Oleh
Yunidar Dwi Puspitasari, S.Kep. NIM 192311101079
M. Nurul Huda, S.Kep. NIM 192311101080
E. METODE
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini yaitu
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. MEDIA
Media yang digunakan yaitu leaflet.
G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : M. Nurul Huda
2. Penyaji : M. Nurul Huda dan Yunidar Dwi Puspitasari
3. Moderator : Yunidar Dwi Puspitasari
H. PROSES KEGIATAN
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
O PESERTA
1. Pembukaan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
±2 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
2. Penyuluha Menjelaskan tentang keluarga
n atau berencana 1. Mendengarkan
penyajian Menjelaskan tentang tentang 2. Memperagakan.
± 10menit definisi kontrasepsi
Menjelaskan tentang tentang
macam-macam kontrasepsi
1.
3. Diskusi +5
1. Memberikan kesempatan kepada
1. Ibu memberikan
menit ibu untuk bertanya. pertanyaan kepada
2. Menjawab pertanyaan penyuluhan
2. Mendengarkan
penjelasan
penyuluhan.
4. Penutup 1. Memberikan pertanyaan kepada
1. Menjawab dengan
3 menit sasaran antusias
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2. Mendengarkan
3. Mengucapkan terima kasih dan
3. Menjawab salam
salam
I. EVALUASI
1. Apakah sasaran dapat menjelaskan manfaat kontrasepsi?
2. Apakah sasaran dapat menjelaskan kembali macam-macam kontrasepsi?
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Hartanto, H. 2002. Keluarga Berencana Dan Alat Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Nugroho, T dan Utama I.B. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Saifuddin, A. B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sinclair, C. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC Jakarta.
Sulistyawati, A. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
LAMPIRAN
A. Materi
A. Keluarga Berencana (KB)
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk
membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Sulistyawati, 2013). Selain itu,
pemerintah membentuk kebijakan program KB juga untuk menyelamatkan ibu
dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat
dan melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002). Salah satu cara untuk
mensukseskan program KB adalah dengan pelayanan kontrasepsi.
B. Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. yang
bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu
pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama,
2014).
2. Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat
antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode
Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode
kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida (Handayani, 2010).
b. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormone yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant (Handayani, 2010).
Kontrasepsi Kondom
1) Keuntungan pemakaian kondom
a) Aman dan mudah dipakai
b) Mudah diperoleh
c) Dapat mencegah penyakit kelamin
2) Kekurangan kondom
Beberapa pasangan merasa bahwa kondom sedikit mengganggu dan harus
mempunyai persediaan
Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang
digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu
jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah
didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2010).
Kontrasepsi Suntik
1) Efektivitas kontrasepsi Suntik.
Menurut Sulistyawati (2013), kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas yang
tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, jika penyuntikannya
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Suntik KB tidak disarankan untuk ibu menderita DM, Kelainan jantung atau
pembekuan darah, menyusui kurang dari 6 minggu, dan kelainan fungsi hati.
Suntik KB tidak diperbolehkan bagi penderita kanker payudara dan alat kelamin,
perdarahan pervaginam yang abnormal dan ibu hamil.
4) Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Galaktorea
d) Jerawat
e) Rambut Rontok
f) Perubahan Berat Badan
g) Payudara membesar dan terasa nyeri saat disentuh
Kontrasepsi Implant
1) Jenis kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang
3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg levonorgestrel
dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg.
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
Kontrasepsi AKDR/IUD/Spiral
Penggunaan AKDR disarankan untuk ibu yang memakai cara KB praktis, tidak
ingin punya anak, menyusui. Namun AKRD juga tidak disarankan bagi ibu yang
mengalami pendarahan haid yang lama, menderita anemia berat.
1) Keuntungan
a) Efektif dan praktis
b) Bisa dipakai dalam jangka waktu lama
c) Tidak terganggu faktor lupa
d) Tidak mengganggu ASI
2) Efek samping yang mungkin dialami
a) Haid tidak teratur
b) Haid berlangsung lama
c) Pendarahan ringan
B. Leaflet atau media lainnya