Anda di halaman 1dari 8

1.

Manfaat audit lingkungan


Sistem manajemen lingkungan terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkaitan :
1. Perencanaan.
2. Pengorganisasian.
3. Menuntuk & mengarahkan.
4. Mengkomunikasikan.
5. Mengendalikan & menelaah.
Dengan fungsi manajemen lingkungan yang saling berkaitan tersebut dapat disimpulkan
fungsi audit lingkungan,yaitu :
a. Upaya peningkatan pentaatan terhadap peraturan : misal baku mutu lingkungan.
b. Dokumen suatu usaha pelaksanaan :
• SOP (Prosedur Standar Operasi).
• Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan.
• Tanggap Darurat.
c. Jaminan menghindari kerusakan lingkungan.
d. Realisasi dan keabsahan prakiraan dampak dalam dokumen AMDAL.
e. Perbaikan penggunaan sumberdaya (penghematan bahan, minimasi limbah, identifikasi
proses daur hidup).

2. Bentuk Pengendalian terhadap Kecurangan


Fungsi Sistem Kendali Kecurangan sendiri meliputi pendeteksian, pencegahan, pelaporan
dan penanganan kecurangan.

Pendeteksian

Pendeteksian dapat dilihat dari dua hal, yaitu pengendalian yang baik dan sinyal
kecurangan. Kecurangan dapat dideteksi dengan penerapan sistem akuntansi yang efektif
dan mengenali bentuk/variasi-variase berbagai anomaly yang terjadi dari praktik standar.
Manajemen dan seluruh pegawai harus waspada terhadap tanda-tanda umum dari
kemungkinan terjadinya kecurangan.
Pencegahan

Pejabat dan pegawai mempunyai tanggungjawab untuk mencegah terjadinya segala


bentuk kecurangan. Tanggungjawab tersebut harus dituangkan dalam berbagai dokumen
yang mendukung, seperti pakta integritas, pedoman perilaku, dan pernyataan komitmen
penerapan Sistem Kendali Kecurangan. Perangkat yang paling efektif mengungkap
kecurangan adalah tersedianya pegawai/staf yang mempunyai pengetahuan yang baik
tentang bahaya kecurangan serta siap mengungkapkan perilaku korupsi.

Manajemen diharapkan menciptakan dan mempromosikan budaya kerja etis dengan


menjadi panutan bagi pegawai. Oleh karena itu, manajemen sendiri harus selalu bertindak
etis dan prosedural. Manajemen juga melakukan penilaian risiko kecurangan di wilayah
kerjanya dan menerapkan pengendalian yang tepat dan memastikan bahwa pemetaan
kecurangan selalu dilakukan dan staf mengetahui tanggungjawab masing-masing dalam
mencegah kecurangan.

Pelaporan

Perusahaan atau instansi hendaknya membangun berbagai sarana pengaduan/pelaporan


kecurangan serta program perlindungan terhadap pelapor kecurangan yaitu:

Saran penyampaian pengaduan kecurangan


Perlindungan terhadap pelapor kecurangan
Tindak lanjut terhadap pengaduan/laporan kecurangan
Mekanisme pengaduan yang dibangun di perusahaan atau instansi melalui alur, yaitu
orang yang melakukan pengaduan memasukkan pengaduannya ke kotak pengaduan yang
telah disediakan. Pengaduan tersebut kemudian diambil oleh tim khusus manajemen.
Lalu, pengaduan tersebut dibuka secara bersama-sama dan dimasukkan ke dalam sistem
yang terkomputerisasi.
Apabila pengaduan tersebut memang terbukti benar atau kemungkinan besar bisa terjadi,
maka langkah selanjutnya adalah melaporkannya ke direksi/pimpinan. Jadi, pelaksanaan
pemeriksaan investigasinya atau penelitian lebih lanjutnya dilakukan oleh pimpinan
bukan oleh tim khusus yang dibentuk oleh manajemen.

Penanganan

Ketika diidentifikasi terjadi kecurangan, manajemen perlu melakukan investigasi


kecurangan. Investigasi kecurangan dilakukan dengan melakukan penyelidikan dugaan
kecurangan akan dilakukan sesuai prinsip-prinsip keadilan universal yang berarti tunduk
pada asas, yaitu:

Dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah


Memiliki hak untuk menanggapi tuduhan dan terwakili dalam setiap proses keputusan
yang resmi.

3. Faktor yang mempengaruhi seseorang memperoleh kekuasaan


Kekuasaan tentu tidak begitu saja diperolah namun ada proses dan hal yang menunjang
untuk menempatkan diri pada pemegang kekuasaan, sumber kekuasaan itu sendiri sangat
lah bermacam-macam ada dengan kekayaan, sarana paksaan fisik, keahlian, kedudukan
serta agama.

kekayaan merupakan sumber kekuasaan, yang dimana kekayaan dapat berupa uang,
emas, tanah dan barang-barang berharga, orang yang memiliki kekayaan dalam jumlah
besar setidak-tidaknya secara potensial akan memiliki akan memiliki kekeuasaan.
misalnya seorang tuan tanah mempunyai lahan perkebunan yang luas dan tuan tanah
tersebut secara langsung mempunyai kekuasaan atas pekerja-pekerja di tanah tersebut.[1].
sarana paksaan fisik merupakaan sumber kekuasaan yang lebih bersifat memaksa
sehingga membuat orang lain dapat mengikuti apa yang dikehendaki. Misal seorang
preman dipasar untuk mempengaruhi pola prilaku orang lain, preman tersebut
menggunakan senjata sebagai ancaman, dan dalam hal ini secara tidak langsung dapat
kita lihat bahwa preman tersebut dapat mempengaruhi pola prilaku orang lain dengan
ancaman senjata yang dimiliki.[3].
keahlian merupakan sumber kekuasaan yang muncul dari penilaian orang lain bahwa
pemberi pengaruh mempunyai pengetahauan khusus yang tidak dimiliki orangt lain. Misal
seorang dokter sebagai kepala rumah sakit, dalam hal ini penempatan kekuasaannya
bedasarkan keahliannya.[3]
kedudukan merupakan sumber kekuasaan yang timbul karena adanya pengakuan
sehingga secara sah dapat mempengaruhi prilaku orang lain misalnya seorang kepala
sekolah terhadap guru-gurunya, dalam kasus ini bawahan
dapat ditindak jika melanggar aturan yang telah
ditetapkan.[3].
Agama merupakan sumber kekuasaan yang yang didapat
melalui keyakinan bahwa indivu itu (ulama/pendeta) harus
wajib diperhitungkan dari proses pembuatan suatu
keputusan sehingga dalam hal ini indivu tersebut
ulama/pendeta mempunyai kekuasaan terhadap orang lain
atau umatnya.[1]

4. 7Prinsip Manajemen Mutu

5. Konsep “Audit Sebagai Satu Kesatuan” (Unified Audit)


Konsep “audit sebagai suatu kestuan” (unified Audit) yakni menganggap audit internal dan
eksternal dalam tingkatan kelompok yang sama, kedua staf audit tersebut dianggap sebagai satu
kumpulan auditor yang tersedia untuk penugasan satu segmen audit tertentu di bawah
pengawasan auditor internal atau auditor eksternal. Dalam konsep ini, semua laporan keuangan,
entitas dan fungsi harus diaudit hanya satu kali selama suatu periode tertentu oleh kelompok
mana pun. Kedua kelompok tentunya harus mengikuti aturan standar dalam pelaksanaan dan
control rencana audit yang terkoordinasi. Keduanya dapat saling melengkapi dengan adanya
koordinasi dan komunikasi yang tepat antar staf audit.

6. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih staf internal audit

Auditor Internal juga punya Kualitas Auditor Internal yang Diharapkan, diantaranya sebagai berikut :

Independen, yaitu keadaan atau posisi


dimana kita tidak terikat dengan pihak
manapun artinya tidak memihak auditee

Pendengar dan pengamat yang baik

Pencatat yang baik

Komunikatif dan bijaksana, tidak


menyinggung perasaan auditee

Memiliki pemahaman tentang audit dan


auditee yang cukup

7. Faktor kualitatif dalam evaluasi


produktivitas departemen audit internal
8. Kenapa isu lingkungan masuk dalam audit internal

Isu lingkungan sekarang sudah merupakan isu yang penting. Pentingnya isu

lingkungan tersebut ditandai dengan maraknya pembicaraan dalam agenda politik,

ekonomi dan sosial, khususnya masalah pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas

hidup. Berbagai hal yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan, dampaknya akan meluas ke

bidang yang lainnya.Manajemen tidak berfokus pada maksimalisasi laba dan

bertanggung jawab kepada pemegang saham, kreditur, dan pemerintah.

Tetapi harus memiliki tanggung jawab sosial di sekitarnya. Audit

Lingkungan adalah salah satu cara yang ditempuh agar manajemen dapat

menilai operasi produksi perusahaan sehingga dapat memenuhi regulasi

pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan.

9. Menurut Sawyer’s (2004), fraud adalah suatu tindakan pelanggaran hukum yang dicirikan dengan
penipuan, menyembunyikan, atau melanggar kepercayaan.

Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau lebih dalam
manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang
melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau
melanggar hukum (IAPI, 2013).

Penyalahgunaan Aset Perusahaan (Asset Misappropriation)

Merupakan bentuk kecurangan dengan cara menggunakan atau mengambil asset perusahaan untuk
kepentingan pribadi. Seperti mengambil uang perusahaan, barang dagang perusahaan, menggunakan
mobil dinas untuk keperluan pribadi.
Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)

Merupakan bentuk kecurangan dengan menyembunyikan informasi keuangan, mengatur laporan


keuangan dan mengubah laporan keuangan dengan tujuan mengelabui pembaca laporan keuangan
untuk kepentingan pribadi atau perusahaan. Sepert contoh perusahaan mengatur laporan keuangannya
agar harga sahamnya meningkat.

Korupsi (Corruption)

Korupsi adalah salah satu bentuk kecurangan dengan menyalahgunakan kewenangan jabatan atau
kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

Bentuk-bentuk korupsi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu

1. Benturan kepentingan (conflict of interest)

Benturan kepentingan (conflict of interest) terjadi saat seorang pegawai, manajer, atau eksekutif
memiliki kepentingan ekonomis perorangan dalam transaksi yang bertentangan dengan kepentingan
pemberi kerjanya.

Dalam beberapa hal, kepentingan tersebut tidaklah selalu berupa kepentingannya sendiri. Terdapat
beberapa kasus dimana si pegawai melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan
perusahaan demi keuntungan kaawan atau saudaranya, walaupun dia sendiri tidak memperoleh
keuntungan finansial dari tindakannya tersebu

2. Pemberian Hadiah Yang Illegal (illegal gratuity)

Pemberian sesuatu yang mempunyai nilai kepada seseorang tanpa disertai dengan niat untuk
mempengaruhi keputusan bisnis tertentunya. Pemberian tersebut biasanya dilakukan setelah
keputusan bisnis yang menguntungkan orang atau pemasok tertentu telah dilakukan. Pihak-pihak yang
diuntungkan dengan adanya keputusan tersebut memberikan hadiah sesuatu kepada pegawai yang
mengambil keputusa

3. Pemerasan (economic extortion)


Pemerasan ini dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan untuk memutuskan sesuatu. Dengan
kewenangan yang dimilikinya maka pelaku kecurangan meminta pihak yang terkait untuk memberikan
keuntungan keuangan. Contoh kecurangan ini, pemasok bukannya menawarkan pembayaran suap
untuk mempengaruhi pengambilan keputusan si pembeli, namun justru pegawai perusahaan pembelilah
yang meminta pemasok untuk membayar sejumlah tertentu pada dia agar membuat keputusan yang
menguntungkan si pemasok.

Jika si pemasok menolak membayar, dia akan menghadapi kerugian, seperti kehilangan kesempatan
untuk menjadi pemasok perusahaan tersebut.

4. Penyuapan (bribery)

Suap dapat didefinisikan sebagai penawaran, pemberian, atau penerimaan segala sesuatu dengan niat
untuk mempengaruhi aktivitas pegawai. Sering dikenal juga dengan istilah commercial bribery yaitu
berkaitan dengan penerimaan uang di bawah meja sebagai imbalan atas penggunaan pengaruhnya
dalam pelaksanaan transaksi bisnis. Dalam kejahatan suap tersebut, si karyawan / pegawai menerima
pembayaran tanpa sepengetahuan si pemberi kerja.

Jadi korupsi itu hanya sebagian dari bentuk kecurangan, dan bentuk korupsi bukan hanya dalam bentuk
suap saja.

Anda mungkin juga menyukai