Disusun Oleh :
SITI JUHRIAH
17.156.01.11.036
3A KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “penyusunan kerangka teori dan hipotesis”
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan kritis.
Dalam Penulisan makalah kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini dan selanjutnya.
.
Proses Penelitian merupakan proses yang panjang, berawal pada minat untuk mengetahui
fenomena atau kejadian tertentu kemudian berkembang menjadi sebuah gagasan, teori, konseptualisasi,
pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Hal penting bagi seorang peneliti adalah adanya
minat untuk mengetahui masalah sosial atau fenomena sosial tertentu. Minat tersebut dapat timbul dan
berkembang karena rangsangan, bacaaan, diskusi, seminar, pengamatan, atau campuran semuanya itu.
Penyusunan karya ilmiah diperlukan adanya sebuah proses penelitian yang dimana
mengaharuskan seorang penulis mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasigeneralisasi hasil
penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Suryabrata dalam
Sugiyono, 2014). Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh
dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) . Adanya landasan teori ini merupakan ciri bahwa
penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. Dalam landasan teori perlu dikemukakan
kerangka teori dan kerangka berfikir, sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis dan instrumen
penelitian. Kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan
sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang
diteliti (Sugiyono, 2014).
Langkah ketiga dalam suatu penelitian yaitu melakukan perumusan hipotesis penelitian yang
dimana menurut (Sugiyono, 2014), merupakan sebuah jawaban sementara terhadap sebuah rumusan
masalah penelitian, dimana sebuah rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk sebuah
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Sebelum menyusun sebuah hipotesis, penulis harus mengidentifikasi sebuah variabel yang
penting dalam sebuah situasi dan menetapkan hubungan antar variabel melalui pemikiran logis dalam
kerangka teoretis. Disini kita berada dalam posisi untuk menguji apakah hubungan yang diteorikan
benar-benar terbukti kebenarannya. Dengan menguji hubungan tersebut secara ilmiah melalui analisis
statistik secara tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu berkaitan dengan kerangka teoritis dan
penyusunan hipotesis dalam melakukan sebuah penelitian. Adapun rumusan masalah ini dapat diuraikan
sebagai berikut
1. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian serta dengan
adanyarumusan masalah yang telah dipaparkan, maka dengan membaca makalah ini kita dapat
mengetahui
2. Manfaat
Ada beberapa manfaat yang kita peroleh dalam makalah ini yaitu :
Berdasarkan hal tersebut di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu teori
adalah suatu konseptualisasi yang umum. onseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh
melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan
suatu teori.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, Sugiyono (2014) mengemukakan ada tiga fungsi
teori yaitu :
1. Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan
diteliti.
2. Prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta yaitu untuk merumuskan hipotesis dan
menyususn instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan
yang bersifat prediktif.
3. Sebagai kontrol yang digunakan mencandra9membahas hasil penelitian dan selanjutnya
digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
Menurut Sugiyono (2014) kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis
tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasilhasil penelitian yang
relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu
dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung
pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu
dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok
teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Oleh karena itu,
semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.
Kerangka teoritis paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel- variabel yang diteliti,
melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap serta mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang
lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas
dan terarah.
Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan
sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak. variabel- variabel
peneliti yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudkan dan
hubungan antar variabel yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks
penelitian. Kerangka teoritis akan memberikan dasar konseptual bagi penelitian, dan kerangka teoritis
adalah mengidentifikasikan jaringan hubungan antar variabel yang dianggap penting bagi studi terhadap
situasi masalah apapun. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita mengetahui apa arti variabel dan apa
saja jenis variabel yang ada (Sekaran, 2014).
1. Variabel
a. Pengertian variabel
Menurut Depdiknas (2008), variabel diartikan sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur
yang ikut menentukan perubahan.
Secara teoretis Hacth dan Farhady (dalam Sugiyono,2014) menyatakan bahwa variabel dapat
difenisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Jadi, dapat kami tarik kesimpulan bahwa variabel adalah besaran yang bisa diubah dan selalu
berubah sehingga mempengaruhi kejadian dari hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel ini kita
bisa menghitung data apa saja yang masih dibutuhkan.
b. Jenis variabel
Sugiyono (2014) menyebutkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4 macam :
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebuah perubahannya atau timbulnya variabel
terikat.
Variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
bebas dengan variable terikat. Sebagai contoh, hubungan suami istri akan semakin kuat dengan hadirnya
anak dalam pernikahan mereka dan akan menjadi renggang jika ada pihak ketiga yang mempengaruhi
hubungan tersebut.
Variabel antara adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat msenjadi suatu hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur.
Contoh yang dapat kami berikan yaitu bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi
secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Hal ini menjelaskan adanya
variabel antara, yaitu berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel pengahasilan dengan gaya hidup,
terdapat variabel moderator, yang berupa budaya lingkungan tempat tinggal.
5) Variabel kontrol ;
variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel
kontrol sering digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan
melalui penelitian eksperimen.
b. Hipotesis komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini *ariabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda,
atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c. Hipotesis asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu
yang menanyakan hubungan antara dua *ariabel atau lebih.
1. Judul Penelitian :
Hubungan antara gaya kepemimpinan manager perusahaan dengan prestasi kerja karyawan. (gaya
kepemimpinan adalah variabel independen (x) dan prestasi kerja adalah variabel dependen (Y)
3. Rumusan Masalah
b. Seberapa baik prestasi keRja karyawan? (adakah hubungan antara X dan Y. a dan b
adalah masalah deskriptif
c. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer
dengan prestasi kerja karyawan/ (adakah hubungan antara X dan Y?) . Butir ini
merupakan masalah asosiatif.
1. Adakah perbedaan persepsi karyawan Colongan 2,22, dan 222 tentang gaya
kepemimpinan manajer/
2. Adakah perbedaan persepsi antara pegawai Col 2, 22 dan 222 tentang prestasi
kerja karyawan.
a. Gaya kepemimpinan yang ditampilkan manajer (X) ditampilkan kurang baik, dan nilainya
paling tinggi 60% dari kriteria yang diharapkan.
b. Prestasi kerja karyawan (Y) kurang memuaskan, dan nilainya paling tinggi 65.
c. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer dengan
prestasi kerja karyawan, artinya makin baik kepemimpinan manajer, maka akan semakin
baik prestasi kerja karyawan
d. Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinan antara Gol , I , II dan III. Terdapat
perbedaan persepsi tentang prestasi kerja antara Gol, I, II dan III.
Untuk bisa diuji dengan statistik, maka data yang akan didapatkan harus diangkakan.
Untuk bisa diangkakan, maka diperlukan instrumen yang memiliki skala pengukuran. Untuk
judul di atas ada dua instrumen, yaitu instrumen gaya kepemimpinan dan prestasi kerja
pegawai. Bntuk judul penelitian yang berisi dua independen variabel atau lebih, rumusan
masalah penelitiannya akan lebih banyak, demikian juga rumusan hipotesisnya (lihat bagian
paradigma penelitian) dan di bagian analisis data.
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada
berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
PENUTUP
1.Kesimpulan
Hipotesis ini merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskansebagai jawaban tentatif atas
suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai suatu jenis proposisi, umumnya hipotesis
menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya pernyataan-pernyataan hubungan
tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini diturunkan atau bersumber dari teori
dan ditinjau literstur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pernyataan hubungan antara
variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan dugaan sementara atas suatu masalah
yang didasarkan pada hubungan yangtelah dijelaskan dalam kerangka teoriyang digunakan untuk
menjelaskan masalah penelitian. Sebab teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk
digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian.
Merumuskan hipotesis akan sulit jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan
fenomena yang diteliti, tidak mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian atau
tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan teori yang ada. Kemudian, karena dasar penyusunan
hipotesis yang reliabel dan dapat diuji adalah teori, tingkat ketepatan hipotesis dalam menduga,
menjelaskan, memprediksi suatu fenomena atau peristiwa atau hubungan antara fenomena yang
ditentukan oleh tingkatketepatan atau kebenaran teori yang digunakan dan yang disusun dalam kerangka
teoritis. Karena itu baik-buruknya suatu hipotesis bergantung pada keadaan relatif dari teori penelitian
mengenai suatu fenomena sosial disebut hipotesis penelitian atau hipotesis kerja.
2. Saran
Demikian makalh yang dapat kami paparkan. Semoga dapat menambah wawasan para
pembaca. 4amun, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi
bahasa, diksi, maupun kekurangan materi. Maka dari itu, kritik dan saran anda sangat kami butuhkan.
Karena kritik dan saran tersebut sangat berguna bagi kami untuk menjadi bahan koreksi, agar makalah
kedepan yang kami sajikan menjadi lebih baik. Karena kesalahn itu pula, kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Sekaran, Uma. 2014. Research Methods For Business (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat