“Pengambilan Keputusan”
Di Susun Oleh
Kelompok 5 :
1. Rifal Rahman
2. Ardhy R. Suma
3. Kurnia Saalam
Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami (penulis) hadapi. Namun
kami (penulis) menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan kerabat, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai Pengambilan
Keputusan Dalam Manajemen yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, dan Refrensi.
Semoga makalah ini, dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
penambahan pemikiran mengenai Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen, khususnya para
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami membuka saran dan kritik bagi para
pembaca khususnya Dosen guna perbaikan pembuatan Makalah dimasa yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 5
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ........................................................................................................ 14
Saran .................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 15
BAB I
1.1.LATAR BELAKANG
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil,dapat terjadi perubahan-
perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal
organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat dilakukan agar organisasi dapat terus berjalan dan mencapai tujuannya. Pengambilan
keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian
alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan
alternatif keputusan yang terbaik.
Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan
kemampuan pimpinan dalam membuat keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut :
1.3.Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang pengambilan keputusan
dalam manajemen dimana di jelaskan tentang Memahami pentingnya pengambilan keputusan
dalam manajemen dan juga Memahami arti dari pengambilan keputusan serta Mengetahui
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan didalam makalah ini juga di jelaskan
mengenai langkah-langkah dalam mengambil keputusan di dalam manajemen.
BAB II
2.2.Jenis-Jenis Keputusan
Keputusan-keputusan dalam manajemen dibagi dalam 2 jenis yaitu :
1
Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara.
Setiap situasi saat pengambilan keputusan dapat diatur dalam sebuah skala sesuai dengan
ketersediaan informasi dan kemungkinan akan kegagalan. Empat posisi dalam skala tersebut
adalah kejelasan, risiko, ketidakjelasan, dan ambiguitas. Sementara keputusan yang
terprogram dapat dibuat dalam situasi yang melibatkan kejelasan, sebagian besar situasi yang
harus ditangani manajer setiap hari terdiri atas setidaknya tingkat ketidakjelasan dan
mengharuskan adanya pengambilan keputusan yang tidak terprogram.
Kejelasan (Certainly)
Kondisi pengambilan keputusan saat seorang manajer mempunyai informasi yang akurat,
dapat diukur dan dapat diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang sedang
dipertimbangkan.
Resiko (Risk)
sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu
tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belum lah
pasti. Namun, informasi yang cukup selalu tersedia bagi kemungkinan diperkirakannya hasil
yang sukses untuk setiap alternatif. Analisi statistik dapat digunakan untuk menghitung
kemungkinan untuk mengalami kegagalan dan keberhasilan. Pengukuran risiko akan
mencegah peristiwa-peristiwa di masa depan yang dapat menggagalkan alternatif solusi yang
di ambil.
Model Politik
Model pengambilan keputusan yang ketiga ini sangatlah berguna dalam membuat keputusan
yang tidak terprogram ketika situasinya tidak jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik
anatara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.
Sebuah koalisi (coalition) adalah sebuah aliansi tidak resmi di antara manajer-manajer yang
medukung sebuah tujuan tertentu. Pembangunan koalisi adalah proses pembentukan aliansi
di antara manajer-manajer. Pembangunan koalisi memberikan kesempatan bagi manajer-
manajer untuk berkontribusi dalam
mengambil keputusan, dengan meningkatkan komitmen mereka pada alternatif yang
akhirnya mereka pilih. Model politik sangatlah mewakili lingkungan politik yang asli dimana
sebagian besar manajer dan para pengambil keputusan bekerja. Keputusan adalah sesuatu
yang kompleks dan melibatkan banyak orang, informasi sering kali ambigu, dan
ketidaksepakatan serta konflik di setiap masalah dan juga solusi adalah hal yang biasa ada.
Model politik dimulai dengan empat asumsi dasar:
Informasi yang lengkap Informasi yang terbatas akan Sudut pandang yang tidak
akan alternatif dan alternatif dan keluarannya konsisten, informasi yang
keluarannya ambigu
Baik sebuah keputusan itu terprogram atau tidak terprogram dan baik model yang dipilih
manajer itu klasik, administrative, atau politik, ada 6 langkah yang biasanya dianggap
sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif . antara lain :
Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif bertujuan untuk membuat solusi alternatif yang akan menjawab
kebutuhan yang ada dan memperbaiki sebab yang mendasarinya. Untuk keputusan yang
terprogram, alternatif-alternatif dapat dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah
tersedia dalam peraturan dan prosedur organisasi. Bagi keputusan-keputusan yang dibuat di
bawah kondisi dengan ketidakpastian yang tinggi, manajer hanya dapat mengembangkan satu
atau dua solusi yang akan bisa jadi pemuasan dalam mengatasi masalah. Namun, penelitian
menunjukkan bahwa membatasi pencarian alternatif merupakan sebab utama gagalnya
pengambilan keputusan di organisasi.
Bagaimanapun, tidak semua manejer membuat keputusan dengan cara yang sama.
Bahkan, perbedaan yang signifikan membedakan cara-cara yang digunakan manejer dalam
melakukan pendekatan terhadap masalah dan mengambil keputusan terkait masalah tersebut.
Perbedaan ini dapat dijelaskan dengan konsep gaya pengambilan keputusan (decision styles).
Gaya pribadi pengambilan keputusan mengacu pada perbedaan di antara orang-orang yang
berhubungan dengan cara mereka mengevaluasi masalah, pengembangan macam alternatif,
dan membuat pilihan. Empat gaya pengambilan keputusan antara lain :
Gaya Direktif
digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas.
Manajer yang menggunakan gaya ini seringkali mengambil keputusan dengan cepat, ia tidak
mau berurusan dengan banyak informasi yang mungkin hanya memperkirakan satu atau dua
alternatif.
Gaya Analisis
manejer dengan gaya analisis sering mempertimbangkan solusi yang kompleks
bedasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan. Orang-orang seperti ini
mempertimbangkan dengan hati-hati. Meraka mencari keputusan terbaik yang mungkin ada
berdasarkan informasi yang tersedia.
Gaya Konseptual
orang-orang yang cenderung ke arah gaya konseptual juga senang memperhatikan
sejumlah besar informasi. Manejer yang menggunakan cara ini selalu mempertimbangkan
alternatif yang banyak , mengandalkan informasi baik dari orang-orang ataupun dari sistem,
dan senang menyelesaikan masalah dengan kreatif.
3.1.KESIMPULAN
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana pihak terkait
melakukan pertimbangan dan menjatuhkan pilihan yang meliputi merumuskan masalah,
menganalisa masalah, menentukan dan mengembangkan alternatif, mengambil tindakan
berdasarkan hasil pertimbangan, dan melakukan evaluasi.
Pengambilan keputusan sangat dibutuhkan sebagai salah satu pemecahan masalah dalam
kegiatan manajemen. hal ini diharapkan dapat membantu kegiatan-kegiatan organisasi dalam
mencapai tujuan organisasinya. dengan kata lain, pengambilan keputusan dimaksudkan untuk
memecahkan masalah dalam kegiatan organisasi.
Keputusan dapat dilakukan secara mendadak, hal ini bisa dikarenakan keadaan yang tidak
memungkinkan untuk merumuskan keputusan terlebih dahulu; dan pengambilan keputusan yang
didasarkan pada kegiatan rutin sehingga dapat dirumuskan terlebih dahulu.
3.2.SARAN
Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara.