Anda di halaman 1dari 1

Pada tahun 2019 lalu Bukalapak sempat diretas oleh hacker yang berasal dari luar

Indonesia. Sejumlah tiga belas jumlah data dari akun pengguna bukalapak dibobol. Head
of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono membenarkan adanya upaya
pembobolan situs bukalapak oleh hacker asal luar Indonesia. Ia memastikan bahwa data
penting pengguna seperti password atau informasi lainya aman dari pencobaan
peretasan.

1. Perlukah bukalapak menjaga data privasi pengguna nya? Kenapa demikian?


- Bukalapak sangat perlu menjaga privasi penggunanya. Jika data penggunanya tidak
dijaga dengan baik, hacker akan mudah mendapatkan informasi tersebut. Apabila
hacker mudah mendapat data privasi pengguna berarti menunjukkan kurang amannya
pengamanan dalam situs bukalapak. Data privasi pengguna dapat disalahgunakan dan
akan merugikan baik pengguna dan bukalapak tersendiri.
2. Apakah solusi yang dilakukan oleh bukalapak setelah kejadian peretasan sudah tepat?
Jelaskan!
- Bukalapak menghimbau pengguna situs bukalapak baik pelapak maupun pembeli
lebih berhati-hati lagi. Bukalapak meminta pengguna untuk mengganti password
secara berkala, menggunakan password unik yang berisi kombinasi huruf, angka dan
simbol, dan pengguna diminta mengaktifkan Two Factor Authentication (TFA)
dengan memasukkan one-time password. Bukalapak juga mengingatkan pengguna
agar lebih berhati-hati jika menggunakan free wifi. Pastikan pengguna telah log out
akun setelah selesai menggunakan situs agar data pengguna terjaga. Bukalapak
mengatakan jika ada indikasi akun dibobol, pengguna diminta melapor dan
menonaktifkan akun.

Anda mungkin juga menyukai