ANALISIS DATA
kal
standar naftalena didapatkan kapasitas kalor sebesar Ck = 578446,37
℃
Pada percobaan penentuan kalor pembakaran menggunakan briket dengan berat 1
gram didapatkan suhu awal pada menit ke 1 sebesar 27,8 ℃ , kemudian pada menit ke
2 sebesar 27,9 ℃ , lalu pada saat menit ke 3 sebesar 27,9 ℃, dan pada menit ke 4
sebesar 27,9 ℃. Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata suhu awal (T1) sebesar
27,9℃. Setelah menentukan suhu awal dan diperoleh nilainya maka selanjutnya
melakukan pengukuran suhu akhir (T2). Suhu akhir pada menit ke 1 sebesar 28,9℃,
kemudian di menit ke 2 sebesar 29,8℃, lalu menit ke 3 sebesar 30,1℃, pada menit ke 4
sebesar 30,2℃, dan menit ke 5 sebesar 30,2℃. Dari data tersebut diperoleh bahwa rata-
rata suhu akhir (T2) adalah sebesar 30,2℃. kemudian diperoleh selisih perubahan suhu:
∆ T =T 2-T1
∆ T = 30,2℃ - 27,9 ℃
= 2,3℃
Panjang kawat awal (L1) yang digunakan sepanjang 10 cm, setelah proses selesai
panjang kawat (L2) menjadi 1,3 cm. Sehingga didapatkan ∆ L=L2 - L1 = 10 cm – 1,3 cm
= 8,7 cm. Hasil panjang kawat yang habis akibat terbakar digunakan untuk menghitung
faktor koreksi (∆U2) menggunakan rumus
∆U2 = ∆ L x ¿)
∆U2 = 8 , 7 cm x ¿)
∆U2 = −20 , 01 kal
Pada saat larutan ditritasi, didapatkan volume larutan sebanyak 5,5 mL. Volume ini
digunakan untuk menghitung faktor koreksi ¿U1) dengan menggunakan persamaan :
kal
∆U1 = 5,5 mL x (-1 )
mL
∆U1 = - 5,5 kal
Dari literatur yang diperoleh ∆UT briket sebesar sebesar 1.329.337,67 kal/gr.
Selanjutnya didapatkan kalor pembakaran menggunakan rumus :
ΔUT= -(Ck x ΔT - ΔU1 - ΔU2) / m
= -(578.446,37 x 2,3 – (-5,5) – (-20,01)) / 1 gr
= -1.330.426,651 + 25,51 / 1 gr
= -1.330.401,141 kal/gram
Pada percobaan penentuan kalor pembakaran briket dengan menggunakan standar
kal
naftalena didapatkan kapasitas kalor sebesar Ck = 578446,37 adalah sebesar
℃
-1.330.401,141 kal/gram