Anda di halaman 1dari 2

Dari data-data yang sudah diketahui, dapat ditentukan penurunan titik beku berdasarkan

perbedaan titik beku antara pelarut dan larutan. Perbedaan titik beku pelarut dan larutan tersebut
kemudian dapat digunakan untuk menghitung berat molekul urea. Adapun perhitungannya
adalah sebagai berikut:
1. Penurunan titik beku larutan terhadap pelarut
Diketahui:
 Titik beku pelarut murni = 3,5℃
 Titik beku larutan = 2,7℃
Jawab :
∆Tf = Titik beku pelarut murni – titik beku larutan
= 3,5℃- 2,7℃
= 0,8℃
2. Massa urea percobaan
Diketahui :
 Berat molekul urea = 60 gram/mol
 Massa pelarut(air) = 30 gram
 ∆T f = 0,8℃
 Kf = 1,86℃ g /mol
BM x P x ∆ Tf
Massa urea percobaan =
1000 x Kf
g
60 x 30 g x 0,8 ℃
= mol
1000 x 1,86 ℃ g /mol
= 0,774 gram
3. Berat Molekul Urea
Diketahui :
 Massa Urea Percobaan = 0,7742 gram
 Massa pelarut(air) = 30 gram
 Kf urea = 1,86℃ g/ mol
 ∆T f = 0,8℃
Jawab :
 ∆T f = Kf x m
m urea 1000
 ∆T f = Kf x x
BM urea m pelarut
murea 1000
 BM urea = Kf x x
∆ Tf m pelarut
0,774 g 1000
 BM urea = 1,86℃ g/ mol x x
0,8 ℃ 30 g
 BM urea = 59,985 g/mol

Persen Kesalahan
Adapun persen kesalahan pada percobaan palsu (hehehe) ini adalah :
massa teoritis−massa percobaan
% kesalahan = x 100 %
massa teoritis ∞
g g
60 −59,985
mol mol
=
g
60
mol
= 0,025 %

Anda mungkin juga menyukai