Askep CVA
Askep CVA
DAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA PASIEN DENGAN
CVA (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT) NON HEMORRAGIC
DISUSUN OLEH :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN LAWANG
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada pasien dengan CVA (Cerebro
Vascular Accident) non hemorragic diruang 5A RSSA
ini telah diperiksa dan disetujui pada
Hari : ………………………..
Tanggal : ………………….. 2020
Mengetahui,
Mahasiswa
( )
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
PENGKAJIAN DATA
BIODATA
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Pria
Umur : 60 tahun
Status perkawinan : sudah menikah
Pekerjaan : wirausaha
Agama : islam
Pendidikan terakhir : SD
Alamat : Sidoarjo
No. Register : 20200925
Tgl MRS : 04 Mei 2020
Diagnosa medis : CVA non Hemorragic
Genogram
Keterangan :
Laki-laki pasien
Tinggal serumah
perempuan
B. POLA ELIMINASI
1. BAB :
Sehat : BAB teratur setiap hari pada pagi hari. Bentuk dan warna feses lunak berwarna
kuning kecoklatan.
Sakit : Selama dirumah sakit pasien sudah BAB 1 kali
2. BAK :
Sehat : BAK emorr kurang lebih sebanyak 5-6 kali.
Sakit : pasien terpasang kateter.Urine berwarna kuning jernih, ± 500cc.
3. Kesulitan BAB/BAK : keterbatasan untuk BAB/BAK ke toilet
4. Upaya / cara mengatasi masalah tersebut : memasang kateter dan memakai pampers
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komunikasi : saat ini pasien berbicara pelo
B. Orang yang paling dekat dengan klien : istri
C. Dampak dirawat di rumah sakit : aktivitas terbatas
D. Hubungan dengan orang lain / Interaksi social : baik
E. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : Ny. S no HP. 0814551xxxx
F. Ketaatan beribadah : sholat 5 waktu walaupun sedang sakit
G. Keyakinan terhadap sehat / sakit : pasien yakin akan sehat seperti semula
H. Keyakinan terhadap penyembuhan : pasien yakin akan sembuh bila ada usaha dan doa
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan Umum / Keadaan Umum :
1. Kesadaran (Kualitatif): CM (compos mentis)
2. Kondisi secara umum : lemah
3. Pengkajian nyeri : sudah tidak nyeri kepala
P : tidak ada
Q : tidak ada
R : tidak ada
S : tidak ada
T : tidak ada
B. Tanda – tanda vital
- Suhu Tubuh : 36,80 C - Nadi : 60x/mnt
- Tekanan darah : 200/100 mmHg - Respirasi : 22x/mnt
- Tinggi badan : 168 cm - Berat badan : 70 kg
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
1. Kepala dan Rambut
a. Bentuk kepala : normal chepal, tidak ada benjolan
Ubun – ubun : normal
Kulit kepala : bersih
b. Rambut : pendek
Penyebaran dan keadaan rambut : merata, tebal, tertata rapi
Bau : tidak ada
Warna : hitam, terdapat uban
c. Wajah : perot
Warna kulit : putih, tidak ada lesi
Struktur wajah : simetris
2. M a t a
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
b. Kelopak mata (Palpebra) : dapat berkedip
c. Konjunctiva dan sclera : Konjungtiva tidak anemis, sclera pink
d. Pupil : dilatasi pupil normal
e. Kornea dan iris : baik
f. Ketajaman penglihatan / Visus : normal
g. Tekanan bola mata : normal
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi Septum Nasi : normal
b. Lubang hidung : normal, tidak ada lesi
c. Cuping hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : normal
Ukuran telinga : normal
Ketegangan telinga : normal
b. Lubang telinga : tidak ada secret
c. Ketajaman pendengaran : baik
5. Mulut dan Faring :
a. Keadaan bibir : lembab
b. Keadaan gusi dan gigi : bersih
c. Keadaan lidah : warna pink, sulit digerakkan
6. Leher
a. Posisi trachea : normal
b. Tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
c. Suara : lemah
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran kelenjar lymphe
e. Vena Jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis
f. Denyut nadi coratis : teraba lemah
D. Pemeriksaan Integumen (Kulit)
a. Kebersihan : bersih, tidak ada lesi
b. Kehangatan : akral hangat
c. Warna : putih
d. Turgor : kembali kurang dari 2 detik
e. Tekstur : halus
f. Kelembapan : lembab
g. Kelainan pada kulit : tidak ada
Skor resiko Dekubitus : 10
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara : normal
b. Warna payudara dan areola : normal
c. Kelainan – kelainan payudara dan putting : tidak ada
d. Axila dan Clavicula : normal
F. Pemeriksaan Thorax / dada
1. Inspeksi Thorax
a. Bentuk Thorak
a. Inspeksi : Simetris, tidak ada pertumbuhan rambut, warna kulit merata, ekspansi dada
simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
d. Auskultasi : vesikuler
b. Pernafasan
- Frekuensi : 22x/mnt
- Irama : emorrh
c. Tanda – tanda kesulitan bernafas : tidak ada
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( Vokal Fremitus )
Normal, teraba
b. Perkusi :
sonor
c. Auskultasi
- Suara nafas : vesikuler
- Suara ucapan : terdengar
- Suara tambahan : tidak ada wheezing dan ronkhi
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
- Palpasi : tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran rambut merata
- Ictus Cordis : teraba pada IC ke 5
b. Perkusi :
- Batas-batas jantung :
Kanan atas : SIC II linea para sternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea para sternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea para sternalis sinistra
Kiri bawah : SIC IV linea medio clavicularis sinistra
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : emorrh
- Bunyi jantung II : emorrh
- Bising/murmur : tidak ada
- Frekuensi denyut jantung : 60x/mnt
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : normal
- Benjolan/massa : tidak ada
b. Auskultasi
- Peristaltik usus : 12x/mnt , terdengar jelas
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada
- Benjolan / masa : tidak ada
- Tanda-tanda Ascites : tidak ada
- Hepar : tidak ada
- Lien : tidak ada
- Titik Mc.Burne : tidak ada
d. Perkusi
- Suara abdomen : tympani
- Pemeriksaan Ascites : tidak ada ascites
H. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya
1. Genetalia
a. Rambut pubis : normal
b. Meatus Urethra : ada
c. Kelainan-kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal : tidak ada
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : normal
b. Kelainan-kelainan pada lubang anus : tidak ada
c. Perineum : baik
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal (Esktrimis)
a. Kesimetrisan otot : simetris
b. Pemeriksaan oedema : tidak ada odema
c. Kekuatan otot :
Atas Tangan kanan mengalami kelemahan dan
tangan kiri bisa digerakkan secara leluasa.
Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Tangan
kiri terpasang infus Asering 20 tpm. Kuku
pada jari tangan terlihat bersih
Bawah kaki kanan mengalami kelemahan
dankiritidak terjadi kelemahan, anggota
gerak lengkap, tidak terdapat
edema,kekuatan otot kanan 2 dan kiri 5.
Kuku pada jari kaki terlihat bersih
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : CVA non hemorragic
B. Pemeriksaan Diagnostik/penunjang medis :
1. Laboratorium :
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Hasil Laboratorium
No
Jenis Hasil
Satuan Nilai Rujukan
Pemeriksaan (Satuan)
1. Glukosa 89 Mg/dL 70-115
2. Glukosa 2jam PP 100 Mg/dL 70-140
3. Leukosit 7,5 K/uL 3,6-11,0
2. Rontgen : tidak ada
3. ECG : tidak ada
4. USG : tidak ada
5. Lain-lain :
Hasil CT Scan
Dx Klinis : CVA
Kesan :
- ICH (intracerebral emorrhage) putamen sinistra (Slice 6-9, ukuran L.K 2,1 X 3,8 cm, Hu 64,88)
- Tak tampak laterasi
....................................20
Mahasiswa,
_______________________
NIM :
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn.S
Umur : 60 Tahun
No. Reg : 20200925
MASALAH MASALAH
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
Tgl Paraf Tgl Paraf
1 Perfusi cerebral tidak efektif berhubungan 4 Mei
dengan aneurisma serebri ditandai dengan : 2020
DS :
Pasien mengeluh kaki dan tangan
kanan mengalami kelemahan untuk
bergerak, sakit kepala, bicara pelo
keluarga mengatakan pasien
mengalami penurunan kesadaran
pasien mengatakan memiliki riwayat
penyakit hipertensi
DO :
Ku : Cukup, composmentis
Pasien tampak lemah
TD = 200/100 mmHg
Nadi = 60 x/menit
Suhu = 36,8oC
RR = 22 x/menit
Bicara pelo
Terdapat gangguan pada pemeriksaan
nervus IX Glosofaringeus dan XII
Hipoglosus
PRIORITAS MASALAH
Umur : 60 tahun
EVALUASI
Nama Pasien : Tn.S
Umur : 60 tahun
No. Reg : 20200925
Tanggal Tanggal Tanggal
No. DX KEP
04 Mei 2020 05 Mei 2020 06 Mei 2020
1. S: S: S:
Pasien mengeluh Pasien Pasien
kaki dan tangan mengatakan mengatakan
kanan mengalami tangan dan Kaki dan
kelemahan untuk kakinya yang tangan kanan
bergerak, sakit kanan sudah sudah mulai
kepala, bicara mulai bisa bisa
pelo digerakkan, dan digerakkan dan
keluarga bicara mulai bicara jelas
mengatakan jelas O:
pasien mengalami O: Ku : Cukup,
penurunan Ku : Cukup, composmentis
kesadaran composmentis Pasien tampak
pasien Pasien tampak lemah
mengatakan lemah TD = 150/80
memiliki riwayat TD = 180/90 mmHg
penyakit mmHg Nadi = 78
hipertensi Nadi = 64 x/menit
O: x/menit Suhu = 36,5oC
Ku : Cukup, Suhu = 36,5oC RR = 22
composmentis RR = 22 x/menit x/menit
Pasien tampak Bicara mulai Bicara jelas
lemah jelas A: perfusi cerebral
TD = 200/100 A: perfusi cerebral tidak efektif teratasi
mmHg tidak efektif teratasi sebagian
Nadi = 60 x/menit sebagian
Suhu = 36,8oC P: intervensi
RR = 22 x/menit P: intervensi dilanjutkan
Bicara pelo dilanjutkan
A : perfusi cerebral tidak
efektif belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
2 S: S: S:
Pasien mengeluh Pasien Pasien
bicaranya pelo mengatakan mengatakan
O: bicaranya mulai sudah dapat
Tidak mampu jelas berbicara jelas
berbicara dengan O: O:
jelas Berbicara mulai Bicaranya
Berbicara pelo jelas sudah jelas
A: gangguan komunikasi A: gangguan A: gangguan
verbal belum teratasi komunikasi verbal komunikasi verbal
P: intervensi dilanjutkan teratasi sebagian teratasi
P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dihentikan
3 S: S: S:
Pasien mengeluh Pasien Pasien
kaki dan tangan mengatakan mengatakan
kanan mengalami tangan dan tangan dan
kelemahan untuk kakinya sebelah kakinya
bergerak kanan mulai sebelah kanan
O: bisa digerakkan mulai bisa
Kekuatan skala O: digerakkan
otot Kekuatan skala O:
4 5 otot Kekuatan skala
4 5 otot
4 5
Segala aktifitas
4 5
5 5
pasien dibantu Segala aktifitas
5 5
seperti makan pasien mulai Segala aktifitas
minum mobilisasi dilakukan pasien mulai
berpakaian dll sendiri seperti dilakukan
Pasien terdapat makan minum sendiri seperti
gangguan pada mobilisasi makan minum
anggota badan berpakaian dll mobilisasi
sebelah kanan Kaki dan tangan berpakaian dll
tangan kanan pasien sudah Kaki dan
hanya bisa mulai bisa tangan pasien
melakukan fleksi diangkat dan sudah mulai
ekstensi berotasi berfungsi
sedangkan kaki A: gangguan mobilitas dengan baik,
kanan hanya fisik teratasi sebagian pasien dapat
abduksi dan P: intervensi berjalan
adduksi dilanjutkan dengan
A: gangguan mobilitas bantuan kruk
fisik belum teratasi A: gangguan mobilitas
P: intervensi dilanjutkan fisik teratasi
P: intervensi
dihentikan