Anda di halaman 1dari 25

UJIAN TENGAH SEMESTER

TEKNIK SEPEDA MOTOR

Dosen Pengampu : Alfat Khaharsyah, M. Pd

Disusun oleh :
Nama : Fikri Pirdaus
NIM : 2017006064
Kelas : 6B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2020
1. Analisis setiap dari skema prinsip kerja motor 2 tak dan 4 tak. Sertakan nama
tiap komponennya.

Mesin 2 Tak

Gambar 1 http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/

Dalam mesin itu terdapat 4 siklus yaitu siklus hisap/intake, siklus


kompresi/compression, siklus ledak/power dan siklus buang/exhaust. Dalam
mesin 2 tak, 1 kali putaran kruk as/crankshaft (360 derajat) terdapat 4 siklus, jadi
setengah putaran (180 derajat) melakukan 2 siklus. Dimana, pada mesin 2 tak
tidak memakai klep/valve dan noken as/camshaft seperti di mesin 4 tak, sebagai
gantinya mesin 2 tak memakai membran yang berada setelah karburator. Selain
itu, karena mesin 2 tak dalam 1 putaran kruk as/crankshaft melaksanakan 4 siklus,
mesin 2 tak ini lebih responsif dan akselerasinya bagus. Akan tetapi, mesin ini
mengeluarkan tenaga yang besar pada saat putaran/RPM tinggi sehingga membuat
mesin ini meminum bahan bakar yang lumayan banyak, akan tetapi mesin ini
menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan mesin 4 tak. Minuman mesin
ini tak hanya bensin, tetapi mesin ini minta bensin tersebut dioplos dengan oli
khusus yang biasa disebut oli samping untuk sekalian melumasi bagian dalam
mesin. Jadi oli mesin hanya melumasi bagian transmisi. Itu lah kenapa mesin 2
tak fogging atau berasap knalpotnya, karena membakar oli samping.
Mesin 2 tak cenderung lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin 4 tak,
sehingga rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin 2 tak lebih
baik dibandingkan mesin 4 tak. Berikut siklus 2 tak.

Gambar 2 http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/

Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
a. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang
berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju
TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.
b. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan
gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung
dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang
pembuangan terlebih dahulu.
c. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang
bakar keluar melalui lubang pembuangan.
d. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di
dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus
mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang
pembuangan.
e. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa
gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
a. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil
percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
b. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
c. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
d. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat
piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan
agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi
saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran
membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna
oleh nyala api busi.

Komponen Mesin 2 Tak :


a. Karburator
b. Intake manifold
c. Membran
d. Piston
e. Ring Piston
f. Pompa oli samping
g. Head Silinder
h. Blok Silinder
i. Busi
j. Knalpot pembuangan.

Mesin 4 Tak

Gambar 3 fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/

Mesin 4 tak itu mesin yang melunasi 4 siklus mesin bakar dengan
melakukan 2 putaran kruk as/crankshaft. Mesin ini berputar 2 kali atau 720 derajat
untuk melakukan 4 siklus, sehingga 1 putaran kruk as/crankshaft (360 derajat)
melakukan 2 siklus. Dimana, mesin ini kurang responsif dibandingkan mesin 2
tak tetapi mesin ini lebih effisien. Mesin ini lebih ramah lingkungan karena mesin
ini hanya meminum bensin saja, tidak ada oli samping. Mesin ini mengeluarkan
tenaga relatif di putaran/RPM lebih rendah dibandingkan mesin 2 tak, dan tenaga
yang dikeluarkan lebih rendah juga.
Mesin ini menggunakan klep/valve yang digerakan oleh noken as yang
tidak dipakai oleh mesin 2 tak, sehingga semua siklus yang harus dilakukan lebih
sempurna. Pada mesin motor, oli mesin 4 tak menjadi 1 untuk melumasi
keseluruhan mesin dan transmisi pada mobil tetap terpisah karena saluran oli
mesin dan transmisi terpisah.

Gambar 4 fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/

Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar
mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukkan.

Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa
saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition)
terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa
semprotan (suntikan) bahan bakar).

Langkah ke 3
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam
ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini
adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.

Langkah ke 4
Piston bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup dan katup
keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang
sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.

Komponen Mesin 4 Tak :


a. Karburator
b. Intake manifold
c. Katup in dan ex
d. Piston
e. Ring Piston
f. Head Silinder
g. Blok Silinder
h. Busi
i. Knalpot pembuangan.
PERBEDAAN 2 TAK DAN 4 TAK

2 TAK 4 TAK
a. Dalam 1 siklus pembakaran hanya a. dalam 1 siklus pembakaran
membutuhkan 1 putaran mesin membutuhkan 2 putaran mesin
b. memakai membrane sebagai b. menggunakan klep/valve
pengganti klep/valve
c. tidak menggunakan noken c. menggunakan noken as/camshaft
as/camshaft
d. memiliki kompresi primer dan d. hanya memiliki kompresi primer
sekunder
e. lebih responsif / akselerasi bagus f. kurang responsif / akselerasi kurang
dari pada mesin 2 tak
f. menggunakan oli samping yang g. hanya menggunakan oli dan tidak
tercampur dengan bensin untuk tercampur oleh bensin untuk pelumasan
pelumasan kruk as / crankshaft kruk as / crankshaft
2. Gambarkan dan jelaskan cara kerja dari sistem berikut.
Buatlah prosedur cara pemeriksaannya.
a. Sistem bahan bakar sepeda motor

Gambar 5 http://otojava.blogspot.com/2014/01/cara-memeriksa-sistem-bahan-bakar-fuel.html

Skema sistem bahan bakar bensin konvensional bahan bakar bensin


yang tersimpan dalam tangki dialirkan melalui saringan selang dan pipa
hisap karburator mencampur bensin dengan udara dengan perbangdingan
tertentu campuran bensin dan udara dalam bentuk kabut kemudian
mengalir melalui intake manifold ke dalam silinder.
Adapun hal-hal yang dilakukan dan perlu mendapat perhatian
ataupun cara melakukan pemeriksaan pada sistem bahan bakar adalah :

Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank)


Unit Pemeriksaan :
1) Periksa tangki bahan bakar dari keretakan dan kebocoran. Jika
pada tangki bahan bakar atau komponennya terdapat kerusakan,
maka perbaiki tangki bahan bakar atau jika kerusakannya terlalu
parah atau banyak maka ganti tangki bahan bakar dengan yang
baru.
2) Periksa saluran bahan bakar dari kerusakan dan kebocoran. Jika
pada saluran bahan bakar terdapat kerusakan sebaiknya diganti
saluran bahan bakar tersebut dengan yang baru.
3) Periksa apakah saluran dan penutup bahan bakar telah terpasang
dengan benar. Jika tutup saluran bahan bakar belum terpasang
dengan benar, maka buka kembali tutup saluran bahan bakar
kemudian pasang kembali tutup tersebut dengan benar.
4) Periksa apakah ada kerusakan di penutup tangki dan gasket. Jika
penutup tangki dan gasket terdapat kerusakan maka gantilah
dengan yang baru.

Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump)


Pemeriksaan :
Removal
1) Lepaskan kabel dari terminal negatif baterai.
2) Lepaskan tangki bahan bakar, jangan menyalakan korek api disaat
sedang melakukan perbaiki pada sistem bahan bakar.
3) Lepaskan pompa bahan bakar.
Pemasangan :
1) Pasang pompa bahan bakar baru ke tangki baha bakar dengan
gasket interposed baru.
2) Kencangkan baut pengikatnya.
3) Pasang tangki bahan bakar dan komponen yang terkait.

Memeriksa Saluran Bahan Bakar


1) Periksa secara visual saluran bahan bakar dan selang-selangnya
dan dari retak, patah, bocor atau rusak. Jika terdapat
keretakan/kerusakan, perbaiki atau ganti.
2) Periksa hubungan saluran-saluran bahan bakar dari kendor atau
bocor. Jika terdapat sambungan yang kendor atau bocor, perbaiki
atau ganti.
3) Pastikan kunci kontak dalam posisi "OFF"
4) Lepaskan tutup kotak relay pada ruangan mesin.
5) Lepaskan relay fuel pump dari relay Box. Lihat buku panduan.
Hindari debu, air dan sebagainya agar tidak masuk kedalam
socket, masuknya debu, air atau kontaminasi terhadap socket
terminal relay fuel pump dapat menyebabkan fuel pump tidak
berfungsi, atau akan timbul masalah lain, juga mengakibatkan
lemahnya insulator pada tiap-tiap terminal.
6) Hubungkan terminal 1 dan 2 relay fuel pump pada kotak relay.
Jangan merubah atau merusak terminal selama menghubungkan.
Jangan pernah menghubungkan terminal kecuali sesuai dengan
spesifikasi. Pengabaian pada masalah ini dapat mengakibatkan
masalah yang serius. Hindari debu, air dan sebagainya agar tidak
masuk kedalam relay box, masuknya debu, air atau kontaminasi
terhadap socket terminal relay fuel pump dapat menyebabkan fuel
pump tidak berfungsi atau timbul masalah lain, juga lemahnya
insulator pada tiap-tiap terminal.
7) Posisikan kunci komtak pada posisi "ON"
8) Pastikan tidak ada kebocoran pada saluran-saluran bahan bakar.
9) Posisikan kunci kontak pada posisi "OFF"
10) Lepaskan kabel dari terminal relay fuel pump pada relay block.
Jangan merubah atau merusak terminal selama pemeriksaan atau
perbaikan. Jangan pernah menghubungkan terminal kecuali sesuai
dengan spesifikasi. Pengabaian pada masalah ini dapat
mengakibatkan masalah yang serius. Hindari debu, air dan
sebagainya agar tidak masuk kedalam relay box. masuknya debu,
air atau kontaminasi terhadap socket terminal relay fuel pump
dapat menyebabkan fuel pump tidak berfungsi atau masalah lain,
juga lemahnya insulator pada tiap-tiap terminal.
11) Pasangkan relay fuel pump pada relay box.
12) Pasangkan tutup relay box.
Mengganti Fuel Filter (Saringan Bahan Bakar)
Melepaskan :
1) Pastikan kunci kontak dalam kondisi "OFF"
2) Buka tutup tangki bahan bakar untuk membuang tekanan yang
ada di dalam tangki.
3) Lepaskan fuel pump relay dari relay box pada ruang mesin.
4) Start mesin dan tunggu sampai mesin mati dengan sendirinya.
5) Posisikan kunci kontak pada posisi "OFF"
6) Dongkrak kenderaan da ganjal dengan menggunakan jack stand.
7) Lepaskan klem (clip) selang bahan bakar. Jangan menggunakan
klem (clip) selang yang lama, Pengabaian pada hal ini dapat
menyebabkan kebakaran.
8) Lepaskan selang bahan bakar dari fuel filter dan tutup selang
bahan bakar dan pipa fuel filter dengan tutup yang pantas atau
sesuai.
9) Keluarkan bahan bakar yang ada pada selang bahan bakar ketika
selang bahan bakar dilepaskan, selanjutnya sumbatlah selang
bahan bakar dan pipa fuel filter.
10) Lepaskan fuel filter dari clemannya.
Memasang :
1) Pasang fuel filter beserta clemannya, pastikan ketika memasang
fuel filter tanda IN berhubungan dengan saluran dari pompa, dan
tanda OUT berhubungan dengan mesin. Kesalahan pada
pemasangan dapat menyebabka fuel filter tidak berfungsi.
2) Pasang clem yang baru pada selang bahan bakar.
3) Hubungkan selang bahan bakar dengan fuel filter sampai
menyentuh body fuel filter.
4) Pasang clem pada kedua ujung selang bahan bakar, jangan
menggunakan clem yang lama.
5) Pasang tutup fuel filter.
6) Periksa kebocoran bahan bakar, lakukan pemeriksaan dengan
melihat pada selang-selang dan sambungan-sambungannya.

b. Sistem pelumasan dan pendinginan sepeda motor


Sistem Pelumasan

Gambar 6 https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html

Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang
terletak pada bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli
memiliki input yang digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini
menggunakan rotary pump. Simak gambar sistem pelumas berikut.
Gambar 7 https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html

1) Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya
terjadi sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
2) Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli
ditekan oleh pompa.
3) Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
4) Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
5) Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian
atas mesin dan ke oil jet,
6) Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan
rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping
blok silinder.
7) Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet
dibagian bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
8) Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
Cara Pemeriksaan :
1) Bak Penampung Oli (Carter)

Gambar 8 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html

Terletak pada bagian bawah mesin tepatnya yaitu menempel pada blok silinder
bagian bawah.
Cara melepas carter yaitu :
a) Menggunakan potongan plat ke celah antara bak oli dengan blok
silinder
b) Buka bak penampung oli
c) Bersihkan bak penampung oli
d) Pasang gasket dan beri sealent
e) Pasang baut bak oli dengn kunci momen 2 kg
f) Periksa kembali bak oli
g) Periksa baut pembuangan oli
2) Oil Strainer

Gambar 9 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html

Terletak pada bagian bawah bak penampung oli yang terhubung langsung
dengan pompa oli dan berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum minyak
pelumas terhisap oleh pompa.
Langkah pemeriksaan Oil Strainer :
a) Bersihkan oil strainer dari kotoran yang menempel
b) Periksa penyaring dari kondisi pipa oil strainer
Keterangan :
a) Diameter dalam pipa : 15 mm
b) Diameter luar pipa : 16,3 mm
c) Celah kawat : 0,5 mm
d) Diameter oil strainer :110 mm
3) Pompa Oli

Gambar 10 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html

Terletak pada bagian depan blok silinder


a) Memeriksa Komponen Pompa Oli
Keausan yang dialami pompa minyak akan berakibat timbulnya
kelonggaran pada bagian – bagian tertentu, sehingga pompa tidak bekerja
maksimal. Sebelum diperiksa maka komponen harus dibersihkan. Cara
pemeriksaan kebebasan dudukan pompa dengan gir pompa yaitu dengan
menggunakan batang perata dan feller gauge dimana celah tidak boleh dari
spesifikasi.

b) Memasang Pompa Oli


Pemasangan pompa oli ini tidak asal menempel, pada dudukan untuk gir
pompa oli ada titik, titik itu harus didekatkan dengan titik yang terdapat
pada gir pompa oli. Setelah itu pompa oli bias ditutup dengan covernya
dan dibaut. Pemasangan cover pompa oli jangan sampai terbalik dibagian
tekanan oli bagian rendah dan tinggi.

4) Saringan Oli (Oil Filter)


Gambar 11 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html

Berfungsi sebagai penyaring kotoran yang ada pada minyak pelumas.


Katup pembebas dilengkapi pada saringan oli untuk menyalurkan minyak
pelumas apabila ada penyumbatan pada elemen saringan. Bila terjadi
pemampatan maka tekanan diluar saringan oli akan meningkat pada tekanan
kurang lebih 1,0 kg/c di atas tekanan pada tengah filter. Tekanan ini
menyebabkan katup pembebas terbuka, memungkinkan oli mengalir ke
bagian tiap mesin tanpa melalui elemen filter.
Keterangan :
a) Panjang saringan oli : 110 mm
b) Diameter Saringan oli : 90 mm
c) Diameter lubang oli : 5 mm
d) Diameter lubang outlet : 10 mm

