Anda di halaman 1dari 16

Kebijakan

Pembinaan
Kesadaran Bela
Negara
KELOMPOK 4
Nama anggota kelompok 4:
●Evie Purvitasari (19024010001)

●Lailatul Nur Aini (19024010038)

●Triadinda Yudha Wardani (19024010009)

●Ircha olifia (19024010013)

●Dwi Meilani Yasintya (19024010014)

●Putri Sari Ayu (19024010022)

●Angelita Kusuma Bkis (19024010004

●Dewi Irma Suryani (19024010016)


01. Pengertian dan tujuan pembinaan
kesadaran bela negara.

02. Ancaman non-militer

Hubungan pembinaan bela negara dengan


pemberdayaan SDA dan SDM
03.
Kebijakan pemberdayaan SDM dan SDA
dalam pembinaan bela negara
04.
Mind map

SDA

Militer dan
Upaya pembinaan kesadran Non
bela negara militer

SDM
Pengertian pembinaan
kesadaran bela negara
adalah upaya untuk membangun karakter bangsa yang
memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme, dan ketahanan
nasional. Pembangunan karakter bangsa diperlukan demi
terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
dengan mewujudkan dan melaksanakan pembangunan nasional
guna mencapai tujuan nasional.
Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan
bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan, serta
kelangsungan hidup hidup bangsa dan negara
Indonesia.Kesadaran bela negara menjadi hal yang perlu untuk
warga negara, agar dapat ikut serta dalam
upaya bela negara.

TUJUAN:
-Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
- Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
- Melestarikan budaya
ANCAMAN NON-MILITER

Bentuk ancaman non militer :


-Ancaman berdimensi ideologi
-Ancaman berdimensi politik
-Ancaman berdimensi ekonomi
-Ancaman berdimensi sosial budaya
-Ancaman berdimensi teknologi dan informasi
-Ancaman berdimensi keselamatan umum
Hubungan pembinaan bela negara dengan pemberdayaan SDA dan SDM

Bangsa Indonesia memiliki cara sendiri untuk membangun sistem Pertahanan Negaranya, yaitu
sistem pertahanan yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh Warga Negara, wilayah, dan Sumber
Daya Nasional lainnya, yang dipersiapkan secara dini oleh Pemerintah dan diselenggarakan secara total,
terpadu, terarah, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa dari segala Ancaman.

Hakikat Pertahanan Negara yang bersifat semesta tersebut, penyelenggaraannya didasarkan pada
kesadaran atas hak dan kewajiban Warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri, yang disusun
berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan
hukum nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan
secara damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara
maritim.
Kebijakan pemberdayaan SDM dan SDA
dalam pembinaan bela negara
Pasal 1.2 mengatur bahwa Sistem pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifaat
semesta yang melibatkan seluruh warga Negara, wilayah dan sumberdaya nasional lainnya
seta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu
terarah dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan Negara, keutuhan wilalyah dan
keselalmatan segenap bangsa dari segala ancaman.
2) Pasal 8 (2) mengatur bahwa Komponen Pendukung terdiri atas warga Negara, sumber
daya alam, sumber daya buatan serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung
atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan
komponen cadangan,
3) Pasal 9 (1) mengatur bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.
Pasal 20 (2).mengatur bahwa segala sumber daya nasional yang berupa sumber daya
manusia, sumber daya alam dan buatan, nilai – nilai, teknologi dan dana dapat
didayagunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara yang diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai