Anda di halaman 1dari 24

 Dodit Susanto,a.

Md
 Letkol Inf NRP. 11000024330778
Medan , 30 Juli 1978
 Komandan Dodik Belanegara Rindam Iv/Dip
 K-02
Islam
 Rumdis Rindam Iv/Dip
Jl. Dr.Koesen Hirohoesodo Utara Mgl

DIK UM : DIK MIL :

SD , SMP, SMA SECAPA PK TH.2000


PERGURUAN TINGGI SESARCABIF TH.2001
SUSPAJAS TH.2002
Pasal 27 ayat (3)
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.

Pasal 30 ayat (1)


Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.

Pasal 30 ayat (2)


Pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai
kekuatan pendukung.

3
Pasal 1 angka 2
Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta
yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya,
serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total,
terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

Pasal 7 ayat (2)


Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai Komponen Utama dengan didukung
oleh Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung.

Pasal 8 ayat (2)


Komponen Pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam,
sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau
tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan Komponen Utama dan
Komponen Cadangan.

4
5
Ancaman Militer merupakan ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata dan terorganisasi serta dinilai mempunyai
kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa .

AGRESI NON AGRESI


 Invasi
 Pelanggaran Wilayah
 Bombardemen
 Pemberontakan Bersenjata
 Blokade
 Ancaman thd Obyek Vital Nasional
 Serangan bersenjata negara lain
 Terorisme
 Kekuatan negara asing dalam wilayah
 Ancaman Keamanan Laut/ Udara
negara Indonesia bertentangan dengan
 Konflik Komunal
perjanjian

Ditkomduk Ditjen Pothan 6


Ancaman Non Militer yaitu usaha kegiatan tanpa bersenjata
yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa.
 Berdimensi ideologi
 Berdimensi politik
 Berdimensi ekonomi
 Berdimensi sosial budaya
 Berdimensi keselamatan umum
 Berdimensi teknologi
 Berdimensi legislasi

7
ANCAMAN HIBRIDA

 Ancaman Hibrida Adalah ancaman yang bersifat


campuran dengan menggabungkan keterpaduan
antara ancaman Militer dan Non Miiter.
 Dapat berupa keterpaduan serangan antara
penggunaan senjata kimia, biologi, nuklir dan bahan
peledak serta perang informasi.

Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan RI 8


Komponen Pertahanan Dalam Menghadapi
Ancaman Militer

TNI yg siap digunakan untuk


melaksanakan tugas Pertahanan.
KOMPONEN
UTAMA
Sumber Daya Nasional yang telah
disiapkan untuk dikerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar dan
KOMPONEN memperkuat kekuatan Komponen. Utama
CADANGAN
Sumber Daya Nasional yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
KOMPONEN kekuatan dan kemampuan Komponen
PENDUKUNG Utama dan Cadangan.

9
Komponen Pendukung
 Komponen Pendukung, terdiri atas warga negara,
SDA,SDB serta Sarana dan Prasarana Nasional yang
secara langsung atau tidak langsung dapat
meningkatkan kekuatan dan kemampuan Komponen
Utama dan Komponen Cadangan.
 Merupakan wadah bagi Warga Negara Indonesia
untuk memenuhi kewajibannya dalam pembelaan
Negara.

Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan RI 10


Komponen Pertahanan Hadapi
Ancaman Militer

TNI
Latsarmil

KOMP. CADANGAN Latsarmil

KOMPONEN PENDUKUNG

Latsar
SARPRASNAS SDA & SDB SDM

11
Komponen Pendukung
Berdasarkan RUU Komponen Pendukung

 Sumber Daya Manusia


 Garda Bangsa.
 Tenaga Ahli.
 Warga lainnya.

 Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan


 Logistik Wilayah.
 Cadangan Materiil Strategis.

 Sarana dan Prasarana Nasional


 Sarana dan Prasarana Matra Darat, Matra Laut dan
Matra Udara.
 Industri Nasional .

12
12
 Garda Bangsa adalah warga negara yang terlatih dan
terorganisir dalam lembaga pemerintahan atau non
pemerintahan, bertugas atau berhubungan dengan
kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat,
perlindungan masyarakat atau lingkungan.
 Garda Bangsa terdiri dari :
 Polri
 Resimen Mahasiswa
 Satpol PP
 Polisi Khusus
 Satpam
 Organisasi Kepemudaan yg
dipersamakan dg garda bangsa

13
 Tenaga Ahli adalah warga negara yang mempunyai keahlian
sesuai bidang ilmu pengetahuan yang ditekuni.
 Pengelompokan Tenaga Ahli ditentukan sesuai dengan
Kecabangan Komponen Utama, dibutuhkan oleh Kelompok
Cadangan dan untuk kepentingan Pertahanan Negara.

14
 Warga lainnya adalah warga negara yg tdk termasuk dalam
komponen utama, komcad, garda bangsa dan tenaga ahli yg
memenuhi syarat secara fisik dan psikis untuk menjadi
Komponen Pendukung.

 Warga Lainnya terdiri dari :


 Purnawirawan TNI dan Polri
 Anggota Veteran RI
 Aparatur Sipil Negara
 Individu

15
 Sumber Daya Alam adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air dan
dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan utk kepentingan
pertahanan.

 Sumber Daya Buatan adalah sumber daya alam yang telah ditingkatkan daya
gunanya utk kepentingan pertahanan negara.

 SDA & SDB dikelompokkan sbb:


 Logistik Wilayah  Cadangan Materiil Strategis

 Bekal makanan  Mineral Logam


 Bekal Perlengkapan perorangan  Batubara
 Bekal bahan bangunan  Hasil Pengilangan minyak bumi
& konstruksi  Hasil pengilangan gas alam
 Bekal amunisi & bahan peledak  Hasil Petrokimia
 Bekal kesehatan  Alat peralatan Industri
 Bekal suku cadang

16
 SARPRASNAS adalah hasil budidaya manusia yang dapat
digunakan sebagai alat penunjang untuk kepentingan
pertahanan negara .
 SARPRASNAS dikelompokkan sebagai berikut :
 Sarprasnas matra darat  Industri Nasional
Matra laut dan Matra Udara
 Transportasi  Industri pertanian
 Kesehatan
 Industri alat angkut
 Telekomunikasi
 Bengkel pemeliharaan  Industri lain sesuai
dan perbaikan kebutuhan
 Pergudangan
 Fasilitas lain yg diperlukan

17
Pengelolaan Komponen Pendukung

 Penataan
 Penyiapan  Penetapan
 Pendataan  Verifikasi
 Pemilahan  Pemeranan
 Pemilihan  Penetapan

 Pembinaan
 Kegiatan bimbingan dalam peningkatan kompetensi atau
kualitas atau kuantitas sumber daya nasional dan sarana
prasarana nasional dalam usaha pertahanan negara.

 Penggunaan
 Pemeranan unsur komponen pendukung dalam usaha
pertahanan negara.

18
Tahap Penataan Komponen Pendukung

Penyiapan :

 Pendataan
Laksanakan koordinasi dengan instansi pemerintah atau swasta untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk Komduk Pertahanan Negara

 Pemilahan
Pemilahan merupakan kegiatan mengklasifikasikan data komponen
pendukung yang telah di kumpulkan untuk selanjutnya dimasukkan
sesuai dengan unsur unsur komponen

 Pemilihan
Pemilihan dilakukan berdasarkan hasil pendataan dan pemilahan.
Secara teknis pemilihan harus sudah sangat spesifik dapat
dipergunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan
komponen cadangan dan komponen pendukung

19
Penetapan :

 VERIFIKASI
Melakukan konfirmasi untuk memastikan kapabilitas,
kompetensi dan kapasitas segmen-segmen sesuai
dengan kriteria yang diperlukan dalam pertahanan
negara.

 PEMERANAN
Adalah kegiatan internalisasi peran dan fungsi segmen-
segmen dalam komponen pendukung.

 SERTIFIKASI
Menetapkan dan mengesahkan sebagai komponen
pendukung. dengan memberikan sertifikat penetapan.
20
Pembinaan Komponen Pendukung

 Pembinaan Unsur unsur komponen pendukung


dilakukan oleh kementerian atau Lembaga atau induk
organisasi yang menaunginya sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

 Pembinaan Komduk yang berkaitan pertahanan negara


dilakukan kementerian pertahanan dgn berkoordinasi
dengan kementerian/ atau lembaga atau induk
organisasinya.

 Pembinaan peningkatan kesadaran bela negara dalam


melaksanakan fungsi sebagai komponen pendukung
dilakukan oleh Kemhan dengan berkoordinasi dengan
organisasi induknya
21
PENGGUNAAN KOMDUK SECARA UMUM

 Tindakan atau usaha menanggulangi dan memperkecil


akibat serangan pihak lawan dari luar atau dalam negeri.

 Tindakan atau usaha pengungsian, dapur umum, SAR,


dan PMI.

 Tindakan atau Usaha memelihara kelanjutan dan


kelancaran roda pemerintahan dan keamanan umum.

 Tindakan atau usaha memelihara kesejahteraan umum dan


kelancaran roda perekonomian.

22
PENGGUNAAN KOMDUK SESUAI UNSUR

 Sumber Daya Manusia


Dalam keadaan darurat perang dapat diprioritaskan menjadi
anggota komponen cadangan dengan menjalani latihan dasar
kemiliteran untuk memperbesar dan memperkuat komponen
utama dan komponen cadangan.
 Sumber Daya Alam dan Buatan
Dalam keadaan darurat perang SDAB dapat dipergunakan secara
langsung maupun tidak langsung untuk memperbesar dan
memperkuat komponen utama dan komponen cadangan.
 Sarana Prasarana Nasional
Dalam keadaan darurat perang Sarprasnas dapat dipergunakan
secara langsung maupun tidak langsung untuk memperbesar
dan memperkuat komponen utama dan komponen cadangan
23

Anda mungkin juga menyukai