Anda di halaman 1dari 20

Nama : Adellia Irma Pratiwi

Nim : 01.2.17.00590

Tugas Keperawatan Keluarga

Perbedaan Antara Askep Keluarga Dan Askep Individu Pada Masalah Hipertensi

1. Asuhan Keperawatan Induvidu Dengan Hipertensi

A. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu
dingin
3. Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, factor stress
multipel
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan
yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola
bicara
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
lemak dan kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,
gangguan penglihatan, episode epistaksis
Tanda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal
optik
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat,
nyeri abdomen
8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea
nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok
Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas
tambahan, sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi psotural
10. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala : factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM ,
penyakit ginjal
Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit dan perawatan diri

C. Intervensi Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia
miokard

Intervensi keperawatan :

a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang
tepat
b. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
c. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
e. Catat edema umum
f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
h. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
i. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
j. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
k. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
l. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
m. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi

Hasil yang diharapkan :

- Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD


- Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima
- Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil

2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral


Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat

Intervensi keperawatan :

a. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan


b. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
c. Batasi aktivitas
d. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
e. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
f. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es,
posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi

Hasil yang diharapkan :


Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman

3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan


dengan gangguan sirkulasi
Tujuan : sirkulasi tubuh tidak terganggu

Intervensi :

a. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur


b. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan
pemantau tekanan arteri jika tersedia
c. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan
d. Amati adanya hipotensi mendadak
e. Ukur masukan dan pengeluaran
f. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan
g. Ambulasi sesuai kemampuan; hibdari kelelahan

Hasil yang diharapkan :

- Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan


dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala,
pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
- Saluaran urin 30 ml/ menit
- Tanda-tanda vital stabil

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses


penyakit dan perawatan diri
Tujuan ;Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi

a. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur


b. Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress
c. Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan
dan efek samping atau efek toksik
d. Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan
dokter
e. Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan
dokter : sakit kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah.
f. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil
g. Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat
h. Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan
i. Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat,
jumlah yang diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein, teh
serta alcohol
j. Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan
Hasil yang diharapkan :

Pasien mengungkapkan pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan perawatan dini

Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan

2. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi

Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam praktek


keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada tatanan komunitas dengan
menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan (WHO, 2014).

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu
sebagai berikut (Heniwati, 2008) :

1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar diperoleh
data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari
tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas
rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga
inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan
yang biasa digunakan keluarga serta pengalamanpengalaman terhadap pelayanan
kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga

d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar
anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut
oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota keluarga
yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat
dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam tindakan,
merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik. Harapan keluarga yang dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan
harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


Dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas maka diagnosa keperawatan
keluarga yang mungkin muncul adalah :
a. Manajemen keluarga tidak efektif, yaitu pola penanganan masalah kesehatan dalam
keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
b. Manajemen kesehatan tidak efektif, yaitu pola pengaturan dan pengintegrasian
penanganan masalah kesehatan ke dalam kebiasaan hidup sehari-hari tidak memuaskan
untuk mencapai status kesehatan yang diharapkan.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu ketidakmampuan mengidentifikasi,
mengelola dan atau menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi anggota keluarga dalam
mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta
kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.
e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan
dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan klien
untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatan.
f. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hati
secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang.
g. Ketidakmampuan koping keluarga, yaitu perilaku orang terdekat (anggota keluarga)
yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi klien.

Yang menjadi etiologi atau penyebab dari masalah keperawatan yang muncul adalah hasil dari
pengkajian tentang tugas kesehatan keluarga yang meliputi 5 unsur sebagai berikut :

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang terjadi pada anggota


keluarga
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi penyakit
hipertensi
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
d. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
dapat mempengaruhi penyakit hipertensi
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan guna
perawatan dan pengobatan hipertensi

3. Membuat Perencanaan

Menurut Suprajitno perencanaan keperawatan mencakup tujuan umum dan khusus yang
didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada
penyebab. Selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria
dan standar. Perencanaan yang dapat dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga
dengan hipertensi ini adalah sebagai berikut :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang terjadi pada keluarga.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengenal dan mengerti tentang
penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi setelah tiga kali kunjungan
rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit hipertensi.
Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit
hipertensi serta pencegahan dan pengobatan penyakit hipertensi secara lisan.
Intervensi :
1) Jelaskan arti penyakit hipertensi
2) Diskusikan tanda-tanda dan penyebab penyakit hipertensi
3) Tanyakan kembali apa yang telah didiskusikan.

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi


penyakit hipertensi.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengetahui akibat lebih lanjut
dari penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan
hipertensi setelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan dan dapat mengambil tindakan yang
tepat dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Standar : Keluarga dapat menjelaskan dengan benar bagaimana akibat hipertensi dan
dapat mengambil keputusan yang tepat.

Intervensi:
1) Diskusikan tentang akibat penyakit hipertensi
2) Tanyakan bagaimana keputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi.

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi


Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang menderita penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat terhadap anggota keluarga
yang menderita hipertensisetelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan cara pencegahan dan perawatan
penyakit hipertensi
Standar : Keluarga dapat melakukan perawatan anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi secara tepat.
Intervensi:
1) Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan penyakit hipertensi.
2) Jelaskan pada keluarga tentang manfaat istirahat, diet yang tepat dan olah raga
khususnya untuk anggota keluarga yang menderita hipertensi.

d. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan yang


dapat mempengaruhi penyakit hipertensi berhubungan.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga mengerti tentang pengaruh lingkungan
terhadap penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang penyembuhan
dan pencegahan setelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang pengaruh lingkungan terhadap
proses penyakit hipertensi
Standar : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit
hipertensi.
Intervensi :
1) Ajarkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah dan mengatasi penyakit
hipertensimisalnya :
a) Jaga lingkungan rumah agar bebas dari resiko kecelakaan misalnya benda yang tajam.
b) Gunakan alat pelindung bila bekerja Misalnya sarung tangan.
c) Gunakan bahan yang lembut untuk pakaian untuk mengurangi terjadinya iritasi.
2) Motivasi keluarga untuk melakukan apa yang telah dijelaskan.
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan guna
perawatan dan pengobatan hipertensi.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan.
Tujuan : Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk
mengatasi penyakit hipertensisetelah dua kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan ke mana mereka harus meminta
pertolongan untuk perawatan dan pengobatan penyakit hipertensi.
Standar : Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan secara tepat.
Intervensi : Jelaskan pada keluarga ke mana mereka dapat meminta pertolongan untuk
perawatan dan pengobatan hipertensi.
KESIMPULAN MATERI

PERBEDAAN DARI HIPERTENSI PADA ASKEP KELUARGA DAN ASKEP INDIVIDU

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH HIPERTENSI

A. ASKEP KELUARGA

Tekhnik pemberian bobot (antara 1-10) dapat dilihat pada kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Besar masalah : besarnya masalah kesehatan yang ditemukan akibat terkena dampak dari
masalah tersebut.
2. Kegawatan masalah : kecenderungan tingginya pengaruh dari masalah kesehatan
terhadap derajat kesehatan masyarakat setempat.
3. Ketersediaan dana atau biaya : jumlah atau besar dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatan terkait dengan besar anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi
masalah tersebut.
4. Kemudahan : tingkat kemudahan dalam penanganannya.

No. Masalah Kriteria Total Prioritas


1 2 3 4 = Masalah
1. Ketidakmampuan keluarga 8 5 6 7 26 1
mengenal masalah hipertensi
yang terjadi pada anggota
keluarga
2. Ketidakmampuan keluarga 6 8 5 4 23 3
mengambil keputusan yang
tepat untuk mengatasi
penyakit hipertensi
3. Ketidakmampuan keluarga 7 7 5 6 25 2
merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
4. Ketidakmampuan keluarga 4 6 7 5 22 4
dalam memelihara atau
memodifikasi lingkungan
yang dapat mempengaruhi
penyakit hipertensi
5. Ketidakmampuan keluarga 5 7 5 4 21 5
menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan guna
perawatan dan pengobatan
hipertensi
B. ASKEP INDIVIDU

Tekhnik pemberian bobot (antara 1-10) dapat dilihat pada kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Besar masalah : besarnya masalah kesehatan yang ditemukan akibat terkena dampak dari
masalah tersebut.
2. Kegawatan masalah : kecenderungan tingginya pengaruh dari masalah kesehatan
terhadap derajat kesehatan masyarakat setempat.
3. Ketersediaan dana atau biaya : jumlah atau besar dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatan terkait dengan besar anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi
masalah tersebut.
4. Kemudahan : tingkat kemudahan dalam penanganannya.

