempat kerja dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara
langsung, ditampat kerja juga hal-hal yang bisa an yaitu bahan-bahan kimia berbahaya
seperti pestisida, resin, pelarut atau pembersih, dan lainnya.
 Evaluasi bahaya ditempat kerja yaitu;
1. Pengamatan di lokasi kepada proses produksi
2. Wawancara dengan pekerja dan supervisor
3. Melakukan survey dilingkungan pekerjaan dan peralatan.
4. Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan yang ada atau merekomendasikan
pentunjuk mengenai batas- batas yang ada yang digunakan untuk keselamatan kerja.
 Pengamatan di lokasi;
1. Mengerti proses produksi dari awal-akhir
2. Mengamati seluruh tahapan kerja setiap operasi berkangsung selama beberapa kali
1. Mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul secara langsung atau dapat menimbulkan
gangguan kesehatan segeran dan kronis.
 Hal-hal penting dalam memonitor kesehatan industry yaitu peralatan yang dipakai untuk
mengukkur tingkat bahan kimia harus dikalibrasi dan dirawat dengan baik.
 Statistik Kecelakaan Kerja
a. Melalui statistik, pekerja selalu diingatkan kepada kemungkinan risiko bahaya yang
ada,
b. Metode yang seragam dalam perhitungan frekuensi dan tingkat keparahan akibat
kecelakaan.
c. Klasifikasi industri dan jenis pekerjaan yang seragam pula.
 Klasifikasi yang seragam dari kecelakaan, berdasar pada kejadian, sifat dan lokasi
cedera.hitungan untuk membandingkan jumlah dan pengaruh kecelakaan antar suatu
industri dengan industri sejenis lainnya dan pencegahan kecelakaan dengan safe T-Score.

Anda mungkin juga menyukai