5) Bagian Mesin yang Memerlukan Pelumasan


Bagian Mesin yang Memerlukan Pelumasan adalah bagian – bagian mesin
yang memiliki konsentrasi kerja penuh dengan mekanisme gerakan antar
logam.
Komponen yang memerlukan pelumasan
a) Crank journal dan Crank pin poros engkol
b) Pin piston
c) Dinding silinder dan Piston
d) Bantalan poros camshaft dan mekanisme katup

6) Pengecekan Pada Oli

Gambar 12 http://manggapengetahuan.blogspot.com/2014/12/pemeriksaan-sistem-
pelumasan_56.html

Pengecekan oli yang ada pada carter yaitu dengan cara


menggunakan dip stick. Dengan mengangkat dip stick keatas dan lihat
apakah oli berada pada titik minimum atau maximum, jika berada pada
titik minimum maka harus dilakukan pergantian oli. Untuk kendaraan
disarankan menggunakan oli yang SAE nya sesuai dengan kondisi
wilayahnya. Biasanya disarankan menggunakan oli yang mempunyai
SAE 10w-40, 20w-50 dan 15w-30. Dan juga perhatikan API Servicenya,
untuk kendaraan jenis mesin besin maka harus menggunakan oli yang
mempunyai API Service dengan huruf awal yaitu “S” dan untuk mesin
diesel maka cari yang huruf awalnya “C”. Semakin jauh huruf kedua dari
A dan mendekati Z maka oli tersebut memiliki kualitas yang bagus.
Sistem Pendinginan

Gambar 13 https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-kerja-pendingin-motor.html

Sistem pendingin udara menggunakan udara luar sebagai media


pendingin. Artinya, panas mesin akan disalurkan secara langsung ke udara
bebas. Prinsip kerjanya, yakni dengan melakukan perpindahan panas dari
komponen mesin yang terbuat dari logam menuju udara luar ketika motor
bergerak. Untuk mempercepat proses perpindahan panas, maka dibuatlah
konstruksi blok silinder dan kepala silinder yang dilengkapi sirip udara.
Sirip udara ini sebenarnya berfungsi untuk memperluas bidang interaksi
panas. Sehingga semakin lebar luas penampang mesin yang yang
berinteraksi maka semakin cepat pula perpindahan panasnya.
Mekanismenya, saat temperatur mesin meningkat maka panas
mesin akan menyebar keseluruh bagian mesin. Termasuk sirip udara yang
terletak disekitar blok mesin. Sementara itu, lokasi mesin motor tidak
tertutup frame, hal itu menyababkan adanya aliran udara yang melalui mesin
saat motor bergerak.
Aliran udara ini akan menyerap panas dari sirip mesin. Karena sifat
panas yang akan mengalir ke zat yang memiliki suhu lebih rendah. Sehingga
proses pendinginan bisa berlangsung. Tipe pendingin angin ini, banyak
dipakai pada motor-motor bebek dibawah 125 cc. Kapasitas mesin yang
tidak terlalu besar membuat proses pendinginan tidak terlalu berat.
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan Kebocoran Radiator
1) Sebelum memasang alat pengetes pada radiator, lihat kedalaman
leher pengisi.
2) Jika kedalaman leher pengisi pendek, gunakan karet pada pengetes .
Jika kedalaman leher pengisi panjang, karet pengetes harus dipasang
terbalik.
3) Pasang alat pengetes beserta karetnya pada leher pengisi radiator.
4) Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan yang sesuai
dengan yang tertulis pada tutup radiator. Jangan memberi tekanan
yang melebihi dari yang tertulis pada tutup radiator.
5) Periksa kebocoran pada radiator, slang-slang dan paking-paking
pada pompa, kepala silinder dan rumah termostat.
6) Periksa kebocoran sil pompa air pada saat motor hidup. Jika pompa
bocor, air pendingin akan keluar melalui lubang pelepas.
7) Slang yang retak harus diganti. Pemasangan klem dan slang juga
harus diperiksa

