PENGESAHAN SKRIPSI
Nomor : …………………………..
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakutas Teknik dan Ilmu Kelautan
Universitas Hang Tuah
Surabaya, _______2020
Mengetahui:
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Ketua Jurusan Teknik Perkapalan
Dr. Drs. Viv Djanant Prasita, M. App. Sc Tri Agung Kristiyono, S.T., M.T.
NIK. 01050 NIK. 01233
iii
Surabaya, _______2020
NIM 2016.02.1.0046
DOSEN PEMBIMBING :
ABSTRAK
Stabilitas adalah salah satu tolok ukur yang penting dalam pengoprasian kapal.
Lengan penegak (GZ) adalah salah satu kriteria pada stabilitas statis. Besarnya
nilai GZ dapat dipengaruhi oleh bentuk badan kapal (Coefficient Block), besar dan
letak muatan (Tinggi Titik Berat dari Lunas) dan sudut keolengan. Dengan
melakukan variasi pemodelan dari data kapal yang ada, sehingga didapatkan GZ
setiap data kapal dari software maxsurf. Dari hasil tersebut, dengan menggunakan
metode regresi linier pada software SPSS didapatkan hubungan dari parameter
CB, KG dan sudut terhadap GZ, pada parameter KG memberikan pengaruh
negative ( - ) pada GZ yang artinya semakin besar nilai KG nilai GZ akan semakin
kecil, sedangkan pada parameter CB dan sudut memberikan pengaruh negative
( - ) dan positif ( + ) pada posisi sudut tertentu.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Parameter Cb, Kg Dan Sudut
Kemiringan Kapal Ikan Tradisional Terhadap Lengan Penegak (GZ)”.
Skripsi merupakan tugas akhir dari masa perkuliahan yang harus dipenuhi
untuk melengkapi persyaratan akademis dalam meraih gelar Sarjana Teknik
Perkapalan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Surabaya.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam pembahasan
materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis. Sehingga
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun mudah-
mudahan dikemudian hari dapat memperbaiki segala kekuranganya. Dan tidak
lepas dari dorongan, dukungan, maupun bantuan dari berbagai pihak. Mulai dari
awal proses pembuatan skripsi, proses penelitian hingga selesai pembuatan skripsi
ini. Dengan rasa hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
DAFTAR ISI
halaman Judul...........................................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
Halaman Pernyataan...............................................................................................iii
Abstrak....................................................................................................................iv
Kata Pengantar.........................................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................vii
Daftar Gambar..........................................................................................................x
Daftar Tabel...........................................................................................................xii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiii
Bab I.........................................................................................................................1
5.1 Kesimpulan..............................................................................................49
5.2 Saran........................................................................................................50
Bab V Daftar Pustaka.............................................................................................51
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pemodelan Badan Kapal Ikan 5GT Dalam Bentuk 3D........................37
Gambar 4.3 Kurva Lengan Penegak Maxsurf Stability dan Model Regresi I.........40
Gambar 4.4 Kurva Lengan Penegak Maxsurf Stability dan Model Regresi II.......41
Gambar 4.5 Kurva Lengan Penegak Maxsurf Stability dan Model Regresi III......42
Gambar 4.6 Kurva Lengan Penegak Maxsurf Stability dan Model Regresi IV......43
Gambar 4.7 Kurva Lengan Penegak Maxsurf Stability dan Model Regresi V.......45
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lain yang
dipergunakan untuk melakukan pengangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan,
pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan (Pamungkas, 2013).
Fungsinya yang begitu penting mengharuskan kapal penangkap ikan memiliki
kualitas yang baik sehingga aman digunakan dan menunjang dalam
kesuksesan Operasi Penangkapan Ikan (OPI) (Susanto, dkk, 2010). Rasio
dimensi utama, parameter hidrostatis dan kondisi stabilitas kapal adalah tolok
ukur dalam menilai kualitas suatu kapal.
Stabilitas kapal sangat penting bagi keselamatan dan kelaiklautan
kapal. Menurut Hind (1967) stabilitas adalah kemampuan kapal untuk kembali
ke posisi semula sesudah mengalami miring akibat bekerjanya gaya-gaya dari
luar atau dalam kapal. Santoso dan Sudjono (1983) menyatakan bahwa ada 3
titik semu yang penting dalam stabilitas suatu kapal yaitu : titik berat (G), titik
apung (B) dan metacenter (M).
Karakteristik geometri yang berhubungan dengan stabilitas adalah
perbandingan antara lebar dan sarat kapal, perbandingan antara lambung
timbul dan lebar kapal serta koefisien bentuk kapal (CB) pada sudut
kemiringan tertentu (Paroka, 2018). Hasil penelitian oleh Novita, Martiyani,
Ariyani (2016) menyatakan bahwa dimana titik gravitasi bergeser ke bawah
sehingga nilai KG mengecil. Mengecilnya nilai KG memberikan dampak
terhadap lengan penegak (righting arm) dan energi pembalik kapal ke posisi
tegak semula. Di mana nilai GZ (lengan penegak) dapat menunjukkan kualitas
stabilitas statis kapal.
Berdasarkan hal tersebut, di mana nilai CB, KG, dan sudut kemiringan
dapat mempengaruhi lengan penegak (righting arm). Maka, peneliti akan
membandingkan beberapa data kapal ikan, selanjutnya menentukan nilai
lengan penegak (GZ) dengan bantuan Stability Maxsurf Stability dan
2
menggunakan kriteria Code on Intact Stability for All Type of Ships Covered
by IMO Instruments Resolution A. 749 (18), dari hasil tersebut dilakukan
analisa hubungan parameter dengan menggunakan metode regresi linier
berganda menggunakan SPSS. Kemudian, untuk mengevaluasi tingkat error
terhadap pengujian akan menggunakan Normalized Root Mean Squared Error
(NRMSE) agar didapatkan hasil yang akurat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kapal perikanan adalah kapal perahu atau alat apung lain yang
digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, budidaya ikan, pengangkut ikan pengolah ikan, pelatihan
perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan (Soekarsono N.A., 1995).
Kapal perikanan adalah kapal yang digunakan dalam kegiatan
perikanan yang mencakup penggunaan atau aktivitas penangkapan atau
mengumpulkan sumberdaya perairan, serta penggunaan dalam beberapa
aktivitas seperti riset, training dan inspeksi sumberdaya perairan (Nomura,
yamazaki, 1977).
Kapal perikanan adalah kapal yang dibangun untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan usaha penangkapan ikan dengan ukuran, rancangan
bentuk dek, kapasitas muat, akomodasi, mesin serta berbagai perlengkapan
yang secara keseluruhan disesuaikan dengan fungsi dalam rencana operasi
(Fyson J, 1985).
4
3. Kapal Survey
5
4. Kapal latih
1. Panjang Kapal
Panjang seluruh atau LOA (length over all) adalah jarak
horizontal, diukur mulai dari titik terdepan dari linggi
haluan sampai dengan titik terbelakang dari buritan.
Panjang garis air atau Lwl (length of water line) adalah
panjang garis air yang diukur antara titik perpotongan Lwl
pada badan kapal bagian haluan dan badan kapal bagian
buritan.
G
ambar 2.1 Panjang Kapal
Lwl : Garis air (wl) pada kondisi kapal penuh (load water line).
Keterangan:
Lebar terbesar (breadth maximum)
Gading (frame)
kembali sewaktu menyenget. Dengan kata lain bila kapal senget tidak ada
MP maupun momen penerus sehingga kapal tetap miring pada sudut
senget yang sama, penyebabnya adalah titik G terlalu tinggi dan berimpit
dengan titik M karena terlalu banyak muatan di bagian atas kapal.
Secara definisi titik berat (G) ialah titik tangkap dari semua gaya-
gaya yang bekerja kebawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan
oleh hasil percobaan stabilitas. Perlu diketahui bahwa, letak titik G
tergantung daripada pembagian berat dikapal. Jadi selama tidak ada berat
yang di geser, titik G tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau
mengangguk.
16
3. Titik Metasentris
Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal,
merupakan sebuah titik semu dari batas dimana titik G tidak boleh
melewati di atasnya agar supaya kapal tetap mempunyai stabilitas yang
positif (stabil). Meta artinya berubah-ubah, jadi titik metasentris dapat
berubah letaknya dan tergantung dari besarnya sudut senget. Apabila kapal
senget pada sudut kecil (tidak lebih dari 150), maka titik apung B bergerak
di sepanjang busur dimana titik M merupakan titik 39 pusatnya di bidang
tengah kapal (centre of line) dan pada sudut senget yang kecil ini
perpindahan letak titik M masih sangat kecil, sehingga masih dapat
dikatakan tetap.
Keterangan :
5. GM (Tinggi Metasentris)
Tinggi metasentris atau metacentris high (GM) yaitu jarak tegak
antara titik G dan titik M. Nilai GM inilah yang menunjukkan keadaan
stabilitas awal kapal atau keadaan stabilitas kapal selama pelayaran nanti
KG = KM – GM
180
tinggi YZ. Dimana titik Z bernilai 1 rad ( ¿; dan
п
5. Area dibawah kurva menggambarkan kemampuan kapal untuk
menyerap energy yang diberikan oleh angin, gelombang dan gaya
eksternal lainnya.
6. Luas di bawah kurva merupakan indikasi dari kemampuan kapal
untuk kembali ke posisi semula / stabil. Semakin besar luas di
bawah kurva maka semakin besar pula kemampuan kapal untuk
mengatasi gaya-gaya yang membuat kapal terbalik.
7. Lengan kopel maksimum merupakan indikasi dari kemampuan
kapal untuk kembali ke posisi stabil pada sudut oleng tertinggi.
2.4 IMO
2.5 Maxsurf
2.7 Regresi
Pada model regresi, variabel dibedakan menjadi dua bagian yaitu
variabel respon atau biasa juga disebut variabel bergantung serta variabel
explanary atau biasa juga disebut variabel penduga atau disebut juga variabel
bebas (Nawari, 2010).
Regresi linier terbagi atas dua jenis yaitu regresi linier sederhana dan
regresi linier berganda. Regresi linier sederhana merupakan model regresi
linier yang terdiri dari satu variabel tak bebas (Y) dan satu variabel bebas (X)
sedangkan regresi linier berganda merupakan model regresi yang terdiri dari
satu variabel tak bebas dan memiliki lebih dari satu variabel bebas. Model
regresi berganda adalah model yang mempelajari tentang ketergantungan
peubah respon terhadap dua atau lebih peubah penjelas (Gujarati, 2006).
Peubah-peubah X1,…, Xp-1 di dalam suatu model regresi tidak harus
mewakili peubah-peubah bebas yang berbeda, sebagaimana akan segera kita
lihat. Oleh kerana itu kita dapat mendefinisikan model regresi linear umum,
dengan suku-suku galat yang menyebar normal (Hatidja, 2006). Sebagai
berikut: 𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑖 + 𝛽2𝑋2𝑖 + ⋯ + 𝛽𝑝−1𝑋𝑝−1,𝑖 +𝜀𝑖 Dalam hal ini : 𝑌𝑖
adalah variabel tidak bebas untuk pengamatan ke-i, untuk i = 1, 2, …, n. 𝛽0,
𝛽1, 𝛽2, … , 𝛽𝑝−1 adalah parameter 𝑋1𝑖 ,𝑋2𝑖 , … ,𝑋𝑝−1,𝑖 adalah variabel
bebas, untuk i = 1, 2, …, n. 𝜀𝑖 adalah galat, yang saling bebas dan berdistribusi
𝑁(0, 𝜎2).
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97)
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh
besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).
Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi
semakin mendekati 43 satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen pada
penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah
Adjusted R Square (Imam Ghozali, 2005). Dari koefisien determinasi (R2) ini
dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari
beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya
dinyatakan dalam persentase.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Persiapan
Pemodelan 3D
(Software Maksurf)
Running Process
Lengan Penegak (GZ)
Result
Lengan Penegak (GZ)
Model Matematik
GZ=f(parameter CB, KG, Sudut)
Validasi
Tidak
NRMSE < 5%
Ya
Hasil & Kesimpulan
Selesai
30
3.3 Pemodelan 3D
Tahap Pemodelan, dengan hasil perancangan bentuk kapal yang sudah ada,
dilakukan pemodelan dengan bantuan Maxsurf Modeler, untuk memodelkan
bentuk badan kapal yang bervariasi.
Pemodelan pada maxsurf modeler adalah tahapan awal yaitu proses
pemodelan dari bentuk sebuah kapal sebagai bentuk benda uji, detail-detail desain
yang akan menjadi obyek simulasi.
