Nim : 01.2.17.00590
Perbedaan Antara Askep Keluarga Dan Askep Individu Pada Masalah Hipertensi
A. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu
dingin
3. Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, factor stress
multipel
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan
yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola
bicara
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
lemak dan kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,
gangguan penglihatan, episode epistaksis
Tanda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal
optik
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat,
nyeri abdomen
8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea
nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok
Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas
tambahan, sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi psotural
10. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala : factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM ,
penyakit ginjal
Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit dan perawatan diri
C. Intervensi Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia
miokard
Intervensi keperawatan :
a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang
tepat
b. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
c. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
e. Catat edema umum
f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
h. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
i. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
j. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
k. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
l. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
m. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
Intervensi keperawatan :
Intervensi :
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu
sebagai berikut (Heniwati, 2008) :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar diperoleh
data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari
tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas
rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar
anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut
oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota keluarga
yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat
dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam tindakan,
merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik. Harapan keluarga yang dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan
harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
Yang menjadi etiologi atau penyebab dari masalah keperawatan yang muncul adalah hasil dari
pengkajian tentang tugas kesehatan keluarga yang meliputi 5 unsur sebagai berikut :
3. Membuat Perencanaan
Menurut Suprajitno perencanaan keperawatan mencakup tujuan umum dan khusus yang
didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada
penyebab. Selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria
dan standar. Perencanaan yang dapat dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga
dengan hipertensi ini adalah sebagai berikut :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang terjadi pada keluarga.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengenal dan mengerti tentang
penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi setelah tiga kali kunjungan
rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit hipertensi.
Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit
hipertensi serta pencegahan dan pengobatan penyakit hipertensi secara lisan.
Intervensi :
1) Jelaskan arti penyakit hipertensi
2) Diskusikan tanda-tanda dan penyebab penyakit hipertensi
3) Tanyakan kembali apa yang telah didiskusikan.
Intervensi:
1) Diskusikan tentang akibat penyakit hipertensi
2) Tanyakan bagaimana keputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi.
A. ASKEP KELUARGA
Tekhnik pemberian bobot (antara 1-10) dapat dilihat pada kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Besar masalah : besarnya masalah kesehatan yang ditemukan akibat terkena dampak dari
masalah tersebut.
2. Kegawatan masalah : kecenderungan tingginya pengaruh dari masalah kesehatan
terhadap derajat kesehatan masyarakat setempat.
3. Ketersediaan dana atau biaya : jumlah atau besar dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatan terkait dengan besar anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi
masalah tersebut.
4. Kemudahan : tingkat kemudahan dalam penanganannya.
Tekhnik pemberian bobot (antara 1-10) dapat dilihat pada kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Besar masalah : besarnya masalah kesehatan yang ditemukan akibat terkena dampak dari
masalah tersebut.
2. Kegawatan masalah : kecenderungan tingginya pengaruh dari masalah kesehatan
terhadap derajat kesehatan masyarakat setempat.
3. Ketersediaan dana atau biaya : jumlah atau besar dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatan terkait dengan besar anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi
masalah tersebut.
4. Kemudahan : tingkat kemudahan dalam penanganannya.
5. Perbandingan
HIPERTENSI
NO. ASKEP KELUARGA ASKEP INDIVIDU
1. Pengkajian a. Data Umum D. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Pengkajian terhadap data umum
Gejala : kelemahan,
keluarga meliputi : letih, napas pendek, gaya
hidup monoton
1) Nama kepala keluarga
Tanda : frekuensi
2) Alamat dan telepon jantung meningkat,
perubahan irama jantung,
3) Pekerjaan kepala keluarga
takipnea
4) Pendidikan kepala keluarga 2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat
5) Komposisi keluarga dan
hipertensi,
genogram aterosklerosis,
penyakit
6) Tipe keluarga
jantung koroner,
7) Suku bangsa penyakit
serebrovaskuler
8) Agama
Tanda : Kenaikan TD,
9) Status sosial ekonomi keluarga hipotensi
postural,
10) Aktifitas rekreasi keluarga
takhikardi,
perubahan
warna kulit,
b. Riwayat dan tahap
suhu dingin
perkembangan keluarga meliputi : 3. Integritas Ego
Gejala :Riwayat
1) Tahap perkembangan keluarga.
perubahan
2) Tahap keluarga yang belum kepribadian,
ansietas,
terpenuhi .
depresi,
3) Riwayat keluarga inti . euphoria,
4)Riwayat keluarga sebelumnya factor stress
multipel
Tanda : Letupan
c. Pengkajian Lingkungan suasana hati,
gelisah,
1) Karakteristik rumah
penyempitan
2) Karakteristik tetangga dan kontinue
perhatian,
komunitas RW
tangisan yang
3) Perkumpulan keluarga dan meledak, otot
muka tegang,
interaksi dengan masyarakat
pernapasan
4) Sistem pendukung keluarga menghela,
peningkatan
pola bicara
d. Struktur keluarga 4. Eliminasi
Gejala : gangguan
1) Pola komunikasi keluarga 2)
ginjal saat ini atau yang lalu
Struktur kekuatan keluarga 3) 5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan
Struktur peran
yang disukai
4) Nilai atau norma keluarga yang dapat
mencakup
5) Fungsi keluarga :
makanan tinggi
a) Fungsi afèktif, garam, lemak
dan kolesterol
b) Fungsi sosialisai,
Tanda : BB normal
c) Fungsi perawatan kesehatan, d) atau obesitas,
adanya edema
Pemenuhan tugas keluarga.
6. Neurosensori
Gejala : keluhan
pusing/pening,
6)Stres dan koping keluarga
sakit kepala,
a) Stressor jaangka pendek dan berdenyut sakit
kepala,
panjang
berdenyut,
b) Kemampuan keluarga berespon gangguan
penglihatan,
terhadap situasi/ stressor
episode
c) Strategi koping yang digunakan epistaksis
Tanda :, perubahan
keluarga bila menghadapi
orientasi,
permasalahan. penurunan
kekuatan
d) Strategi adaptasi fungsional
genggaman,
yang divunakan bila menghadapi perubahan
permasalah retinal optik
7. Nyeri/ketidaknyamana
e) Pemeriksaan Fisik
n
Pemeriksaan fisik dilakukan Gejala : Angina, nyeri
hilang timbul
terhadap semua anggotaa keluarga.
pada tungkai,
Metode yang digunakan pada sakit kepala
oksipital berat,
pemeriksaan fisik tidak berbeda
nyeri abdomen
dengan pemeriksaan fisik di klinik. 8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang
Harapan keluarga yang dilakukan
berkaitan
pada akhir pengkajian, dengan
aktivitas,
menanyakan harapan keluarga
takipnea,
terhadap petugas kesehatan yang ortopnea,
dispnea
ada.
nocturnal
proksimal,
batuk dengan
atau tanpa
sputum,
riwayat
merokok
Tanda : distress
respirasi/
penggunaan
otot aksesoris
pernapasan,
bunyi napas
tambahan,
sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan
koordinasi,
cara jalan
Tanda : episode
parestesia unilateral
transien, hipotensi psotural
10. Pembelajaran/Penyulu
han
Gejala : factor resiko
keluarga ;
hipertensi,
aterosklerosis,
penyakit
jantung, DM ,
penyakit ginjal
Faktor resiko
etnik,
penggunaan pil
KB atau
hormone