Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan risiko apa saja yang mungkin terjadi pada fungsi produksi dan fungsi
penyimpanan barang jadi pada siklus persediaan dan pergudangan!
Secara umum risiko pada fungsi produksi dengan fungsi penyimpanan barang pada siklus
persediaan dan pergudangangan sama dengan siklus yang lain, yaitu terdiri dari risiko
bawaan dan risiko pengendalian.
a. Risiko Bawaan, adalah potensi kesalahan dalam pelaporan kegiatan produksi dan
penyimpanan yang disebabkan oleh kompleksitas fungsi produksi dengan fungsi
penyimpanan barang pada siklus persediaan dan pergudangaan, faktor faktor yang
menyebabkan tingginya risiko bawaan pada siklus persediaan dan pergudangan
khususnya pada fungsi produksi dan fungsi penyimpanan barang yakni:
- Volume pembelian
- Sering kali nilai persediaan merupakan nilai terbesar dalam neraca sehingga
menyebabkan timbulnya permasalahan
- Kuantitas persediaan
- Lokasi penempatan persediaan
- Divertasi persediaan
- Perekonomian umum
b. Risiko pengendalian, adalah risiko salah saji yang disebabkan oleh kegagalan sistem
pengendalian interen untuk mencegah terjadinya salah saji yang mungkin saja
ditimbulkan dalam siklus pergudangan dan persediaan. Risiko bawaan akan disebut
sebagai risiko pengendalian, ketika risiko bawaan sudah dicoba diatasi dengan
membentuk sistem pengendalian, tetapi sistem pengendalian ternyata gagal didalam
mencegah terjadinya salah saji misalkan saja salah saji dalam kompilasi, biaya per unit,
atau perkalian, salah saji biaya per unit persediaan, terutama tenaga kerja langsung dan
overhead manufaktur dan potensi salah saji lainnya.
2. Jelaskan apa saja yang menjadi potensi salah saji pada siklus persediaan dan
pergudangan, sebutkan sedikitnya 3!
a. Lebih saji atau kurang saji persediaan dan harga pokok penjualan, potensi salah
saji ini biasanya terjadi ketika akuntan salah dalam menghitung nilai persediaaan
perusahaan, yang menyebabkan terlalu tinggi atau terlalu rendahnya nilai yang disajikan,
hal ini juga akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penentuan harga pokok
penjualan yang nantinya berpengaruh juga terhadap tinggi rendahnya nilai laba yang
dihasilkan.
b. Persediaan yang usang, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok
penjualan.lebih saji atau kurang saji persediaan, potensi salah saji ini biasanya
terjadi ketika kurangnya ketelitian dalam menghitung dan melakukan stock opname
terhadap persediaan yang berada didalam gudang, sehingga dapat menyebabkan
kefatalan yakni nilai persediaan bersih yang disajikan termasuk nilai persediaan yang
seharusnya sudah tidak boleh lagi dicatat sebagai persediaan karena usang dan juga nilai
persediaan haruslah menyajikan nilai bersih yang dapat direalisasikan, dimana hal
tersebut akan mempengaruhi nilai persediaan dan harga pokok penjualan yang
menyebabkan lebih saji atau kurang saji persediaan.
c. Lebih saji atau kurang saji biaya per unit, yang mempengaruhi persediaan dan
harga pokok penjualan, potensi salah saji ini biasanya terjadi ketika salah dalam
menentukan biaya per unit dari persediaan yang direalisasikan, biasanya terjadi
dikarenakan kesalahan dalam metode penilaian persediaan itu sendiri.
d. Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau perkalian, yang mempengaruhi
persediaan dan harga pokok penjualan
e. Salah saji biaya per unit persediaan, terutama tenaga kerja langsung dan overhead
manufaktur, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan.

3. Jelaskan dengan singkat, bagaimana menguji saldo akun persediaan pada laporan
keuangan?
Pengujian rincian saldo untuk persediaan terdiri dari:
1. Menilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan
2. Menilai risiko pengendalian untuk beberapa siklus
3. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus
4. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan
5. Merancang pengujian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit
yang spesifik seperti : prosedur audit, besar sampel, item yang dipilih, dan waktu audit.
Hasil pengujian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan pergudangan akan
mempengaruhi pengujian rincian atas saldo-saldo persediaan. Dua aspek pengujian rincian
saldo secara terpisah yaitu : observasi fisik dan penetapan harga serta kompilasi.
Observasi Fisik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan observasi,
pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan metode penghitungan
persediaan (inventory taking) dan ukuran (tingkat) keandalan yang mungkin diberikan pada
pernyataan klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Klien bertanggung jawab
menetapkan prosedur-prosedur untuk melakukan penghitungan fisik yang akurat dan untuk
melakukan penghitungan dan pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung jawab
mengevaluasi dan mengamati setiap prosedur fisik klien dan menarik kesimpulan mengenai
kecukupan dari persediaan fisik. Seandainya persediaan yang alam kegiatan sehari-hari
perusahaan berada di gudang umum atau para penyimpan pihak luar lainnya, maka
konfirmasi tertulis dari penyimpanan tersebut dapat diterima dengan syarat bahwa apabila
jumlah yang terkandung menunjukkan proporsi yang signifikan dari aktiva lancar atau
keseluruhan aktiva tetap, keterangan-keterangan tambahan harus dibuat untuk meyakinkan
auditor independen mengenai tindak kejujuran dalam situasi tersebut.

Penetapan harga serta kompilasi


Penetapan harga mencakup semua jenis pengujian harga satuan klien untuk menentukan
apakah hal-hal itu telah benar. Kompilasi mencakup semua pengujian atas ikhtisar dari
perhitungan fisik, hasil perkalian harg dengan kuantitas, penjumlahan dari ikhtisar
persediaan, dan penelusuran jumlah persediaan keseluruhannya ke buku besar

Anda mungkin juga menyukai