Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan
cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastik dan sensitif,
bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras dan juga sangat bergantung pada
lokasi tubuh (Djuanda, 2005). Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1,75 m². Rata-rata tebal kulit 1-2
mm (Harahap, 2000). Penyakit kulit di Indonesia pada umumnya lebih banyak disebabkan
oleh infeksi bakteri, jamur, parasit, dan penyakit dasar alergi. Hal ini berbeda dengan
negara Barat yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor degeneratif. Disamping perbedaan
penyebab, faktor lain seperti iklim, kebiasaan dan lingkungan juga ikut memberikan
perbedaan dalam gambar klinis penyakit kulit (Siregar, 2005). Jamur adalah
mikroorganisme yang menyerupai tumbuh-tumbuhan (tetapi tanpa fotosintesa), dapat
ditemukan pada bahan organik dan tersebar luas secara alamiah sebagai saprofit. Dari
sekitar 100.000 macam jamur hanya kira-kira 100 yang human pathogen (Rassner, 1995).
Data epidemiologik menunjukan bahwa penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis)
superfisial merupakan penyakit kulit yang banyak dijumpai pada semua masyarakat, baik di
pedesaan maupun perkotaan, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju
sekalipun. Penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur ini merupakan penyakit yang
sering dijumpai terutama di negara tropis karena keadaan suhu dan kelembaban udara
berubah-ubah setiap waktu. Udara yang lembab dan panas sepanjang tahun sangat cocok
bagi berkembangnya penyakit jamur. Di Indonesia angka yang tepat, berapa sesungguhnya
kejadian dermatomikosis belum ada. Penelitian di Denpasar menunjukkan penyakit ini
menempati urutan kedua setelah dermatitis. Angka kejadian tersebut diperkirakan kurang
lebih sama dengan di kota-kota besar Indonesia lainnya. Di daerah pedalaman angka ini
mungkin akan meningkat dengan variasi penyakit yang berbeda. Rumusan Masalah

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Definisi Kulit?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Kulit?
3. Apa Saja Penyakit Pada Kulit dan Cara Mengatasinya?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Kulit
2. Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Kulit
3. Mengetahui Penyakit yang Timbul Pada Kulit dan Cara Mengobatinya

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kulit

Kulit (Integumen) adalah lapisan pelindung terluar dari tubuh kita. Kulit memiliki
fungsi yang sangat vital bagi system tubuh. Setiap hari ada jutaan sel kulit yang rusak dan
harus diperbaharui karena ia tak henti-hentinya menerima berbagai rangsangan mekanis
dari luat. Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu Epidermis (lapisan luar), dan Dermis
(korium) atau lapisan dalam. Lapisan luar terdiri dari beberapa lapis, yaitu:
stratum korneum (lapisan zat tanduk) yang mati dan selalu mengelupas, stratum lusidum,
stratum granulosun yang mengandung pigmen, dan stratum germinativum yaitu lapisan
yang selalu membentuk sel-sel ke arah luar. 
Pada lapisan dermis kulit terdapat akar rambut, kelenjar pembuluh darah, dan serabut saraf.
Kelenjar pada dermis meliputi:
 Kelenjar minyak (glandula sebasea): menghasilkan minyak untuk mencegah
kekeringan dan mengerutnya kulit.
 Kelenjar keringat (glandula sudorifera): berbentuk sederhana sebagai pembuluh
panjang dari lapisan  malphigi, masuk ke bagian dermis.
Pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah. Kelenjar
tersebut akan menyerap air dan garam-garam mineral dari darah kapiler, dan selanjutnya
dikeluarkan melalui kulit sebagai keringat. Keringat yang dikeluarkan di permukaan kulit
akan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pengeluaran keringat yang
berlebihan, misalnya pada orang yang bekerja giat, ditimpa terik matahari akan
menyebabkan “lapar garam”. Kurangnya kadar garam dalam darah dapat menyebabkan
kekejangan dan pingsan. Kegiatan kelenjar keringat di bawah pengaruh pusat pengatur suhu
di hipotalamus dapat menghasilkan enzim brandikinin.

2.2. Jenis-Jenis Kulit

Seperti halnya kulit pada umumnya, jenis kulit wajah dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, yakni jenis kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, dan jenis kulit wajah
sensitif. Sebagian orang juga memiliki jenis kulit kombinasi di area yang berbeda. Jenis
kulit wajah bergantung pada beberapa faktor, yakni kandungan air pada kulit yang akan
memengaruhi elastisitas kulit, kandungan minyak yang memengaruhi kelembutan dan
nutrisi kulit, serta tingkat kepekaan kulit terhadap zat tertentu. Jenis kulit Anda dapat
berubah seiring pertambahan usia atau karena pengaruh faktor lain, seperti faktor genetik
dan penyakit yang diderita.

2
Mengenal Jenis Kulit Wajah dan Perawatan

1. Kulit wajah normal

Beruntung bagi Anda pemilik jenis kulit wajah normal, karena jenis kulit ini cenderung
memiliki keseimbangan antara jumlah kandungan air dan kandungan minyak, sehingga
tidak terlalu kering tapi juga tidak terlalu berminyak. Jenis kulit wajah seperti ini biasanya
jarang memiliki masalah kulit, tidak terlalu sensitif, pori-pori pun hampir tak terlihat, serta
terlihat bercahaya.

Perawatan jenis kulit wajah normal cenderung lebih mudah, Anda cukup menggunakan
perawatan kulit wajah khusus untuk kulit normal. Gunakan sabun pembersih wajah yang
lembut dan jangan menggosok wajah terlalu kasar. Anda bisa membilas wajah dengan air
hangat lalu dikeringkan. Jika Anda mendapati kulit jadi mengering atau menjadi
berminyak, cobalah pembersih yang berbeda.

2. Kulit wajah kering

Jenis kulit wajah kering kurang memiliki kelembapan di lapisan kulit terluar. Hal ini
mengakibatkan retakan pada permukaan kulit, serta akan terasa kering ketika disentuh.
Pemilik jenis kulit wajah kering biasanya memiliki pori-pori yang hampir tak terlihat,
permukaan luar kulit terlihat kasar dan kusam, serta kulit kurang elastis. Kulit jenis ini juga
lebih mudah memerah, gatal, bersisik, dan meradang. Kulit wajah kering bisa disebabkan
atau diperburuk oleh faktor genetik, penuaan, perubahan hormon, cuaca dingin, sinar
matahari, radiasi ultraviolet, mandi air panas terlalu lama, atau bahan yang terkandung
dalam produk sabun, kosmetik, pembersih, hingga obat-obatan.

Perawatan jenis kulit wajah kering dapat meliputi:

 Gunakan pembersih wajah yang lembut dan tidak mengandung alkohol atau
wewangian.
 Hindari mandi dan mencuci muka dengan air hangat terlalu lama.
 Gunakan pelembap setiap selesai mencuci muka.
 Pakailah sabun pembersih wajah dengan bahan yang melembapkan, seperti emolien
atau colloidal oatmeal.

2.3. Masalah Pada Kulit

Untuk orang-orang yang memiliki kecenderungan terhadap eksim, tidak merawat kulit
dengan baik dapat menyebabkan:

1. Dermatitis atopik (eksim). Eksim adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan
gatal parah, kemerahan, kering, dan kadang-kadang kulit yang melenting, pecah-pecah,
radang, ada tanda kemerahan pada sebagian kecil atau besar wilayah tubuh. Penderita
eksim biasanya memiliki kulit yang kering dan sensitif, serta mudah merasa gatal. Kulit
kering dan sensitif rentan terhadap radang yang memicu gatal sehingga kulit akan digaruk

3
yang kemudian memicu peradangan yang lebih parah yang pada akhirnya menyebabkan
gatal yang lebih parah juga.

Bagian kulit yang mudah terpengaruh adalah:

 Punggung tangan
 Permukaan atas kaki
 Lipatan pada tangan dan kaki, juga lipatan lainnya seperti siku dalam
 Pergelangan tangan
 Pergelangan kaki

Walaupun penyebab pasti eksim masih didiskusikan dan diteliti, ada 2 kemungkinan yang
menjadi penyebabnya:

 Faktor genetik – Di beberapa kasus, kondisi ini diturunkan melalui genetik.


Orang tua bisa mewariskannya kepada anak-anak mereka, jenis kulit yang kering, sensitive,
dan rentan terhadap timbulnya eksim.
 Faktor lingkungan – Radang pada kulit dapat dipicu oleh berbagai faktor
lingkungan: penyebab alergi seperti bulu binatang peliharaan, kotoran tungau debu, serbuk
sari, jamur; penyebab iritasi seperti bahan kimia produk rumah tangga, bahan pakaian,
logam; bahan makanan seperti produk susu, kerang dan kacang-kacangan.

Cara mengobati penyakit Eksim adalah:

Tidak ada cara yang pasti dalam menyembuhkan eksim, tetapi ada cara perawatan dan
tindakan yang dapat membantu mengurangi gatal atau ketidaknyamanan akibat eksim.

 Cara perawatan untuk penderita eksim dapat meliputi pengobatan (krim


kortison yang diresepkan) dan terapi foto (tingkat sedang, paparan sinar UVA
atau UVB yang diawasi).
 Penting juga untuk menghindari atau terkena sedikit saja paparan faktor
lingkungan yang dapat memicu eksim.
 Melakukan perawatan kulit yang sesuai secara rutin sangat penting dalam
mengatasi eksim secara efektif. Khususnya memberikan pelembab dengan
teratur merupakan kunci menjaga kelembaban kulit, yang dapat mengurangi
kulit kering dan mencegahnya menjadi gatal. Pilihlah produk perawatan kulit
yang ringan, bebas wewangian, tidak membuat iritasi, dapat melembutkan dan
menjaga kulit tanpa menimbulkan radang.

2. Infeksi. Infeksi kulit adalah suatu gangguan pada kulit yang dapat disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, atau parasit

Berikut adalah jenis-jenis infeksi jamur kulit yang paling sering ditemukan:

4
 Dermatofitosis (ringworm). Ruam pada kulit berbentuk lingkaran berwarna
kemerahan dan gatal. Warna merah di bagian tepi lebih jelas, terlihat seperti cincin,
dan berbatas tegas. Ringworm dapat menular, tetapi biasanya tidak menjadi parah.
Bisa terdapat di kulit kepala, wajah, leher, atau di bagian tubuh lainnya.
 Tinea pedis atau kurap kaki (athlete’s foot). Gejalanya berupa kulit yang
mengelupas dan pecah-pecah di bagian kaki, terdapat kulit yang melepuh dan
berwarna merah, terasa gatal serta perih. Infeksi jamur ini banyak ditemukan pada
kaki olahragawan yang sering terbungkus oleh kaos kaki dan lembap. Umumnya
timbul pada sela-sela jari kaki.
 Tinea cruris (jock itch). Tinea cruris muncul di bagian-bagian lipatan kulit yang
lemab dan hangat, misalnya bagian bokong, selangkangan, dan alat kelamin. Bagian
kulit yang terinfeksi akan tampak kemerahan dan gatal atau perih. Sering terjadi
pada pria usia remaja dan dewasa, atau orang yang sering mengenakan celana ketat.
 Kandidiasis kulit. Infeksi ini disebabkan oleh jamur candida, dan dapat muncul di
bagian tubuh mana pun, tapi biasanya lebih mudah muncul di daerah yang hangat
dan lembap, seperti selangkangan dan ketiak. Kulit yang terinfeksi terlihat
kemerahan dan terasa gatal.

Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit dengan Obat Anti Jamur

Penanganan utama infeksi jamur kulit adalah dengan obat-obatan antijamur, terutama
antijamur topikal (oles), seperti krim atau salep. Obat antijamur bekerja dengan cara
menghancurkan dinding sel jamur sehingga isi sel keluar dan sel jamur mati, atau dengan
menghambat sel-sel jamur bertumbuh dan berkembang biak.

Beberapa jenis obat antijamur yang biasa dipakai untuk mengobati infeksi jamur kulit:

 Antijamur topikal (oles) - diaplikasikan langsung ke kulit, rambut, atau kuku.

 Antijamur oral - dalam bentuk kapsul, pil, atau bentuk cair. Diberikan apabila
infeksi jamur kulit luas dan tidak dapat diatasi dengan obat antijamur topikal.

Terdapat berbagai macam obat-obatan antijamur topikal dengan berbagai bentuk, merk dan
tingkat kekuatan. Namun secara umum, obat antijamur berisi clotrimazole, miconazole,
nystatin, ketoconazole, atau kombinasi dari beberapa kandungan tersebut. Pada kemasan
obat dapat dilihat jenis kandungan obat di dalamnya dan seberapa banyak komposisi bahan
tersebut dalam obat, biasanya dituliskan dalam bentuk persen (%). Pastikan kandungan obat
cukup kuat namun juga tidak membahayakan.

Pakailah obat sesuai dengan anjuran pakai, jangan melebihi atau kurang dari jumlah
pemakaian yang diharuskan. Obat harus tetap digunakan selama beberapa hari setelah ruam
di kulit hilang, utuk mematikan sisa-sisa jamur yang masih tertinggal.

Obat antijamur topikal dijual bebas di apotek dan toko-toko, dan bisa dibeli tanpa
menggunakan resep. Apabila setelah penggunaan obat topikal selama 1 hingga 2 minggu
tidak ada perbaikan, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

5
Jangan lupa untuk memberitahu dokter perihal obat-obatan lain yang sedang Anda
konsumsi, untuk menghindari efek samping yang mungkin ditimbulkan karena interaksi
antar obat.

BAB III

6
PENUTUP

3.1. Simpulan

Sekarang ini, kosmetik telah menjadi bagian dari hidup wanita yang sudah tidak dapat
dipisahkanlagi.Penggunaan kosmetik bagi banyak wanita sudah menjadi kebiasaan dan
tidak dapat dihindari, bahkan bagi sebagianwanita menggunakan kosmetik merupakan
tuntutan pekerjaan. Tapi, penggunaan kosmetik ini dapat menyebabkan masalah kesehatan
yang dapat merusak kesehatan kulit wajah tanpa disadari oleh wanita-wanita pengguna
kosmetik dan terjadi dalam kurun waktu yang cukup panjang. Masalah ini juga terletak
pada ketidaktahuan masyarakat akan bahaya yang disebabkan olehzat-zat tertentu atau
bahan-bahan tertentu pada kosmetik serta cara penggunaan yang benar pada kulit
wajah.Padahal kulit wajah yang sehat dan terawatt adalah dambaan setiap wanita.Oleh
karena itu, perlu disampaikan kepada target akan informasi mengenai zat-zat yang
berbahaya yang terdapat pada kosmetik serta cara perawatan wajahyang benar dengan
menggunakan kosmetik. Informasi ini dapat berguna bagi wanita-wanita yang diharuskan
menggunakan kosmetik serta yang memang menyukai penggunaan kosmetik.Informasi
yang disampaikan harus padatdan jelas, serta menggunakan cara-cara pendekatan yang
sesuai dengan target. Membagikan souvenir gratis kepada target melalui majalah
merupakan langkah yang tepat mengingat target merupakan anak muda yang senang
membaca majalah.Hal ini akan berdampak besar pada industri kosmetik itu sendiri.
Semakin tingginya tingkat penggetahuan konsumen akan suatu produk maka akan
menghindari persaingan tidak sehat antar produsen yang akan merugikan konsumen itu
sendiri. Maka dengan adanya informasi ini, target akan lebih berhati-hati dalam membeli
dan memilih produk kosmetik yang akan digunakan dan target dapat lebih menjaga
kesehatan kulit wajah dengan menggunakan kosmetik yang tepat dan dalam langkah yang
tepat pula

3.2. Saran

Bagi mahasiswa diharapkan dapat memahami jenis-jenis dari kulit, masalah yang
timbul pada kulit, dan bagaimana cara mengatasinya. beserta konsepnya dan juga teori agar
bisa mengaplikasikannya pada saat bertemu dengan pasien/klien dan orang-orang
disekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

7
https://www.google.com/search?safe=strict&source=hp&ei=QyWzXMZHyYG-
BJX8rdgI&q=pengertian+kulit&oq=pengertian+kul&gs_l=psy-
ab.1.0.0l10.120799.127507..130940...0.0..0.238.2413.0j10j4......0....1..gws-
wiz.....0..0i131.QPtwniglBsQ

https://www.google.com/search?safe=strict&ei=fS6zXKCkDevTz7sPtN-
TiAY&q=salah+satu+jenis+kulit&oq=salah+satu+jenis+kulit&gs_l=psy-
ab.3...20115.38013..39053...39.0..1.270.5001.0j27j5......0....1..gws-
wiz.....0..0i71j0i67j0j0i131j0i22i30j0i13.gnSqTd9mQko

https://cetaphil.co.id/id/eksim-dan-perawatannya/?
utm_source=cetaphil_sem&utm_medium=cpc&utm_term=eksim

Anda mungkin juga menyukai