Disusun oleh :
Nama : Fikri Pirdaus
NIM : 2017006064
Kelas : 6B
Mesin 2 Tak
Gambar 1 http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
Gambar 2 http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
a. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang
berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju
TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.
b. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan
gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung
dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang
pembuangan terlebih dahulu.
c. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang
bakar keluar melalui lubang pembuangan.
d. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di
dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus
mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang
pembuangan.
e. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa
gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
a. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil
percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
b. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
c. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
d. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat
piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan
agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi
saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran
membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna
oleh nyala api busi.
Mesin 4 Tak
Gambar 3 fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
Mesin 4 tak itu mesin yang melunasi 4 siklus mesin bakar dengan
melakukan 2 putaran kruk as/crankshaft. Mesin ini berputar 2 kali atau 720 derajat
untuk melakukan 4 siklus, sehingga 1 putaran kruk as/crankshaft (360 derajat)
melakukan 2 siklus. Dimana, mesin ini kurang responsif dibandingkan mesin 2
tak tetapi mesin ini lebih effisien. Mesin ini lebih ramah lingkungan karena mesin
ini hanya meminum bensin saja, tidak ada oli samping. Mesin ini mengeluarkan
tenaga relatif di putaran/RPM lebih rendah dibandingkan mesin 2 tak, dan tenaga
yang dikeluarkan lebih rendah juga.
Mesin ini menggunakan klep/valve yang digerakan oleh noken as yang
tidak dipakai oleh mesin 2 tak, sehingga semua siklus yang harus dilakukan lebih
sempurna. Pada mesin motor, oli mesin 4 tak menjadi 1 untuk melumasi
keseluruhan mesin dan transmisi pada mobil tetap terpisah karena saluran oli
mesin dan transmisi terpisah.
Gambar 4 fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar
mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukkan.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa
saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition)
terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa
semprotan (suntikan) bahan bakar).
Langkah ke 3
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam
ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini
adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.
Langkah ke 4
Piston bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup dan katup
keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang
sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
2 TAK 4 TAK
a. Dalam 1 siklus pembakaran hanya a. dalam 1 siklus pembakaran
membutuhkan 1 putaran mesin membutuhkan 2 putaran mesin
b. memakai membrane sebagai b. menggunakan klep/valve
pengganti klep/valve
c. tidak menggunakan noken c. menggunakan noken as/camshaft
as/camshaft
d. memiliki kompresi primer dan d. hanya memiliki kompresi primer
sekunder
e. lebih responsif / akselerasi bagus f. kurang responsif / akselerasi kurang
dari pada mesin 2 tak
f. menggunakan oli samping yang g. hanya menggunakan oli dan tidak
tercampur dengan bensin untuk tercampur oleh bensin untuk pelumasan
pelumasan kruk as / crankshaft kruk as / crankshaft
2. Gambarkan dan jelaskan cara kerja dari sistem berikut.
Buatlah prosedur cara pemeriksaannya.
a. Sistem bahan bakar sepeda motor
Gambar 5 http://otojava.blogspot.com/2014/01/cara-memeriksa-sistem-bahan-bakar-fuel.html
Gambar 6 https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang
terletak pada bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli
memiliki input yang digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini
menggunakan rotary pump. Simak gambar sistem pelumas berikut.
Gambar 7 https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html
1) Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya
terjadi sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
2) Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli
ditekan oleh pompa.
3) Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
4) Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
5) Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian
atas mesin dan ke oil jet,
6) Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan
rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping
blok silinder.
7) Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet
dibagian bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
8) Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
Cara Pemeriksaan :
1) Bak Penampung Oli (Carter)
Gambar 8 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html
Terletak pada bagian bawah mesin tepatnya yaitu menempel pada blok silinder
bagian bawah.
Cara melepas carter yaitu :
a) Menggunakan potongan plat ke celah antara bak oli dengan blok
silinder
b) Buka bak penampung oli
c) Bersihkan bak penampung oli
d) Pasang gasket dan beri sealent
e) Pasang baut bak oli dengn kunci momen 2 kg
f) Periksa kembali bak oli
g) Periksa baut pembuangan oli
2) Oil Strainer
Gambar 9 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html
Terletak pada bagian bawah bak penampung oli yang terhubung langsung
dengan pompa oli dan berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum minyak
pelumas terhisap oleh pompa.
Langkah pemeriksaan Oil Strainer :
a) Bersihkan oil strainer dari kotoran yang menempel
b) Periksa penyaring dari kondisi pipa oil strainer
Keterangan :
a) Diameter dalam pipa : 15 mm
b) Diameter luar pipa : 16,3 mm
c) Celah kawat : 0,5 mm
d) Diameter oil strainer :110 mm
3) Pompa Oli
Gambar 10 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html
Gambar 12 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html
Gambar 13 https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-kerja-pendingin-motor.html
Kelistrikan Body
Memerlukan asupan energi dari suplai baterai guna menjalankan
kelistrikan body sebagaimana fungsinya
Pemeriksaan
Untuk kelistrikan tidak dianjurkan untuk memutus atau menyambung
ulang tiap-tiap kabel dikarenakan jika terjadi konseting arus maka akan
berbahaya untuk kendaraan dan juga si pengendara. Dianjurkan lakukan
penggantian
Pemeriksaan
1) Lepas unit kopling dari tempatnya.Bongkar unit kopling dengan
teliti dan hati - hati.
2) Pisahkan bagian - bagian kopling dengan teliti dan jangan taruh
berserakan agar tidak menyulitkan pemasangannya kembali.
3) Periksa bagian - bagian berikut:
a) Dog pada rumah kopling, jikat retak atau aus harus diganti.
b) Permukaan luar rumah kopling jika rusak , luka, atau aus
harus diganti.
c) Plat gesek, jika aus atau rusak harus diganti satu set.
d) Plat kopligng: jika rusak atau ada salah satu plat kopling
yang tidak rata, ganti semua plat kopling ( satu set)
e) Pegas kopling; jika panjang bebas pegas kopling di luar
ketentuan seharusnya ( standar) , ganti pegas kopling satu set.
f) Batang penekan : jika bengkok , ganti dengan yang baru.
g) Sepatu kopling: jika retak atau rusak, ganti satu rangkain
sepatu kopling. Jika ketebalan sepatu kopling sudh tidak
memenuhi syarat, sepatu kopling harus diganti.
h) Pegas sepatu kopling : jika lemah atau rusak harus diganti.
4) Rakit kembali bagian - bagian yang telah dibongkar dengan teliti
dan hati - hati. Perhatikan jangan sampai ada komponen yang
tertukar, terbalik atau tertinggal
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/13155377
https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-kerja-pendingin-motor.html
http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html