Pembimbing :
Disusun oleh:
Afriani Khairunnisa
(2014730004)
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
BAB I
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Igorowong, Cianjur
Tangal masuk RS : 28 Februari 2019
Tanggal Periksa : 01 Maret 2019
B. ANAMNESIS (ALOANAMNESIS)
Keluhan utama : Sesak nafas sejak 1 minggu SMRS
Keluhan Tambahan : Batuk berdahak
Riwayat Perjalanan Penyakit
3 tahun
SMRS: Pasien merupakan buruh yang sehari-hari berangkat kerja
menggunakan motor tanpa menggunakan masker. Saat
bekerja pasien sering merasakan sesak napas namun tidak
dihiraukan karena pasien berpikir karena terlalu lelah
bekerja.
1 tahun
SMRS: Pasien mulai sering merasakan sesak dan batuk pada saat
aktivitas, ketika pasien merasakan sesak dan batuk pasien
beristirahat dan meminum air putih. Pasien mengatakan
pernah mengkonsumsi obat batuk yang dibeli di warung
untuk mengurangi batuknya.
1 minggu
SMRS: Pasien mulai tidak bekerja karena sesak nafas yang
dirasakan oleh pasien memberat. Sesak tidak hanya muncul
saat aktivitas berat saja. Namun jika berjalan yang sedikit
mendaki, menyebabkan pasien harus istirahat sejenak untuk
menghilangkan sesaknya. Pasien juga mulai sering batuk
berdahak. Dahak keluar sedikit-sedikit berwarna putih
kental.
1 hari
SMRS: Pasien sesak nafas setelah berjalan dari kamar ke teras
rumah. Keluhan sesak terasa seperti tertindih. Disertai batuk
berdahak dan jika batuk perut terasa sakit. Sesak tidak
berkurang dengan pasien beristirahat.
MRS: Karena sesak tidak berkurang, pasien dibawa keluarga ke
IGD RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan sesak nafas.
Pasien juga batuk berdahak berwarna putih kental yang
keluar sedikit-sedikit sejak ± 3 hari yang lalu. Pasien
mengatakan tidak ada bunyi ngik-ngik selama sesak. Tidak
ada demam. Pasien tidak memiliki riwayat kencing manis
maupun darah tinggi.
Riwayat Alergi :
• Alergi udara (-)
• Alergi makanan (-)
• Alergi obat (-)
• Alergi debu dan bulu-buluan (-)
Riwayat psikososial:
Pasien mengatakan merokok sejak usia 16 tahun, dalam 1 hari pasien bisa
menghabiskan ± 1 bungkus rokok, untuk tempat tinggal pasien berada di
pinggir jalan sehingga banyak debu atau asap kendaraan yang masuk ke
dalam rumah dan pasien saat berangkat kerja menggunakan motor tidak
pernah menggunakan masker. Pasien suka sekali minum kopi.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 85x/menit, reguler, kuat angkat isi cukup
Respirasi : 28x/menit
Suhu : 36,9 0C
Sistem Deskripsi
Mulut Mukosa mulut dan bibir kering, tidak terdapat sianosis, faring hiperemis
(-), tonsil (T1-T1), stomatitis (-), lidah kotor (-).
Leher Tidak didapatkan pembesaran KGB, pembesaran kelenjar tiroid (-). JVP
meningkat (-)
Perkusi:
Batas kanan atas jantung : ICS II linea parasternalis dextra
Paru Inspeksi : dada simetris (+/+), retraksi dinding dada (-/-), penggunaan otot
bantu nafas (+/+)
Ekstremitas teraba hangat, CRT kurang dari 2 detik, edema (-/-),sianosis (-/-)
atas
D. RESUME
Tn. A, 46 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak
1 minggu SMRS. Pasien mengatakan sering merasakan sesak saat mulanya saat
beraktivitas dan sesak dirasakan hilang timbul sejak 3 tahun yang lalu. Sesak
hilang jika pasien berbaring dengan menggunakan 3 bantal atau tidur dengan cara
duduk. Sesak pasien juga kadang-kadang timbul saat mengganti pakaian. Pasien
juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu. Sejak 3 tahun yang lalu
pasien sering merasakan sesak hilang timbul namun belum pernah berobat ke
klinik ataupun ke RS. Pasien tinggal didekat jalan raya dan bekerja menggunakan
motor tanpa masker sehingga sering terpapar oleh debu. Selain itu pasien sejak
usia 16 tahun sudah merokok dan setiap harinya menghabiskan 1 bungkus rokok.
