Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

SESI III: MAMPU BERCAKAP-CAKAP DENGAN ANGGOTA KELOMPOK

A. Tujuan
1. Tujuan Umum (TUM)
Tujuan umum untuk TAK sosialisasi sesi III ini adalah agar klien mampu
bercakap-cakap dengan anggota kelompok
2. Tujuan Khusus (TUK)
Tujuan khusus dari TAK sosialisasi sesi III ini adalah:
a. Klien mampu bercakap-cakap dengan menanyakan teman yang berada
disebelahnya
b. Klien mampu berinteraksi di depan anggota kelompok.
B. Dasar Pemikiran
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang
lain. Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada klien yang menarik diri atau mengalami
isolasi sosial sehingga individu menghindari interaksi dengan orang lain. Apabila
individu memiliki mekanisme koping yang adaptif maka peningkatan sosialisasi akan
lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang memiliki mekanisme koping
maladaptif akan menimbulkan masalah yang lebih banyak dan lebih buruk apabila tidak
segera diberikan penanganan atau terapi. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila
individu menarik diri antara lain adalah kerusakan komunikasi verbal dan nonverbal,
gangguan hubungan interpersonal, gangguan interaksi sosial, dan resiko perubahan
persepsi sensori (halusinasi). Apabila tidak diatasi dengan segera maka akan dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Pada sesi ini terapi
difokuskan untuk meningkatkan kemampuan klien untuk berkenalan.
Terapi kelompok merupakan psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien
bersama-sama dengan jalan diskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih.
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara untuk
memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan interpersonal.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif atau persepsi, terapi aktivitas stimulasi sensori, terapi aktivitas
orientasi relita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah harga diri rendah. Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk megajarkan dan melatik pasien untuk
beradaptasi dengan orang lain.
C. Jenis TAK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Tujuan meningkatkan hubungan
interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan,
memberikan tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide serta menerima
stimulus eksternal. TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi, yaitu :

1. Sesi 1: Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap, nama
panggilan, asal, hobi dan teman terdekat.
2. Sesi 2: Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.
3. Sesi 3: Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
4. Sesi 4: Klien mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota
kelompok.
5. Sesi 5: Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan
orang lain.
6. Sesi 6: Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
7. Sesi 7: Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok
yang telah dilakukan.
D. Sasaran/Kriteria Pasien
1. Karakteristik klien yang mengikuti TAK sesi III ini antara lain:
a. Klien dengan isolasi sosial
b. Klien yang sudah mulai kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan
c. Klien yang mampu berbicara
d. Jumlah klien 5 orang
2. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
E. Metode dan Alat Bantu
Metode yang akan digunakan dalam TAK sesi III ini adalah:
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Berkerjasama
Alat yang akan digunakan dalam TAK sesi III ini adalah:
1. Balok permainan
2. Kertas dan alat tulis
F. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (pada terminasi Sesi II
TAKS).
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Memberi salam terapeutik
- Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/ Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
- Menanyakan apakah klien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain.
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berusaha fokus dalam permainan
sosialisasi kelompok dan melakukan apa yang tertulis di dalam kertas
- Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 25 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Pasien dikondisikan untuk duduk melingkar.
b. Pasien diminta untuk mengambil balok yang sudah disusun oleh terapis.
c. Pasien mengambil balok secara bergiliran, jika saat mengambil lalu susunan
balok runtuh maka pasien diharapkan mengambil kerta yang sudah disiapkan
oleh terapis, yang berisikan tentang:
- Menyebutkan 3 nama teman yang ikut serta dalam anggota kelompok.
- Menanyakan hobi pada teman yang berada disebelahnya.
- Menanyakan makanan/minuman favorit pada teman sebelahnya.
- Mempraktikkan cara meminta sesuatu yang baik kepada seseorang.
- Menanyakan kegiatan sehari-hari di ruangan dengan teman sebelahnya.
- Menanyakan tempat tinggal pada teman sebelahnya.
- Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d. Ulangi a dan c sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
e. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
- Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk bercakap-cakap dengan klien
yang lain.
- Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan topik pembicaraan
tertentu dengan anggota kelompok.
- Menyepakati waktu dan tempat.
G. Penilaian Kemampuan Pasien
Kemampuan klien disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4, disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 2. Misalnya, nilai kemampuan verbal bertanya 2,
kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan nonverbal 2 maka catatan
keperawatan adalah klien mengikuti TAKS sesi 3, klien belum mampu bercakap-cakap
secara verbal maupun nonverbal. Dianjurkan latihan ulang di ruangan (buat jadwal).
H. Pengorganisasian
Struktur organisasi dalam TAK sesi III ini antara lain:
1. Leader : Devi Naqiuatull Nurjannah
2. Co-leader : Imelia Fitri Dwiyanti
3. Fasilitator : - Dea Amalia S
- Indah Pratiwi
4. Observer : Andhara Sekarini
Tugas dan Peran
1. Leader:
- Menyiapkan proposal kegiatan TAKS.
- Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai.
- Menjelaskan aturan permainan.
- Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.
- Mampu memimpin TAK dengan baik dan tertib.
- Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co-leader:
- Mendampingi leader.
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien.
- Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat.
- Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi.
3. Fasilitator:
- Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
- Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator kepada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.
4. Observer:
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
- Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan
berlangsung pada format yang tersedia.
- Mengawasi jalannya aktivitas kelompok mulai dari persiapan, proses, hingga
penutupan.

Lampiran 1: Format Penilaian Kemampuan Pasien


a. Kemampuan Verbal: Bertanya
No Nama Klien
Aspek yang dinilai
.
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah

b. Kemampuan Verbal: Menjawab


No Nama Klien
Aspek yang dinilai
.
1. Mengajukan pertanyakan
yang jelas
2. Mengajukan pertanyakan
yang ringkas
3. Mengajukan pertanyakan
yang relevan
4. Mengajukan pertanyakan
secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan nonverbal
No Nama Klien
Aspek yang dinilai
.
1. Menjawab dengan jelas
2. Menjawab dengan ringkas
3. Menjawab dengan relevan
4. Menjawab dengan spontan
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien di bawah judul nama klien.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika ditemukan
pada klien dan tanda (X) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
- Kemampuan klien disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 2.

Catatan khusus tentang perkembangan kemampuan spesifik pasien

Observer/Fasilitator

Daftar Pustaka

Keliat, B., dan Akemat, P. 2015. Keperawatan Jiwa: terapi aktivitas kelompok, edisi 2.
Jakarta: EGC.
Keliat, B. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.
Keliat, B. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi 2. Jakarta: EGC.
Prabowo, E. 2015. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: NucMed.
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan. Jakarta: EGC.
Yosep, Iyus. 2011. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai