Anda di halaman 1dari 2

Grace Sheela

041006977

Mengapa Kompetensi SDM menjadi bagian dari Aset? 

SDM adalah aset penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, SDM merupakan faktor penentu
berjalannya organisasi karena SDM memiliki peran dalam tanggung jawab di bidang
pekerjaan yang dipercayakan. Perlu adanya manajemen untuk mengatur. Indikator
dibutuhkan sebagai standar. Kompetensi menjadi aspek penentu keberhasilan perusahaan,
penilai kualitas SDM tersebut.
Menurut Spencer and Spencer ( 1993 ) Kompetensi adalah “Underlying characteristic’s of
individual which is causally related to criterion referenced effective and or superior
performance in a job or situation” yaitu, merupakan karakteristik   yang  mendasari
seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya.

Katz Reesenzweig dalam Gibson (1999;23) mengatakan bahwa kemampuan seseorang


pegawai pelaksana yang cocok dimiliki oleh setiap organisasi modern (administrator) adalah:
keterampilan teknis, keterampilan kemanusiaan dan keterampilan konseptual.

Secara umum, kompetensi terdiri dari atas 5 (Lima) Karakteristik yaitu :


1. Knowledge
Pengetahuan dimiliki oleh SDM haruslah cukup memadai terutama untuk
posisi/jabatan SDM tersebut. Oleh karena itu, HRD lebih baik merekrut SDM dengan
background pendidikan yang sesuai atau kurang lebih background pendidikan
tersebut memiliki sangkut paut dengan pekerjaan SDM tersebut nantinya ditambah
dengan pengalaman yang dipunya oleh SDM yang professional.
2. Skills
Keterampilan (skills) merupakan pendukung yang juga perlu dimiliki oleh SDM agar
pekerjaannya berjalan lancar. Dengan mengetahui tingkat kompetensi maka
perencanaan sumber daya manusia akan lebih baik hasilnya.

3. Self-Concept
Adalah sikap dan nilai – nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai diukur melalui
tes kepada responden untuk mengetahui nilai yang dimiliki seseorang dan apa yang
menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.

4. Traits
Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang
merespon sesuatu dengan cara tertentu. Sebagai contoh seperti percaya diri, kontrol
diri, ketabahan atau daya tahan.

5. Motives
Menurut Spencer (1993) menambahkan bahwa motives adalah “drive, direct and
select behavior toward certain actions or goals and away from others“. Misalnya
seseorang yang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan
tujuan – tujuan yang memberi suatu tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggung
jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan semacam
“feedback“ untuk memperbaiki dirinya.
Grace Sheela
041006977

Spencer and Spencer menganalogikan 5 karakteristik kompetensi sumber daya manusia


sebagaimana layaknya gunung es yang berada di dalam air. Ada bagian diatas permukaan air
yang tampak dan mudah dikenali yaitu knowledge dan skills. Kedua hal ini dikategorikan
dengan technical competence. Di bagian knowlegde dan skills ini dapat diasah melalui
pemberian pelatihan. Sedangkan self-concept, traits, motives merupakan behavioral
Competency

Sebagai contoh di terapkan oleh Kementerian Perindustrian yang menetapkan perlu adanya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

SKKNI tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk:


1. Penyusunan Program Pendidikan/Pelatihan Berbasis Kompetensi (sampai dengan
Modul-modul pembelajarannya) untuk proses pembelajaran pada lembaga
pendidikan/pelatihan.
2. Penyusunan Skema Sertifikasi untuk proses uji kompetensi pada Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP).

Dengan konsep tersebut, kemampuan lulusan lembaga pendidikan/pelatihan akan sesuai


dengan kebutuhan industri dan para lulusan nantinya juga dapat memiliki sertifikat
kompetensi setelah melalui uji kompetensi di LSP. Para tenaga kerja yang sudah bekerja di
industri juga perlu mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai wujud pengakuan terhadap
kemampuan yang dikuasainya.

Tujuan dari Kompetensi SDM menyangkut dengan performance dan human deveploment.
Menurut saya, performance SDM tergantung dengan kemampuan/penguasaan terhadap
suatu bidang pekerjaan yang dinilai melalui pengetahuan dan skill. Tentunya, perusahaan
merekrut SDM yang berkualitas dengan kata lain mempunyai daya saing tinggi. Tetapi jika
dirasa, SDM tersebut masih belum cukup tinggi dalam sebuah kriteria kompetensi yang
ditentukan lebih tinggi dari sebelumnya maka SDM tersebut perlu dikembangkan.
Pengembangan SDM adalah suatu upaya yang terintegrasi dan menyeluruh untuk
mengubah pekerjaan yang berkaitan dengan perilaku dengan menggunakan strategi dan
teknik pembelajaran.
Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan SDM diikutsertakan pelatihan.

Sumber referensi:
1. E. Yusuf, Adjie dan Suwarno. 2015. “Pengembangan SDM”. Jakarta: Universitas Terbuka
2. https://studikita.wordpress.com/2016/05/09/kompetensi-sumber-daya-manusia/
3. https://kemenperin.go.id/kompetensi/

Anda mungkin juga menyukai