Anda di halaman 1dari 2

Business Process

Kopitagram Coffee Co merupakan kedai kopi lokal yang kini memiliki berbagai jaringan di wilayah
Jakarta dan sekitarnya yang pada awalnya bermula memiliki keinginan menjadi berkat untuk
orang banyak, menuju kopi kekinian kebanggaan Indonesia.

Kopitagram didirikan pada tanggal 22 Desember 2018, dimana pada tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi Kopitagram
kepada seluruh Ibu di Indonesia. Karena Ibu adalah seseorang yang paling tulus mencintai kita
di dunia ini, dan harapannya Kopitagram bisa dicintai dan diterima baik oleh semua orang.
Kopitagram didirikan oleh 3 orang putra-putri bangsa yaitu Vicky Aditya, Eunika Adelia, dan Joe
Hansen.

Kopitagram memiliki 10 cabang yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor yaitu di
daerah Tomang, Tanjung Duren, Green Lake, Kelapa Gading, Pasar Minggu, Syahdan, Lebak
Bulus, Sunter, Cibubur, dan Thamrin. Kopitagram memiliki 40 orang karyawan saat ini dan
tentunya akan terus bertambah dengan semakin bertambahnya jumlah cabang yang dibuka.

Kopitagram memiliki slogan “Dimana ada kamu, ada Kopitagram” atau lebih dikenal dengan
#KopinyaNetizen

Topic Materials

Dalam Laporan Keberlanjutan Kopitagram menyajikan topik laporan melalui tahapan


identifikasi, prioritas, dan tinjauan terhadap topik-topik keberlanjutan selama tahun 2019.
Kopitagram menentukan 5 prioritas topik material yang disampaikan secara lebih
komprehensif, dibandingkan dengan topik lain yang relevan. Lima prioritas topik ini
memberikan dampak yang penting selama tahun 2019.
 Topik Ekonomi
1. Kinerja Ekonomi

 Topik Lingkungan
2. Material
 Topik Sosial
3. Kepegawaian
4. Pelatihan dan Pendidikan
5. Pemasaran dan Pelabelan

Keterlibatan Pemangku Kepentingan


Pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang memiliki dampak secara langsung
atau pengaruh yang besar terhadap kegiatan usaha Kopitagram. Dengan usaha yang kian
berkembang, maka Kopitagram berkomitmen untuk membangun hubungan yang harmonis
dengan segenap pemangku kepentingan, dan berupaya melibatkan mereka sesuai dengan
kompetensi masing-masing. Interaksi dengan pemangku kepentingan adalah proses yang
berlangsung setiap saat sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.

Kopitagram melakukan identifikasi pemangku kepentingan dengan merujuk pada AA1000


Stakeholder Engagement Standard (SES) 2015 yang dikeluarkan oleh AccountAbility’s, yang
membagi ke dalam 5 (lima) atribut sebagai berikut:
1. Dependency (D)
Jika Perusahaan memiliki ketergantungan pada individu atau kelompok, atau sebaliknya.
2. Responsibility (R)
Jika Perusahaan memiliki tanggung jawab legal, komersial atau etika terhadap individu atau
kelompok.
3. Tension (T)
Jika individu atau kelompok membutuhkan perhatian segera dari Perusahaan terkait isu
ekonomi, sosial atau lingkungan.
4. Influence (I)
Jika individu atau kelompok memiliki pengaruh terhadap Perusahaan atau strategi atau
kebijakan pemangku kepentingan lain.
5. Diverse Perspective (DP)
Jika individu atau kelompok memiliki pandangan yang berbeda yang dapat mempengaruhi
situasi dan mendorong adanya aksi yang tidak ada sebelumnya.

Setelah dilakukan pemetaan, pemangku kepentingan Pertamina adalah sebagai berikut:


Pemangku Metode Pelibatan Frekuensi Pertemuan Isu Terkait
Kepentingan
Pelanggan
Pekerja
Masyarakat
Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai