Anda di halaman 1dari 10

TUGAS I

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

OLEH

NAMA : JUNI KARTINI

NIM : E1A017036

KELAS : B/VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
1. Jelaskan urgensi (pentingnya mempelajari) Pengetahuan Lingkungan!
Jawaban:
Pengetahuan lingkungan merupakan pengetahuan yang mengkaji hubungan
makhluk hidup dengan lingkungannya dalam hubungannya dengan dampak kehidupan
manusia serta berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Sementara ada ahli yang memasukkan pengetahuan lingkungan ini ke dalam
lingkup ilmu pengetahuan (science) namun ada pula yang memasukkan ke dalam lingkup
pengetahuan (knowledge), masing-masing memiliki alasan tersendiri. Ruang lingkup
pengling meliputi segala permasalahan yang melingkupi umat manusia yang terdiri dari
lingkungan biotik, abiotik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.
Menurut St. Munajat Danu Saputra dalam Darsono, lingkungan adalah semua
benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkat perbuatannya, yang
terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Pendidikan berwawasan lingkungan menjadi penting karena dunia sekarang
mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium), oleh sebab itu pembangunan sekarang
harus mengalami penyesuaian. Sejak kira-kira tiga dasawarsa terakhir, para pakar dari
berbagai bidang ilmu telah sampai pada kesimpulan yang sama, yaitu bahwa lingkungan
kehidupan di planet Bumi ini telah mengalami berbagai gangguan dengan dampak yang
mengkhawatirkan karena mengancam keberlanjutan kesejahteraan hidup, bahkan
kesintasan (survival) manusia. Kecenderungan global menunjukkan bahwa penurunan
dalam kualitas kondisi lingkungan serta kualitas dan kuantitas ketersediaan sumberdaya
alam terus berlangsung. Penyebab utama semua gangguan lingkungan itu ternyata
berpangkal pada manusia sendiri, sebagai akibat dari laju peningkatan populasinya yang
sangat tinggi. Berbagai kegiatan manusia, yang pada dasarnya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, secara langsung ataupun tidak, telah memberikan
dampak besar pada lingkungan yang seringkali berskala global.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi permasalahan lingkungan
dan untuk memahami kepentingan lingkungan jangka panjang. Salah satu upaya penting
adalah diadakannya pendidikan lingkungan yang dapat diberikan secara formal ataupun
informal. Pendekatan dalam pengetahuan lingkungan bersifat multidisipliner dan
interdisipliner, karena ilmu ini mengintegrasikan beberapa cabang ilmu mengenai
perikehidupan manusia serta kaitannya dengan berbagai aspek lingkungan masyarakat
(mis. sosiologi, ekonomi, seni-budaya, politik, antropologi, pertanian-perikanan
kehutanan, rekayasa, planologi, ilmu manajemen, matematika, geologi, biologi, kimia
dan fisika). Asas-asas utama yang digunakan sebagai landasan aspek keterkaitan,
hubungan pengaruh-mempengaruhi dan kesaling-bergantungan antara manusia dengan
lingkungan sosial, alami, ekonomi atau pun budayanya, adalah asas-asas ekologi.

Tiga tujuan utama dari mempelajari Pengetahuan Lingkungan adalah :

1. Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar tentang manusia dan


lingkungannya;
2. Untuk mengetahui  dasar-dasar kemampuan untuk melakukan analisis mengenai
permasalahan lingkungan aktual baik yang terjadi di tingkat lokal, regional ataupun
global;
3. Untuk  memahami  contoh-contoh solusi alternatif tentang bagaimana mengatasi
permasalahan lingkungan melalui pendekatan ekologis dan penerapan teknologis.

Serta adapun manfaat dari mempelajari pengetahuan lingkungan, yaitu :

a. Untuk mengetahui seberapa besar kekayaan alam


b. Agar dapa mengetahui dan memahami  tentang cara mengelola dan memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia secara berkelanjutan
c. Agar dapat mengetahui cara melestarikan lingkungan dengan baik

2. Sebutkan komponen ekosistem dan jelaskan upaya menjaga keseimbangannya !


Jawaban:
Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan
saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman
jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan
interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :

1. Komponen Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan
waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan
faktor yang memengaruhi distribusi organisme. Komponen abiotik adalah komponen
ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :

a. Tanah: Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,
kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air: Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan
tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi
kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus
air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara: Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan
nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari: Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan
dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature: Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal
untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

