Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK REGULASI DI BIDANG TIK TERHADAP

PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Binti Maunah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung
e-mail: uun.lilanur@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan jenis regulasi di bidang TIK yang disusun oleh
SMK Sunan Rahmat di Tulungagung, dampak positif dan negatif yang terjadi, dan berbagai perubahan
perilaku sosial siswa pasca regulasi TIK. Metode yang dingunakan adalah penelitian kualitatif. Data
diperoleh dari hasil participation observation dan in-depth interview. Data dianalisis dengan menggunakan
langkah: penyajian data, penyaringan data, klasifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
dapat disimpulkan berikut: (1) terdapat empat regulasi TIK yang disusun, yaitu mengintegrasikan TIK
alam proses pembelajaran di sekolah, membentuk ICT center, membentuk Jejaring Pendidikan Siswa,
mengembangkan TIK secara mandiri tanpa ketergantungan dari pihak lain; (2) terdapat dampak positif
dan negatif regulasi pemanfaatan TIK, namun dampak positif lebih dominan; and (3) perubahan perilaku
sosial yang terjadi mayoritas bersifat positif.

Kata kunci: regulasi, teknologi, informasi, komunikasi, perilaku sosial

THE IMPACTS OF ICT REGULATIONS ON


SOCIAL BEHAVIOR CHANGE OF VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS

Abstract: The purpose of this study is to describe the types of ICT policiesissued by SMK SunanRahmat
in Tulungagung, their positive and negative impacts, and changes in students’social behavior post- ICT
policies. This study belongs to qualitative research and its data were obtained through participation
observation and in-depth interview. Data analysis included data display, data reduction, classification,
and conclusion. The results show that 1) four ICT policieshave been enacted, i.e.integrating ICT in the
learning process at schools, establishing ICT center, creatinga studentnetwork (Jardikwa), and developing
ICT without recourse toother parties, 2) Positive and negative impacts are apparent, yet positive effects
are more dominant, and 3) changes in social behavior are mostly positive.

Keywords: policy, technology, information, communication, social behavior

PENDAHULUAN Manfaat lain dengan kehadiran TIK yaitu


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai alat untuk mendukung aktivitas pembe-
dalam wujud komputer, internet, TV, TV digital, lajaran dan sebagai alat untuk memperoleh sum-
hand phone, ponsel pintar (judged), dan wujud ber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan
TIK lainnya berkembang begitu cepat seiring seni (Boyd dan Ellison, 2007:1). TIK di bidang
dengan berkembangan ilmu pengetahuan. TIK pendidikan menyebabkan terjadinya pergerakan
memiliki banyak sekali peranan dalam berbagai informasi di bidang pendidikan tanpa batas yang
bidang termasuk di bidang pendidikan. Perkem- dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini menyebab-
bangan peranan TIK dalam pendidikan membuat kan perubahan mendasar dan penyesuaian dalam
internet tidak hanya sebagai alat informasi tetapi hal cara   belajar siswa khususnya pada siswa
juga sebagai sumber pengetahuan, media berko- sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/K). TIK
laborasi, sumber belajar. Sebagai sumber belajar, juga telah menyebabkan perubahan peran siswa
internet makin interaktif, makin masif, dan makin yang tidak sekedar menerima informasi tetapi ba-
menyatu dengan keseharian kehidupan siswa. gaimana informasi itu diolah oleh siswa dan guru
Inilah tren TIK di sekolah pada era global saat ini sehingga kebutuhan sumber belajar terpenuhi
(Ramli, Sarwoto, dan Rusadi, 2010:20). (Boyd dan Ellison, 2007:2).