31
3.4 Running
Running adalah tahapan setelah pemodelan pada maxsurf modeler
dilakukan, pada tahapan ini digunakan untuk memilih menu yang akan dijadikan
analisa yaitu lengan penegak (GZ). Berikut adalah langkah – langkah dalam
proses running :
1. Memasukkan model yang akan dianalisa kedalam maxsurf stability.
2. Membuka tampilan menu pada pojok kiri atas, kemudian memilih Large
Angle Stability pada tampilan menu tersebut.
3. Setelah itu memilih criteria yang akan digunakan, pada penelitian ini
menggunakan Intact Stability for All Type of Ships Covered by IMO
Instruments Resolution A. 749 (18).
4. Memasukkan pilihan heel dan trim pada menu analysis, pada menu heel
memasukkan angka 0 – 90 dengan jarak 10 setiap sudut dimulai dari sudut
0 dan pada menu trim, memilih fixed trim dan mengisi dengan angka 0 m.
5. Kemudian pilih tab empty LC 1 untuk mengisi data kapal yang akan
diteliti, pada tampilan menu loadcase properties bagian default loading
for tanks (% full) di isi 0 (nol)
34
3.5 Result
Result adalah bagian akhir dari sebuah proses running yang menampilkan
hasil simulasi berupa data, nilai, gambar serta model aliran yang terjadi. Pada
penelitian ini result yang didapatkan berupa data seperti gambar dibawah ini.
35
3.9 Validasi
Pada proses validasi, akan didapatkan hasil dari masing masing nilai GZ
dari maxsurf dan model matematik.
3.10 NRMSE
Setelah proses validasi dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah
menggunakan NRMSE (Root Mean Square Error). Hasil dari maxsurf dan model
matematik akan diolah menggunakan NRMSE. Apabila nilai dari NRMSE > 5%
maka akan dilakukan perhitungan kembali, hal ini dilakukan sampai nilai dari
NRMSE mendekati nol. Jika nilai dari NRMSE mendekati nol maka kesalahan
prediksi dari model matematik kecil sekali. Sebaliknya, apabila nilai dari NRMSE
sudah mendekati nol maka penelitian dapat dihentikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Displacement = L x B x T x CB x 1,025
SOUTHER
N 10,06
17,82 17,388 3 1,5 0,98 0,59 5,346 12,474
3
PEARL
WILIS
19,03 18,568 9,842 3 1,5 1 0,616 5,709 13,321
JAYA
Lengan penegak pada stabilitas kapal adalah nilai stabilitas statis yang
diukur pada kondisi air tenang dengan beberapa sudut olengan. Kurva
koordinat horizontal (x) adalah sudut olengan (0 – 90) sedangkan koordinal
vertical (y) adalah nilai lengan penegak (GZ)
0.8
0.6
GZ
0.4
0.2
0
0° 10° 20° 30° 40° 50° 60° 70° 80° 90°
SUDUT
-0.2
-0.4
∑ √ ( x k −x mk )2
NRMSE= k=1
n . x́
4.4.4
42
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 GZ
0.4
0.3
0.2
0.1
DEG
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
GZ Maxsurf GZ REGRESI
Gambar 4.3 Kurva Lengan Penegak Maxsurf Stability dan Model Regresi I
1.2
0.8
GZ
0.6
0.4
0.2
DEG
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
GZ Maxsurf GZ REGRESI
Gambar 4.4 Kurva Nilai Lengan Penegak Maxsurf dan Model Regresi II
1
0.9
0.8
0.7
0.6 GZ
0.5
0.4
0.3
0.2
DEG
0.1
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
GZ Maxsurf GZ REGRESI
45
Gambar 4.5 Kurva Nilai Lengan Penegak Maxsurf dan Model Regresi III
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 GZ
0.4
0.3
0.2
0.1
DEG
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
GZ Maxsurf GZ REGRESI
Gambar 4.6 Kurva Nilai Lengan Penegak Maxsurf dan Model Regresi IV
1
0.9
0.8
0.7
0.6 GZ
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
DEG
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
GZ Maxsurf GZ REGRESI
Gambar 4.7 Kurva Nilai Lengan Penegak Maxsurf dan Model Regresi V
4.5 PEMBAHASAN
4.5.1 Adjective R2
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
4.5.2 NRMSE
NRMSE
MODEL 5 0.0879%
MODEL 4 0.0751%
MODEL 3 0.1676%
MODEL 2 0.3980%
MODEL 1 4.6399%
4.5.3 Parameter CB
kecil parameter CB maka nilai GZ akan kecil. Hal ini dapat dilihat pada
gambar kurva dibawah.
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-1.2
-1.4
4.5.4 Parameter KG
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-1.2
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
-0.01
-0.01
-0.02
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, mengai hubungan parameter
CB, KG dan Sudut kemiringan kapal ikan tradisional terhadap lengan penegak
(GZ) diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Dari hasil analisa yang telah dilakukan dari pengaruh parameter CB,
KG, dan Sudut terhadap GZ. Dari 3 parameter yang dianalisa, terdapat
1 parameter yang berpengaruh negatif ( - ), yaitu parameter KG, yang
berarti semakin besar nilai parameter KG maka GZ akan semakin kecil
dan sebaliknya, jika nilai KG kecil maka GZ akan semakin besar. Pada
parameter CB dan Sudut dapat memberikan pengaruh positif ( + ) dan
negative ( - ) pada sudut tertentu, namun pengaruh positif ( + ) dan
negative ( - ) tersebut hanya terjadi pada beberapa model regresi.
Pengaruh positif ( + ) mempunyai arti yaitu semakin besar nilai dari
parameter tersebut, maka GZ akan semakin besar dan jika semakin
kecil nilai parameter tersebut nilai maka GZ juga mempunyai nilai
kecil.
2. Pengaruh positif dan negatif dapat terjadi pada parameter CB dan
Sudut terhadap GZ dan pengaruh negatif hanya terhadi pada parameter
KG. Ketiga parameter tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lain
terhadap GZ, hal ini dapat dilihat dari nilai adjective R2.
3. Dari ke 5 model regresi yang telah dilakukan, semua model
menunjukkan nilai NRMSE dibawah 5%. Dan nilai NRMS yang
paling baik adalah pada model ke – IV yang mempunya nilai 0,0751%
dimana nilai tersebut adalah nilai yang paling mendekati 0 daripada
model lainnya.
54
5.2 Saran
Dari hasil evaluasi pada saat proses penelitian, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, antara lain :
1. Pada penelitian ini, data kapal yang digunakan adalah kapal ikan
tipe kursin 5GT yang mempunyai ukuran utama dan nilai CB yang
tidak jauh beda. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui pengaruh parameter CB, KG dan sudut pada
kapal ikan dengan ukuran yang lebih besar daripada 5GT.
55
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Fyson J. 1985. Design of Small Fishing Vessels. England: Fishing News Book.
Hatidja, D. 2006. Analisis Regresi. Bahan Ajar. Manado : Materi Mata Kuliah
Untuk Mahasiswa Semester IV Jurusan Matematika FMIPA UNSRAT
Hind J. 1967. Trim and Stability of Fishing Vessel. Fishing News (Books) Ltd.
London. 120p.
Kejuruan.
Nawari. (2010). Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta :
PT. Elex Media Komputindo.
Novita, Y., Martiyani N., Ariyani R.E. 2014. Kualitas Stabilitas Payang
Palabuhanratu Berdasarkan Distribusi Muatan.
Soekarsono, N.A. 1995. Pengantar Bangunan Kapal dan Ilmu Kemaritiman. PT.
Panator Presindo, Indonesia.
57
Susanto A., Iskandar Budhi H., Imron Mohammad. 2010. Stabilitas Statis Kapal
Static Gear di Palabuhanratu (Studi Kasus KM PSP 01).
LAMPIRAN I
PANJANG (L) = 10 m
LEBAR (B) = 3 m
58
SARAT (T) = 1 m
CB = 0,612
59
LEBAR (B) = 3 m
CB = 0,59
61
LEBAR (B) = 3 m
SARAT (T) = 1 m
CB = 0,606
63
LEBAR (B) = 3 m
SARAT (T) = 1 m
CB = 0,616
65
LEBAR (B) = 3 m
SARAT (T) = 1 m
CB = 0,621
67
SARAT (T) = 1 m
CB = 0,608
69
Lampiran II
RAMPAT
SOUTHERN PEARL
KYU HYUN
WILIS JAYA
BIMA SUCI
DEWA RUCI
LAMPIRAN III
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
R
Squa Adjusted R Std. Error of the R Square
Model R re Square Estimate Change F Change
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Change Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients