Anda di halaman 1dari 3

F.

ANALISIS DATA

Berdasarkan percobaan penentuan kalor pembakaran zat, dilakukan dua proses


yaitu penentuan kapasitas kalor kalorimeter dan penentuan kalor pembakaran zat. Selain
itu juga menggunakan dua bahan, yakni naftalena pada penentuan kapasitas kalor
kalorimeter dan briket pada penentuan kalor pembakaran zat. Berikut adalah analisis
data percobaannya:
Pada percobaan penentuan kapasitas kalor kalorimeter menggunakan naftalena
dengan berat 1 gram didapatkan suhu awal pada menit ke 1 sebesar 27 ℃ , kemudian
pada menit ke 2 sebesar 27 ℃ , lalu pada saat menit ke 3 sebesar 27 ℃. berdasarkan
data tersebut diperoleh rata-rata suhu awal (T1) sebesar 27℃. Setelah menentukan suhu
awal dan diperoleh nilainya maka selanjutnya melakukan pengukuran suhu akhir (T2).
Suhu akhir pada menit ke 1 sebesar 29,2℃, kemudian di menit ke 2 sebesar 30,5℃,
lalu menit ke 3 sebesar 31,1℃, pada menit ke 4 sebesar 31,2℃, dan menit ke 5 sebesar
31,2℃. Dari data tersebut diperoleh bahwa rata-rata suhu akhir (T2) adalah sebesar 3
1,2℃. kemudian diperoleh selisih perubahan suhu:
∆ T =T 2-T1
∆ T = 31,2℃ - 27 ℃
= 4,2℃
Panjang kawat awal (L1) yang digunakan sepanjang 10 cm, setelah proses selesai
panjang kawat (L2) menjadi 1,2 cm. Sehingga didapatkan ∆ L=L2 - L1 = 10 cm – 1,2 cm
= 8,8 cm. Hasil panjang kawat yang habis akibat terbakar digunakan untuk menghitung
faktor koreksi (∆U2) menggunakan rumus
∆U2 = ∆ L x ¿)
∆U2 = 8,8 cm x ¿)
∆U2 = −2 0 , 24 kal
Pada saat larutan ditritasi, didapatkan volume larutan sebanyak 5 mL. Volume ini
digunakan untuk menghitung faktor koreksi ¿U1) dengan menggunakan persamaan :
kal
∆U1 = 5 mL x (-1 )
mL
∆U1 = - 5 kal
Dari literatur yang diperoleh ∆UT Naftalena sebesar 2429,5 kkal/gr atau sebesar
2429500 kal/gr. Selanjutnya didapatkan kapasitas kalorimeternya menggunakan rumus :
ΔUs = -(Ck ΔT - ΔU1 - ΔU2) / m
2429500 kal/gr = -(Ck . 4,2 - (-5) - (-20,24)) / 1 gr
2429500 kal/gr = 4,2 Ck + 25,24
2429474,76 = 4,2 Ck
Ck = 578446,37 kal/° C
Ck = 578,44 kkal/° C
Pada percobaan penentuan kapasitas kalor bomb kalorimeter dengan menggunakan

kal
standar naftalena didapatkan kapasitas kalor sebesar Ck = 578446,37

Pada percobaan penentuan kalor pembakaran menggunakan briket dengan berat 1
gram didapatkan suhu awal pada menit ke 1 sebesar 27,8 ℃ , kemudian pada menit ke
2 sebesar 27,9 ℃ , lalu pada saat menit ke 3 sebesar 27,9 ℃, dan pada menit ke 4
sebesar 27,9 ℃. Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata suhu awal (T1) sebesar
27,9℃. Setelah menentukan suhu awal dan diperoleh nilainya maka selanjutnya
melakukan pengukuran suhu akhir (T2). Suhu akhir pada menit ke 1 sebesar 28,9℃,
kemudian di menit ke 2 sebesar 29,8℃, lalu menit ke 3 sebesar 30,1℃, pada menit ke 4
sebesar 30,2℃, dan menit ke 5 sebesar 30,2℃. Dari data tersebut diperoleh bahwa rata-
rata suhu akhir (T2) adalah sebesar 30,2℃. kemudian diperoleh selisih perubahan suhu:
∆ T =T 2-T1
∆ T = 30,2℃ - 27,9 ℃
= 2,3℃
Panjang kawat awal (L1) yang digunakan sepanjang 10 cm, setelah proses selesai
panjang kawat (L2) menjadi 1,3 cm. Sehingga didapatkan ∆ L=L2 - L1 = 10 cm – 1,3 cm
= 8,7 cm. Hasil panjang kawat yang habis akibat terbakar digunakan untuk menghitung
faktor koreksi (∆U2) menggunakan rumus
∆U2 = ∆ L x ¿)
∆U2 = 8 , 7 cm x ¿)
∆U2 = −20 , 01 kal
Pada saat larutan ditritasi, didapatkan volume larutan sebanyak 5,5 mL. Volume ini
digunakan untuk menghitung faktor koreksi ¿U1) dengan menggunakan persamaan :
kal
∆U1 = 5,5 mL x (-1 )
mL
∆U1 = - 5,5 kal
Dari literatur yang diperoleh ∆UT briket sebesar sebesar 1.329.337,67 kal/gr.
Selanjutnya didapatkan kalor pembakaran menggunakan rumus :
ΔUT= -(Ck x ΔT - ΔU1 - ΔU2) / m
= -(578.446,37 x 2,3 – (-5,5) – (-20,01)) / 1 gr
= -1.330.426,651 + 25,51 / 1 gr
= -1.330.401,141 kal/gram
Pada percobaan penentuan kalor pembakaran briket dengan menggunakan standar

kal
naftalena didapatkan kapasitas kalor sebesar Ck = 578446,37 adalah sebesar

-1.330.401,141 kal/gram

Anda mungkin juga menyukai