176
177

Banyak informasi yang dapat diperoleh menyebabkan semakin melunturnya nilai moral
siswa dari situs-situs yang ada di internet. Se- dan sopan santun. Bahkan timbulnya kejahatan
gala informasi baik yang bernilai positif mau- dan penipuan dalam SMS.
pun negatif, dapat dengan mudah diakses oleh Dampak kultural yang bersifat negatif
siswa. Hal ini akan mengubah pola hidup, pola yakni bahwa ponsel tidak hanya sebagai teknologi
pemikiran, pola perilaku siswa (Luhur, 2011:1). komunikasi namun juga sebagai hal yang mencer-
Dengan kata lain, kedekatan siswa dengan minkan ikatan emosional dan budaya yang
teknologi akan mempengaruhi perilaku sosial melambangkan status sosial manusia sehingga
siswa (Anggraini, 2015:45). Perubahan perilaku manusia selalu melihat ponsel sebagai ukuran
yang begitu besar pada kehidupan siswa de- status manusia dan berlomba untuk selalu meng-
ngan segala latar belakangnya juga memberikan ganti ponsel dengan tipe yang terbaru. Secara
dampak positif dan negatif yang begitu besar ter- kultural, dengan ponsel masyarakat kini lebih
hadap transformasi nilai-nilai yang ada di sekolah cenderung menjadi masyarakat yang malas karena
tempat siswa menuntut ilmu. Banyak nilai-nilai hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai
positif yang bisa dipetik dari penggunaan TIK, aktivitas komunikasi sehingga proses interaksi
tetapi tidak sedikit pula nilai-nilai negarif yang secara langsung atau tatap muka dengan orang
menyertainya (Busro, 2015:1) lain jarang dilakukan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maha- Berkaitan dengan perkembangan TIK yang
yana (2014:2) mengungkapkan bahwa ada sekitar sangat cepat, pendidikan di SMK Sore Sunan
5-10 persen gadget mania atau pecandu gadget Rahmat di Tulungagung dihadapkan pada masalah
terbiasa menyentuh gadget-nya sebanyak 100-200 yang sangat mendasar. Di satu sisi, dituntut
kali dalam sehari. Jika waktu efektif, manusia mengembangkan kemampuan dan membentuk
beraktivitas 16 jam atau 960 menit sehari, dengan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
demikian orang yang kecanduan gadget akan me- Di sisi lain, muatan internet masih banyak yang
nyentuh perangkatnya itu 4,8 menit sekali. menayangkan berbagai suasana kurang sehat,
Dampak negatif lainnya yaitu, ketika se- tidak menunjang terhadap pembentukan kualitas
orang sudah kecanduan gadget maka akan sulit SDM yang diharapkan; bahkan akhir-akhir ini
untuk menjalani kehidupan nyata. Perhatian se- banyak isi internet yang tidak sesuai dengan
orang pecandu gadget hanya akan tertuju kepada moral dan ajaran agama. Ini adalah permasalahan
dunia maya. Jika dia dipisahkan dengan gadget, sekaligus tantangan berat bagi perkembangan
maka akan muncul perasaan gelisah. Diperkirakan pendidikan di SMK Sore Sunan Rahmat di Tu-
80 persen pengguna gadget di Indonesia memiliki lungagung.
perilaku seperti itu. Pecandu gadget tidak tahan Berbagai permasalahan mendasar lainnya
jika harus berlama-lama berpisah dengan gadget- yang dihadapi di SMK Sore Sunan Rahmat di
nya. Hanya sepuluh persen saja pengguna gadget Tulungagung antara lain. Pertama, guru menga-
di Indonesia yang mampu membatasi penggunaan lami kesulitan dalam mengontrol situs-situs yang
gadget di saat-saat tertentu. dibuka oleh siswa baik saat siswa belajar di dalam
Efek negatif lainnya yaitu, ketika seseorang kelas maupun di luar kelas. Sangat tidak menutup
sudah kecanduan gadget, maka akan timbul kemungkinan, siswa membuka berbagai situs
gangguan komunikasi verbal saat berkomunikasi yang sama sekali tidak berkaitan dengan materi
secara langsung di dalam masyarakat dan juga pelajaran tetapi lebih banyak membuka situs-
dalam tingkatan yang lebih tinggi dapat membuat situs yang bersifat hiburan seperti film, lagu, dan
individu menjadi hiper-realitas. berbagai bentuk hiburan lainnya.
Lembaga penelitian bernama Openet Kedua, siswa menjadi semakin individualis
sebagaimana dikuti oleh Mahayana (2014:2) dan menjadi semakin jarang melakukan interaksi
mengungkapkan permasalahan lainnya, yaitu sosial langsung antar pribadi tetapi lebih banyak
hampir 41% anak pernah menjadi korban cyber melalui media sosial yang diikuti seperti email,
bullying. Dampak negatif penggunaan poonsel ini SMS, facebook, whatsapp, line, twitter, dan ber-
terjadi melalui jaringan telepon. Survei tersebut bagai media sosial lainnya. Sopan santun siswa
dilakukan oleh Openet terhadap 503 pengguna juga menjadi berkurang baik dalam berperilaku
ponsel di Amerika yang berusia antara 13 hingga maupun dalam penggunaan bahasa yang diguna-
17 tahun. Selain itu, penggunaan gadget juga kan dalam media sosial. Selain itu, perilaku siswa

Dampak Regulasi di Bidang TIK terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
178

