TINJAUAN PUSTAKA
5
6
Keterangan :
O : otak
RT : ruang telur
SE : saluran ekskresi
M : mata
J : jantung
UH : usus halus
OV : ovarium
Untuk pemupukan media kultur dengan kotoran ayam, dosis awal yang
diberikan sebanyak 500 g/m³, dan 250 g/m³ setiap hari (Casmuji 2002).
Sedangkan menurut Suprayitno (1986) dalam Casmuji (2002) untuk mendapatkan
media kultur yang baik, kotoran ayam yang digunakan untuk kultur Daphnia sp.
adalah 2-5 g/L air. Pengaruh keberadaan pupuk dalam media akan mempengaruhi
kehidupan Daphnia sp. baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh
tidak langsung tersebut pada umumnya terjadi dari perubahan kualitas air, antara
lain suhu, perubahan pH, DO dan ammonia. Kisaran suhu yang ditolerir Daphnia
sp. bervariasi sesuai umur dan adaptasinya pada lingkungan tertentu. Suhu
optimum yang digunakan umumnya 25-30°C (Mokoginta 2003). Siklus hidup
Daphnia sp. sangat bervariasi bergantung kepada spesies dan lingkungannya.
Suhu air yang rendah sekitar 14-17°C akan mengubah metabolisme Daphnia sp.
yang dapat mempengaruhi mekanisme kromosomnya sehingga menghasilkan
individu jantan (Pennak 1989).
Oksigen terlarut mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan
Daphnia sp. Ketahanan Daphnia sp. yang baik pada perairan yang miskin oksigen
mungkin disebabkan oleh kemampuannya mensintesis haemoglobin (Ivleva
1973). Naiknya kadar haemoglobin dalam darah Daphnia sp. selain diakibatkan
oleh kurangnya oksigen terlarut di perairan, juga diakibatkan oleh naiknya suhu,
dan tingginya kepadatan populasi Daphnia sp. (Ivleva 1973). Pada kondisi dengan
kadar oksigen terlarut rendah, mereka akan meningkatkan kadar haemoglobin
untuk membantu pendistribusian oksigen dalam tubuh mereka. Kehadiran
hemoglobin ini sering menyebabkan Daphnia sp. berwarna merah. Hal ini tidak
akan terjadi apabila kadar oksigen terlarut cukup.
2.6 Hormon Ovaprim
Hormon merupakan suatu senyawa yang ekskresikan oleh kelenjar
endokrin. kelenjar endokrin adalah kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran
khusus untuk mengalirkan zat hasil produksinya yang berupa hormon (Zairin
2002). Kelenjar endokrin pada ikan menurut Lagler et al. (1962) dalam Gusrina
(2008) terdapat beberapa organ antara lain adalah pituitary, pineal, thymus,
jaringan ginjal, jaringan kromaffin, interregnal tissue, corpuscles of stannus,
thyroid, ultibranchial, pancreatic islets, intestinal tissue, intestitial tissue of gonads
dan urohypophysis.
Hormon juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas
pada ikan. Dosis hormon yang diberikan sangat erat kaitannya dengan efisiensi
dan selanjutnya akan mempengaruhi nilai ekonomis jika pemberian hormon
dosisnya terlalu rendah maka akan menyebabkan proses sex reversal yang
berlangsung kurang sempurna (Zairin 2002).
Ovaprim adalah campuran analog salmon GnRH dan Anti dopamine
dinyatakan bahwa setiap 1 mL ovaprim mengandung 20 mg sGnRH-a (D-Arg6-
Trp7, Lcu8,Prog-NET) – LHRH dan 10 mg Anti dopamine. Ovaprim juga
berperan dalam memacu terjadinya ovulasi. Pada proses pematangan gonad
GnRH analog yang terkandung di dalamnya berperan merangsang hipofisa untuk
melepaskan gonadotropin. Sedangkan sekresi gonadotropin akan dihambat oleh
dopamine. Bila dopamine dihalangi antagonisnya maka peran dopamine akan
terhenti, sehingga sekresi gonadotropin akan meningkat (Gusrina 2008).