Nama/ NIM : Yoga Dwi Syahputra/181010700443

Ruang : V.516
Mata Kuliah : Telaah Puisi

Riview Jurnal
Judul Semiotika : Teori, Metode dan Penerapan nya Dalam Pemaknaan
Sastra
Jurnal Humaniora
Volume & Halaman Vol. 11, No. 10: Hal 76-84
Tahun 1999
Penulis Rachmat Djoko Pradopo

Abstraksi Semiotika, ilmu tentang tanda-tanda, sudah lahir pada akhir abad ke-1
9 dan awal abad ke-20 . Akan tetapi, ilmu ini baru berkembang mulai
pada pertengahan abad ke-20 . Meskipun pada akhir abad ke- 20,
dalam bidang penelitian sastra, sudah ada teori-teoti sastra yang baru
seperti sosiologi sastra, teori dan kritik feminis, dekonstruksi, dan
estetika resepsi, tetapi semiotika menduduki posisi dominan dalam
penelitian sastra . Perlu dikemukakan di sini bahwa teori dan metode
semiotika tidak dapat dipisahkan dengan teori strukturalisme karena
seperti dikemukakan oleh Junus (1981 :17) bahwa semiotika itu
merupakan lanjutan strukturalisme. Karena pentingnya semiotika
dalam pemaknaan karya sastra, di sini, diuraikan teori, metode, dan
penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra secara ringkas dan garis
besamya saja . Dalam uraian ini dipergunakan teori dan metode
semiotika Michael Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry
(1978). Akan tetapi, dalam uraian ini sedikit dimodifikasi, tidak hanya
diterapkan pada puisi (sajak), tetapi diperluas penerapannya pada
karya 6ksi (novel) . Sebelum dilakukan penerapannya, periu lebih
dahulu diuraikan teori dan metode semiotika secara umum.

Tujuan penelitian Penelitian tersebut dilakukan untuk mengkaji ilmu semiotika, tentang
tanda tanda dan mempelajari fenomena sosial budaya, termasuk sastra
sebagai sistem tanda.
Subjek Penelitian Semiotika & Teori teori sastra
Metode Penelitian Metode Pemaknaan Riffatere
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan mengenai semiotika, ilmu tentang
tanda terhadap karya sastra adalah sebagai berikut.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda tanda,
fenomena sosial-budaya dan sastra sebagai sistem tanda.
 Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda
(Signifie,Signifiant) dan Petanda (Signified) yang berkaitan antara
tanda dan penanda itu sendiri. Hubungan antara tanda dan penanda
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Ikon, Indeks dan simbol.
Metode semiotik dalam pemaknaan sastra itu berupa pencarian
tanda tanda yang penting, sebab keseluruhan sastra itu merupakan
tanda tanda, baik berupa ikon, indeks dan simbol.
Dalam pemaknaan makna Riffatere ada 4 hal yang harus
diperhatikan dalam pemaknaan nya. 1.)Puisi itu ekspresi tidak
langsung, menyatakan suatu hal dengan arti yang lain. 2.)
Pembacaan Heuristik dan Retroaktif/Hermeneutik, 3.)Matriks,
model dan varian-varian, 4.) Hipogram.
1. Puisi sebagai ekspresi tidak langsung
Riffatere(1978:1) mengemukakan bahwa puisi itu dari waktu
kewaktu selalu berubah oleh perbedaan konsep estetik dan evolusi
selera. Tetapi ada satu yang tetap, yaitu puisi menyatakan sesuatu
hal dengan arti lain.
2. Pembacaaan Heuristik dan retroaktif
Untuk memberikan makna karya sastra lebih lanjut, kasrya
sastra dibaca berdasarkan sistem bahasa sebagai sistem semiotik
tingkat pertama dan tingkat kedua. Pembacaan heuristik adalah
pembacaaan menurut sistem bahasa, menurut sistem tata bahasa
normatif
3. Matriks, model dan Varian
Secara teoritis sajak merupakan perkembangan dari matriks
menjadi model dan ditransformasikan menjadi varian varian.
4. Hipogram : Hubungan Intertekstual
Menurut Riffatere sebuah sajak itu merupakan respons terhadap
karya sastra lain. Hipogram merupakan latar penciptaan karya
sastra. Latar penciptaan ini dapat berupa bermasyarakat, peristiwa
dalam sejarah atau dalam kehidupan .

Kesimpulan Semiotika merupakan kajian tentang tanda tanda pada karya sastra.
Dalam penelitian ini, penulis juga mengkaji tentang pemaknaan arti
dari sajak, ataupun tanda yang mempunya arti lain. Tanda dalam
semiotika terbagi menjadi 2, yaitu tanda dan petanda. Untuk
pemaknaan sastra, tentu saja tidak hanya ada satu teori dan metode.
Pemaknaan sastra dengan teori dan metode semiotika ini merupakan
salah satu teori yang berorientasi objektif.