terkadang menjadi aneh, sering terjadi perubahan empat tahap analisis kualitatif, yaitu pengumpulan
raut-wajah seperti senyum dan sedih sendiri di data, reduksi/penyaringan data, klasifikasi data,
hadapan ponsel, cuek dengan lingkungan, bah- dan penarikan simpulan. Setelah data terkumpul
kan sulit konsentrasi pada materi pelajaran yang baik dengan menggunakan metode pengamatan,
sedang dipelajari. wawancara, dan dokumentasi, dilakukan reduksi,
Secara teoritik, perilaku sosial seseorang yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian,
tampak dalam pola respons antar orang yang pengabstraksian dan pentransformasian data kasar
dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar dari lapangan menjadi data yang siap digunakan
pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan untuk menjawab rumusan masalah. Berdasarkan
reaksi seseorang terhadap orang lain. Sementara hasil reduksi, data diklasifikasikan sesuai dengan
itu, interaksi sosial merupakan interaksi antara rumusan masalanya. Setelah itu, dilakukan penari-
individu dan individu, individu dan kelompok kan simpulan sesuai dengan data yang ada.
serta kelompok dan kelompok dan tentunya saling
memberikan respon balik satu dengan yang lain. HASIL DAN PEMBAHASAN
Interaksi sosial nyata merupakan interaksi yang Hasil
dilakukan secara langsung (Krech, Crutchfield, Berbagai Regulasi Pemanfaatan TIK di Seko-
dan Ballachey, 2013:56). lah
Sementara itu interaksi interpersonal me- Berbagai regulasi yang disusun oleh SMK
rupakan hal yang sangat penting karena dalam Sore Sunan Rahmat di Tulungagung berkaitan
prosesnya memungkinkan berlangsung secara dengan pemanfaatan TIK dapat dideskripsikan
dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antar sebagai berikut.
pribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Pertama, mengintegrasikan TIK dalam
Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini proses  belajar mengajar di sekolah bukan hanya
berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembi- untuk mata pelajaran teknologi dan informasi
cara dan pendengar secara bergantian (Noviana, saja, tetapi untuk seluruh mata pelajaran. Selain
2015:43). itu, siswa diperbolehkan membawa HP ke seko-
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di lah, boleh memanfaatkan untuk mencari sumber
atas, maka permasalahan utama dalam penelitian belajar saat diberi kesempatan oleh guru, bebas
ini adalah regulasi di bidang TIK yang disusun menggunakan saat istirahat, boleh membuka
oleh SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung internet dengan komputer di laboratorium, boleh
dan dampak positif dan negatif yang terjadi, serta membuka laptop pribadi untuk seacrhing di
bagaimanakah perubahan perilaku sosial siswa internet dengan fasilitas hot spot sekolah, boleh
pasca-regulasi TIK. membuka jejaring sosial, dan boleh berkomu-
nikasi via internet, whatsapp, line, twitter, dan
METODE media sosial lainnya, baik dengan teman sejawat,
Metode penelitian ini menggunakan maupun dengan guru.
pendekatan kualitatif, karena tujuan penelitian Meskipun demikian ada beberapa larangan
ini hendak mendeskripsikan regulasi di bidang berkaitan dengan penggunakan telpon selular
TIK, dampak positif dan negatif, dan perubahan pintar, antara lain: dilarang menggunakan di
perilaku sosial siswa pasca-regulasi TIK di SMK dalam kelas tanpa ijin dari guru, dilarang meng-
Sore Sunan Rahmat di Tulungagung. Lokasi gunakan fasilitas internet dan mengirim pesan
penelitian ini yaitu di SMK Sore Sunan Rahmat lewat media sosial pada saat guru menjelaskan
di Tulungagung. Penelitian dilaksanakan pada materi pelajaran, dilarang membuka konten yang
bulan Juli s.d. Desember 2015. Informan kunci melanggar norma sosial dan agama, dilarang
penelitian ini yaitu, kepala sekolah, guru (guru menerima telepon atau menelepon pada saat
termasuk guru bimbingan dan konseling), pengu- proses pembelajaran, dilarang membunyikan nada
rus OSIS, dan siswa. Data dikumpulkan dengan dering, dilarang menggunakan pada saat ulangan
menggunakan observasi partisipatif, wawancara maupun ujian.
mendalam, dan dokumentasi. Pengecekan ke- Regulasi ini disusun, atas dasar realitas
absahan data dilakukan dengan menggunakan bahwa: 1) TIK tidak bisa dipisahkan dengan
triangulasi data (check, re-check, dan cross check). siswa, dan siswa sudah tidak bisa lagi melaku-
Analisis data dilakukan dengan menggunakan kan interaksi sosial tanpa menggunakan TIK, 2)

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


179

perkembangannya TIK, mengharuskan sekolah dengan membuat sebuah program pengem-


mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan bangan TIK secara menyeluruh. Sekolah juga
yang matang dalam mengimplementasikan TIK, telah melakukan investasi TIK yang diperlukan
3) di bidang TIK, SMK Sore Sunan Rahmat di secara berkala, melakukan berbagai pelatihan
Tulungagung harus bisa bersaing dengan sekolah penguasaan TIK baik untuk guru dan staf. Hal
lain, dan 4) SMK Sore Sunan Rahmat di Tulung- itu dilakukan dengan alasan, bahwa pemanfaatan
agung terus berusaha mengejar ketertinggalan TIK sebagai media pembelajaran danTIK bukan
dengan memanfaatkan TIK secara maksimal. merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi
Kedua, membentuk ICT center. Regulasi merupakan kombinasi dari hardware, software,
yang dilakukan SMK Sore Sunan Rahmat di Tu- dan brainware.
lungagung bertujuan agar aktivitas TIK dapat Untuk mendukung kebijakan keempat ini,
dipusatkan dan dikembangkan dalam ICT center di SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung juga
tersebut. Arah jangka panjangnya yaitu pada suatu diujicobakan virtual class. Pada kelas virtual ini,
saat ICT yang dimiliki akan bisa bekerja sama para siswa belajar mandiri berbasis web. Pada
dengan Pustekom, dan dapat terhubung dengan kelas maya ini, siswa mendapatkan materi, tugas
TV pendidikan interaktif atau e-learning. Program dan test secara online. Dengan kelas virtual ini,
ini ini juga bertujuan untuk mempersempit jurang guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa
perbedaan kualitas pendidikan dengan sekolah- tugas dan menilai hasil ujian siswa. Hasil ujian
sekolah yang sudah maju lainnya.. siswa akan dinilai secara otomatis dengan meng-
Kebijakan kedua ini diambil didasarkan gunakan aplikasi yang telah dikembangkan.
atar realitas, bahwa laboratorium komputer saja Keempat regulasi yang berkaitan dengan
yang hanya bisa digunakan untuk berlatih pro- TIK yang telah dihasilkan di SMK Sore Sunan
gram words, excel, power point, dan program Rahmat di Tulungagung apabila digambarkan
sederhana lainnya dirasakan tidak mencukupi dalam bentuk diagram akan tampak sebagai
untuk menghadapi perkembangan TIK. Perlu berikut.
dibentuk lab ICT yang terhubung dengan internet,
mempunyai server dengan kapasitas yang besar
dan mencukupi, mempunyai sistem pengamanan
data secara mumpuni, dan menjamin ketersediaan
seluruh data yang diperlukan oleh sekolah.
Ketiga, membentuk Jejaring Pendidikan
Siswa (Jardikwa). Regulasi ini bertujuan untuk
mengintegrasikan dan membentuk sebuah ja-
ringan yang menghubungkan semua siswa SMK
Sore Sunan Rahmat di Tulungagung. Dengan
Jardikwa ini, siswa dan siswa, siswa dan guru, Gambar 1. Keterkaitan antara
siswa dan kepala sekolah, guru dan guru, guru Regulasi TIK 1 s.d. 4
dan kepala sekolah, sekolah dan orang tua siswa
semuanya dapat terkoneksi. dengan seluruh siswa Dampak Regulasi Pemanfaatan TIK
di SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung dan Dampak regulasi di bidang TIK di SMK
guru. Sore Sunan Rahmat di Tulungagung dapat dirinci
Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh realitas sebagai berikut.
bahwa komunikasi antar-civitas SMK Sore Sunan Regulasi pertama yaitu mengintegrasikan
Rahmat di Tulungagung tidak dapat dibatasi oleh TIK dalam setiap mata pelajaran mampu mem-
kemandekan jaman tetapi harus disesuaikan de- bentuk perilaku siswa menjadi lebih terbuka.
ngan perkembangan jaman, serta kemajuan TIK. Siswa tidak hanya mengandalkan sumber belajar
Oleh kerana itu, sudah merupakan keniscayaan, dari buku dan guru, tetapi langsung memanfaat-
bahwa SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung kan sumber belajar yang jumlahnya tidak hingga
harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan banyaknya.
TIK. Regulasi pemanfaatan TIK telah menyebab-
Keempat, pengembangan TIK di SMK Sore kan terjadinya proses perubahan dramatis dalam
Sunan Rahmat di Tulungagung secara mandiri segala proses pembelajaran. Dengan regulasi itu,

Dampak Regulasi di Bidang TIK terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
180

para siswa memungkinkan melakukan proses ko- siswa pada saat jam istirahat banyak yang sibuk
munikasi dan pembelajaran yang bersifat global membuka internet.
sehingga tidak mengenal batas waktu, tempat, dan Kelemahannya yaitu: 1) aktivitas siswa
sumber belajar. Melalui pemanfaatan TIK, siswa di dalam Perpustakaan sekolah bukan lagi sibuk
dapat memperoleh layanan pendidikan jam berapa membuka buku referensi, tetapi sibuk dengan
pun, di mana pun, dan kapan pun. internet-nya, 2) pada saat guru mengajar, banyak
Kelemahannya, siswa menjadi malas ke siswa yang secara sembunyi-sembunyi membuka
perpustakaan. Siswa menjadi terbiasa copy-paste internet, baik melalui HP yang dimiliki maupun
tanpa menuliskan sumber belajar secara ketat. komputer yang mereka bawa, meskipun hal itu
Siswa juga menjadi kurang kreatif dalam menyu- sebenarnya telah dilarang 3) kecepatan penggu-
sun tugas dengan kalimatnya sendiri. Pada saat naan internet menjadi semakin melambat seiring
belajar bersama untuk mengerjakan tugas, siswa dengan pertambahan siswa yang menggunakan
lebih banyak mengandalkan teman yang meme- internet, terutama pada saat jam sibuk mulai pukul
gang komputer yang terhubung dengan internet, 7 s.d. 13.00 WIB.
sementara yang lain hanya main telpon pintarnya. Regulasi ketiga yaitu pembentukan ja-
Pada saat ada pertanyaan yang sulit dan tidak ringan pendidikan siswa (Jardikwa) di sekolah
ditemukan jawabannya di internet, siswa menjadi berdampak pada: 1) kemudahan siswa untuk
agresif bertanya dengan guru baik melalui e-mail, berkomunikasi dalam semua hal dengan seluruh
SMS, whatsapp, maupun line. civitas akademika, 2) perilaku sosial menjadi
Dalam melihat sumber belajar di perpus- sibuk dengan segala urusan yang berkaitan dengan
takaan, apabila menemukan halaman yang dibu- TIK, 3) siswa bisa menanyakan berbagai hal yang
tuhkan untuk sumber belajar, siswa lebih senang berkaiatan dengan materi pelajaran kepada kakak
menggunakan foto camera digital yang ada di kelasnya, 4) siswa dapat menanyakan langsung
ponsel, dari pada harus memfoto copi. kepada guru mata pelajaran.
Bila ada catatan di papan tulis pun siswa Kelemahannya yaitu: 1) siswa menjadi se-
lebih senang memfoto hasil tulisan guru maupun makin sibuk dengan HP, 2) siswa menjadi sangat
siswa lainnya dari pada menuangkan dalam ben- tergantung pada HP, 3) siswa menjadi malas
tuk tulisan di buku catatan. Akibatnya, siswa ma- berdiskusi, karena mengandalkan sumber belajar
las menulis dari papan tulis, siswa malas menulis dari internet, 4) keberanian siswa untuk berko-
dari hanphone ke buku, siswa malas merawat foto munikasi langsung dengan kakak kelas maupun
yang terlalu banyak dan tidak tertata sesuai mata dengan guru menjadi semakin berkurang.
pelajaran, akhirnya siswa banyak yang memfoto Regulasi keempat berimplikasi Siswa
copi catatan siswa yang rajin. menjadi familier dengan seluruh aplikasi yang
Regulasi kedua berdampak pada: 1) dikembangkan di sekolah, mulai dari: 1) aplikasi
pusat kegiatan TIK di SMK Sore Sunan Rahmat di pembuatan jadwal belajar di sekolah, 2) aplikasi
Tulungagung dapat terpusatkan, 2) siswa menjadi kehadiran semua pihak bisa memonitor melalui
lebih bangga dengan sekolahnya yang mempunyai internet, 3) aplikasi sistem peminjaman buku, 4)
laboratorium ICT lengkap; 3) guru lebih mudah aplikasi pelaporan, dan 5) aplikasi monitoring
dalam memasukkan materi pelajaran dan berba- guru yang sedang mengajar di kelas.
gai tugas ke dalam server TIK, 4) sekolah siap Dampak negatifnya, 1) tempat-tempat ter-
untuk melakukan kerjasama dengan Pustekom tentu yang tidak dimonitor oleh kamera CCTV
Jakarta dalam rangka menangkap siaran dari TV telah dihafal oleh siswa, 2) genset yang disediakan
pendidikan dan e-learning, dan 5) sekolah siap sekolah pada saat listrik mati tidak mampu men-
bergabung dengan jejaring sekolah secara na- suplai, dan 3) guru dan siswa menjadi tidak bisa
sional. bebas karena mereka merasa seluruh aktivitasnya
Dampak kebijakan kedua terhadap perilaku di kelas selalu diawasi dan dimonitor kamera.
siswa antara lain: 1) siswa menjadi lebih mudah Berbagai regulasi yang berkaitan dengan
dalam menggunakan fasilitas internet di sekolah, TIK di SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung,
karena hotspot telah terpasang di seluruh sudut tujuan, manfaat, dan perilaku siswa pasca regulasi
sekolah, 2) siswa tidak lagi bergerombol dan apabila digambarkan dalam bentuk diagram 2.
duduk-duduk di sekitar hot spot tetapi sudah me- Dari kelima hal di atas, apabila disimpul-
nyebar di kelasnya masing masing. 3) aktivitas kan maka pemanfaatan TIK di SMK Sore Sunan

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


181

Gambar 2. Keterkaitan antara regulasi TIK, tujuan, manfaat, dan perilaku siswa

Rahmat di Tulungagung dapat: (a) meningkatkan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan
kualitas pembelajaran, (b) mengembangkan ke- sumber-sumber digital untuk membantu siswa
terampilan TIK baik guru, tenaga kependidikan agar mencapai standar akademik yang maksi-
maupun siswa, (c) memperluas akses terhadap mal.
sumber belajar, (d) menjawab the technological Dampak positif maupun negatif yang ter-
imperative (keharusan berparpartisipasi dalam jadi apabila digambarkan dalam bentuk diagram 3.
TIK). (e) mengurangi biaya pendidikan, (f) me-
ningkatkan rasio biaya dan manfaat pendidikan Perubahan Pola Perilaku antara Sebelum dan
bagi siswa, g) menghindarkan resiko sistem Sesudah Regulasi
pendidikan agar tidak menjadi kadaluarsa dan Pemanfaatan TIK di SMK Sore Sunan Rah-
kehilangan kredibilitasnya. mat di Tulungagung telah mengubah berbagai hal,
Adapun dampak negatif pemanfaatan TIK antara lain: 1) peran guru dalam pembelajaran,
di SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung peran siswa dalam proses pembelajaran di kelas,
dapat disimpulkan: a) proses pembelajaran men- 3) perilaku berkomunikasi, 4) interaksi sosial
jadi ada ketergantungan terhadap TIK; b) siswa antara guru dan siswa, 5) layanan pendidikan
lebih bergairah dengan internetnya dibandingkan oleh guru.
dengan materi yang dipelajari, c) proses pembela- Pertama, peran guru telah berubah: (1) dari
jaran terlalu bersifat individual, d) tidak menjamin sebagai penyampai pengetahuan, menjadi sebagai
adanya ketepatan informasi dari internet, e) dapat fasilitator pembelajaran; (2) dari mengendalikan
mengabaikan peningkatan kemampuan yang ber- dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,
sifat manual seperti menulis tangan, menggambar, menjadi lebih banyak memberikan alternatif.
berhitung, dan sebagainya. Peran siswa dalam pembelajaran: (1) dari
Untuk mengurangi dampak negatif itu, guru penerima informasi yang pasif menjadi partisi-
perlu: 1) memiliki kemampuan dalam mengelola pan aktif dalam proses pembelajaran, (2) dari
kegiatan pembelajaran secara proporsional, 2) mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi
melakukan kerjasama yang baik dengan orang menghasilkan berbagai pengetahuan, (3) dari
tua, 3) harus tersedia materi yang berkualitas, pembelajaran sebagai aktivitas individual menjadi
bermakna, dan berkaitan dengan aspek kultural, pembelajaran berkolaboratif.
moral, dan perilaku yang baik bagi siswa dan Kedua, dilihat dari sifat layanannya. Pada
guru, (3) guru harus memiliki pengetahuan dan awalnya, pemanfaatan TIK, ponsel pintar hanya

Dampak Regulasi di Bidang TIK terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
182

