Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN

PEMILIHAN KONTRASEPSI PROGRAM KELUARGA BERENCANA


(KB) PADA PASANGAN USIA SUBUR DI POLI KANDUNGAN RSUD dr.
ABDOER RAHEM SITUBONDO

Disusun guna memenuhi tugas praktik profesi Keperawatan Maternitas

Oleh
Yunidar Dwi Puspitasari, S.Kep. NIM 192311101079
M. Nurul Huda, S.Kep. NIM 192311101080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan: Pemilihan Kontrasepsi Program KB


Sasaran: Pasangan usia subur di Poli Kandungan
Target: pasien
Waktu: 10.00-selesai
Hari/Tanggal: Jumat / 22 November 2019
Tempat: Poli Kandungan RSUD dr.Abdoer Rahem
\
A. LATAR BELAKANG
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita/ibu, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Untuk optimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan tersebut
harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang lain. Juga responsif
terhadap berbagai tahap kehidupan reproduksi wanita. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang
dialami oleh wanita (Sulistyawati, 2013).
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit. Tidak
hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-
metode tersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi. Dalam memilih suatu metode, wanita harus menimbang
berbagai faktor, termasuk status kesehatan mereka, efek samping potensial suatu
metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, besarnya
keluarga yang diinginkan, kerjasama pasangan, dan norma budaya mengenai
kemampuan mempunyai anak (Wiknjosastro, 2007).
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun demikian,
meskipun telah mempertimbangkan untung rugi semua kontrasepsi yang tersedia,
tetap saja terdapat kesulitan untuk mengontrol fertilitas secara aman, efektif,
dengan metode yang dapat diterima, baik secara perseorangan maupun budaya
pada berbagai tingkat reproduksi (Sulistyawati, 2013).

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU) / STANDART KOMPETENSI


Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang
program berencana dan kontrasepsi.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) / KOMPETENSI DASAR


Setelah mendapatkan penyuluhan sasaran mampu:
1. Sasaran memahami tentang keluarga berencana
2. Sasaran memahami tentang definisi kontrasepsi
3. Sasaran memahami tentang macam-macam kontrasepsi

D. GARIS BESAR MATERI


1. Keluarga Berencana
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Tujuan dilaksanakan program KB yaitu
untuk membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Sulistyawati, 2013).
2. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. yang bersifat
sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007).
3. Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
b. Metode Kontrasepsi Hormonal
c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
d. Metode Kontrasepsi Mantap

E. METODE
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini yaitu
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

F. MEDIA
Media yang digunakan yaitu leaflet.

G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : M. Nurul Huda
2. Penyaji : M. Nurul Huda dan Yunidar Dwi Puspitasari
3. Moderator : Yunidar Dwi Puspitasari

H. PROSES KEGIATAN
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
O PESERTA
1. Pembukaan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
±2 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
2. Penyuluha Menjelaskan tentang keluarga
n atau berencana 1. Mendengarkan
penyajian Menjelaskan tentang tentang 2. Memperagakan.
± 10menit definisi kontrasepsi
Menjelaskan tentang tentang
macam-macam kontrasepsi
1.
3. Diskusi +5
1. Memberikan kesempatan kepada
1. Ibu memberikan
menit ibu untuk bertanya. pertanyaan kepada
2. Menjawab pertanyaan penyuluhan
2. Mendengarkan
penjelasan
penyuluhan.
    
4. Penutup 1. Memberikan pertanyaan kepada
1. Menjawab dengan
3 menit sasaran antusias
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2. Mendengarkan
3. Mengucapkan terima kasih dan
3. Menjawab salam
salam

I. EVALUASI
1. Apakah sasaran dapat menjelaskan manfaat kontrasepsi?
2. Apakah sasaran dapat menjelaskan kembali macam-macam kontrasepsi?

DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Hartanto, H. 2002. Keluarga Berencana Dan Alat Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Nugroho, T dan Utama I.B. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Saifuddin, A. B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sinclair, C. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC Jakarta.
Sulistyawati, A. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

LAMPIRAN
A. Materi
A. Keluarga Berencana (KB)
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk
membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Sulistyawati, 2013). Selain itu,
pemerintah membentuk kebijakan program KB juga untuk menyelamatkan ibu
dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat
dan melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002). Salah satu cara untuk
mensukseskan program KB adalah dengan pelayanan kontrasepsi.

B. Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. yang
bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu
pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama,
2014).

2. Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat
antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode
Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode
kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida (Handayani, 2010).
b. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormone yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant (Handayani, 2010).

c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung
hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau
Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20
mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).
d. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba
falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP
sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat
saluran vas deferens, sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi
(Handayani, 2010).

Kontrasepsi Kondom
1) Keuntungan pemakaian kondom
a) Aman dan mudah dipakai
b) Mudah diperoleh
c) Dapat mencegah penyakit kelamin
2) Kekurangan kondom
Beberapa pasangan merasa bahwa kondom sedikit mengganggu dan harus
mempunyai persediaan
Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang
digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu
jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah
didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2010).

2) Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:


a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung
hormon aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap
hari.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormon bervariasi.
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet
tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.

3) Keuntungan KB Pil menurut Handayani (2010) yaitu:


a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c) Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
d) Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse
e) Mudah dihentikan setiap saat
f) Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
g) Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
4) Keterbatasan KB Pil menurut Sinclair (2010) yaitu:
a) Perdarahan haid yang berat
b) Perdarahan diantara siklus haid
c) Kenaikan berat badan
d) Mual dan muntah
e) Hipertensi
f) Jerawat
g) Nyeri tekan payudara
h) Pusing

Kontrasepsi Suntik
1) Efektivitas kontrasepsi Suntik.
Menurut Sulistyawati (2013), kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas yang
tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, jika penyuntikannya
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Suntik KB tidak disarankan untuk ibu menderita DM, Kelainan jantung atau
pembekuan darah, menyusui kurang dari 6 minggu, dan kelainan fungsi hati.
Suntik KB tidak diperbolehkan bagi penderita kanker payudara dan alat kelamin,
perdarahan pervaginam yang abnormal dan ibu hamil.

2) Jenis kontrasepsi Suntik


Menurut Sulistyawati (2013), terdapat dua jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
a) Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang
diberikan setiap tiga bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah
pantat).
b) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik
intramuscular (di daerah pantat atau bokong).

3) Keuntungan kontrasepsi Suntik


Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif, pencegah kehamilan jangka
panjang, tidak berpengaruh pada hubungan seksual, tidak mengandung estrogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan
pembekuan darah, tidak mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, klien
tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih
35 tahun sampai perimenopause, membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik, menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan mencegah
beberapa penyebab penyakit radang panggul (Sulistyawati, 2013).

4) Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Galaktorea
d) Jerawat
e) Rambut Rontok
f) Perubahan Berat Badan
g) Payudara membesar dan terasa nyeri saat disentuh

Kontrasepsi Implant
1) Jenis kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang
3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg levonorgestrel
dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg.
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

2) Keuntungan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:


a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
f) Tidak mengganggu ASI
g) Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
h) Mengurangi nyeri haid
i) Mengurangi jumlah darah haid
j) Mengurangi dan memperbaiki anemia
k) Melindungi terjadinya kanker endometrium

3) Keterbatasan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:


Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spooting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.
Implan tidak disarankan untuk ibu menderita DM, Kelainan jantung atau
pembekuan darah, menyusui kurang dari 6 minggu, dan kelainan fungsi hati.
Implan tidak diperbolehkan bagi penderita kanker payudara dan alat kelamin,
perdarahan pervaginam yang abnormal dan ibu hamil.

Kontrasepsi AKDR/IUD/Spiral
Penggunaan AKDR disarankan untuk ibu yang memakai cara KB praktis, tidak
ingin punya anak, menyusui. Namun AKRD juga tidak disarankan bagi ibu yang
mengalami pendarahan haid yang lama, menderita anemia berat.
1) Keuntungan
a) Efektif dan praktis
b) Bisa dipakai dalam jangka waktu lama
c) Tidak terganggu faktor lupa
d) Tidak mengganggu ASI
2) Efek samping yang mungkin dialami
a) Haid tidak teratur
b) Haid berlangsung lama
c) Pendarahan ringan
B. Leaflet atau media lainnya

Anda mungkin juga menyukai