Oleh :
KELOMPOK I
NURHALIZA ARIFIN 32116011
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan pertolongan-Nyalah sehingga laporan bengkel semester V ini dapat
terselesaikan. Adapun praktek bengkel semester V ini membahas tentang praktek
Catu Daya dan Tegangan Menengah. Praktikum pada kesempatan ini lebih
ditekankan pada pengoperasian sistem yang terdiri dari 3 job, yaitu Pengoperasian
Genset dan ATS/AMF, Panel Tegangan Menengah (Cubicle) dan Transformator
Daya dan Sistem Distribusi dan Gardu Distribusi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan semoga
semua yang terlibat dalam penyusunan laporan ini mendapatkan balasan dari
Allah Subhanallahu Wata’ala.
Penulis
I
LEMBAR PENGESAHAN
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUANPUSTAKA...........................................................................................3
2.1 Generator Set (Genset)..............................................................................3
2.1.1 Pengertian Generator..........................................................................3
2.1.2 Prinsip Kerja Generator Set (Genset).................................................4
2.1.3 Mesin Diesel / Prime Mover..............................................................5
2.1.4 Pengoperasian Genset........................................................................8
2.2 ATS / AMF................................................................................................9
2.2.1 ATS ( Automatic Transfer Switch )...................................................9
2.2.2 AMF ( Automatic Main Failure ).....................................................10
2.2.3 Prinsip Kerja AMF dan ATS...........................................................10
2.2.4 Keuntungan penggunaan AMF dan ATS.........................................11
BAB III..................................................................................................................12
DAFTAR ALAT DAN BAHAN...........................................................................12
3.1 Daftar Alat dan Bahan.............................................................................12
BAB IV..................................................................................................................13
LANGKAH KERJA..............................................................................................13
4.1 Cara Pengoperasian Catu Daya...............................................................13
BAB V....................................................................................................................18
III
GAMBAR RANGKAIAN.....................................................................................18
5.1 Gambar Rangkaian..................................................................................18
BAB V....................................................................................................................20
ANALISA..............................................................................................................20
6.1 Generator Set...........................................................................................20
6.2 Mesin Diesel............................................................................................21
6.3 Alternator.................................................................................................22
6.4 Komponen ATS / AMF...........................................................................23
6.4.1 Komponen Kontrol..........................................................................23
6.4.2 Komponen Daya..............................................................................24
BAB VII.................................................................................................................29
PENUTUP..............................................................................................................29
7.1 Kesimpulan..............................................................................................29
7.2 Kritik dan Saran.......................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
LAMPIRAN...........................................................................................................31
IV
DAFTAR GAMBAR
V
DAFTAR TABEL
VI
BAB I
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
3. menjelaskan fungsi dari setiap peralatan/bahan pada ATS/AMF;
4. menjelaskan prinsip kerja dari panel control ATS/AMF; dan
5. memberikan keterampilan dalam melakukan pengoperasian Genset.
2
BAB II
2 TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.2 Prinsip Kerja Generator Set (Genset)
Prinsip kerja genset ialah mengubah energi bahan bakar (solar atau bensin)
menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut diubah atau
dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan daya listrik. Generator memiliki
dua tipe, yaitu generator AC atau yang biasa disebut alternator dan generator DC.
Generator AC (alternator) adalah generator yang dapat menghasilkan arus listrik
bolak-balik (AC), sedangkan generator DC adalah genartor yang menghasilkan
arus listrik searah (DC).
4
generator kutub dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin
geser dan sikat arang. Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak
berputar. Generator sinkron sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan
tinggi dan arus yang besar. Secara umum kutub magnet generator sinkron
dibedakan atas:
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000
rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan
rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi
merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub. Pada umumnya
generator AC ini dibuat sedemikian rupa,sehingga lilitan tempat terjadinya GGL
(Gaya Gerak Listrik) induksi tidak bergerak,sedangkan kutub-kutub akan
menimbulakan medan megnet berputar. Generator itu disebut juga generator
berkutub dalam.
Mesin diesel termasuk dalam kategori motor bakar yang berfungsi sebagai
sebuah sumber penggerak. Mesin diesel bekerja atau berputar dengan
memanfaatkan ledakan pada ruang pembakaran. Sedangkan ledakan tersebut
adalah hasil dari injeksi solar (pengkabutan), perubahan suhu (kompresi), dan
oksigen (02). Tanpa 3 hal tersebut, ledakan tidak akan terjadi. Oleh sebab itu,
mesin diesel mempunyai power yang lebih besar dibandingkan mesin berbahan
bakar bensin.
5
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover :
a. Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta
kompresi yang tinggi.
b. Starting awal berat, karena kompresinya tinggi.
c. Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar
pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar
Adapun cara kerja mesin diesel yang terdapat pada generator set adalah sebagai
berikut :
6
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar
menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi
pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katup
yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputar
dan menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang
terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar.
Gas dapat keluar karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak
naik ke atas dan menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini
(3 dan 4) termasuk proses pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang
kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk
kembali.
7
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu <
500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari
baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel.Saat start, motor DC
mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang
dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu.
Genarator dihubungkan satu poros dengan mesin diesel. Pada saat akan
start accu yang bertegangan 12 / 24 V siap mensuplai motor DC. Motor DC ini
akan menstarting. Diesel dan genearator mengikuti putaran motor DC.
8
Metode pengoperasian genset ini dapat dilakukan secara manual dan
otomatis. Secara manual dengan mengoperasikan langsung pada panel yang
tersedia. Yaitu seorang operator dapat langsung menge-set pada panel genset.
Bahwa pengoperasian akan dilakukan secara manual. Dengan cara otomatis kita
menge-set pada panel control yang disediakan bahwa kerja genset akan
dioperasikan secara otomatis.
Metode starting genset ini dapat dilakukan adalah dengan cara metode
quick starting, yaitu pada saat sumber PLN off, genset langsung beroperasi tidak
mengalami proses pemanasan terlebih dahulu.
9
Timer, Kontaktor,dan MCB. Alat –alat tersebut pada prinsipnya adalah sebagai
sakelar ataupun pemutus hubungan. Pemakaian panel ATS ini di bedakan pada
besar kecilnya pemakaian listrik. Semakin tinggi pemakaian daya listrik, tentunya
akan semakin besar pula spesifikasi komponen-komponennya terutama Breaker
dan kontaktornya dan juga ukuran kabelnya. Adapun bahan–bahan atau
komponen yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian ATS diantaranya :
10
temperature mesin;
pengaman beban lebih; dan
pengaman terhadap tegangan, frekuensi genset, dll
Apabila sumber listrik utama kembali normal, maka ATS akan bertugas
mengembalikan sambungan ke sisi sumber listrik utama dan kemudian
disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel.
11
BAB III
12
BAB IV
4 LANGKAH KERJA
1) Secara Manual
Dalam pengoperasian mesin catu daya secara manual terbagi menjadi dua
tahapan pengoperasian yaitu menjalankan mesin catu daya dan mematikan
mesin catu daya tersebut apabila memang sudah berada pada mode
manual. Berikut langkah-langkahnya :
Untuk menjalankan mesin genset dan ATS/AMF secara manual,
langkah awalnya adalah memastikan baterai / accu telah terhubung
dengan kabel yang berfungsi untuk memberikan catuan daya pada
mesin generator.
13
Gambar 4.4 Posisi Manual pada Sakelar ATS / AMF
14
Kemudian melangkah pada proses selanjutnya yaitu menyalakan mesin
genset secara manual. Artinya mesin ini kita operasikan bagian per
15
Gambar 4.7 Menekan Tombol Pengaktifan Mesin
2) Secara Otomatis
Setelah mengetahui langkah kerja pengopersian catu daya dalam keadaan
manual. Maka selanjutnya adalah langkah kerja pengoperasian catu daya
dalam keadaan otomatis. Pengoperasian secara otomatis ini tentu memiliki
beberapa keunggulan di bandingkan dengan manual. Berikut langkah-
langkahnya :
16
Sama seperti langkah awal pada pengoperasian secara manual, yaitu
memastikan bahwa kabel penghubung yang berada di baterai/accu
telah terhubung.
Selanjutnya adalah memposisikan switching pada baterai/accu ke
posisi “ON”.
Lalu, memposisikan saklar pada panel ATS/AMF ke posisi
“Automatis”.
Setelah itu maka mesin genset akan menyala secara otomatis apabila
sumber PLN di deteksi tidak dapat mensuplai atau dalam keadaan
padam. Maka ATS akan secara otomatis membaca masalah tersebut
dan mengirimkan sinyal kepada AMF untuk mengaktifkan Genset.
Untuk mematikannya adalah tentu dengan cara otomatis pula yaitu
mesin akan mati seketika apabila sumber utama telah ada.
17
BAB V
5 GAMBAR RANGKAIAN
Gambar diagram single line dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut
BUS 20 kV
Kubikel
Battery Hz V A
Charger Sepam
CB
LBS M LBS
Fuse
CT
PLN
18
Gambar blok diagram catu daya dalam posisi manual dapat dilihat pada gambar
5.2 berikut
19
BAB VI
6 ANALISA
20
Ampere : 30 Ampere
Phasa :3
21
Gambar 6.12 Name Plate Mesin Diesel Genset
22
Cl.ther./Th.class :H
Masse/weight : 102 kg
Rlt. AR/N.D.E bearing : 6305 2RS/ C3
En Charge/ Load Full : 20.5 V/ 1.66 A
à vide/ at no load : 0.63 A
Tension Voltage : 400 V
Phase :3
Pada panel ATS / AMF terdapat dua bagian komponen yaitu komponen
yang berfungsi sebagai control dan sebagai daya. Berikut Penjelasannya :
Relay
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis
mengontrol penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah bagian yang
penting dari banyak sistem kontrol, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh
dan pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol
tegangan dan arus rendah.
Kontroler
23
Dalam suatu mesin yang diinginkan bekerja secara automatis maka selain
sensor dan aktuator dibutuhkan komponen utama yaitu sebuah kontroler.
Kontroler merupakan otak dari dari suatu sistem kontrol. Programmable
logic controller (PLC) merupakan suatu bentuk khusus. Pengontrol
berbasis- mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat
diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika, pewaktuan (timing),
pencacahan (counting) dan aritmatika guna mengontrol mesin-mesin dan
proses-proses.
24
Baterai dan Battery Charger
Alat yang memiliki sumber energi kimia yang dapat menghasilkan energi
listrik disebut dengan electric cell (sel listrik). Dan ketika beberapa sel
listrik tersebut dihubungkan secara elektrik akan menjadi baterai. Battery
charger ini biasanya sebagai charger yaitu alat ini mendapat suplai listrik
dari sumber PLN atau dari generator itu sendiri. Battery charger untuk
mengisi energi listrik ke accu. Accu ini biasanya berkapasita12/24 V,
maka battery charger ini harus dapat mengisi accu sampai kapasitas
tersebut.
25
Gambar 6.16 Trafo Arus pada Panel ATS/AMF
Alat Ukur
Pada ATS-AMF digunakan tiga jenis alat ukur untuk menunjukkan secara
langsung besaran yang ingin diketahui. Alat ukur tersebut yaitu
ampermeter, voltmeter dan frekuensi meter. Amperemeter adalah alat
untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter
biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik.Voltmeter
merupakan alat untuk mengukur beda potensial dalam suatu rangkaian
listrik. Untuk mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu
komponen, kedua terminal voltmeter harus dihubungkan dengan dengan
kedua titik yang tegangannya akan diukur sehingga terhubung secara
paralel dengan komponen tersebut. Prinsip kerja dari frekuensi meter ini
berdasarkan pada getaran mekanik sejumlah kepingan plat baja yang tipis
membentuk lidah-lidah bergetar. Masing–masing memiliki perbedaan
frekuensi getar dan relatif tidak berjauhan satu sama lain. Jika kepingan
mendapatkan arus medan magnet dari arus bolak–balik, maka salah satu
lidah akan menimimbulkan getaran dan beresonansi, memberikan defleksi
yang besar sesuai frekuensi yang ditimbulkan oleh arus bolak–balik
tersebut.
Catatan :
Pada panel bagian dalam ATS / AMF terdapat sebuah komponen switch
dimana fungsinya adalah sebagai pengatur penyaluran sumber listrik ke
beban. Dimana switch tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu :
26
- 02 : Berfungsi untuk mengoperasikan beban trafo Kubikel trafo
distribusi tegangan menengah.
- 00 : Berfungsi sebagai posisi OFF atau dengan kata lain tidak ada
beban yang sedang dioperasikan.
- 01 : Befungsi untuk mengoperasikan beban pada gedung pada prodi
listrik Jurusan Teknik Elektro
27
Gambar 6.19 Bagian Luar Panel ATS / AMF
Keterangan :
1. Lampu Indikator
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Display Monitoring
5. kWh Meter
6. cos phi meter
28
BAB VII
7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan
29
DAFTAR PUSTAKA
30
LAMPIRAN
31