Gambar 3. Dampak Positif dan Negatif Pasca Regulasi TIK

boleh dan digunakan oleh guru dan kepala sekolah informasi, siswa akan kesulitan mencari sumber
sekarang seluruh siswa mengantonginya. belajar alternatif selain guru dan buku. Dengan
Ketiga, dilihat dari bentuk interaksi antara demikian, kemajuan teknologi saat ini tidak bisa
guru dan siswa. Pada awalnya, interaksi hanya dipisahkan dari kehidupan siswa (Luhur, 2011:2).
dilakukan secara langsung, kini interaksi antara Oleh karena itu, SMK Sore Sunan Rahmat di Tu-
guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui lungagung mengambil langkah-langkah adaptif
hubungan tatap muka, tetapi juga dilakukan yang dapat dibahas-sesuai rumusan masalah dan
dengan menggunakan media-media TIK, mulai hasil penelitian sebagai berikut.
internet, media sosial blog, Line, whatsapp, SMS, Pertama, berkaitan dengan berbagai regu-
twitter, facebook, dan lain-lain. lasi pemanfaatan TIK di sekolah, dikatahui bah-
Keempat, dilihat dari bidang layanan. wa, regulasi TIK yang ditempuh oleh SMK Sore
Dahulu guru harus berhadapan dengan siswa Sunan Rahmat di Tulungagung pada dasarnya
saat memberikan layanan, kini guru dapat mem- sesuai dengan realitas perkembangan TIK saat
berikan layanan tanpa harus  berhadapan langsung ini yang tidak lagi terkurung dalam ruang server,
dengan siswa. laboratorium, kelas, dan kantor kepala sekolah
Keempat perubahan perilaku siswa SMK atau guru tetapi semakin terserap masuk ke dalam
Sore Sunan Rahmat di Tulungagung antara sebe- keseharian hidup siswa dan bisa dinikmati oleh
lum dan sesudah regulasi TIK digulirkan dapat semua siswa.
digambarkan dalam diagram 4. Dengan demikian, kebijakan yang ditem-
puh pada dasarnya mampu untuk menjawab
Pembahasan revolusi perkembangan teknologi yang saat ini
Saat ini, TIK sudah tidak bisa dilepaskan terjadi. Dengan demikian, hasil penelitian di SMK
dari kehidupan siswa. Tanpa adanya teknologi Sore Sunan Rahmat di Tulungagung pada prinsip-

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


183

Gambar 4. Perubahan perilaku antara sebelum dan sesudah Regulasi

nya mendukung temuan Yohannis (2011:1) yang sedang dikumandangkan saat ini. Model itu meru-
menyimpulkan bahwa program perkembangan pakan salah satu upaya perbaikan efektivitas dan
telepon selular yang digunakan siswa di Indo- efisiensi pendidikan
nesia dalam kurun 2010-2015 memperlihatkan Langkah yang telah dilakukan oleh SMK
peningkatan. Sore Sunan Rahmat di Tulungagung pada prin-
Regulasi ini sesuai dengan temuan Wahidin sipnya mendukung program Pemerintah Indo-
(2009:34) yang menyatakan bahwa pemanfaatan nesia melalui Kementerian Komunikasi dan
TIK di sekolah bertujuan: 1) menyadarkan siswa Informatika telah menetapkan visi “Terwujudnya
akan potensi perkembangan TIK, 2) memotivasi Indonesia Informatif menuju masyarakat sejahtera
kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan melalui pembangunan kominfo berkelanjutan,
mengantisipasi perkembangan TIK, 3) mengem- yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam
bangkan kompetensi siswa dalam menggunakan kerangka NKRI” (Ramli, Sarwoto, dan Rusadi,
TIK dalam mendukung kegiatan belajar, 4) 2010:22).
mengembangkan kemampuan belajar berbasis Tolok ukur perkembangan TIK yang
TIK, dan 5) mengembangkan kemampuan be- hendak dituju oleh SMK Sore Sunan Rahmat di
lajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan Tulungagung pada dasarnya mendukung program
bertanggungjawab. Pemerintah yang telah menetapkan tolak ukuran
Regulasi ini juga sesuai dengan paradigma keberhasilan pembangunan TIK di Indonesia,
desentralisasi pendidikan yang dikemukakan yaitu sebagai pilar penting penggerak pembangun-
oleh Mulbar (2015:2) yang menyatakan bahwa an, sebagai pilar penting pencerdasan bangsa,
penerapan model pembelajaran berbasis sistem dan sebagai alat demokrasi dan pemersatu bangsa
sesuai dengan ide desentralisasi pendidikan yang (Ramli, Sarwoto, dan Rusadi, 2010:23).

Dampak Regulasi di Bidang TIK terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
184

Kedua, berkaitan dengan dampak regulasi (secara langsung) di dalam masyarakat sehingga
pemanfaatan TIK. Sebagaimana pisau, regulasi kehilangan makna interaksi sosial itu sendiri.
yang ditempuh pada dasarnya akan berdampak Tidak ubahnya di SMK Sore Sunan Rah-
secara positif dan negatif. Dampak positif regulasi mat di Tulungagung, banyak siswa yang pura-
yang ditempuh oleh SMK Sore Sunan Rahmat di pura sibuk dengan HP nya saat guru melintas di
Tulungagung antara lain: 1) mampu mempermu- depannya, sehingga tidak mempunyai kewajiban
dah perilaku komunikasi sosial siswa, baik antar untuk senyum, salam, dan sapa (3S), siswa sering
sesama siswa, siswa dengan guru, gugu dengan tertawa terbahak-bahak bahkan sering menun-
guru, guru dengan kepala sekolah, kepala sekolah jukkan raut muka yang sedih bahkan menangis
dengan orang tua, guru dengan orang tua, maupun saat menelpon. Dengan kata lain, telah terjadi
siswa dengan orang tua, 2) sumber belajar menjadi kemerosotan moral di kalangan siswa.
lebih mudah didapat. Hal ini sesuai dengan temuan pendapat
Dampak positif di atas pada dasarnya se- Ramli, Sarwoto, dan Rusadi (2010:2) yang me-
suai dengan temuan Hartono (2014:1) yang me- nyatakan bahwa kelemahan TIK bagi siswa ada-
nyatakan bahwa weblog dan facebook berpotensi lah terjadianya kemerosotan moral di kalangan
mendukung belajar dan mengajar. Guru dan pelajar, meningkatnya kenakalan di kalangan
pendidik menggunakan kegiatan tersebut untuk siswa, dan semakin lemahnya ketaatan siswa pada
meningkatkan kualitas belajar. Hasil penelitian ini tradisi-tradisi yang ada di masyarakat.
juga menunjukkan bahwa weblog dan facebook Dampak negatif ini juga sesuai dengan
dapat digunakan secara efektif untuk melengkapi hasil penelitian (Boyd dan Ellison, 2007:2) yang
kegiatan belajar. menyimpulkan bahwa TIK dapat membuat ter-
Adapun dampak negatif penerapan TIK di jadinya pergeseran makna pertemanan dan budaya
SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung antara gosip yang dulu tertutup kini dibawa ke ruang
lain: 1) guru kesulitan mengontrol situs-situs publik.
yang dibuka oleh siswa saat belajar, 2) ada ke- Dampak negatif pemanfaatan TIK di
cenderungan situs yang dibuka bukan hanya yang sekolah sebagaimana hasil penelitian ini pada
berkaitan dengan materi pelajaran tetapi juga situs dasarnya juga mengokohkan temuan Pradito, dkk.
lain yang bersifat hiburan, 3) media sosial yang (2015:4) yang menyimpulkan bahwa percepatan
diikuti siswa telah menyebabkan perilaku siswa tumbuhnya hand phone juga telah mempengaruhi
tidak bisa konsentrasi pada materi pelajaran yang perilaku sosial siswa, bahkan telah mengikis nilai-
sedang dipelajar. nilai spiritual siswa, sehingga membuat siswa
Temuan ini pada dasarnya sesuai dengan kehilangan identitas, serta terasing dari diri, ling-
pendapat Ofcom (2008:34) yang menyatakan kungan, dan nilai-nlai moral yang dianutnya.
bahwa pengguna TIK bisa menghabiskan waktu Ketiga, berkaitan dengan perubahan pola
yang dimiliki hingga tidak pernah merasa puas. perilaku antara sebelum dan sesudah regulasi
Para pengguna dapat dengan mudah membuka di bidang TIK dapat dipahami bahwa kebijakan
informasi negatif, pencurian, pelecehaan seksual, tersebut pada dasarnya mampu untuk menjawab
pornografi, dan kegiatan lain yang belum pantas realitas bahwa penggunaan TIK di dalam kelas
dilakukan oleh siswa dari sisi psikologi, sedemikian rupa sehingga siswa dan guru da-
Dampak negatif ini juga menguatkan hasil pat secara bersama-sama menghidupkan suasana
penelitian Hasanah dan Kumalasari (2015:3) yang kelas.
menyimpulkan bahwa dengan bebasnya HP bagi Hasil penelititian ini juga sejalan dengan
siswa SMP Muhammadiyah Luwuk mengakibat- temuan Tambunan (2013:1) yang menyimpulkan
kan siswa-siswanya memiliki perilaku yang tidak bahwa upaya mengembangkan sistem e-learning
sesuai dengan nilai dan moral dan mengarah dalam bentuk pembelajaran berbasis website
kepada hal-hal negatif. dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Dampak negatif regulasi pemanfaatan TIK siswa.
di sekolah sebagaimana hasil penelitian ini pada Hasil penelitian ini mendukung pendapat
dasarnya juga mengokohkan temuan Mahayana Rosenberg (2001) yang menyatakan bahwa, peng-
(2014:34) yang menyebutkan bahwa efek candu gunaan TIK telah menyebabkan lima pergeseran
yang di timbulkan gadget bisa menyebabkan dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatih-
seseorang malas ber komunikasi secara verbal an ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke ruang

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


185

virtual di mana dan kapan saja, (3) dari kertas UCAPAN TERIMA KASIH
ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke Dalam menyelesaikan naskah jurnal ini,
fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke penulis banyak mendapatkan bantuan dari ber-
waktu nyata. bagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pen- terima kasih kepada Dr. Maftukhin, M.Ag,
dapat Ajjelo (2013:43) yang menulis tentang, selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
Rebooting:The Mind Starts at School. Dalam memberikan kesempatan kepada penulis untuk
tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas melaksanakan penelitian mandiri ini; LP2M IAIN
di era millenium yang akan datang akan jauh Tulungagung yang secara lansung memberikan
berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini wahana bagi peneliti untuk melaksanakan pene-
yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer litian mandiri ini; Kepala Sekolah, wakil kepala
di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di sekolah, guru, siswa SMK Sore Sunan Rahmat
bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang di Tulungagung; dan secara khusus terima kasih
kelas di masa yang akan datang disebut sebagai kepada Dr. Muhammad Busro, M.Pd., sebagai tim
cyber classroom dengan pola belajar yang disebut penelaah naskah jurnal ini sehingga layak sebagai
interactive learning. karya ilmiah, dan semua pihak yang telah mem-
Ke depan, proses belajar di SMK Sore bantu dalam penyelesaian penelitian ini sehingga
Sunan Rahmat di Tulungagung akan semakin penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
mandiri; diarahkan sendiri dan dipenuhi sendiri.
Hal ini berarti, siswa perlu diberikan cukup ruang DAFTAR PUSTAKA
untuk mengeksplorasi, bereksperimen, dan me- Ajjelo, Robin Paul. 2013. Rebooting: The Mind
ngajari dirinva sendiri dengan memanfaatkan Starts at School: Classrooms of the Future
TIK. Dengan model pendekatan pembelajaran will be Virtually Unrecognizable. http://
berbasis TIK, kecintaan belajar secara alami akan edition.cnn.com. (Diunduh tanggal 1 April
tumbuh dalam diri setiap siswa, dan semangat 2016).
otodidak dapat berkembang subur.
Anggraini, Endah. 2015. “Pengaruh Teknologi
SIMPULAN Informasi, Teman Sebaya, dan Status Sosial
1. Terdapat empat regulasi TIK yang disusun oleh Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku
SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung, Konsumtif Siswa SMA Negeri 6 Malang.”
yaitu mengintegrasikan TIK dalam proses Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
pembelajaran di sekolah, membentuk ICT Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
center, membentuk Jejaring Pendidikan Siswa Malang
(Jardikwa), mengembangkan TIK secara
mandiri tanpa ketergantungan dengan pihak Boyd, D.M., & Ellison, N.B. 2007. “Social
lain. Network Sites: Definition, History, and
2. Terdapat dampak positif dan negatif dengan Scholarship.” Journal of Computer-
adanya regulasi pemanfaatan TIK di sekolah, Mediated Communication, 13 (1), article
namun dampak positif telah mendominasi 11, http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/
regulasi itu. Oleh karena itu, regulasi TIK di boyd.ellison.html. (diundah tanggal 14
SMK Sore Sunan Rahmat di Tulungagung Juni 2015)
layak direkomendasikan untuk dilanjutkan dan
dapat ditiru oleh sekolah lainnya. Busro, M. 2015. “Nilai-nilai yang Bisa Dipetik
3. Terjadi perubahan perilaku sosial siswa antara dari Pemanfaatan TIK di Kampus.” Maka-
sebelum dan sesudah ada regulasi pemanfaat- lah. Serang: STIE Banten
an TIK di sekolah; perubahan perilaku sosial
yang terjadi mayoritas bersifat positif, antara Hartono. 2014. “Efektivitas Weblog dan Facebook
lain komunikasi pembelajaran antara guru Terintegrasi untuk Pembelajaran Virtual.”
dan siswa menjadi lebih mudah, pemenuhan Jurnal Cakrawala Pendidikan, No. 1,
sumber belajar menjadi lebih mudah, mutu Februari 2015.
layanan sekolah kepada siswa dan orang tua
siswa menjadi semakin prima.

Dampak Regulasi di Bidang TIK terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
186

Hasanah, Nur dan Dyah Kumalasari. 2015. Ofcom (Office of Communications). 2008.
Penggunaan Handphonedan Hubungan Social Networking: A Quantitative and
Teman pada Perilaku Sosial Siswa SMP Qualitative Research Report into Attidues,
Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. Behaviours, and Use, Research Document,
http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/ar- England, 2 April.
ticle/view/4613 (Diunduh tanggal 1 Maret
2016) Pradito, M. Khalid; Rasyid Luhur; dan Xeza
Estyanto Bontang. 2015. Pengaruh
Krech, Crutchfield, dan Ballachey. 2013. Indi- Teknologi Informasi Terhadap Perilaku
vidual in Society. A Textbook of Social Remaja. http://dokumen.tips/documents/
Psycology. San Fransisco: McGraww Hill makalah (diunduh 3 Januari 2016)
Book Company.

Luhur, Wicaksono, 2011. “Pengaruh Kedekatan Ramli, K., Sarwoto, dan Rusadi, 2010. Komu-
Siswa dengan Teknologi terhadap Prestasi nikasi dan Informatika Indonesia Whitepa-
Belajar.” Skripsi. Bandar Lampung: per 2010, Jakarta: Pusat Data Kementerian
FKIP. Komunikasi dan Informatika.

Mahayana, Dimitri, 2014. “Pengaruh Gadget Rosenberg. 2001. E- Learning: Strategies for
terhadap Perilaku Masyarakat Modern.” Delivering Knowledge in the Digital Age,
Makalah, Bandung: ITB. Columbus: McGraw-Hill Education.

Mulbar, Usman. 2015. “Pengembangan Desain Wahidin, Dadan. 2009. Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Matematika Dengan Me- Informasi dan Komunikasi sebagai Me-
manfaatkan Sistem Sosial Masyarakat.” dia Pembelajaran. http://www.academia.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, No. 2, Juni edu/5368002/pemanfaatan (Diunduh tang-
2015. gal 1 April 2016).

Noviana, Theresia Putu, dkk. 2011. Pengaruh Ko- Yohannis, Alfa Ryano. 2011. Peran Teknologi
munikasi NonVerbal terhadap Hubungan Informasi dan Komunikasi bagi Bang-
Kerja. http://www.slideshare.net/there- sa dan Negara. http://www.academia.
siaputunoviana (Diunduh tanggal 1 April edu/5368002 (Diunduh tanggal 1 April
2016). 2016).

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2

Anda mungkin juga menyukai