Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN KURIKULUM, PESERTA DIDIK, DAN

KEUANGAN
OBSERVASI DI SDN KEBONSARI 1

LAPORAN
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Sekolah
yang dibina oleh Ibu Dr. Sri Rahayu, M.Pd.

Oleh
Kelompok 1
(Kori Florence Weni Naro) (170401140001)
(Samuel Victorio Natal) (170401140006)
(Nurul Tri Widyastuti Sunaryo) (170401140022)
(Emi Firdayanti) (170401140029)
(Stevantinus Tes) (170401140031)
(Eva Nur Khasanah) (170401140035)
(Klarisa Megaria Novita) (170401140038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa, atas
segala bimbingan, kuasa dan penyertaanNya, penulis dapat beroleh kesehatan dan
kemampuan sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Observasi yang
berjudul “MANAJEMEN KURIKULUM, PESERTA DIDIK DAN KEUANGAN
DI SDN KEBONSARI 1”.
Penulis menyadari betul, tanpa bantuan berbagai pihak tugas ini tidak
mungkin dapat di selesaikan, melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini sehingga dapat menghasilkan sebuah
tugas yang sederhana.
Di sadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun bahasanya. Untuk itu di
harapkan apabila ada kesalahan atau ketidaksesuaian bahasa dalam penulisan ini
diharapkan koreksi yang konstruktif dari penyempurnaan makalah ini. Terakhir
diharapkan semoga makalah ini dapat di terima dan bermanfaat bagi pihak-pihak
lain.

Malang, 13 Maret 2020

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................5
A. Latar Belakang.................................................................................5
B. Rumusan Masalah............................................................................6
C. Tujuan .............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN............................................................................7
A. Manajemen Kurikulum....................................................................7
1. Pengertian Manajemen Kurikulum............................................7
2. Prinsip Manajemen Kurikulum..................................................7
3. Tujuan Manajemen Kurikulum..................................................8
4. Manfaat Manajemen Kurikulum................................................8
B. Manajemen Peserta Didik................................................................8
1. Pengertian Manajemen Peserta Didik........................................8
2. Ruang Lingkup Manaejemen Peserta Didik............................10
3. Tujuan Manajemen Peserta Didik............................................10
4. Manfaat Manajemen Peserta Didik..........................................11
C. Manajemen Keuangan...................................................................11
1. Pengertian Manajemen Keuangan...........................................11
2. Prinsip Manajemen Keuangan.................................................12
3. Tujuan Manajemen Keuangan.................................................14
4. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan...................................14
BAB III PAPARAN DATA.....................................................................16
A. Manajemen Kurikulum..................................................................16
1. Konsep Manajemen Kurikulum...............................................16
2. Program Kerja Manajemen Kurikulum...................................16
a. Perencanaan dari Masing-Masing Program Keja Manajemen
Kurikulum..........................................................................17
b. Teknis Pelaksanaan Manajemen Kurikulum.....................17
c. Evaluasi Program Kerja Manajemen Kurikulum...............17
B. Manajemen Peserta Didik..............................................................18

3
1. Konsep Manajemen Peserta Didik...........................................18
2. Program Kerja Manajemen Peserta Didik...............................19
a. Perencanaan dari Masing-Masing Program Kerja Manajemen
Peserta Didik......................................................................19
b. Teknis Pelaksanaan Manajemen Peserta Didik.................19
c. Evaluasi Program Kerja Manajemen Peserta Didik...........20
C. Manajemen Keuangan...................................................................21
1. Konsep Manajemen Keuangan................................................21
2. Program Kerja Manajemen Keuangan.....................................21
a. Perencanaan dari Masing-Masing Program Kerja Manajemen
Keuangan...........................................................................21
b. Teknis Pelaksanaan Manajemen Keuangan.......................22
c. Evaluasi Program Kerja Manajemen Keuangan................22
BAB IV PENUTUP..................................................................................24
A. KESIMPULAN..............................................................................24
B. SARAN..........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................25

