Anda di halaman 1dari 8

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 17%

Date: Sunday, November 10, 2019


Statistics: 380 words Plagiarized / 2288 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA : NOVA DIANTI


NIM : A1D117196
RUANG : 005
JENIS PENELITIAN : KUALITATIF
JUDUL : ANALISIS KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS II A SDN 14/I
SUNGAI BAUNG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu cara manusia untuk mencapai berbagai macam
kebiasaan, keahlian dan perilaku yang dibutuhkan untuk masa depannya. Belajar sudah dimulai sejak
manusia lahir ke dunia dan akan berlangsung secara terus menerus hingga akhir hidup. Belajar
merupakan feedah, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat. Sekolah juga merupakan rumah
kedua untuk berguru kebanyakan sekolah termasuk dalam kategori yang mempunyai kedisiplinan
yang tinggi.
Ali Imron menyatakan “Kedisiplinan belajar sangat berguna bagi siswa untuk memajukan
prestasi belajar mereka”. (Imron, 2011: 172). Buchari Alma dkk merumuskan “Kedisiplinan belajar
bisa dimaknai suatu perilaku yang berpegang teguh dan patuh terhadap suatu tata tertib yang berlaku
selama mengikuti cara belajar mengajar. Cara kedisiplinan belajar di sekolah antara lain: disiplin
berpakaian, disiplin waktu, disiplin belajar, dan disiplin mentaati tata tertib sekolah”. (Alma, 2010:
131).
SD Negeri 14/ I Sungai Baung mempunyai beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh
siswa. Aturan tersebut antara lain; (1). memahami, menghayati, dan mengamalkan pancasila serta
melaksanakan agama yang diyakini dengan sebaik-baiknya, (2). mentaati tata tertib sekolah, (3).
melaksanakan tata krama, berbuat kebaikan kepada siapapun, dimanapun berada, (4). turut
bertanggung jawab atas kebersihan, ketertiban kelas dan kelancaran jalannya pelajaran, (5).
memelihara barang-barang invetaris kelas/sekolah dan menjaga keutuhannya, (6). Meletakkan
kembali barang-barang pinjaman pada waktu yang ditetapkan, (7). ikut membantu terciptanay
keamanan, keindahan dan kelestarian lingkungan sekolah, (8). Ikut serta segala kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah, (9). menjaga nama baik sekolah, keluarga, masyarakat, bangsa dan
Negara, (10). mengerjakan tugas-tugas sekolah dan belajar secara rutin setiap hari.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan pada siswa kelas II A di SD
Negeri 14/I Sungai Baung terdapat beberapa permasalahan mengenai kedisiplinan. Permasalahan
tersebut antara lain: (1). Siwa terlambat datang kesekolah, (2) Siswa tidak membawa buku paket atau
cetak, (3). Siswa tidak mengerjakan PR, (4). Siswa tidak konsentrasi dalam belajar, (5). Siswa
berkelahi di dalam kelas, (6). Siswa tidak menggunakan baju seragam sesuai hari yang sudah
ditentukan.
Melihat kenyataan yang terjadi di SD Negeri 14/I Sungai Baung bahwa banyak siswa yang
mengalami ketidak disiplinan dalam belajar. Maka penulis mencoba mengajukan skripsi dengan judul
“ Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas II A SD N 14/I Sungai Baung”.

1.2 Rumusan Masalah


Bertitik tolak dari penjabaran latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini secara umum
dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Bagaimana kedisiplinan belajar siswa Kelas II A SD N 14/I
Sungai Baung?”.

BAB II
KAJIAN TEORETIK

2.1 Kedisiplinan
2.1.1 Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang
berarti belajar. Dari kata ini, timbul kata disciplina yang berarti suatu pengajaran atau pelatihan. Saat
ini makna disiplin menghadapi kemajuan arti dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin dimaknai
sebagai ketaatan kepada tata tertib atau patuh terhadap pengawasan dan pengendalian. Kedua, disiplin
ibarat bimbingan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat bersikap tertib.
The Liang Giem dalam Ali Imron menyatakan, “Disiplin adalah suatu kedudukan tata tertib
dimana orang-orang yang berbaur dalam suatu lembaga patuh pada peraturan-peraturan yang telah
ada dengan rasa senang hati”.( Imron, 2011: 172). Maman Rachman merumuskan,” disiplin pada
dasarnya adalah penjelasan perilaku mental dan diri sendiri maupun rakyat yang mencerminkan rasa
ketaatan, kesalehan yang didukung olah kesadaran untuk menunaikan tugas, dan keharusan dalam
rangka perolehan tujuan”.( Rachman, 1997: 1680).
Muhammad Fadillah dan Lilif Mualififatu Khorida menyatakan, “kedisiplinan dapat
dilakukan dan diajarkan pada siswa dengan cara membuat beberapa peraturan yang harus ditaati.
Peraturan tersebut dibiasakan dan dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga kedisiplinan akan
melekat pada diri siswa setiap mereka melakukan segala aktivitas dan menjadi karakter di dalam
kehidupan”. (Khorida, 2013: 192).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa, kedisiplinan
adalah kepatuhan seseorang terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku agar dapat bertingkah laku
tertib di lingkungannnya. Di samping itu, kedisiplinan juga penting sebagai cara dalam menyelesaikan
tuntutan yang mungkin ingin ditunjukkan seseorang terhadap lingkunganya.

2.2 Tujuan Kedisiplinan


Imas Matsuroh dalam Buchari Alma dkk merumuskan, “Tujuan kedisiplinan yaitu: (1).
Jangka pendek. Mengubah sikap seseorang agar kompeten dan terarah, dengan mengajarkan bentuk-
bentuk sikap yang wajar dan tidak wajar, atau yang masih asing baginya. (2). Jangka panjang.
Perkembangan penanganan diri dan bimbingan diri secara optimal”. (Alma, 2010 : 116).

2.1.3 Faktor-faktor Kedisiplinan


Dolet Unaradjan menyatakan, “terbentuknya kedisiplinan sebagai tingkah laku yang berpola
dan teratur dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor Internal Faktor internal adalah unsur yang berasal dari dalam diri diri individu.
Faktor ini dipengaruhi oleh adanya keadaan fisik dan keadaan psikis pribadi. Keadaan fisik yang
dimaksud adalah individu yang sehat secara fisik atau biologis yang dapat melaksanakan perintah
dengan baik. Keadaan psikis pribadi yang dimaksud adalah keadaan individu yang normal atau sehat
secara psikis atau mental yang dapat menghayati norma-norma atau peraturan-peraturan yang ada di
masyarakat sekolah dan keluarga.
2. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri individu.
Faktor ini memiliki tiga unsur. Pertama, keadaan keluarga. Keluarga merupakan aspek yang sangat
berarti disebabkan keluarga adalah tempat pertama dan utama dalam pembinaan kedisiplinan. Kedua,
keadaan sekolah. Keadaan sekolah yang dimaksud adalah ada tidaknya fasilitas yang digunakan untuk
kelancaran saat proses belajar mengajar. Ketiga, keadaan masyarakat, masyarakat sebagai lingkungan
yang lebih luas ikut serta dalam memastikan tercapai atau tidaknya dalam membina kedisiplinan
karena situasi masyarakat tidak selamanya stabil. (Unaradjan, 2003 : 27).

2.2 Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai makna berjuang menerima keahlian
atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah aktivitas untuk mendapatkan
keahlian atau ilmu. Upaya untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha kita sebagai
manusia untuk memperoleh ilmu atau keahlian yang belum dimiliki sebelumnya.
Morgan dkk dalam Baharuddin dan Esa Nur W menyatakan, “belajar adalah pertukaran sikap
yang realtif tetap dan terjadi sebagai hasil bimbingan atau keahlian”.( Nur W, 2010: 14). James O.
Whittaker dalam Aunurrahman menyatakan, “Belajar adalah suatu cara dimana sikap disebabkan atau
diubah melalui bimbingan atau keahlian”. (Aunurrahman, 2010: 35).
Berdasarkan anggapan di atas dapat di tarik simpul bahwa belajar adalah cara kegiatan dalam
setiap bentuk dan jenjang pendidikan di mana perubahan sikap dating akibat adanya bimbingan dan
keahlian. Oleh karena itu, diharapkan dengan belajar dapat membawa perubahan bagi si palaku baik
pengetahuan, sikap, maupaun keterampilan. Perubahan tersebut juga dapat membantu seseorang untuk
adaptasi dengan lingkungannya.

