Anda di halaman 1dari 29

Nama : Ahmad Julianto

NIM : 03031281823030
Kelas :B
Kampus : Indralaya
Tugas Komputasi dan Simulasi Proses
Tugas 2 Komputasi (Setup dan Result)
Modelling Species Transport and Gaseous Combustion

C. Tahap Setup
1. Buka aplikasi Workbench ANSYS.

2. Klik pada bagian Fluid Flow (FLUENT), lalu pilih setup.


3. Pada tampilan FLUENT Launcher, pastikan terlihat seperti ini, lalu klik OK
4. Setelah launcher keluar, kemudian pastikan Scale terlihat seperti berikut

5. Kemudian pilih bagian “Model”, lalu pilih bagian energy dan klik edit dan
centang energy equation, lalu klik OK
6. Klik bagian Viscous, lalu klik edit, pilih model K-epsilon (2 eqn). Pilih k-
epsilon model dengan standar, sesuaikan seperti gambar dibawah. Klik

OK
7. Pilih species, lalu pilih species transport. Pilih volumetric pada reaction.
Pada mixture material pilih diesel-air. Kemudian pada turbulence-chemistry
interaction pilih eddy-dissipation. Klik OK
8. Pilih Materials. Klik create/edit. Pilih Reaction. Kemudian sesuaikan dengan
gambar berikut. Klik OK. Klik change/create, kemudian close.

9. Pilih Boundary Condition. Pilih inlet_air lalu klik edit, pada velocity
magnitude isi dengan 0.6, pada specification method ubah menjadi
Intensity and Hydraulic Diameter dan isi turbulent Intensity dengan 10%
dan hydraulic diameter dengan 4 m. Klik bagian thermal, lalu isi temperatur
dengan 313 K. Klik bagian species, lalu isi mass fraction untuk O 2 dengan
0,23. klik OK.
10. Pilih inlet_diesel. Klik edit. Isi velocity magnitude dengan 90 m/s. pada
specification method ubah menjadi Intensity and Hydraulic Diameter dan isi
turbulent Intensity dengan 10% dan hydraulic diameter dengan 0,01 m. Klik
bagian thermal, lalu isi temperatur dengan 313 K. Klik bagian species, lalu
isi mass fraction untuk c10h22 dengan 1 klik OK.
11. Pilih Outlet. klik edit. pada specification method ubah menjadi Intensity and
Hydraulic Diameter dan isi turbulent Intensity dengan 10% dan hydraulic
diameter dengan 0,45 m. Klik bagian thermal, lalu isi temperatur dengan
313 K. Klik bagian species, lalu isi mass fraction untuk O 2 dengan 0.28. klik
OK.
12. Pilih reaction_wall. Klik edit, pilih bagian thermal, ubah thermal condition
menjadi temperature dan ubah menjadi 313 K. Klik OK.

13. Pilih nozzle.1. Klik Edit, pada bagian thermal, pastikan kondisinya seperti

ini
14. Pilih solution methods. Pada bagian scheme ubah menjadi coupled.
Centang pseudo transient.
15. Pilih Solution Control, ubah density menjadi 0.25, klik advanced, pilih
expert dan sesuaikan dengan gambar berikut. Klik OK

16. Klik monitor, pilih edit. pastikan plot sudah tercentang.

17. Pilih Solution Initialization, klik initialize.


18. Pilih Run Calculation, lalu sesuaikan seperti gambar dibawah, lalu calculate

D. Tahap Result
1. Pada bagian Results, pilih Report, pilih fluxes, klik set up, pilih Total
sensible heat transfer rate, pilih semua Boundaries, klik computes, klik

close.
2. Pilih graphics and animations, pilih contours, klik set up, pastikan Filled
sudah tercentang, ubah pressure menjadi temperature dan static
temperature, klik display, maka hasil yang didapat akan terlihat seperti
di bawah ini

3. Pilih Vector, klik set up, untuk scale isi dengan 0,01, klik vector option. klik
fixed length, klik apply, lalu klik display. Maka akan terlihat sebagai berikut
4. Untuk melihat bagian dalam dari reaktor dengan bentuk plane agar display
lebih jelas, dapat dilakukan dengan cara berikut: pilih surface, pilih plane,
centang aligned with surface, pilih interior-reactor, klik create sehingga
terbentuk plane 8
Untuk melihat display contour dari mass fraction, pilih graphic and animation, pilih contour,
klik set up pilih species dan mass fraction of c10h22,o2, co2, h2o, dan n2 pilih plane 8 klik
display maka akan terlihat sebagai berikut

Untuk c10h22

Untuk co2
Untuk o2

Untuk h2o
Untuk no

5. Untuk menentukan temperatur keluar rata-rata dilakukan cara berikut, pilih


report, pilih surface integral, klik set up, pilih mass weighted average pada
report type, pilih temperature dan static temperature pada Field Variable,
pilih outlet pada surface, klik compute, maka didapat hasil sebagai berikut

6. Untuk menentukan kecepatan keluar rata-rata dilakukan cara berikut, pilih


report, pilih surface integral, klik set up, pilih area weighted average pada
report type, pilih velocity dan velocity magnitude pada Field Variable, pilih
outlet pada surface, klik compute, maka didapat hasil sebagai berikut
7. Prediksi NOx dilakukan dengan cara berikut: pilih model, pilih NOx, klik
edit, centang thermal NOx dan prompt NOx, pilih c10h22 pada fuel species
8. Pilih turbulence interaction mode, pilih temperature pada PDF mode, isi
PDF points dengan 20. pilih transported pada temperature variance.
9. pilih partial equilibrium pada [O] model dalam formation model parameter
pada tab thermal

10. Pilih prompt, isi 0,76 pada equivalence ratiom klik apply
11. Pilih solution control, pilih equation, pilih poluttant no dan temperature
variance saja, klik OK

12. pada relaxation factor, isi 1 pada poluttant no dan 1 untuk temperature
variance
13. klik advanced, pada time scale factor isi 10 pada poluttant no dan
temperature variance. klik OK
14. klik monitor, klik residual, klik edit, pastikan terlihat seperti gambar
dibawah.
15. lakukan calculation dengan 25 iterasi hingga konvergen

16. Hasil iterasi


17. Untuk melihat hasil dalam bentuk grafik dapat dilihat dengan cara berikut:
pilih graphics and animation, pilih contour, klik set up, pilih NOx dan mass
fraction of pollutant no pada contour of, pilih plane 8 pada surface, klik
display.

18. Menghitung mass fraction NOx keluar rata-rata dapat digunakan langkah
berikut: Bagian report, pilih surface integral, klik set up, pada report type pilih
mass weighted average, pada Field Variable pilih Nox dan Mass fraction of
Polittant no, pilih outlet pada surface, compute.

19. Save Project

Anda mungkin juga menyukai