Anda di halaman 1dari 11

BAB III

Identifikasi Masalah

a Unsur Input

- Material : data peralatan lengkap


- Machine : data peralatan lengkap
- Metode : data peralatan lengkap
b Unsur Proses

1 Proses asuhan keperawatan

a Instrumen A Standar Asuhan Keperawatan

Persentase proses asuhan keperawatan di Ruang Seruni-Dahlia sebesar


93,57%. Berdasarkan data yang didapat, maka dapat dilakukan analisis
sebagai berikut: Diagnosa keperawatan secara umum sudah berdasarkan
NANDA, namun diagnosa aktual masih belum ditegakkan bersama
etiologinya. Perencanaan sudah ditetapkan sesuai dengan diagnosa
dengan tujuan belum terukur (jika dinilai berdasarkan SMART) yang
ditetapkan maksimal 1x24 jam, namun rencana tersebut belum mampu
mengukur sejauh mana masalah terselesaikan.
a) Instrumen C

Observasi terhadap tindakan yang dilakukan di ruang Seruni-Dahlia,


rata-rata penilaian tindakan sebesar 90,58 %. Hal tersebut menunjukkan
hasil yang sangat baik.
b) Kewaspadaan standar

Berdasarkan observasi kepatuhan petugas dalam hand hygiene


keseluruhan rata- rata tergolong dalam kategori sangat baik (85,72 %).
Beberap hal seperti penempatan tisu pengering dan penempatan sampah
medis di dekat linen bersih perlu diperhatikan ulang. Kewaspadaan
standar dalam merawat pasien dengan tujuan mencegah dan memutus
rantai infeksi berjalan baik.
c) Keselamatan Pasien
Pelaksanaan patient safety di Ruang Seruni-Dahliadengan menggunakan
indikator 9 Solusi Live Saving Patient Safety termasuk dalam kategori
baik (75%). Hal yang perlu dioptimalkan terletak pada pemberian label
pada cairan infus belum semua perawat melakukan, belum semua
perawat melakukan 6 langkah cuci tangan, belum ada papan nama di atas
tempat tidur pasien, belum ada monitoring balance cairan selama 24 jam.

d) Komunikasi terapeutik
Hasil observasi pelaksanaan komunikasi terapeutik di Seruni-Dahlia
termasuk dalam kategori sangat baik (90,47%). Beberapa item yang
perlu mendapat perhatian pada tahap preinteraksi, yaitu Membuat
rencana pertemuan dengan klien/keluarga klien. Untuk tahap orientasi,
yaitu memperkenalkan diri dan menjelaskan, menanyakan nama
panggilan kesukaan klien/keluarga klien, dan penjelasan waktu yang
dibutuhkan. Tahap orientasi sangat penting terutama untuk membangun
hubungan yang saling percaya terlebih dahulu dengan pasiennya. Tahap
terminasi yang perlu mendapatkan perhatian adalah menyimpulkan hasil
kegiatan: evaluasi proses dan evaluasi hasil
1) Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan

a Planning

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara kepada Kepala Ruang,


didapatkan hasil bahwa planning yang dilakukan di Ruang Seruni-Dahlia
sudah berjalan dengan baik.
i) Organizing

 Berdasarkan data hasil pengkajian dengan observasi dan


wawancara, didapatkan bahwa organizing di Seruni-Dahlia dapat berjalan
dengan sangat baik (94,73%).
 Pelaksanaan tugas kepala ruang tergolong dalam kategori sangat baik
(100%).
 Pelaksanaan tugas PN pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tugas PN tergolong dalam kategori sangat baik (95%),
hal yang diperhatikan adalah evaluasi hasil kepada setiap pasien
sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan
ada bukti dalam rekam keperawatan.
 Pelaksanaan tugas AN tergolong dalam kategori sangat baik (94,4%).
Hal yg perlu ditingkatkan seperti diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruang belum dilakukan..
 Pelaksanaan hubungan profesional antar staf keperawatan dengan
pasien pada tabel di atas mencapai kategori sangat baik (90%).
 Pelaksanaan tugas antar staf di ruang Seruni-Dahlia pada tabel di
atas mencapai kategori sangat baik (92,3%%). Permasalahan tugas
antar staff yang ditemui adalah belum optimalnya pertemuan rutin
Karu dengan PN minimal 1x/minggu dan belum terlaksananya
motivasi/ bimbingan/ reinforcement dengan AN setiap hari.
Berdasarkan hasil observasi, persentase pelaksanaan kemitraan antar
staf keperawatan dengan dokter atau tim lain sebesar 50%.
Beberapa hal yang perlu untuk ditingkatkan antara lainhubungan
profesional/kemitraan dengan dokter/tim kesehatan lain tercermin
dalam dokumen rekam medik, PN/AN menggunakan rekam medik
sebagai sarana hubungan profesional dalam rangka pelaksanaan
program kolaborasi, dokter/tim kesehatan lain menggunakan rekam
keperawatan sebagai sarana hubungan profesional dalam rangka
program kolaborasi, serta dokter/Tim kesehatan yang lain
mengetahui setiap pasien siapa PN yang merawat.
 Pelaksanaan meeting morning masuk dalam kategori sangat baik
dengan persentase sebesar 100%.
 Pelaksanaan operan jaga dengan persentase 87,5% masuk dalam
kategori sangatbaik. Peningkatan perlu dilakukan dalam hal perawat
pemberi operan menyiapkan rekam medis yang telah diisi dengan
rekam keperawatan yang lengkap sesuai shift jaga, serta Perawat
mengoperkan status kesehatan pasien dengan cara membacakan
rekam keperawatan.
 Berdasarkan observasi pelaksanaan preconference didapatkan hasil
sebesar 81,81% PN tidak menjelaskan tujuan dilakukannya pre
conference, selainitu pre conference tidak menggunakan rekam
medis pasien namun dengan buku
bantu pre conference.
 Pelaksanaan post conference didapat persentase hasil sebesar 75%.
Perlu peningkatan dalam hal penyampaian tujuan dilakukannya post
conference dan saling memberikan reinforcement positif. (masalah
POA msy)
 Pelaksanaan penerimaan dan orientasi pasien baru berjalan sangat
baik dengan
persentase sebesar 93,3%. Perlu dilakukan upaya dalam
mengklarifikasi kembali informasi yang telah diberikan kepada
pasien.
 Pelaksanaan Ronde keperawatan didaptkan hasil dilakukan hanya 1
bulan sekali dan kegiatan ronde ini belum maksimal berjalan
dikarenakan kehadiran tim belum 100% dan kurang aktif dalam
kegiatan ronde keperawatan.
 Pelaksanann discharge planning didapatkan hasil Perlu peningkatan
dalam hal rencana interaksi, penjelasan waktu yang dibutuhkan,
memberikan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh keluarga atau
pasien dan memberikan reinforcement positif. Discharge planning di
ruang seruni-dahlia hanya terdapat penjelasan tentang waktu kontrol
berobat (hari & tanggal serta Poli yang harus dikunjungi), obat-
obatan yang masih harus diminum atau dilanjutkan tetapi belum ada
penjelasan perawatan lanjutan dirumah, aturan diet nutrisi, serta
penjelasan tentang aktivitas dan istirahat.
 Berdasarkan observasi terdapat bagian struktur organisasi ruangan
seruni belum diperbarui
 ketua TIM belum menyusun rencana asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi dan mencatat kasus dari pasien,
kejadian diluar dugaan yang tidak diinginkan, tidak mengatur waktu
istirahat, dan prosentase yang didapatkan untuk rincian tugas yang
dilakukan dari 2 ketua TIM dalam rentang terendah sebanyak 69.5%
sampai dengan rentang tertinggi yaitu 78.2% dengan prosentase rata-
rata sebanyak 73.85%

j) Actuating
Proses actuating di ruang Seruni-Dahlia berjalan dengan sangat baik
dengan persentase sebesar 95,8%. Kegiatan penyuluhan kesehatan adalah
kegiatan yang belum dapat diobservasi oleh tim selama melakukan
pengkajian di ruangan.
k) Controlling

Pelaksanaan controlling baik secara langsung ataupun tidak langsung di


Seruni-Dahlia berjalan dengan sangat baik dengan persentase hasil
100%.
2) Proses managemem bimbingan praktek klinik keperawatan

a Planning

Planning dalam kegiatan PKK berjalan dengan sangat baik dengan


persentase sebesar 100%, sedangkan kegiatan bimbingan PKK
terdokumentasi cukup baik dengan persentase 33,3%
l) Organizing

Pelaksanaan organizing PKK didapatkan persentase sebesar 100%.


Secara keseluruhan sudah dapat terlaksana dengan baik dari masing-
masing standar, mulai dari serah terima peserta didik, penetapan
pembimbing sesuai kriteria, penjelasan pelaksanaan PKK, pembagian
jadwa dinas, penentuan sanksi bagi peserta didik, dan adanya proses
bimbingan dari pembimbing PKK.
m) Actuating

 Proses pelaksanaan PKK berdasarkan wawancara didapatkan hasil


persentse
saebesar 71,4%. Perlu untuk dilakukannya bed side teaching dan
ronde keperawatan dalam pelaksanaan bimbingan PKK.
 Pelaksanaaan proses bimbingan didapatkan hasil persentase sebesar
92,8%.

n) Controlling

Berdasarkan wawancara, peaksanaan controlling PKK didapatkan


persentase sebesar 100%.

i. Unsur Output

Terkait dengan mutu bimbingan praktik klinik keperawatan, terdapat


beberapa komponen yang belum terpenuhi, diantaranya dokumentasi resmi dari
kegiatan bimbingan klinik oleh pembimbing klinik sendiri dan kegiatan pre test
dan post test. Semua dokumentasi hanya ditemukan pada buku praktik
mahasiswa dan dokumentasi yang diminta oleh institusi pendidikan darimana
mahasiswa berasal. Dengan demikian tidak ditemukan data tingkat pencapaian
praktikan yang membandingkan sebelum mahasiswa belajar di Seruni-Dahlia
dan sesudahnya, sehingga perlu perbaikan melalui pengadaan kegiatan tersebut.
B. Prioritas Masalah dan POA

a. Prioritas masalah
Dampa total
No Masalah Besar masalah Biaya Kesulitan Ketersediaan
k
fasilitas

4 22
1 Pelaksanaan Ronde keperawatan didaptkan 3 5 5 5
hasil dilakukan hanya 1 bulan sekali dan
kegiatan ronde ini belum maksimal berjalan
dikarenakan kehadiran tim belum 100% dan
kurang aktif dalam kegiatan ronde
keperawatan
5 21
2 Discharge planning di ruang seruni-dahlia 4 4 4 4
hanya terdapat penjelasan tentang waktu
kontrol berobat (hari & tanggal serta Poli
yang harus dikunjungi), obat-obatan yang
masih harus diminum atau dilanjutkan tetapi
belum ada penjelasan perawatan lanjutan
dirumah, aturan diet nutrisi, serta penjelasan
tentang aktivitas dan istirahat
2 15
3 Berdasarkan observasi terdapat bagian 2 3 4 4
struktur organisasi ruangan seruni belum
diperbarui
5 20
4 ketua TIM belum menyusun rencana asuhan 3 4 3 5
keperawatan mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi dan mencatat kasus dari
pasien, kejadian diluar dugaan yang tidak
diinginkan, tidak mengatur waktu istirahat,
dan prosentase yang didapatkan untuk rincian
tugas yang dilakukan dari 2 ketua TIM
5 22
5 Pelaksanaan post conference didapat 4 5 4 4
persentase hasil sebesar 75%. Perlu
peningkatan dalam hal penyampaian tujuan
dilakukannya post conference dan saling
memberikan reinforcement positif
6 ISI INI PUT

Keterangan:

1. Besar masalah
1 = masalah sangat kecil
2 = masalah kecil
3 = masalah sedang
4 = masalah besar
5 = masalah sangat besar
2. Biaya
1 = biaya sangat mahal
2 = biaya mahal
3 = biaya sedang
4 = biaya murah
5 = biaya sangat murah
3. Tingkat kesulitan
1 = sangat sulit
2 = sulit
3 = sedang
4 = mudah
5 = sangat mudah
4. Ketersediaan fasilitas
1 = fasilitas sangat sulit didapat
2 = fasilitas sulit didapat
3 = fasilitas didapat
4 = fasilitas mudah didapat
5 = fasilitas sangat mudah didapat
5. Dampak
1 = dampak sangat sedikit
2 = dampak sedikit
3 = dampak sedang
4 = dampak banyak
5 = dampak sangat banyak
b. POA
Target Waktu PJ
N Masalah Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran
o
Pengadaan Gina
1 Belum tersedianya leaflet discharge Pembuatan leaflet discharge 1. Koordinasi Pembuatan Keluarga
leaflet
planning untuk dibawa pulang planning dengan petugas leaflet pasien
terlaksana
terkait discharge
planning
2. Melakukan
pengadaan
leaflet
discharge
planning
Renty
2 Ronde ini belum maksimal berjalan
dikarenakan kehadiran tim belum
100% dan kurang aktif dalam kegiatan
ronde keperawatan
SOP tugas Friska
3 Ketua tim belum melaksanakan tugas Pembuatan SOP tugas ketua 1. Melakukan SOP tugas Ketua Tim
ketua tim
seuai uraian tugas Tim koordinasi ketua TIM
tersedia
dengan ketua tersedia.
tim
Ketua TIM
2. Membuat Sop memahami
sesuai dengan urai tugasnya.
tugas ketua tim
yang telah
ditetapkan
3. Memberikan
sop ke ketua
tim untuk
diletakan
diruangan
Bagan raditio
4 Bagian struktur organisasi ruangan Membuat papan bagan 1. Melakukan struktur Papan
struktur
seruni belum diperbarui struktur organisasi ruangan kordinasi organisasi bagan
organisasi
bagian SDM ruangan seruni struktur
dan diperbarui organisasi
administrasi
dan irna
2. Melakukan
koordinasi
dengan karu
3. Membuat bagan
struktur
organisasi
sesuai
ketentuan
4. Mencetak
bagan struktur
organisasi

Anda mungkin juga menyukai