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di
Indonesia. Pada pemikiran masyarakat secara umum, sekolah hanya pada lingkup
pendidikannya. Pendapat masyarakat secara luas akan menganggap suatu sekolah
itu bagus jika memiliki berbagai prestasi baik secara akademik maupun diluar
akademik. Pola pikir yang demikian bukan suatu hal yang salah, tetapi dibalik
prestasi sekolah pasti ada pengelola sekolah yang kompeten dalam
mendayagunakan seluruh komponen yang bersentuhan di sekolah.
Pengelolaan atau manajemen sekolah merupakan penyelarasan dan
pengkoordinasian sumber daya yang ada di sekolah untuk memberikan bekal
kemampuan kepada peserta didik agar dapat berkembang secara optimal, Hermino
(2017:70). Pengkoordinasian berarti suata kesatuan sistem dalam menggerakkan
seluruh sumber daya yang ada di sekolah. Sumber daya yang dimaksud terdiri dari
sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia. Sumber daya manusia
yang dimaksud yaitu kepala sekolah, guru, siswa, wali murid serta penjaga
sekolah atau kata lain seluruh warga sekolah. Sumber daya bukan manusia seperti
sarana dan prasarana sekolah, sistem penyelenggara pendidikan didalamnya.
Pentingnya pendayagunaan atau pengorganisasi sumber daya di sekolah
maka dengan ini kami melakukan observasi di SDN Kebonsari 1 Kota Malang.
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal kami sebagai calon guru yang memiliki
peluang besar kami menjadi seoarang pemangku kebijakan di sekolah atau kepala
sekolah di masa yang akan datang. Adapaun konsentrasi laporan yang kami buat
mencakup tiga aspek manajemen atau pengelolaan sekolah yaitu pengelolaan
kurikulum, peserta didik, dan keuangan yang kami laporkan dalam laporan
observasi ke satu.

5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses Manajemen/Pengelolaan Kurikulum di SDN Kebonsari
1 Kota Malang ?
2. Bagaimana proses Manajemen/Pengelolaan Peserta Didik di SDN
Kebonsari 1 Kota Malang?
3. Bagaimana proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan di SDN Kebonsari
1 Kota Malang?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan proses Manajemen/Pengelolaan Kurikulum di SDN
Kebonsari 1 Kota Malang.
2. Untuk menjelaskan proses Manajemen/Pengelolaan Peserta Didik di SDN
Kebonsari 1 Kota Malang.
3. Untuk menjelaskan proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan di SDN
Kebonsari 1 Kota Malang.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Kurikulum
1. Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan
kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan
organisasi adalah sebagai aktivitas majerial (Harsey, 1988: 4)dalam
(Badrudin,2014). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta bahan
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Euis, 2014:
3)
Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam
pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan
ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan
tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan .

2. Prinsip Manajemen Kurikulum


Terdapat 5 prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum, yaitu:
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manejemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam
manajemen kurikulum.

7
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai
pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan
hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi,misi dan tujuan kurikulum.

3. Tujuan Manajemen Kurikulum


a. Untuk memahami konsep keseluruhan manajemen kurikulum
b. Untuk mengetahui Evaluasi Manajemen Kurikulum pada Satuan
Pendidikan
c. Untuk memahami komponen-komponen Evaluasi Manajemen
Kurikulum pada Satuan Pendidikan
d. Untuk dapat memahami dan mengetahui tentang tujuan tentang
Evaluasi Manajemen pada Satuan Pendidikan

4. Manfaat Manajemen Kurikulum


Manfaat dari adanya manajemen kurikulum adalah:
a. Sebagai dasar acuan prosedur operasional pelaksanaan pembelajaran
b. Sebagai dasar acuan kompetensi yang akan dicapai peserta didik
c. Sebagai dasar dalam penentuan kegiatan belajar mengajar
d. Sebagai dasar penentuan penilaian

8
e. Peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien

B. Manajemen Peserta Didik


1. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia dalam (Hermino,
2017:69) adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber daya manusia,
keuangan, fisik, dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan cara
yang efisien dan efektif. Pendapat ini mengandung makna bahwa manajemen
berperan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi seluruh
sumber daya atau komponen yang ada. Hal ini sebagai upaya pencapaian
tujuan yang efektif dan efisien.
Peserta didik menurut Euis dan Donni (2015:132) merupakan individu
atau insan manusia yang unik. Peserta didik memiliki sejumlah potensi baik
bersifat fisik ataupun psikis yang khas. Peserta didik juga merupakan
individu yang membutuhkan bimbingan, dimana membutuhkan pengajaran
dan pendidikan. Sehingga sekolah hadir sebagai suatu tempat formal yang
memberikan pendidikan dan pengajaran bagi peserta didik.
Manajemen peserta didik merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik disekolah. Tujuan yang hendak dicapai yaitu menata
proses kesiswaaan mualai dari perekrutan, proses pembelajaran, hingga lulus
sesuai dengan tujuan agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien
(Rohiat, 2010:25). Pendapat lain disampaikan oleh Mulyono dalam
kurniawati (2014:207) manajemen peserta didik adalah seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan di upayakan secara sengaja serta pembinaan
secara kontinu terhadap peserta didik agar dapat mengikuti proses kegiatan
pembelajaran secara efetif dan efisien.
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen peserta didik adalah suatu pengelolaan yang di usahakan dimulai
dari perekrutan, pembelajaran hingga peserta didik lulus yang dilakukan
secara kontinu untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pengelolaan

9
yang ditujukan agar siswa tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
kharakteristik unik dan tujuan pendidikan secara Nasional.

2. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Adapun ruang lingkup manajemen peserta didik menurut Tim Dosen UNP
dalam kurniawati (2014:207) adalah sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan peserta didik, artinya pengelolaan sekolah dalam
kesanggupan menerima peserta didik sesuai dengan kebutuhan di
lingkungan masyarakat akan tuntutan peserta didik.
b. Rekrutmen peserta didik, artinya pengeolaan dan strategi penerimaan
peserta didik baru pada setiap ajaran baru, atau aturan merekrut peserta
didik pindahan.
c. Orientasi, artinya pengenalan lingkungan persekolahan kepada peserta
didik agar membudaya budaya yang ada di sekolah pada diri peserta
didik.
d. Penempatan peserta didik, artinnya pengelolaan persebaran atau
penempatan siswa di berbagai jenjang atau kelas yang berbeda.
e. Pembinaan dan pengembangan peserta didik, artinya pengelolaan
dalam proses belajar dan pembelajaran yang mencakup aspek kognitif,
afektif dan psikomor peserta didik.
f. Pencatatan dan pelaporan, artinya pengelolaan dalam pencatatan hasil
belajar siswa dari ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomor
peserta didik biasanya dikenal dengan raport peserta didik.
g. Kelulusan dan alumni, artinya pengelolaan standart kelulusan atau
capaian akhir pembealajaran siswa setelah menempuh pendidikan di
sekolah.

3. Tujuan Manajemen Manajemen Peserta Didik


Tujuan manajemen peserta didik menurut Undang-Undang No.20 Tahun
2003 pasal 3 dalam (Badrudin, 2014) adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.

10
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),
bakat dan minat peserta didik.
c. Menyalurkan aspirasi harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d. Peserta didik mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih
lanjut dapat belajar dengan baik dan mencapai cita-cita mereka.

4. Manfaat Manajemen Peserta Didik


Manfaat manajemen peserta didik terbagai menjadi dua yaitu manfaat
secara umum dan manfaat secara khusus. Adapaun manfaat manajemen
peserta didik secara umum yaitu sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan
dimensi individu, sosial, aspirasi, kebutuhan dan potensi lainnya (Badrudin,
2014). Manfaat secara khusus manajemen peserta didik adalah:
a. Pengembangan individualitas peserta didik, artinya peserta didik dapat
mengembangkan potensi-potensi pribadinya secara optimal tanpa
banyak hambatan.
b. Pengembangan sosial peserta didik, artinya peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan teman sebayanya,
orang tua dan keluarga, lingkungan sosial serta lingkungan masyarakat
sekitarnya.
c. Penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, hal ini bermakna bahwa
peserta didik dapat menyalurkan kegemaran, minat dan bakatnya.
d. Pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, artinya peserta
didik merasa senang dan bahagia di lingkungannya.
C. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangana dalah semua kegiatan perusahaan dengan
usaha-usaha untuk memperoleh dana perusahaan dengan biaya yang
murah serta usaha untuk memakai dan mengalokasikan dana tersebut
secara efisien Menurut Sutrisno (2003:3). Pendapat lainnya yaitu Agus
Sartono (2001:6) manajemen keuangan adalah manajemen dana baik yang

11
berkaitan dengan suatu pengalokasian dana dalam bermacam bentuk
investasi secara efektif maupun suatu usaha pengumpulan dana untuk
pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen keuangan adalah semua kegiatan dalam memanajemen dana
yang berkaitan untuk memakai dan mengalokasikan dana secara lebih
efisien. Pengelolaan yang ditujukan pada perencanaan, penggunaan, dan
pelaporan keuangan atau dana yang ada di sekolah.
2. Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat
inti yang tidak boleh diabaikan oleh setiap pimpinan atau manajer. Ada
beberapa prinsip-prinsip manajemenpenjelasannya sebagai berikut:
1) Pembagian kerja yang berimbang.
Dalam membagi tugas dan jenis kepada anggota organisasi, seorang
manajer harus bersikap adil, yaitu dengan bersikap baik dan memberikan
beban kerja yang berimbang.
2) Pemberian kewenangan dan tanggunjawab yang jelas. 
Setiap anggota atau karyawan harus diberikan wewenang sepenuhnya
untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggungjawabkan
hasilnya kepada atasan secara langsung.
3) Kesatuan perintah. 
Setiap karyawan sebaiknya menerima satu jenis perintah dari seorang
atasan langsung (manajer/ supervisor/ mandor/ kepala bagian/ kepala
seksi), bukan dari orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para
karyawan.
4) Disiplin. 
Kesediaan untuk menjalankan kegiatan usaha (bekerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang ditugaskan) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu yang
telah ditentukan.
5) Kesatuan arah. 
Kegiatan harus memiliki tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang
atasan langsung yang didasari pada rencana kerja yang sama (satu

12
pemimpin, satutujuan, dan satu rencana). Jika ada prinsip yang tidak
terlaksana maka akan timbul perpecahan dikalangan karyawan. Karena ada
yang diberi tugas lebih dan ada yang sedikit, padaha lsama-sama memiliki
kemampuan.
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Di Sekolah Manajemen keuangan
sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20
Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa , sebagai berikut :
1) Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Di lembaga pendidikan,
bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu
keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan,
dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk
mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di
dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. 
3) Efektivitas 
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas
tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif
hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. 
4) Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input)
dan keluaran(out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud
meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. 

13
Berdasarkan kedua teori diatas, dapat disimpulkan bahwa prinsip
manajemen keuangan memiliki beberapa unsur yaitu :
1) Keterbukaan pembagian kerja yang seimbang
2) Pemberian tugas yang menjadi tanggung jawabnya
3) Kesatuan perintah untukmencapai tujuan pada visi lembaga
4) Efisiensi dalam menjalankan disiplin usaha sesuai dengan tenaga,
pikiran, dan waktu yang di tentukan

3. Tujuan Manajemen Keuangan


Adapun tujuan dari manajemen keuangan menurut (Kadarman, Yusuf :
1992) dalam (Sutrisno:2003) adalah untuk memperoleh,dan mencari peluang
sumber-sumber pendanaan bagi kegiatan sekolah, agar bisa menggunakan
dana secara efektif dan tidak melanggar aturan, dan membuat laporan
keuangan yang transparan dan akuntabel. Untuk itu tujuan manajemen
keuangan adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3) Meminimalkan penyalah gunaan anggaran sekolah.

4. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


a. Perencanaan Anggaran (Budgeting) Budgeting adalah kegiatan
mengidentifikasi tujuan, menentukan prioritas, menjabarkan
tujuan kedalam penampilan operasional yang dapat di ukur,
menganalisis alternatif, pencapaian tujuan, dengan analisis cost
eff ectiveness, membuat rekomendasi alternatif pendekatan
untuk mencapai sasaran.
b. Pembukuan (accounting) dalam manajemen keuangan
pendidikan meliputi dua hal: Pertama, pengurusan menyangkut
kewenangan menentukan kebijakan menerima dan mengeluarkan
uang. Kepengurusan ini disebut juga dengan istilah

14
kepengurusan tata usaha. Kedua, kepengurusan yang menindak
lanjuti urusan pertama yakni menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan uang dalam pengelolaan keuangan, hendaknya
kepala sekolah memberikan arahan serta bimbingan kepada
seluruh staf yang diberikan kepercayaan untuk mengelola
keuangan sekolah.
c. Pemeriksaan. (auditing) adalah kegiatan yang menyangkut
pertanggung jawaban penerimaan, penyimpanan, dan
pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan bendahara
kepada pihak-pihak yang berwenang.
d. Pertanggung jawaban adalah pelaporan dibuat sebagai bentuk
pertanggung jawaban keuangan kepada kalangan internal
lembaga atau eksternal yang menjadi stakeholder lembaga
pendidikan.

15
BAB III
PAPARAN DATA

A. Manajemen Kurikulum Di SDN Kebonsari 1 Kota Malang


(Nara Sumber :Ibu Suprih, S.Pd)
1. Konsep Manajemen Kurikulum
Kurikulum di SDN KEBONSARI 1 merupakan penentu utama
kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum 2013
yang ada. Berdasarkan hal tersebut kurikulum harus tepat dirumuskan
secara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum tersebut.
Program pendidikan/ kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga
pendidikan berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh
secara tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Keterlibatan masyarakatpun ikut andil mengambil bagian penting dalam
manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu,
dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain kurikulum,
menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai
kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum,
baik kepada masyarakat maupun pemerintah.

2. Program Kerja Manajemen Kurikulum


a. Perencanaan dari Masing-Masing Program Kerja Manajemen
Kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses di mana para
perencana mengambil bagian pada berbagai level pembuat
keputusan mengenai tujuan pembelajaran yang seharusnya, bagaimana tujuan
dapat direalisasikan melalui proses belajar-mengajar, dan apakah
tujuan tersebut memang tepat dan efektif.
Sehingga kurikulum sangat penting dalam dunia pendidikan,
kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang harus
dicapai serta pengalaman belajar yang harus didapatkan oleh para

16
peserta didik. Dengan demikian dalam merumuskan kurikulum harus
memperhatikan beberapa faktor penting, misalnya faktor
perkembangan dan psikologi peserta didik, lingkungan sekitar, serta
teknologi di masing – masing jenjang pendidikan.
Mengingat objek dalam pendidikan adalah manusia yang memiliki
rasa serta pengetahuan teknologi yang terus mengalami kemajuan,
maka tidak salah jika  rumusan kurikulum sebagaimana yang
dikemukakan oleh para ahli pendidikan selalu menunjukkan
kecenderungan untuk berubah.

b. Teknis Pelaksanaan Program Kerja Manajemen Kurikulum


Di SDN Kebonsari 1 Kota Malang teknis pelaksanaan program kerja
dari manajemen kurikulum adalah:
1.Pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran
2. Dilaksanakannya observasi secara berkala dan
berkelanjutan
3. Adanya wawancara kepada siswa
4. Diadakannya analisis hasil belajar siswa

c. Evaluasi Program Kerja Manajemen Kurikulum


Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam
penentuan kebijakansanaan pendidikan pada umumnya, maupun
dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan
pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan
menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan
pegembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan
para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu
perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan
alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian, serta fasilitas pendidikan
lainnya.

17
B. Manajemen Peserta Didik Di SDN Kebonsari 1 Kota Malang
(Nara Sumber : Ibu Misiyah, S.Pd)
1. Konsep Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik adalah pengorganisasian seluruh
aspek yang berkenaan dengan peserta didik dimulai dari
penerimaan, proses pembelajaran dan standart kelulusan
peserta didik. Penerimaan peserta didik di SDN Kebonsari
1 Kota Malang dilakukan melalui sistem tes. Proses
pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Aspek kognitif berkenaan dengan pembelajaran
secara formal di kelas yang didukung dengan pengajar yang
berkompeten di bidangnya yaitu guru-guru lulusan S1
PGSD yang mayoritas alumni Universitas Kanjuruhan
Malang. Aspek kognitif juga didukung dengan sarana dan
prasarana sekolah yang memadai dan menunjang kegiatan
belajar secara efektif dan efisien. Adanya LCD dan
Komputer di kelas, buku-buku yang memadai di kelas dan
perpustakaan sekolah.
Aspek afektif siswa didukung dengan adanya
pelatihan dan pembiasaan kejujuran dengan adanya kantin
kejujuran dan koperasi sekolah berbasis kejujuran. Guru
berperan dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam
upaya pembiasaan dan pembudayaan kejujuran. Sikap
disiplin peserta didik dilatih dengan pemberian sanki ketika
ada siswa yang terlambat tiba di sekolah. Sanksi yang
diberikan berupa mengambil sampah di lingkungan sekolah
sebanyak 3 sampah.
Aspek keterampilan peserta didik berupa adanya
tugas proyek berupa kegiatan memasak, membuat es krim
atau kerajinan berupa pembuatan bunga dari kresek.

18
Keterampilan juga terlihat dari banyak gambar dan poster
di lingkungan kelas.
Standart kelulusan peserta didik mengikuti standart
yang ditetapkan oleh pemerintah. Peseerta didik yang tuntas
belajar dari kelas 1 sampai kelas 6.
2. Program Kerja Manajemen Peserta Didik
Program kerja Manajemen Peserta Didik yang ada di SDN Kebonsari 1
kota Malang adalah Gerakan Paguyuban Wali Murid.
a. Perencanaan dari Masing-Masing Program Kerja Manajemen
Peserta Didik
Perencanaan program kerja Gerakan Paguyuban Wali Murid yaitu :
1. Diadakan rapat internal kepala sekolah dan dewa guru untuk
menyusun strategi perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pada
program kerja.
2. Diadakan rapat kepala sekolah, dewan guru, serta komite sekolah
dalam sosialiasi dan pembahasan rancangan program kerja.
3. Pertemuan dengan wali murid untuk mensosialisasikan gagasan
program kerja yang akan dilaksanakan.
4. Membentuk kepanitian paguyuban wali murid yang diketuai oleh
komite sekolah.
b. Teknis Pelaksanaan Program Kerja Manajemen Peserta Didik
Teknis pelaksanaan Gerakan Paguyuban Wali Murid yaitu:
1. Penyaluran minat dan bakat siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilakukan setiap minggu secara
bergantian pada hari senin sampai jumat. Ekstrakurikuler yang
dimaksud pramuka, komputer, TPQ, Bahasa Inggris.
2. Dibuka kantin dan koperasi sekolah berbasis kejujuran ada
setiap hari.
3. Dilaksanakan pembelajaran karyawisatan (belajar sambil
berekreasi ) setiap satu semester sekali. Bisa ke museum,
peninggalan sejarah berupa candi dan lain sebagainya.

19
4. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual seperti materi PJOK
berupa renang, maka peserta didik akan dibawa ke kolam
renang di daerah kecamatan sukun.
5. Pelaksanaan pembelajaran yang berbasis keterampilan seperti
memasak, membuat bunga dari kresek.
6. Peserta didik yang berbakat dibidangnya akan di ikutkan
lomba. Ketika kami melakukan observasi ada siswi kelas V
yang akan mengikuti lomba menyanyi tingkat kota.
c. Evaluasi Program Kerja Manajemen Peserta Didik
Evaluasi program kerja dilakukan oleh guru. Pada kurun waktu
satu tahun di adakan evaluasi keterlaksanaan program kerja. Program
kerja yang sudah terlaksana akan dilanjutkan. Program kerja yang
belum terlaksana atau belum tuntas akan diadakan analisis atau
pengkajian sebab tidak tuntas atau tidak terlaksananya program kerja
tersebut. Program kerja yang belum tuntas tahun ini akan di lakukan
di tahun depan hingga seterusnya sampai bisa terlaksana. Namun akan
ada pengkajian terus menerus oleh guru bersama kepala sekolah.
3. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru
Proses penerimaan peserta didik di SDN Kebonsari Kota Malang
dilakuka dengan sistem seleksi. Berdasarkan penuturan guru SDN
Kebonsari 1 Kota Malang diperuntukkan untuk masyarakat kota Malang.
Namun hal ini tidak sejalan dengan faktanya. Wilayah SDN Kebonsari 1
Kota Malang yang berbatasan langsung dengan kabupaten yaitu
kecamatan wagir dan pakisaji menjadikan SD ini sebagai sekolah favorit
dari kedua wilayah tersebut.
Sistem seleksi proses penerimaan peserta didik baru yaitu pertama
di fokuskan pada masyarakat kota Malang terlebih dahulu. Kedua
kecukupan umur calon peserta didik. Ketiga tes mengenai kemampuan
membaca, menulis dan berhitung atau dikenal dengan calistung. Jika
calon peserta didik tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut maka pihak
sekolah tidak akan menerimanya, walaupun mungkin kuota yang masih
tersedia. Contoh jika yang daftar 50 calon peserta didik sedangkan yang

20
lolos seleksi hanya 28 peserta maka yang diterima hanya 28 peserta didik.
Sekolah ini sangat menjaga mutu atau kualitas dari peserta didiknya.
C. Manajemen Keuangan Di SDN Kebonsari 1 Kota Malang
(Nara Sumber :Bapak Kosim, S.Pd)
1. Konsep Manajemen Keuangan
Sekolah bukan hanya mengenai system pendidikan saja yang harus
mendapat perhatian dan pembenahan, ada system lain yang memang
berhubungan dan perlu mendapatkan sorotan yang sama. Bukan dari
kurikulum atau SDMnya, namun dari sisi keuanganya juga harus ada
pengaturan yang tepat mengenai manajemen keuangan sekolah, karena
bila timbul kesalahan malah akan menimbulkan hal – hal sensitive,
apalagi berhubungan dengan masalah keuangan. Pelaksanaan suatu
manajemen tentunya harus memiliki tujuan atau konsep yang jelas,
dengan cara yang efektif dan efisien. Sementara itu konsep manajemen
keuangan di sdn kebonsari 01 berasal dari dana keuangan murni dari dana
bos. Tetapi dalam pelaksanaannya dana ini dirasa kurang mencukupi.
Dari hal tersebut dewan guru beserta komite sekolah mengadakan
paguyuban wali murid. Paguyuban wali murid memberikan sumbangan
dana setiap bulan sebesar 10.000 setiap siswa. Konsep manajemen
keuangan ini sudah berjalan cukup lama dan berjalan dengan baik asalkan
semua pihak sekolah maupun pihak orangtua bekerja sama dengan baik.

2. Program Kerja Manajemen Keuangan


a. Perencanaan dari Masing-Masing Program Kerja Manajemen
Keuangan
setiap sekolah pasti memiliki perencanaa yang berbeda – beda,
perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan
tujuan yang akan di capai beserta cara – cara untuk mencapai
tujuan tersebut. Dengan demikian dalam manajemen pendidikan
hendaknya juga harus memperhatikan perencanaan, karena
perencanaan merupakan awal dari segala aspek yang akan
dilakukan dalam manajemen pendidikan, dalam perencanaan di sdn

21
kebonsari 01 harus menyusun RKAS terlebih dahulu, penyusunan
ini disusun pada awal tahun dan semua harus jelas dan tertera.
Dengan demikian dapat mempermudah tercapainya tujuan yang
telah di rencanakan.

b. Teknis Pelaksanaan Program Kerja Manajemen Keuangan


Di dalam teknis pelaksanaan harus ada sumber pemasukan untuk
menjalankan tujuan yang telah di tentukan. Biasanya sumber yang
didapat bisa beragam. Dan biasanya teknik pelaksanaan yang ada di
sdn kebonsari 01 melakukan dengan cara teknis pencairan dari pusat
ke bank, hal ini dilakukan karena untuk mempermudah
merencanakan keuangan. Jika setiap kegiatan pemasukan sudah jelas
maka langkah selanjutnya adalah mengeksekusi setiap kegiatan yang
akan dilakukan dan menentukan berapa pengeluaran yang akan
dikeluarkan. Dan diusakan perhitungan dengan tepat agar tidak terjadi
pemborosan keuangan p dalam melakukan kegiatan- kegiatan yang
sudah di rencanakan, sehingga untuk pembelian maupun penerimaan
semua harus jelas dan terstruktur.

c. Evaluasi Program Kerja Manajemen Keuangan


Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem
pengelolaan yang baik, tetapi sistem yang efektif kurang
dilaksanakan. Ketidak disiplinan dalam penggunaan anggaran, serta
pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri. Untuk itu
diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang efektif
menuju keseimbangan antara sistem yang ada dalam mendistribusikan
sumber - sumber dana pendidikan di sekolah. Masalah keuangan
harus dipecahkan secara bersama jika ingin mendapatkan peluang
yang maksimal agar dapat berkembang. Usaha dan pendanaan
mandiri merupakan cara pemecahan yang sangat hakiki bagi sekolah
yang benar-benar ingin berkembang. Jika berkaitan dengan masalah
keuangan, maka sebaiknya digunakan sistem manajemen terbuka.

22
Dengan manajemen terbuka, maka semua keadaan sekolah baik atau
buruk bisa diketahui oleh siapa saja. Dan setiap 1 tahun sekali di akhir
tahun harus ada pengecekan, sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Jika ada yang kurang sesuai harus di tambah agar semua berjalan
sesuai dengan yang sudah direncanakan.

3. Proses Penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran


Sekolah)
Sebelum penyusunan RKS dilakukan, Dewan Pendidik (kepala
Sekolah dan guru) bersama Komite Sekolah membentuk tim pengembang
Sekolah, Pembentukan ini hendaknya dilakukan melalui proses
demokratis dengan mengedepankan musyawarah mufakat bersama guru
dan komite sekolah. Adapun proses yang di lakukan di SDN kebonsari 01
dengan cara :

Tahap I: Menetapkan Kondisi Sekolah Saat Ini


1)      Melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
2)      Membandingkan Hasil Evaluasi Diri Sekolah dengan Acuan Standar
Sekolah
3)      Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah.

Tahap II: Menetapkan Kondisi Sekolah yang Diharapkan


1)      Merumuskan Visi Sekolah
2)      Merumuskan Misi Sekolah
3)      Merumuskan Tujuan Sekolah
4)      Merumuskan Sasarandan Indikator Kinerja

Tahap III: Menyusun Program  dan Kegiatan


1)      Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggungjawab Program.
2)      Merumuskan Kegiatan, dan Jadwal Kegiatan.

Tahap IV: Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah


1)      Membuat Rencana Biaya Program
2)      Membuat Rencana Pendanaan Program
3)      Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan.

23
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen adalah suatu pendayagunaan atau pengelolaan seluruh
komponen baik sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia.
Pengelolaan yang difokuskan dalam laporan ini adalah pengelolaan kurikulu,
peserta didik, dan keuangan. Pengelolaan kurikulum berarti pendayagunaan
kurikulum sebagai acuan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan evalusi
operasional sekolah. Manajemen peserta didik merupakan pengelolaan kesiswaan
dari mulai perekrutan hingga kelulusan peserta didik. Manajemen keuangan
berarti pengelolaan dana operasional sekolah. Ketiga manajemen tersebut
memiliki peran yang penting dalam dunia sekolah.
SDN Kebonsari 1 Kota Malang menerapkan kurikulum 2013 dalam
kegiatan belajarnya. Peserta didik di Sekolah ini campuran dari masyarakat
kabupaten dan kota yang telah lulus seleksi. Peserta didik harus memiliki 3
komponen yaitu kognitif, afektif dan psikomotor yang baik. Pengelolaan
keuangan dilakukan oleh guru yang diawasi kepala sekolah. Dimana dana
bersumber dari pemerintah dan dana sukarela paguyuban.

B. Saran
Perencanaan dan pelaksanaan manajemen kurikulum, peserta didik, dan
keuang sudah cukup baik. Pada program kerja paguyuban yang tidak terlaksana
senaiknya evaluasi dilakukan dengan adakan duduk bersama anatara guru, komite
sekolah, serta panitia dari wali murid untuk membahas kendala dan langkah
penyelesainnya. Pada penerimaan peserta didik sebaiknya memberikan peluang
lebih untuk siswa asal kabupaten bisa masuk di sekolah.

24
DAFTAR PUSTAKA
Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT Indeks
Euis. Donni. 2015. Manajemen Kelas. Bnadung:Alfabeta
Hermino. Agustinus. 2017. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung:Alfabeta
Kurniawati. 2014. Manajemen Kesiswaan di SMA Negeri Mojoagung Jombang.
Surabaya: jurnal Inspirasi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama
Sutrisno. 203. Manajemen Keuangan Teori dan Konsep Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonesia

25

Anda mungkin juga menyukai