No. Masalah Kriteria Total Prioritas


1 2 3 4 = Masalah
1. Resiko tinggi terhadap 6 7 6 5 24 3
penurunan curah jantung
berhubungan dengan
peningkatan afterload,
vasokonstriksi, iskemia
miokard, hipertropi
ventricular
2. Nyeri ( sakit kepala ) 8 8 5 6 27 1
berhubungan dengan
peningkatan tekanan
vaskuler serebral

3. Potensial perubahan perfusi 7 7 5 6 25 2


jaringan: serebral, ginjal,
jantung berhubungan dengan
gangguan sirkulasi
4. Kurangnya pengetahuan 4 6 7 5 22 4
berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang
proses penyakit dan
perawatan diri

5. Perbandingan

HIPERTENSI
NO. ASKEP KELUARGA ASKEP INDIVIDU
1. Pengkajian a. Data Umum D. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Pengkajian terhadap data umum
Gejala : kelemahan,
keluarga meliputi : letih, napas pendek, gaya
hidup monoton
1) Nama kepala keluarga
Tanda : frekuensi
2) Alamat dan telepon jantung meningkat,
perubahan irama jantung,
3) Pekerjaan kepala keluarga
takipnea
4) Pendidikan kepala keluarga 2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat
5) Komposisi keluarga dan
hipertensi,
genogram aterosklerosis,
penyakit
6) Tipe keluarga
jantung koroner,
7) Suku bangsa penyakit
serebrovaskuler
8) Agama
Tanda : Kenaikan TD,
9) Status sosial ekonomi keluarga hipotensi
postural,
10) Aktifitas rekreasi keluarga
takhikardi,
perubahan
warna kulit,
b. Riwayat dan tahap
suhu dingin
perkembangan keluarga meliputi : 3. Integritas Ego
Gejala :Riwayat
1) Tahap perkembangan keluarga.
perubahan
2) Tahap keluarga yang belum kepribadian,
ansietas,
terpenuhi .
depresi,
3) Riwayat keluarga inti . euphoria,
4)Riwayat keluarga sebelumnya factor stress
multipel
Tanda : Letupan
c. Pengkajian Lingkungan suasana hati,
gelisah,
1) Karakteristik rumah
penyempitan
2) Karakteristik tetangga dan kontinue
perhatian,
komunitas RW
tangisan yang
3) Perkumpulan keluarga dan meledak, otot
muka tegang,
interaksi dengan masyarakat
pernapasan
4) Sistem pendukung keluarga menghela,
peningkatan
pola bicara
d. Struktur keluarga 4. Eliminasi
Gejala : gangguan
1) Pola komunikasi keluarga 2)
ginjal saat ini atau yang lalu
Struktur kekuatan keluarga 3) 5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan
Struktur peran
yang disukai
4) Nilai atau norma keluarga yang dapat
mencakup
5) Fungsi keluarga :
makanan tinggi
a) Fungsi afèktif, garam, lemak
dan kolesterol
b) Fungsi sosialisai,
Tanda : BB normal
c) Fungsi perawatan kesehatan, d) atau obesitas,
adanya edema
Pemenuhan tugas keluarga.
6. Neurosensori
Gejala : keluhan
pusing/pening,
6)Stres dan koping keluarga
sakit kepala,
a) Stressor jaangka pendek dan berdenyut sakit
kepala,
panjang
berdenyut,
b) Kemampuan keluarga berespon gangguan
penglihatan,
terhadap situasi/ stressor
episode
c) Strategi koping yang digunakan epistaksis
Tanda :, perubahan
keluarga bila menghadapi
orientasi,
permasalahan. penurunan
kekuatan
d) Strategi adaptasi fungsional
genggaman,
yang divunakan bila menghadapi perubahan
permasalah retinal optik
7. Nyeri/ketidaknyamana
e) Pemeriksaan Fisik
n
Pemeriksaan fisik dilakukan Gejala : Angina, nyeri
hilang timbul
terhadap semua anggotaa keluarga.
pada tungkai,
Metode yang digunakan pada sakit kepala
oksipital berat,
pemeriksaan fisik tidak berbeda
nyeri abdomen
dengan pemeriksaan fisik di klinik. 8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang
Harapan keluarga yang dilakukan
berkaitan
pada akhir pengkajian, dengan
aktivitas,
menanyakan harapan keluarga
takipnea,
terhadap petugas kesehatan yang ortopnea,
dispnea
ada.
nocturnal
proksimal,
batuk dengan
atau tanpa
sputum,
riwayat
merokok
Tanda : distress
respirasi/
penggunaan
otot aksesoris
pernapasan,
bunyi napas
tambahan,
sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan
koordinasi,
cara jalan
Tanda : episode
parestesia unilateral
transien, hipotensi psotural
10. Pembelajaran/Penyulu
han
Gejala : factor resiko
keluarga ;
hipertensi,
aterosklerosis,
penyakit
jantung, DM ,
penyakit ginjal
Faktor resiko
etnik,
penggunaan pil
KB atau
hormone

