Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization)
adalah ketika
seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi
tantangan
hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya
serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa
adalah kondisi
dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan
sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk
komunitasnya. Kondisi perkembangan yang tidak sesuai pada
individu disebut
gangguan jiwa (UU No.18 tahun 2014).

Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan


jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal
yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan
bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya, serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang
lain (Menkes, 2005).
Seseorang dikatakan terkena gangguan jiwa apabila tidak mampu lagi
berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari, di rumah, di sekolah/kampus,
di tempat kerja dan di lingkungan sosialnya. Seseorang yang menderita gangguan
jiwa akan mengalami ketidakmampuan berfungsi secara optimal dalam kehidupannya
sehari-hari (Hawari, 2001). Permasalahan gangguan jiwa tidak hanya berpengaruh
terhadap produktivitas manusia, juga berkaitan dengan kasus bunuh diri. Temuan
WHO menunjukkan, diperkirakan 873.000 orang bunuh diri setiap tahun. Lebih dari
90% kasus bunuh diri berhubungan dengan gangguan jiwa seperti Depresi,
Skizofrenia, dan ketergantungan terhadap alkohol (Febriani, 2008).
Menurut WHO, masalah gangguan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi
masalah yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada 1 dari 4 orang di
dunia mengalami masalah mental, diperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia
yang mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006, dalam Yulian, 2008).

B. Rumusan Masalah
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang asuhan keperawatan
sehat jiwa.

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian keperawatan sehat jiwa
2. Mengetahui kriteria sehat jiwa
3. Mengetahui proses keperawatan sehat jiwa
4. Menegakkan diagnosis keperawatan sehat jiwa
5. Menentukan rencana tindakan dalam keperawatan sehat jiwa
6. Melakukan evaluasi dalam pelaksanakan proses keperawatan sehat jiwa

Anda mungkin juga menyukai