2. Komponen Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang
hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa), Komponen biotik adalah
komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan,
hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen: Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua
tumbuhan hijau.
b. Konsumen: Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia. Tingkatannya
Konsumen. Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat,
yaitu :
1. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
produsen. Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan.
2. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen I. Contoh : karnivora/hewan pemakan daging.
3. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen II. Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
4. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki
urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
Pengurai
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro
(sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Pengurai disebut
juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi
zat hara. Contoh : bakteri dan jamur. Organisme pengurai menyerap sebagian
hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri
dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang
memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi
ada tiga, yaitu:
1. aerobik: oksigen adalah penerima elektron / oksidan.
2. anaerobik: oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron
/oksidan.
3. fermentasi: anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya,
pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai
komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton
yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut
dalam air.

Upaya Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Generasi kita dimsa mendatang tentunya akan menuntut kita atas


perlakuan kita terhadap lingkungan saat ini. Agar bumi dengan lingungan
didalamnya dapt menjadi lebih nyaman untuk setiap mahluk hidup yang
mendiaminya. Maka, sangat perlu melakukan cara-cara untuk menjaga
keseimbangan ekosistem.  Dalam hal ini usaha manusialah yang paling
berpengaruh untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang ada pada saat ini. Dan
beberapa kegiatan Cara Menjaga Keseimbangan Ekosistem adalah sebagai
berikut:

1. Menjadi konsumen yang bijak


Langkah pertama yang harus diambil untuk pelestarian ekosistem laut dan
darat adalah dengan menjadi konsumen yang bijak. Maksud dari menjadi
konsumen yang bijak memang bisa menjadi banyak cabang dan berbagai rupa.
Namun, yang lebih spesifik disini adalah dengan mengurangi batasan untuk
mengkonsumsi minyak dari kelapa sawit atau juga bahan sejenisnya karna
sangat berpengaruh untuk ekosistem di hutan sana. Dewasa ini sebenarnya
sudah banyak bertebaran produk-produk alternatif untuk mengganti fungsi
dari minyak kelapa sawit itu. Misal saja yang paling banyak sekarang adalah
perihal minyak jagung untuk pengganti memasak. Jagung dirasa lebih efisien
dan efektif untuk membuat minyak dan untuk memasak. Dan tentunya yang
paling penting tidak merusak ekosistem hutan.
2. Melakukan tebang pilih
Penggundulan hutan makin hari makin terasa saja dampaknya. Kita bisa
dengan mudah melihat banyaknya hutan yang ditebangi secara membabi buta
bahkan dalam beberapa ekstrim lebih parah lagi, seperti pembakaran hutan
untuk pembukaan wilayah, dan biasanya memang untuk pabrik dan
sejenisnya. tanpa disadari memang pohon merupakan kebutuhan mahluk
hidup, terutama binatang. Hal ini tentulah akan merusak habitat dan ekosistem
yang jelas akan terganggu. Untuk mensiasati itu diperlukan adanya tebang
pilih dalam menebang pohon yang ada di hutan. Misal saja pilih pohon yang
dirasa sudah tua dan akan roboh. Bukaan malah menebang asal pohon dan
menebang pohon yang muda juga.
3. Kurangi bahan bakar fosil
Saat ini masih banyak bahan bakar yang besumber dari fosil hewan ataupun
tumbuhan. Contoh kecil saja seperti batu bara dan minyak tanah. Ini jelas
tidak baik untuk ekosistem yang ada dan juga jumlahnyapun bisa dibilang
terbatas. Kita tentunya bisa mensiasati ini dengan cara memakai sumber
energi alternatif. Seperti saja sinar matahari atau angin yang dapat mengganti
sumber batu bara. Hal yang lainnya yang dapat kita lakukan masih terkait hal
ini adalah dengan cara membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan lebih
memilih untuk berjalan kaik atau naik sepeda ke tempat yang dekat.
4. Berhenti membuang sampah sembarangan
Tanpa disadari ataupun disadari, masih banyak diantara kita yang membuang
sampah sembarangan. Namun, perlu diingat jugabahwa membuang sampah
sembarangan termasuk perbuatan yang keji dan bahkan tidak mencerminkan
sifat yang selayak manusia yang merupakan mahluk paling bermartabat.
sampah yang paling berbahaya salah satunya adalah logam. bahaya
logam sangat buruk untuk kebutuhan mahluk hidup, terutama pada binatang.
Perihal buang sampah sembarangan ini bisa menimbulkan banyak perkara
negatif. Satu diantaranya pastilah merusak ekosistem yang ada dilaut.
Ekosistem yang ada diaut tidak bisa dianggap enteng dan receh. Karna,
ekosistem itu masih merupakan ekosistem yang amat dinuthkan oleh manusia.
Jadi alangkah lebih baiknya jika kita saling mengerti dan membuang sampah
pada tempatnya dan selayaknaya.
5. Menjaga kelestariannya bersama organisasi
Dewasa ini sudah banyak organisasi non pemerintah yang dapat dijadikan
patokan untuk dapat menjaga kelestarian ekosistem. Baik itu yang berada di
perairan maupun yang berada didaratan. Dari banyaknya organisasi ini kita
bisa belajar banyak dari organisasi ini. Organisasi-organisasi yang sudah besar
dan terkenal contohnya seperti WWF dan Greenpeace, yang kontribusi untuk
lingkungannya sudah tidak dapat diragukan lagi. Selain dua organisasi diatas,
juga masih ada lagi organisasi yang baru tumbuh seperti ivory wars.
Organisasi ini juga berkegiatan unutk menayangkan tayangan mengenai
orang-orang yang menjaga serta menangkap pemburu gading gajah yang
berada di Afrika dan daerah lain yang masi banyak terdapat hutan.
6. Memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum terkait
Dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan juga ekosistem yang
lain adalah dengan cara ini. Di perairan maupun daratan, ada saja oknum yang
tidak bertanggung jawab yang berkeinginan memperkaya dirinya sendiri serta
bersifat kapitalis. Pada ekosistem perairan, seperti pada ekosistem danau, atau
laut, biasanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut akan
menggunakan pukat harimau atau bom peledak untuk menangkap ikan-ikan
yang ada di laut. Atau juga pada ekosistem hutan dan pada daratan
kebanyakan, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut akan
melakukan pemalakn liar atau membakar hutan dengan tujuan pembukaan
lahan. Hal semacam ini tentu saja sangat tidak dianjurkan, karna sangat
berpengaruh untuk kelangsungan ekosistem yang ada, baik itu yang di
perairan maupun yang di laut dan banyak membunuh biota laut.

3. Jelaskan apa pentingnya sumber daya keanekaragaman hayati. Berikan contoh


masing-masing dalam kehidupan sehari-hari !
Jawaban:
Pentingnya mempelajari keanekaragaman hayati yaitu Untuk mendapatkanmanfaat
sebesar-besarnya dari keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, manusia harus terus
mempelajari keanekaragaman hayati. Secara umum umum Manfaat Mempelajari
Keanekaragaman Hayati bisa dilihat darinilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan
budaya, nilai ekologi, dan nilai religius.
1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk
melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit
unggul yang diharapkan.
2. Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk
mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat
menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan
sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat
meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati. Manfaat yang diperoleh dalam


mempelajari keanekaragaman hayati, antara lain:

1. mengetahui manfaat setiap jenis organisme;


2. mengetahui adanya saling ketergantungan di antara organisme satu dengan lainnya;

3. memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme;

4. memahami adanya hubungan kekerabatan antar organisme;

5. memahami manfaat keanekaragaman hayati dalam mendukung kelangsungan hidup

manusia.

Ada beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia, diantaranya adalah
nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan budaya, nilai ekologi, serta nilai religius.

1. Nilai biologi dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati


Kebutuhan pangan, sandang, obat-obatan, bahan bangunan, dan oksigen hampir 100
% berkat jasa keanekaragaman hayati. Seluruh penduduk dunia, kebutuhan
makanannya bergantung kepada tumbuhan dan hewan yang langsung diambil dari
alam. Di Asia dan Amerika Latin, menggunakan semua bagian dari pohon palem,
seperti memakan buahnya, menggunakan batang dan daunnya untuk bahan
bangunan, alat penyapu lantai, bahan bakar, memeras minyaknya untuk memasak,
obat-obatan, serta untuk penerangan. Para ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar
80.000 spesies tumbuhan dapat dimakan. Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang
mampu menyediakan 90 % kebutuhan gizi manusia. Sebenarnya alam masih
menyimpan banyak keanekaragaman hayati yang belum tersentuh atau tergali oleh
tangan manusia, bahkan kemungkinan besar masih banyak spesies-spesies yang
sebenarnya jauh lebih berpotensi untuk menghasilkan bahan kebutuhan manusia
namun belum diketahui. Banyak industri yang memerlukan bahan baku dari
keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan. Industri benang memerlukan beberapa
jenis tumbuhan dan hewan. Tumbuhan ada yang diambil batangnya, umbi, buah,
bunga, daun, daging, susu, telur, dan lainlain. Industri kertas memerlukan jutaan ton
batang tumbuhan, begitu pula industri obat-obatan dan kosmetik memerlukan
berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki khasiat tertentu.
2. Nilai pendidikan dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati
Di dalam tubuh makhluk hidup tersimpan sumber gen yang secara alami telah sesuai
dengan alamnya. Oleh sebab itu, lestarinya keanekaragaman hayati merupakan
syarat mutlak untuk tetap menjaga tersedianya plasma nuftah atau sumber gen. Ini
berarti memberi peluang untuk mengembangkan penelitian demi pemulihan
keanekaragaman hayati yang belakangan ini cenderung mengalami penyusutan.
3. Nilai estetika dan budaya dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati juga memberikan pemandangan alam yang indah. Tidak
mengherankan apabila para wisatawan mancanegara senang berkunjung ke kawasan
hutan alam, sungai, arung jeram, dan laut yang masih alami. Tidak sedikit
keanekaragaman hewan mempunyai bentuk fisik yang bagus atau perilaku yang
lucu, menjadi incaran koleksi manusia. Hewan-hewan yang memiliki sifat tersebut
dapat mendatangkan hiburan bagi manusia.
4. Nilai ekologi dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati
Keberadaan keanekaragaman hayati pada suatu daerah sangat berperan besar untuk
menjaga proses ekosistem, seperti daur zat, dan aliran energi. Di samping itu,
keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya keanekaragaman tumbuhan,
mempunyai peran besar dalam menjaga tanah dari erosi dan terjaganya proses
fotosintesis. Dalam skala luas, keanekaragaman tumbuhan menjaga daerah aliran
sungai serta stabilitas iklim.
5.  Nilai religius dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan
kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini dengan keindahan yang tiada
tara. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar
untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk
mendapatkan bibit unggul yang diharapkan. Dengan mengetahui adanya
kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan
makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-
hewan unggul yang dapat dibudidayakan. Dengan mengetahui adanya
keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang
cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan
peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Jelaskan dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap perubahan


lingkungan dan berikan contohnya!
Jawaban:
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang lebih sering disebut IPTEK
saat ini sedang berkembang dengan pesat. Semua negara berlomba-lomba untuk
memajukan IPTEK agar negaranya dikenal dengan negara maju dibidang IPTEK.
Dengan berkembangnya IPTEK disuatu negara tentu akan memberi dampak positif bagi
Negara dan masyarakat yang ada di negara tersebut diantaranya dapat mempermudah
pekerjaan manusia. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian
mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan
fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang
ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan
bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan
manusia tidaklah dapat dipungkiri.

Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Tetapi akibat tindakan
penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis
sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang
dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup
manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang
dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai
produk yang dibutuhkan oleh manusia. Disamping itu, IPTEK dikembangkan dalam
bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya
alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan
oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Gejala memanasnya bola bumi akibat efek
rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan
tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan
Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena
penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam
Jakob Oetama, 1990: 16 – 20). Selain itu, terdapat juga indikasi yang memperlihatkan
tidak terkendalinya polusi dan pencemaran lingkungan akibat banyak zat-zat buangan dan
limbah industri dan rumah tangga yang memperlihatkan ketidak perdulian terhadap
lingkungan hidup. Akibat-akibat dari ketidak perdulian terhadap lingkungan ini tentu saja
sangat merugikan manusia, yang dapat mendatangkan bencana bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu, masalah pencemaran lingkungan baik oleh karena industri maupun
komsumsi manusia, memerlukan suatu pola sikap yang dapat dijadikan sebagai modal
dalam mengelola dan menyiasati permasalahan lingkungan.

Sebaiknya dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan serta


kegiatan yang berorientasi pada teknologi, yang dilakukan oleh dunia industri tidak hanya
bertujuan meningkatkan keuntungan ekonomi semata, tetapi harus pula memperhatikan
lingkungan dan SDA serta diiringi dengan kemauan untuk menyisihkan biaya
pemeliharaan lingkungan. Serta perlu dilibatkan masyarakat dalam pengawasan
pengolahan limbah buangan industri agar lebih intens dalam menjaga mutu lingkungan
hidup. Ikhtiar ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dan pengawasan biar untuk
memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai