Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afresa Bias Putri Enarga

Nim : 180105002 S1 Farmasi

TUGAS SEDIAAN LEPAS TERKENDALI

Soal

1. Apakah itu? Contohnya?


2. Sebutkan berbagai macam jenis Sediaan Lepas terkendali, berdasarkan kerjanya?
3. Tujuan dan kelebihan dari sediaan ini?
4. Bagaimana proses Disintegrasi-DisolusiAbsorbsi secara umum?
5. Apakah yang menjadi Rate Limiting. Stepnya?
6. Bagaimana Bentuk kurva kadar obat dalam plasma?

JAWAB
1. Sediaan lepas terkendali merupakan sediaan dengan pelepasan obat relatif lambat dan
terkontrol sehingga dapat menjaga kadar obatdalam darah konstan untuk jangka
waktu yang lama. Contoh obat asma, obat gagal jantung, dan vitamin (Krowczynski,
L.,1987,)
2. Ada beberapa mekanisme pelepasan obat dari bentuk sediaan lepas terkendali antara
lain : (Robinson, 1976).
 Mekanisme pelepasan melalui difusi terkendali
Pada sistem ini, pelepasan obat ditentukan oleh difusi obat melintasi membran
polimer yang tidak larut. Persamaan yang menyatakan pelepasan obat dari sistem ini
diturunkan oleh T. Higuchi.
 Mekanisme pelepasan melalui disolusi terkendali
Prinsip dasar pelepasan disolusi terkendali adalah proses disolusi yang dapat
dikendalikan oleh lapisan difusi.
 Mekanisme pelepasan melalui disolusi dan difusi terkendali
Pada sistem ini, inti obat disalut dengan bahan polimer yang larut sebagian. Disolusi
sebagian polimer menyebabkan difusi obat melalui pori-pori polimer penyalut.
 Mekanisme pelepasan melalui resin penukar ion
Sistem ini didesain untuk memberikan pelepasan terkendali dari obat-obat yang dapat
terion dalam medium pelepasan melalui pembentukan kompleks resin-ion.
 Mekanisme pelepasan secara osmotic
Pada sistem pelepasan ini, tekanan osmotik sebagai forsa yang menghasilkan
pelepasan obat yang konstan dari sistem. Pelepasan obat dikendalikan oleh lubang
yang dibuat dengan sinar laser pada membrane penyalut
3. Tujuan utamanya untuk mencapai efek terapik yang diperpanjang disamping
memperkecil efek samping yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh fluktasi kadar
obat dalam plasma (Sulaiman, 2007)
Kelebihan bentuk pelepasan terkendali :

 Aktivitas obat diperpanjang disiang dan malam hari.


 Mampu untuk mengurangi terjdinya efek samping.
 Mengurangi frekuensi pemberian obat.
 Meningkatkan kepatuhan pasien.
 Mampu membuat lebih rendah biaya harian bagi pasien karena lebi sedikit
satuan dosis yang harus digunakan.
4. Disintegrasi adalah pemecahan sediaan obat padat menjadi partikel – partikel yang
lebih kecil, disolusi melarutkannya partikel-partikel yang lebih kecil itu dalam cairan
GI untuk diabsorbsi dan deagregasi adalah pemecahan agreat menjadi partikel –
partikel halus (Ansel, 1989)
Isolusi adalah proses perpindahan molekul zat dari dalam bentuk padat ke dalam
bentuk cairan ( proses melarutnya suatu obat ) (Shargel, 1998)
Absorbsi adalah proses dimana atom, molekul atau ion memasuki fase ruah bahan cair
atau padat ( McMurry, 2003)

5. Kelarutan suatu obat berpengaruh terhadap laju disolusi obat, sehingga laju disolusi
obat menjadi rate limiting step-nya golongan obat BCS kelas II yang mempengaruhi
absorbs obat (Khusna et al. 2015)
6.

Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau plasma
setelah pemberian obat secara oral. Selain menggambarkan derajat absorbs, nilai
Cmax ini umumnya juga digunakan sebagai tolak ukur, apakah dosis yang diberikan
cenderung memberikan efek toksik atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, 2008. Pengantar Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press

Mc Murry, John (2003). Fundamentals of Organic Chemistry (edisi ke-fifth). Agnus


McDonald.

Shargel. 1998. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Airlangga University


Press. Surabaya

Sulaiman, T.N.S. 2007. Teknologi Formulasi Sediaan Tablrt. Yogyakarta:


Laboratorium Teknologi Farmasi UGM.

Anda mungkin juga menyukai