Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT. TOMKINS

Disusun Oleh:
Rifni Ramadhani Dahlan 1800019174

PRODI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Analisis Biaya sebagai tugas
laporan kunjungan industri. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini
berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, data-data
dari internet, serta data-data dan keterangan dari pembimbing.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini masih
banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
Laporan Kunjungan Industri ke PT. Primarindo Asia Infrastructure ini. Demikian kata
pengantar ini kami buat, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun
guna menyempurnakan karya tulis ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
laporan selanjutnya.

Yogyakarta, 20 agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Tujuan Kunjungan Industri
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
2.2 Sejarah Perusahaan
2.3 Proses Produksi
2.4 Pemasaran (Distribusi)
2.5 Sanitasi dan Penanganan Limbah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Tabel 2.1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan dunia teknologi yang pesat saat ini, dunia pendidikan
khususnya, sangat dituntut untuk lebih menyongsong era globalisasi. Dalam
meningkatkan mutu pendidikan tersebut maka ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) hendaknya diserapi dengan keimanan dan ketaqwaan. Dunia pendidikan
merupakan salah satu wadah bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas diri
sebagai bekal untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat membawa
perubahan menjadi lebih baik dan bermanfaat. Salah satu langkah yang bisa
diterapkan untuk meningkatkan kualitas seseorang dalam dunia pendidikan,
khususnya bagi Perguruan Tinggi di indonesia yaitu dengan melaksanakan
kunjungan industri.
Kunjungan Industri dilakukan sebagai bentuk untuk menggali kualitas
pembelajaran yang didapatkan melalui observasi secara langsung selain ilmu yang
didapatkan dalam bangku perkuliahan. Kunjungan Industri juga sebagai bentuk
bagi seorang mahasiswa untuk melihat secara langsung dunia kerja yang
sesungguhnya. Dalam hal ini, perguruan tinggi Universitas Ahmad Dahlan
khususnya program studi sarjana Teknik Industri telah mengimplementasikan
Kunjungan Industri sebagai upaya dalam menambah ilmu pembelajaran yang luas
bagi mahasiswanya. Kunjungan industri yang dilakukan yaitu mengunjungi
perushaan PT. Primarindo Asia Infrastructure di kabupaten cengkareng, Jakarta
Barat, selanjutnya diharapkan hasil yang didapat setelah melaksanakan Kunjungan
Industri tersebut, kami sebagai mahasiswa S1 Teknik Industri mengetahui lebih
jauh bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Disisi
lain juga mengharapkan adanya dampak jangka panjang dari diselenggarakannya
kegiatan kunjungan industri ini salah satunya dalam rangka penyaluran para
lulusan yang professional dan memiliki kemampuan yang produktif dan siap
bersaing di dunia kerja.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya PT. Primarindo Asia Infrastructure?


2. Apa saja produk dari PT. Primarindo Asia Infrastructure dan apa bahan baku
produk tersebut?
3. Bagaimana proses produksi berbagai jenis baterai dari PT. Primarindo Asia
Infrastructure?
4. Bagaimanakah strategi bisnis yang dilakukan PT. Primarindo Asia
Infrastructure dalam menjalankan bisnisnya?
5. Bagamana cara pengolahan limbah yang diproduksi oleh PT. Primarindo Asia
Infrastructure ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan


penulisan dari makalah kunjungan Industri ini adalah:

1. Untuk memahami sejarah terbentuknya PT. Primarindo Asia Infrastructure


2. Untuk mengetahui produk-produk yang dipasarkan PT. Primarindo Asia
Infrastructure dan bahan baku produk tersebut
3. Untuk mengetahui proses produksi teh botol dari PT. Primarindo Asia
Infrastructure
4. Untuk memahami strategi bisnis di PT. Primarindo Asia Infrastructure dalam
memasarkan bisnisnya
5. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah yang diproduksi oleh PT.
Primarindo Asia Infrastructure

1.4 Tujuan Kunjungan Industri


Adapun tujuan diadakannya Kunjungan Industri antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai bentuk untuk menggali kualitas pembelajaran melalui observasi secara
langsung selain ilmu yang didapatkan dalam bangku perkuliahan.
2. Sebagai bentuk untuk melihat dan memperkenalkan mahasiswa terhadap dunia
kerja yang sesungguhnya.
3. Menambah wawasan mendalam mahasiswa mengenai sebuah indusri yang ada
di indonesia mulai dari jenis industri, produksi, distribusi hingga pemasaran.
4. Sebagai cara yang dilakukan Universitas Ahmad Dahlan untuk meningkatkan
para lulusan yang memiliki kemampuan produktif dan siap bersaing di dunia kerja.
5. Untuk menjalin kerjasama dan memperluas jaringan dan relasi antara siswa dan
pihak industri.

1. 5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kunjungan industri yang dilakukan oleh mahasiswa program studi S1
Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal: Jumat, 5 Mei 2019
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage - Bandung
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. Primarindo Asia Infrastructure
Tahun Berdiri :
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage - Bandung
Situs Web :
Produksi :

2.2 Sejarah Perusahaan


PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang produksi sepatu yang berpusat di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini
pertama kali didirikan pada tahun 1988 yang telah memproduksi merek produk sepatu
yang telah menarik minat beberapa produsen sepatu internasional seperti Reebok,
FILA, Wilson, Puma, LA Gear, Umbro, Diadora, Polo, dan beberapa produsen lainnya
untuk konsumen dalam pasar internasional. Awalnya PT. Primarindo Asia
Infrastructure ini berstatus PMPR dengan nama PT.Bintang Karisma Pada tanggal 30
Agustus 1994 perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Namun pada tahun 2000, pemodal PT Bintang Karisma ini melarikan diri ke
China. Sehingga PT ini menjadi gulung tikar, hingga muncullah dicetuskan pepatah
“tetap optimis menembus bisnis internasional” oleh generasi PT Bintang Karisma
untuk merubah keterpurukannya menjadi suatu kemajuan hingga saat ini, kemudian
diganti nama menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure tbk. Perusahaan ini adalah
sebuah perushaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terbuka ,karena sifatnya
yang terbuka untuk seluruh konsumen.

Letak perusahaan ini berada di Jl.Raya Ranca Balong no 98 Gedebage,Bandung.


Perusahaan ini beralamat di Bandung karena ingin menyesuaikan dengan lokasi
pemodal saaat itu. Luas tanah perusahaan ini cukup luas yakni 10 hektare dan luas
bangunannya yaitu 4 hektare.Organisasi di perusahaan ini terdiri dari yang paling
bawaah yaitu uppreiter,diatasnya ada kepala regu,diatas kepala regu ada kepala
departemen,kepala divisi dan yang paling atas ialah kepala direksi.

2.3 Proses Produksi


2.3.1 Proses Produksi di pabrik

Keunggulan dari development ialah dalam 1 hari perusahaan ini mampu


membuat 7 model sepatu yang berbeda,sesuai customer oriented sehingga dalam
sebulan mampu menghasilkan 400.000 pasang sepatu .Perusahaan ini tidak hanya
memproduksi sepatu olahraga saja,namun multi design,seperti sepatu kantor dan
sekolah. Namun sebenarnya perusahaan ini lebih mengkhususkan ke sepatu anak
sekolah,baik dari sepatu children,junior,woman,and men.ukuran sepatu merk
‘TOMKINS’ ini berkisar dari 28 sampai 44. Bahan produksi yang digunakan
berasal dari dalam negeri dan juga impor dari luar negeri seperti China ,tak hanya
itu, perusahaan juga dibantu dengan mesin-mesin berteknologi tinggi, seperti
Anzani Conveyor Stitching. Mesin ini dapat melakukan pengecekan terhadap
standar-standar produksi yang telah ditetapkan.

PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk ini dalam


melaksanakan proses produksinya membutuhkan berbagai jenis bahan
baku yaitu :
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat
sepatu bagian atas (upper) adalah :
1. Kulit Sapi Olahan.
2. Kulit Sintetis.
3. Kain Mesh.
4. Kain Kanvas.
Untuk bagian bawah (buttom) adalah :
1. Karet Alam.
2. Karet sintetis.
3. Bahan-bahan Kimia.
4. Ethilini Vinil Asetat.
Sedangkan untuk bagian dalam/ tatak sepatu adalah :
1. Nylex.
2. Visapille.
3. Foam Halus.
Kebutuhan bahan baku sebesar 70% masih impor antara lain dari Korea, Taiwan,
Malaysia dan Amerika Serikat.
Bagian –bagian dari sepatu ini meliputi :

 Toe cap (bagian jari kaki)


 Vamp
 Eyestay
 Shoe lace
 Velcro
 Tongue
 Color in
 Quarter in
 Collar in
 Quarter out
 Collar out
 Back counter
 Uot sole
 Shock linner
Sedangkan komponen bottom sepatu Tomkins terdiri dari :

 Out sole ( bagian luar)


 Mid sole (bagian tengah)
 Insole board (bagian dalam)
 Shock linner (bagian penyangga /alas)
Proses – proses dalaam pengolahan / pembuatan sepatu
1. Produksi
Bahan baku yang telah dibeli baik dari local maupun expot disimpan di
dalam gudang bahan baku dan dilakuakan pengelompokan sesuai dengan
jenis,warna,jumlah,daftar material dan dilakuakan packing.
Kemudian dilakuakan pengecekan(QA/QC) baik secara fisik meliputi
warna,kelenturan maupun physic yaitu ketahanan dan keawetan bahan. Bahan
kemudian diberi stiker sebagai tanda,apabila diterima maka di beri tanda “pass”
yang artinya lanjut ke proses produksi,sedangkan apabila ditolak maka diberi
tanda “R” yang artinya barang dikembalikan ke supplier.
2. Cutting
Persiapan meliputi :
- Jumlah lembar bahan baku yang dibutuhkan
- Arah serat material
-Pemotongan material
Disesuiakan dengan asal material, letter (berasal dari hewan asli)

-Sintetic (Dari PU & PUC)


-Tekstil (Dari kanvas / kain)
-Didalam cutting ini juga dilakukan uji kelayakan(QA/QC)

3. Printing
Yaitu proses penyablonan ke upper sepatu. Yang dimana di dalamnya
dilakukan proses:

- Emboss (press mencatat logo)

4. Sewing

Yaitu menyiapkan selutuh komponen menjadi upper sepatu, proses yang dilakukan
yaitu:

- Skiving (Menipiskan bahan)


- Buffing (mengkasarkan pemukaan dari kulit)
- Gauge (pemolaan)
Adanya patokan /tanda penggabungan suatu komponen
dengan komponen lainnya.
- Computer stitching
Yaitu menjahit dengan mesin jahit.
- Proses jahit
Penggabungan beberapa komponen sepatu menjadi
upper (bagian atas sepatu)
- Pemasangan PVC Counter
Bertujuan untuk membentuk bagian belakang sepatu
- Pemasangan touge pada upper
- Perapihan sisa benang
- Pemasangan soe lace pada upper
- Pemasangan tali sepatu
- QC/ Pengecekan upper diterima atau ditolak.
5. Rubber
- Gudang chemical untuk bawah sepatu
- Ruang compound untuk out sole
- Proses knedder/rolling/cutting
- Proses pengepresan
- Mengepres karet menjadi out sole
- Pengecekan outsole apakah sudah selesai atau belum.
6. Assembling
Pengerjaan upper dan out sole sepatu. Meliputi:
i. Comenting insole board
Pengolesan insole board
ii. Toe lasting
Penarikan bagian depan upper dengan mesin toe lasting
iii. Side lasting
Adalah penarikan pada bagian samping upper secara
manual.
iv. Heel lasting
Adalah penarikan pada bagian belakang upper.
v. Marking bottom gue
Yaitu penandaan pada atas,bawah,maupupn samping
upper menggunakan mesin gue untuk membatasi
penandaan.
vi. Primering (pengolesan lem)
vii. Cementing
Yaitu pengeleman upper dan out sole
viii. Attaching lasting upper ke out sole sesuai dengan
tanda.
ix. Pressing
Toe and heel or universal ditekan agar penempelan lem
lebih merekat.
x. Last removing
Dilepas dari las( acuan sepatu)
xi. Arriance stitch
Penjahitan dengan mesin sepatu
xii. Fi ishing
xiii. QA/QC (Masuk grade A Atau grade B)
Grade A => Dijual diseluruh country
Grade B => Barang yang terlihat kurang sempurna
daripada grade A,namun juga tidak cacat.
Grade C => Barang rusak,sobek dan harus dibakar atau
dihancurkan atau tidak layak untuk dijual.
xiv. Packing
Akhir dari proses produksi,barang dikirim ke gudang
barang jadi untuk mendapatkan pemeriksaan 100 %
layak dijual.

Pemeriksaan di laboratorium

Bahan baku berupa material (barang mentah )akan diuji di lab berupa :

 Elongation(standar material)
 Flexibility (Kelenturan bahan)
 Water absortion (daerah resap air terhadap daerah
tersebut)
 Yellowing/ageing (ketahanan terhadap cahaya
matahari)
 Color fotness (kelenturan)
 Bonding test : kekuatan lem upper ke out sole,terdiri
dari
Upper ke out sole (min 3,5 kg)
Upper ke mid sole (min 2,5 kg)
Untuk menegetes kekuatan atau kerekatan lem ini
setiap harinya perusahaan selalu menyobek 2 sepatu
yaitu pada jam 10 pagi dan jam 3 sore.

Tes barang jadi,meliputi:

- Flexibility
- Ageing
- Humidity
Yaitu ketahanan terhadap air maupun panas.
- Final inspection (disimpan di gudang barang jadi)a
- Pengecekan ulang kelayakan sepatu.
- Penyimpanan sepatu di gudang barang jadi untuk
menunggu proses pengiriman.

Development di perusahaan Tomkins :

- Drawing master pattern (Pembuatan gambar/pola yang ditentukan)


- Pecah pattern (pembuatan komponen pattern dari master pattern)
- Pembuatan sampel atau miniatur untuk proses produksi massal.
Mulai dari printing,hand cutting,preparation,sewing upper,out
sole,assembling,finshing)
Pembuatan sampel ini ada 2 jenis yaitu yang bersifat lux (mewah) dan
conversation

Elemen- elemen yang digunakan untuk menentukan harga pokok produksi:

1) Material cost
2) Labour cost (Banyaknya pegawai tergantung komponen sepatu,sepatu yang
komponen nya banyak memerlukan tenaga kerja yang banyak demikian
sebaliknya.
3) Overhead pabrik
Gaji yang diberikan perusahaan sepatu Tomkins kepada karyawannya yang berjumlah
1300 orang adalah berkisar senilai UMR Kota Bandung saat ini yakni 2.310.000
ditambah dengan jamsostek,biaya asuransi,dan jaminan lain sebasar 14% dari gaji
(UMR Plus). Dan karyawan di PT Tomkins ini didominasi dari Akademi Teknik
Kulit (ATK) Yogyakarta.

2.4 Pemasaran
Distribusi pemasaran PT. Primarindo Asia Infrastructure sudah tersebar di
beberapa kota di seluruh Indonesia.Selain ituperusahaan juga sudah bekerjasama
dengan departemen-departemenstore yang ada di Indonesia seperti Matahari, Yogya
Deptartemen Store, Ramayana, danpusat-pusatperbelanjaan lainnya. Perusahaan juga
sudah mendistribusikan produknya secaraonline di situs jual beli online seperti Shopee,
Lazada, Zalora,Tokopedia danjuga perusahaan mempunyai official site TOMKINS
yang dikelola langsung oleh kantor pusat.

Walaupun pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2017 diperkirakan


masih akan sedikit meningkat, namun peningkatan tersebut terutama pada sepatu
dengan brand premium yang memiliki margin keuntungan yang cukup besar. Kondisi
Perseroan saat ini belum memungkinkan untuk memproduksi sepatu dengan brand
premium. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan harga-harga
material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh
dari pasar ekspor ini, sehingga untuk tahun 2017 Perseroan akan lebih fokus melakukan
penjualan di pasar lokal.

Fokus utama dari PT. Primarindo Asia Infrastructure adalah penjualan sepatu untuk
pasaran lokal. Perusahaan ini menerapkan sistem make to stock,dikarenakan
perusahaan memproduksi sepatu dengan jumlah yang sudah ditentukansesuai dengan
dokumen yang dibuat oleh Departemen PPIC lalu disimpan dalam gudang sebagai
stockkemudian didistribusikan setiap hari ke seluruh distributor maupun konsumen
yang memesan.Dalam melakukan kegiatan pemasarannya perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif guna memberikan nilai lebih akan produk yang
dihasilkannya.Keunggulan kompetitif yang mendukung pemasaran PT. Primarindo
Asia Infrastructureini adalah :

a. Hampir semua jenis sepatu dapat di produksi, berkat dukungan mesin yang lengkap.
b. Kecepatan proses produksi, karena adanya peralatan yang lengkap yang tidak
dimiliki produsen sepatu lokal.
c. SDM yang terampil dan sangat berpengalaman mampu menghasilkan produk secara
tepat dan bermutu tinggi.
d. Kemampuan menangani order berskala besar.
e. Memiliki daya awet sepatu yang lebih lama dibandingkan dengan brandlokal lainnya
dengan kekuatan lem minimal standar adalah 3.5 Kg.
f. Selalu mengutamakan keinginan konsumen dalam setiap pengambilan keputusan di
perusahaan.
g. Membuat 5 –7 model barusetiap harinya sesuai dengan tren pasar.

2.5 Sanitasi dan Penanganan Limbah

2.5.1 Sanitasi

Perseroan menerapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan operasional


dengan memperhatikan tanggungjawab terhadap lingkungan. Sebagai wujud
tanggung jawab tersebut, Perseroan menerapkan program: -Melakukan daur ulang
atas limbah produksi, -Melakukan penghijauan di sekitar lingkungan pabrik, -
Melakukan penghematan energi (listrik, air dan bahan bakar), seperti pengurangan
penggunaan lampu, penghematan penggunaan air dan optimalisasi penggunaan
bahan bakar minyak dalam operasional usaha, -Menggunakan kertas daur ulang
untuk beberapa dokumen.

2.5.1 Penanganan Limbah


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai