“Membangun Etos Kepemimpinan Yang Religius, Bernalar Kritis dan Memiliki Daya Saing”
Aku bertanya apakah gunanya pendidikan bila hanya membuat seseorang menjadi asing ditengah
kenyataan persoalannya? Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang menjadi
layan-layang di ibu kota kikuk pulang ke daerahnya? Apakah gunanya seseorang belajar filsafat,
sastra, technologi, ilmu kedokteran atau apa saja bila pada akhirnya ketika ia pulang ke
daerahnya, lalu berkata “Di sini aku merasa asing dan sepi” –Rendra-
A. Gambaran Umum
Kini mahasiswa tak lagi memiliki power sebagaimana mahasiswa diawal kemerdekaan
yang begitu responsif terhadap masalah social dan problematika kebangsaan. Sehingga kritik
demi kritik muncul untuk mahasiswa baik dari ektern bahkan dari internal mahasiswa itu sendiri.
Gerakan mahasiswa kini dirasakan mengalami penyumbatan pencernaan sehingga menyebabkan
kebuntuan gerakan, bahkan kehilangan orientasi. Kini mahasiswa tak lagi mampu menjadi Agen
Of Change atau Social Control tetapi keadaanya terbalik, dan mahasiswalah yang menjadi subjek
perubahan karena ketidakmampuannya mengolah gagasan menjadi aksi.
Stagnasi gerakan mahasiswa disebabkan dari berbagai macam factor, apalagi pengaruh
yang disebabkan oleh modernaitas melalui technologi, yang mengakibatkan mahasiswa berada di
titik nyaman dan enggan untuk keluar mengambil peran yang lebih berat. Permasalahan itupun
kian akut ketika didukung aktifitas belajar didalam kelas yang tidak mampu menghasilkan
gagsan dan hanya bderhenti sebagai formalitas untuk mengejar angka (Nilai/IPK). Bila pada
zaman awal kemerdekaan Indonesia atau bahkan sebelum kemerdekaan, kelas sebagai tempat
mengadu gagasan sehingga terjadi perdebatan dan dialektika yang konstruktif antara dosen dan
mahasiswa. Namun kali ini kelas layaknya bioskop, dimana mahasiswa hanya masuk lalu duduk
mendengarkan ceramah dan keluar tanpa membawa gagasan untuk membaca realitas.
B. Bentuk Acara
Bentu kegiatan dalam acara ini adalah ceramah, diskusi dan jika memungkinkan
diadakannya simulasi/praktik komunikasi antara setiap komponen yang ada dalam organisasi.
yang dimana pembicara memulai dengan pembahasan tentang bagaiaman pola komunikasi yang
baik dan benar dalam organisasi lalu dikhusukan pada lingkup KAMA FAI. Serta mampu
memancing mahasiswa untuk dapat aktif merespon setiap materi yang dibawakan melalui sesi
diskusi dan Tanya jawab. Adapun pemateri disediakan perlengkapan panitia yang berupa : Mic,
LCD, Laptop dan Soud System.
C. Peserta
Beberapa hal yang akan dibahas dalam materi ini agar lebih terarah dan sesuai dengan
harapan penyelengara diantaranya:
Beberapa hal yang menjadi tujuan yang ingi dicapai melalui materi ini, diantaranya:
Demikian Term Of Reference (TOR) yang dapat kami susun sebagai kerangka acuan
menyampaikan materi dalam Latihan Kepemimpinan Manajmen Mahasiswa Dasar (LKMMD)
FAI 2019.