Pemeriksaan Fungsi Tutup Radiator


1) Periksa kondisi bagian-bagian yang ada pada tutup radiator
2) Cuci tutup radiator yang kotor dengan air
3) Pasang alat pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang
kedalamannya sesuai dengan tutup radiator
4) Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan pada tutup radiator
sampai katup pelepas mulai membuka. Bersamaan dengan
membukanya katup pelepas, bacalah tekanan pada alat dan
bandingkan tekanan alat tersebut dengan tekanan yang tertulis pada
tutup. Jika tekanan untuk membuka katup pelepas lebih rendah atau
lebih tinggi dari yang tertulis pada tutup radiator, maka tutup radiator
harus diganti baru

Pemeriksaan Fungsi Termostat


Pemeriksaan ini harus dimulai pada saat motor masih dingin.
1) Pasang termometer pada leher pengisi air radiator.
2) Hidupkan motor. Pada saat motor baru hidup, air pendingin
seharusnya tidak menjadi panas. Air yang cepat menjadi panas saat
motor mulai hidup menunjukkan bahwa termostat dalam kondisi
tidak dipasang atau terus terbuka meskipun temperatur air belum
mencapai 70-85 derajat Celcius. Seharusnya termostat mulai
membuka, setelah motor hidup beberapa menit. Pada saat itu,
temperatur di dalam air pendingin harus cepat naik sampai 70-85
C.

Penambahan Air Pendingin


1) Isi / tambah air pendingin pada radiator minimal. Secara prinsip air
harus dapat menggenangi sirip-sirip di dalam radiator.
2) Isi / tambah air pendingin pada reservoir sampai level maksimum
(max). Jangan lupa memeriksa kondisi selang air dari leher pengisi
air radiator sampai reservoir dan sambungan-sambungannya.
Selang yang retak harus diganti baru.

c. Sistem kelistrikan engine dan body sepeda motor


Kelistrikan Engine
Mengerakan mesin dari awal mulai, menyuplai pengapian mesin,
menyuplai arus baterai

Kelistrikan Body
Memerlukan asupan energi dari suplai baterai guna menjalankan
kelistrikan body sebagaimana fungsinya
Pemeriksaan
Untuk kelistrikan tidak dianjurkan untuk memutus atau menyambung
ulang tiap-tiap kabel dikarenakan jika terjadi konseting arus maka akan
berbahaya untuk kendaraan dan juga si pengendara. Dianjurkan lakukan
penggantian

d. Sistem kopling sepeda motor


Cara Kerja
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi
dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling
menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita
yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup
bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan
tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat
menginjak atau melepas sistem kopling

Pemeriksaan
1) Lepas unit kopling dari tempatnya.Bongkar unit kopling dengan
teliti dan hati - hati.
2) Pisahkan bagian - bagian kopling dengan teliti dan jangan taruh
berserakan agar tidak menyulitkan pemasangannya kembali.
3) Periksa bagian - bagian berikut:
a) Dog pada rumah kopling, jikat retak atau aus harus diganti.
b) Permukaan luar rumah kopling jika rusak , luka, atau aus
harus diganti.
c) Plat gesek, jika aus atau rusak harus diganti satu set.
d) Plat kopligng: jika rusak atau ada salah satu plat kopling
yang tidak rata, ganti semua plat kopling ( satu set)
e) Pegas kopling; jika panjang bebas pegas kopling di luar
ketentuan seharusnya ( standar) , ganti pegas kopling satu set.
f) Batang penekan : jika bengkok , ganti dengan yang baru.
g) Sepatu kopling: jika retak atau rusak, ganti satu rangkain
sepatu kopling. Jika ketebalan sepatu kopling sudh tidak
memenuhi syarat, sepatu kopling harus diganti.
h) Pegas sepatu kopling : jika lemah atau rusak harus diganti.
4) Rakit kembali bagian - bagian yang telah dibongkar dengan teliti
dan hati - hati. Perhatikan jangan sampai ada komponen yang
tertukar, terbalik atau tertinggal
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/13155377

https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-kerja-pendingin-motor.html

http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/

https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html

Anda mungkin juga menyukai