Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN DAN PELAYANAN

KESEHATAN DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah : Statistik Kesehatan
Dosen Pengampu : Iis Sriningsih,S.ST,M.Kes

Disusun Oleh:
1. Septi Maulina P1337420619095
2. Maulita Nur Anisa P1337420619096
3. Kartika Indriyani P1337420619097
4. Hanifah Anggraeni P1337420619098
5. Nadya Fickry Martina S P1337420619099

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019
A. DERAJAT KESEHATAN INDONESIA

Berdasarkan laporan Human Development Report dari United Nations


Development Programme (UNDP) Negara Indonesia derajat kesehatannya
masih tertinggal meskipun tahun 2009 mengalami sedikit kenaikan peringkat
dari 111 menjadi 107 dari 182 negara. Pada tingkat ASEAN pun Indonesia
hanya unggul dari Laos, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste ini
menandakan Indonesia peringkat ke 6 dari 11 negara. Dari berbagai wilayah
di Indonesia, kelompok kami mengambil daerah Jawa Tengah yaitu
Kabupaten Pati.

Berdasarkan analisa derajat kesehatan Kabupaten Pati sudah cukup


baik dengan alasan sudah mencapai enam program kesehatan dasar yang
minimal harus dilaksanakan oleh puskesmas dimana puskesmas sudah
mampu mencakup rumah sehat, mencakup bayi lahir hidup, mencakup balita
ditimbang dengan berat badan naik, dan mencakup imunisasi bayi dasar
lengkap, yang nilainya dinyatakan dalam persentase indikator keluaran
tersebut secara berturut-turut adalah 65%, 100%, 80%, dan 90%. Prosentase
terebut diperoleh dari tingkat kesadaran masyarakat yang mengikuti program
dasar yang ditetapkan dari puskesmas di daerah Pati.

Puskesmas yang mempunyai cakupan rumah sehat tertinggi adalah


Puskesmas Gunungwungkal, Pucakwangi I, dan Pati II. Puskesmas dengan
persentase bayi lahir hidup sebesar 100% adalah Puskesmas Pucakwangi II,
Gabus II, Wedarijaksa I, Wedarijaksa II, Margoyoso II, Gunungwungkal,
Cluwak, Tayu I, dan Dukuhseti. Untuk persentase balita ditimbang dengan
berat badan naik tertinggi berada di Puskesmas Wedarijaksa I, Cluwak, dan
Margoyoso II. Untuk cakupan imunisasi bayi dasar lengkap, semua
puskesmas sudah mencapai target 90%. Cakupan imunisasi bayi terbesar
berada di Puskesmas Trangkil, Wedarijaksa II, dan Pati II. Dari 29 puskesmas
di Kabupaten Pati, 12 puskesmas dengan nilai efisiensi tertinggi adalah
Puskesmas Gunungwungkal, Pucakwangi I, Pucakwangi II, Pati II, Gabus II,
Wedarijaksa I, Wedarijaksa II, Margoyoso II, Cluwak, Tayu I, Dukuhseti, dan
Trangkil, ini menandakan masyarakat yang berada di wilayah kerja puskemas
tersebut sudah sadar akan kesehatan dan . banyaknya kunjungan pasien rawat
jalan dan rawat inap menunjukkan eksistensi puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat dan merupakan langkah awal bagi
puskesmas untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dari pasien, apakah untuk pemeriksaan rutin atau pengobatan.
Sedangkan masyarakat di 17 wilayah kerja puskesmas di daerah pati belum
sadar penuh pentingnya kesehatan

B. PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA


Berdasarkan analisa dari kelompok kami, pelayanan kesehatan
Indonesia sudah baik, dikarenakan pemerintah sudah banyak mengeluarkan
program untuk memfasilitasi masyarakat menjadi hidup sehat. Sebagai
contoh menetapkan program jangka pendek 100 hari dan program jangka
menengah. Selain itu, pemerintah melakukan pendekatan sehat dimana
pendekatan sehat tersebut bermaksud masyarakat belum mengalami sakit
pemerintah melalui fasilitas pelayanan kesehatan melakukan pencegahan
sebelum mengalami sakit atau disebut juga (upaya preventif), namun disisi
lain pemerintah melalui fasilitas pelayanan kesehatan tidak mengabaikan
masyarakat yang sakit.
Pada Kabupaten Pati, pelayanan kesehatan sudah cukup memadai,
dikarenakan Ketersediaan sarana kesehatan di Kabupaten Pati relatif
memadai jika dibandingkan dengan rata-rata nasional
Rasio Sarana Kesehatan Per Desa Tahun 2009

Tingkat Rasio Puskesmas Posyandu Polindes


Kabupaten Pati 0,35 1,44 0,26
Provinsi Jawa Tengah 0,31 0,99 0,42
Indonesia 0,14 0,90 0,32
Sumber: Profil Kesehatan Tahun 2009 (tingkat Kab. Pati & Provinsi Jawa Tengah)

Namun, untuk jumlah tenaga kesehatan juga dialami oleh puskesmas-


puskesmas di Kabupaten Pati. Hal ini dapat digambarkan oleh masih
rendahnya rasio tenaga kesehatan Kabupaten Pati per 100.000 penduduk jika
dibandingkan dengan rasio di tingkat propinsi Jawa Tengah dan Indonesia.

Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Pati per 100.000 Penduduk


Tahun 2009

Tingkat Rasio Dokter Umum Dokter Gigi Bidan


Kabupaten Pati 5,48 0,41 9,62
Provinsi Jawa Tengah 17,22 2,38 36,75
Indonesia 19,59 3,35 42,92
Sumber: Profil Kesehatan Tahun 2009 (tingkat Kab. Pati & Provinsi Jawa Tengah)

Ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Pati masih relatif lebih


rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia. Namun,
hal ini tidak boleh menjadi alasan bagi puskesmas untuk tidak memberikan
pelayanan kesehatan secara maksimal sesuai dengan cakupan pelayanan yang
dimiliki terlebih dengan alokasi anggaran yang sudah ditentukan, seperti
rincian pada tabel dibawah ini :
Program Pelayanan Kesehatan dengan Alokasi Anggaran Terbesar

Alokasi
No Nama Program
Anggaran

1 Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan 35,94%


Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 33,65%

3 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 10,62%

4 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 4,53%

5 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2,43%

6 Pengembangan Lingkungan Sehat 1,25%

7 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 1,10%

8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 0,98%


Sumber: LAKIP Bidang Kesehatan Tahun 2009, telah diolah kembali

Jadi, pada Kabupaten Pati derajat kesehatan sudah cukup baik dikarenakan
sebagian masyarakat sudah sadar akan pentingnya kesehatan, dan pelayanan
kesehatan di kabupaten Pati sudah baik dibuktikan dengan banyaknya puskesmas
yang sudah memiliki fasilitas untuk pengobatan cukup memadai namun jumlah
dari tenaga kesehatan masih dibawah rata – rata provinsi Jawa Tengah dan tingkat
nasional yaitu Dokter Umum, Dokter Gigi dan Bidan.

Anda mungkin juga menyukai