2.2.2 Ciri-ciri Belajar


Burhanuddin dan Esa Nur Wahyuni menyatakan, “ciri-ciri belajar, antara lain:
1. Belajar dilambangkan dengan adanya perubahan sikap(change behavior). ini berarti bahwa
akibat dari belajar hanya dapat dilihat dari tingkah laku dari tidak bisa menjadibisa, dari tidak
pengalaman menjadi pengalaman.
2. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti bahwa perubahan sikap yang yang terjadi
karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
3. Perubahan sikap tidak terus dapat diamati pada saat cara belajar sedang berlangsung, sikap
tersebut bersifat kemapuan.
4. Perubahan tingkah laku merupakan bentuk bimbingan atau keahlian
5. keahlian atau bimbingan itu dapat memberi pengukuhan. Sesuatu yang membentengi itu
akan membagikan energi atau dorongan untuk membarui sikap. (Wahyuni, 2010: 150).

2.3 Kedisiplinan Belajar Di Sekolah


Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai pengertian kedisiplinan dan belajar, penulis
menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah suatu jalan yang diperbuat oleh individu dalam
perubahan sikap baik melalui latihan dan keahlian yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan
perilaku. Kedisiplinan yang diartikan dalam penelitian ini adalah kedisiplinan siswa selama mengikuti
cara belajar mengajar.
Buchari Alma, dkk menyatakan, “ada dua bentuk kedisiplinan belajar di sekolah, yaitu
kedisiplinan dalam hal berpakaian dan kedisiplinan waktu. Kedisiplinan dalam hal berpakaian adalah
ketertiban siswa dalam menggunakan seragam sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah,
sedangkan kedisiplinan waktu adalah perilaku siswa dalam menghargai waktu. Misalnya adalah
dating tepat waktu”.(Alma, 2010: 131).
Kedisiplinan belajar didalam kelas tentu tidak pernah terlepas dari kedisiplinan yang
ditunjukkan oleh siswa. Ali Imron menyatakan, “Kedisiplinan siswa adalah suatu kedudukan tertib
dan teratur yang dipunyai oleh setiap siswa di sekolah, tanpa ada kesalahan-kesalahan yang
merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadapa peserta didik sendiri dan terhadap
sekolah secara menyeluruh”.( Imron, 2011: 172).
Ali Imron menyatakan ,”tiga macam kedisiplinan siswa dalam belajar. Pertama, kedisiplinan
belajar yang di dirikan berdasarkan rancangan otoritarian. Konsep ini menyebutkan siswa di sekolah
dikatakan memiliki kedisiplinan yang tinggi ketika siswa mau duduk tenang dan memperhatikan
penjelasan guru. Kedua, kedisiplinan belajar yang di dirikan berdasarkan rancangan permissive. Siswa
harus diberi keleluasan seluas-luasnya di dalam kelas dan sekolah. Ketiga, kedisiplinan belajar yang
di dirikan berdasarkan rancangan keleluasan yang terkendali atau keleluasan yang bertanggung
jawab”.( Imron, 2011: 172).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bentuk kedisiplinan belajar di sekolah, yaitu
kedisiplinan dalam hal berpakaian dan kedisiplinan waktu dan tidak terlepas dari peran guru.
Kedisiplinan adalah peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa, siswa juga mempunyai kedisiplinan
yang tinggi. Siswa harus diberikan keleluasan seluas-luasnya di dalam kelas.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 14/I Sungai Baung khususnya di kelas II A karena di
sekolah tersebut masih banyak siswa yang kurang disiplin dalam belajar. Waktu penelitian
dilaksanakan pada semester genap 2019.

3.2 Pendekatan Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang disajikan berupa kata.
Sugiyono menyatakan “Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dipakai untuk
meneliti pada keadaan objek yang alamiah, dimana penelitian sebagai instrument kunci pengembilan
data”. (Sugiyono, 2011 : 15). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kedisiplinan belajar di SD
Negeri 14/I Sungai Baung kelas II A.

3.3 Data dan Sumber Data


Sumber data terdiri dari hasil wawancara dan observasi pada guru kelas II A SD Negeri 14/I
Sungai Baung. Data dari hasil wawancara dengan guru kelas II A SD dan observasi di kelas II A SD.
Dengan mengetahui kedisiplinan belajar siswa di semester genap, peneliti dapat menempatkan posisi
instrumen yang menjadi penelitian tersebut. Selain itu peneliti mengamati kedisiplinan belajar siswa
di semester genap di SD Negeri 14/I Sungai Baung.
3.4 Teknik Sampling
Purposive sampling pengembilan contoh dengan pandangan tertentu. Pada penelitian ini
sangat diperlukan adanya Kedisiplinan Belajar Siswa agar mempermudah peneliti menjalani
fenomena atau keadaan yang diteliti. Pengambilan sampel berdasarkan kebutuhan yang diperlukan.
Dan time sampling mempertimbangkan waktu dan tempat dalam pengumpulan data di SDN 14/I
sungai baung dilakukan dengan guru kelas II A mengenai Kedisiplinan Belajar Siswa untuk
membantu reaksi belajar siswa, yang ditinjau dari proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam
kelas.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan 3 teknik yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi
3.5.1 wawancara
Sugiyono menyatakan “Wawancara digunakan sebagai cara dokumentasi data apabila peneliti
ingin melaksanakan studi pendahuluan untuk mendapatkan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin memahami hal-hal dari responden yang lebih melekat dan jumlah respondennya
sedikit/kecil’’. (Sugiyono ,2006: 194).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, karena
peneliti ingin mengetahui informasi tentang masalah penelitian lebih mendalam tentang masalah yang
akan diteliti.
3.5.2 Observasi
Observasi merupakan salah satu pola penghimpunan data di mana metode pengumpulan data
mempelajari secara visual fenomena yang diamati serta menginterprestasikan hasil observasi tersebut
dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat terpaut pada keahlian observer.
3.5.3 Dokumen
Dokumentasi dijadikan pelengkapan dan pendukung dalam pengumpulan data pada penelitian
ini. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu apabila diperlukan dokumen-dokumen tertulis maupun
gambar/foto-foto dari observasi dan wawancara.

3.6 Uji Validitas Data


Uji validitas data sehingga diperoleh kesahian data dilakukan triangulasi, Sugiyono “
mengemukakan, “Triangulasi adalah suatu penggabungan dari berbagai cara penghimpunan data dan
asal data yang telah tersedia”. (Sugiyono, 2015: 330).
Pada proposal penelitian ini dilakukan pengumpulan dengan wawancara tidak bersruktur
(mendalam), observasi nonpartisipan, maka peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik
karena pada penelitian ini absha/syahnya data yang dikumpulkan dipengaruhi oleh teknik dan sumber
yang digunankan. Kedisiplinan belajar siswa tersebut dan sumbernya pada siswa kelas II A SD Negeri
14/1 Sungai Baung.

3.7 Teknik Analisis Data


Sugiyono , menyatakan “Analisis data dapat dilaksanakan dengan cara yaitu analisis
kualitatif. Analisis data yang pertama adalah mencatat data yang telah didapatkan dari informan dan
memberi kode supaya sumber data dapat ditelusuri. Kedua analisis akan dilakukan dengan 3 tahapan
diadopsi dari Miles & Huberman dalam (Sugiyono. 2015 : 337-345).

1. Reduksi Data Reduksi data adalah cara merangkum, memilih dan memfokuskan data pada
hal-hal penting, sehingga memberikan gambaran untuk mempermudah peneliti.
2. Penyajian Data Sugiyono menyatakan, “Penyajian data kualitatif bisa dilakukan dengan
uraian singkat, bagan, keterkaitan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya”. (Sugiyono 2015:
341).
3. Penarikan Kesimpulan Setelah data direduksi dan ditampilkan maka tahap terakhir adalah
penarikan kesimpulan. Menyimpulkan berarti menemukan fakta baru dari proses tindakan
yang telah dilakukan.

3.8 Prosedur Penelitian


Prosedur atau langkah-langkah penelitian ini berawal dengan penentuan objek yang akan
diteliti, yaitu dilaksanakan di SD Negeri 14/I Sungai Baung. Pemilihan tempat tersebut didasari oleh
landasan dari penelitian ini, yaitu, strategi guru dalam mengelola kelas yang kondusif di Sekolah
Dasar oleh karena itulah dapat menjadi standar ketika pengumpulan data selanjutnya.
Apabila telah menetukan lokasi penelitian atau objek penelitian, maka tindakan berikutnya
adalah menetapkan fokus masalah penelitian. Fokus masalah penelitian ini adalah Analisis
Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Dasar yang disertai oleh pembuatan instrumen penelitian yang
mendukung terlaksananya penelitian ini.
Instrumen yang dipakai adalah observasi, wawancara yang telah dikembangkan berdasarkan
penelitian terdahulu. Penelitian yang terdahulu didominasi oleh instrumen penelitian yang berupa
observasi. Tentunya instrument yang dipakai oleh peneliti sudah di ukur tingkat kepercayaannya.
Setelah semua data terkumpulkan, maka tindakan berikutnya adalah data tersebut dianalisis
dengan menggunakan model Miles & Huberman dengan tahapan awal adalah reduksi-penyajian data-
penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil kesimpulan itulah diperoleh informasi mengenai hasil
penelitian. Walaupun demikian, kesimpulan dari penelitian ini mungkin saja dapat bereaksi rumusan
masalah yang dirumuskan mulai awal, tetapi bisa juga tidak, lantaran masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih berkelakuan sementara dan akan memuai setelah penelitian
beradaptasi langsung penyajian dalam bentuk bagan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron. (2011). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Buchari Alma, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Maman Rachman. (1997). Manajemen Kelas. Semarang: Depertemen Pendidikan dan kebuayaan.

Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatul Khorida. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://anthycamurty.blogspot.com/2013/07/v-behaviorurldefaultvmlo_4577.html
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/33511389.pdf
1% - https://brainly.co.id/tugas/8916487
<1% - https://id.123dok.com/document/zx58wp4q-buku-ips-kelas-7-revisi-2016.html
2% - https://nurjaya.wordpress.com/2011/09/30/tata-tertib-sd-n-karangayu-02/
1% - https://brainly.co.id/tugas/24609665
<1% - https://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/
<1% - http://scholar.unand.ac.id/38914/1/BAB%20I.pdf
1% - https://www.bahanbelajar.com/2017/08/pengertian-kedisiplinanekonomiakuntansi.html
<1% - https://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-disiplin.html
1% - https://waregaveno.blogspot.com/2014/01/contoh-proposal-penelitian-tentang.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23401/Chapter%20II.pdf?sequence=4
<1% - https://putrajunio.blogspot.com/2014/07/pengertian-disiplin-kelas-dan-nilai.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/295470106/Skripsi-Reward-Punishment
<1% - https://id.scribd.com/doc/255510026/PTK-BP-BK
<1% - http://repository.ump.ac.id/3830/3/SUSI%20WIJI%20UTAMI%20-%20BAB%20II.pdf
<1% - http://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/download/4554/3159
<1% - https://ilmu-kimia-kimia.blogspot.com/2010/04/engaruh-motivasi-belajar-dan-metode.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/3908/3/103811032_Bab2.pdf
<1% - https://zukhrufarisma.wordpress.com/category/naskah-ilmiah/
<1% -
https://www.academia.edu/10181757/PENELITIAN_KUALITATIF_CARA_BELAJAR_SISWA_BE
RPRESTASI_DI_SMP_NEGERI_32_SURABAYA
<1% - https://bastiawanade.blogspot.com/2015/09/tema-iv-ips-kelas-ix.html
<1% - https://makalahtentang.wordpress.com/category/teori-belajar/
1% - http://repository.unpas.ac.id/38611/2/BAB%20II%20beres.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/6700/15/BAB%20II.pdf
<1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/17759/1/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
<1% - https://nininganggrereni.blogspot.com/2014/11/laporan-hasil-penelitian-terhadap.html
<1% - https://jocker-jock.blogspot.com/2010/01/
<1% - https://id.123dok.com/document/z1l5lrvq-pengaruh-pendidikan-keluarga-dan-pembelajaran-
pendidikan-agama-islam-terhadap-karakter-siswa-kelas-xi-di-sma-negeri-1-ponorogo-tahun-
pelajaran-20172018.html
<1% - https://www.gudangskripsi.web.id/2019/03/soal-uji-pengetahuan-ppg-sd.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/32670/12/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/21574/5/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
<1% - http://digilib.unimed.ac.id/19113/4/11.%20NIM.%20071255310023%20CHAPTER%20III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/406/6/S_PKN_0907327_CHAPTER3.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/30370/3/BAB%20III.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/zgllm38q-implementasi-program-pengarusutamaan-
partisipasi-anak-dalam-perumusan-kebijakan-publik-di-provinsi-dki-jakarta.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/60349/11/NASKAH%20PUBLIKASI%20EDIT.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/40650/3/BAB_III.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/12891/6/BAB_III_bner.pdf
<1% - https://ferdy-nasum.blogspot.com/2011/11/metode-pengumpulan-data-kuantitatif.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/14831/16/BAB%20III.pdf
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter3(1).pdf
<1% - https://docplayer.info/155005172-Analisis-pengelolaan-alokasi-dana-desa-terhadap-
kesejahteraan-masyarakat-dalam-perspektif-ekonomi-islam.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/6787/5/123911058_BAB%20III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/20588/9/S_ADP_1105044_Bibliography.pdf
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/160447578.pdf

Anda mungkin juga menyukai