2. Diagnosa a. Ketidakmampuan keluarga 1. Resiko tinggi terhadap


mengenal masalah hipertensi yang penurunan curah
terjadi pada anggota keluarga jantung berhubungan
b. Ketidakmampuan keluarga dengan peningkatan
mengambil keputusan yang tepat afterload,
untuk mengatasi penyakit vasokonstriksi,
hipertensi iskemia miokard,
c. Ketidakmampuan keluarga hipertropi ventricular
merawat anggota keluarga dengan 2. Nyeri ( sakit kepala )
hipertensi berhubungan dengan
d. Ketidakmampuan keluarga peningkatan tekanan
dalam memelihara atau vaskuler serebral
memodifikasi lingkungan yang 3. Potensial perubahan
dapat mempengaruhi penyakit perfusi jaringan:
hipertensi serebral, ginjal,
e. Ketidakmampuan keluarga jantung berhubungan
menggunakan fasilitas pelayanan dengan gangguan
kesehatan guna perawatan dan sirkulasi
pengobatan hipertensi 4. Kurangnya
pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya informasi
tentang proses
penyakit dan
perawatan diri
3. Prioritas Ketidakmampuan keluarga Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan
Masalah mengenal masalah hipertensi yang dengan peningkatan tekanan vaskuler
terjadi pada anggota keluarga serebral

4. Intervensi 1) Jelaskan arti penyakit


hipertensi
2) Diskusikan tanda-tanda Intervensi keperawatan :
dan penyebab penyakit a. Pertahankan
hipertensi tirah baring, lingkungan
3) Tanyakan kembali apa yang tenang, sedikit
yang telah didiskusikan. penerangan
b. Minimalkan
gangguan lingkungan
dan rangsangan
c. Batasi
aktivitas
d. Hindari
merokok atau
menggunkan
penggunaan nikotin
e. Beri obat
analgesia dan sedasi
sesuai pesanan
f. Beri tindakan
yang menyenangkan
sesuai indikasi seperti
kompres es, posisi
nyaman, tehnik
relaksasi, bimbingan
imajinasi, hindari
konstipasi
5. Implementasi Keluarga dapat menjelaskan secara Beri tindakan yang menyenangkan
lisan tentang penyakit hipertensi. sesuai indikasi seperti kompres es,
posisi nyaman, tehnik relaksasi,
bimbingan imajinasi, hindari
konstipasi

6. Evaluasi - Tekanan vaskuler serebral


Standar : Keluarga dapat tidak meningkat
menjelaskan pengertian, penyebab, - Hasil yang diharapkan :
tanda dan gejala penyakit Pasien mengungkapkan tidak adanya
hipertensi serta pencegahan dan sakit kepala dan tampak nyaman
pengobatan penyakit hipertensi
secara lisan.

Anda mungkin juga menyukai