Pasien suka sekali meminum kopi.
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 85x/menit, reguler, kuat angkat isi cukup
• Respirasi : 28x/menit
• Suhu : 36,9 0C
Penggunaan otot bantu nafas (+)
Auskultasi: Vesikuler (+/+), Wheezing (+/+), Ronkhi (+/+)
E. DIAGNOSIS BANDING
Dyspneu e.c PPOK
DD : CAP
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hematokrit 43.6 42 – 52 %
MCV 86.0 80 – 94 fL
MCHC 35.3 33 – 37 %
Differential
Limfosit % 4.5 26 – 36 %
Monosit % 2.6 4–8 %
Neutrofil % 91.9 40 – 70 %
Absolut
Kimia Klinik
2. Pemeriksaan EKG
G. DIAGNOSIS KERJA
Menurut para ahli ada 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya PPOK yaitu
faktor eksogen dan endogen namun para ahli belum memiliki kesatuan tentang
etiologi patogenesis. Faktor endogen (genetik) dapat bermanifestasi menjadi
PPOK tanpa adanya pengaruh dari luar (eksogen), tapi yang banyak dijumpai
adalah kecenderungan untuk PPOK akan meningkat akibat adanya interaksi antara
faktor endogen dan eksogen.
Diagnosis PPOK:
PPOK harus dipertimbangkan pada pasien yang memiliki sesak nafas, batuk
kronis atau produksi sputum dan atau riwayat terpapar faktor risiko untuk PPOK.
Spirometri dibutuhkan untuk mengetahui derajat sumbatan jalan nafas pasien.
Apabila terdapat FEV1/FVC <0.70 post bronkodilator menandakan terdapat
sumbatan yang persisten pada saluran nafas terkait PPOK dengan faktor risiko
yang jelas.
Dalam melakukan evaluasi pada pasien PPOK, terdapat beberapa penilaian yang
harus dilakukan:
c. Riwayat kekambuhan
“Pada kasus riwayat kekambuhan sesak nafas > 2 x”
d. Dan komorbiditas
“pada kasus tidak ditemukan penyakit penyerta”
“Pada kasus, pasien tergolong grup C”
Penatalaksanaan PPOK
1. Non-farmakologi
3. Vaksinasi
a. Vaksin influenza
b. Vaksin pneumokokus
PCV13 dan PPSV23 dianjurkan untuk pasien > 65 tahun. PPSV23
juga lebih dianurkan untuk pasien PPOK yang lebih muda dengan
komorbiditas yang signifikan termasuk CHF dan penyakit paru.
4. Farmakoterapi
“Pada kasus diberikan Ipratropium Bromide inhaler”
P1 :
- Inj Furosemid 2 x 4 gr
- Inj Cefotaxime 3 x 1 gr
Jumat, 01 Maret S: Sesak napas (+), Batuk berdahak (+), Nyeri pada pinggang (+)
2019
O: : Keadaan umum tampak sakit sedang, kes : CM
- Ambroxol 3x1
- Cefotaxime 3 x 1 gr
- Dexametasone 3 x 1
A2: LBP
P2: - Ketorolac 2 x 30 mg
Sabtu, 02 Maret S: Sesak napas berkurang, Batuk (+), Nyeri pinggang berkurang.
2019
O: : Keadaan umum tampak sakit sedang, kes : CM
P:
- Furosemide 1 x 40 mg
- Ambroxol 3 x1
- Cefotaxime 3 x 1 gr
- Dexametasone 3 x 1
- Nebu Combivent /8jam
P2: - Ketorolac 2 x 30 mg
Senin, 04 Maret S : Sesak napas (-), Batuk (+), Nyeri pinggang (-)
2019
O : Keadaan umum tampak sakit sedang, kes : CM
(Boleh Pulang)
TD : 100/60 mmHg, Nadi : 82x/m , R: 20x/m, S: 36,5 ◦C
P:
- Cefotaxime 3 x 1 gr
- Deksametason 3 x 0,5mg
- Ambroxol 3x1
P2: - Ketorolac 2 x 30 mg
DAFTAR PUSTAKA
1. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Desease. Pocket Guide to
COPD Diagnosis, Management, and Prevention. 2017