Anda di halaman 1dari 6

Identifikasi Perbedaan Jenis Bentukan Fosil Molusca dan Brachiopoda Secara

Megaskopis Berdasarkan Anatomi Sehingga Dapat Diketahui Jenis Pengawetan


dan Kondisi Pengandapan

Fatma Widiyaningsih
21100113120007
Email : fatmawidiyaningsih@gmail.com

TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

ABSTRAK

Latar belakang pembuatan paper ini adalah untuk pembelajaran lebih lanjut
mengenai makropaleontologi, khususnya fosil dari orgnisme molusca dan brachiopoda.
Tujuannya adalah identifikasi perbedaan anatomi pelecypoda dan brachiopoda dari
kenampakan megaskopis, sehingga kita bida intepretasi jenis pengawetan dan lingkungan
pengendapan. Molluska adalah hewan bertubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang, salah
satu kelasnya adalah pelecypoda yang memiliki anatomi menyerupai brachiopoda.
Brachiopoda adalah hewan dimana kakinya dapat berfungsi sebagai tangan. Yang
membedakan kedua fosil ini yaitu fosil pelecypoda dan fosil molusca dari segi anatomi
fosilnya yaitu pertama fosil brachiopoda memiliki pedicle opening atau lubang tempat untuk
keluarnya pedicle, pedicle ini sendiri fungsinya untuk menambatkan dirinya ke suatu substrat
sedimen, sedangkan molusca tidak memiliki pedicle. Perbedaan yang kedua, molusca
pelecypoda mempunyai cangkang yang setangkup, pada brachiopoda terbagi menkjadi dua
ada yang artikulata yang dihubungkan gigi pertautan sehingga cangkangnya setangkup dan
ada kelar inartikulata dimana tidak dihubungkan gigi pertautan sehingga tidak setangkup.
Perbedaan yang ketiga yaitu, cangkang pelecypoda itu kebanyakan tidak simetris sedangkan
pada brachiopoda baik itu pada kelas artikulata dan inartikulata semuanya memiliki cangkang
yang simetris. Jenis pengawetan yang sering dijumpai pada kedua fosil adalah pengawetan
bagian keras suatu organisme. Lingkungan Pengendapan yang cocok yaitu pada zona reef-
continental shelf.
Kata kunci : Molluska kelas pelecypoda, brachiopoda, anatomi morfologi cangkang,
pengawetan bagian keras & lingkungan pengendapan laut dangkal.

Pendahuluan Tujuannya adalah dari perbedaan


kenampakan megaskopis mana yang
Latar belakang pembuatan paper termasuk pelecypoda dan mana yang
ini adalah untuk pembelajaran lebih lanjut termasuk dalam brachiopoda, seterusnya
mengenai makropaleontologi khususnya kita dapat mengintepretasi jenis
untuk membedakan bentukan fosil pengawetan dan lingkungan pengendapan
molusca dan brachiopoda. Objek fosil tersebut. Deskripsi megaskopis yang
permasalahan yang akan dibahas dalam dilakukan meliputi jenis fosil, morfologi
paper ini adalah cara mengidentifikasi fosil, taksonomi dari fosil yang
kenampakan fosil secara megaskopis ditemukan, dan proses pemfosilan dari
berdasarkan kenampakankenampakannya. kenampakannya.
harapannya pendeskripsi dapat paham
terlebih dahulu tentang dasar
Tinjauan Pustaka pendeskripsian secara megaskopis
sebelum mendeskripsi lebih dalam.
Fosil adalah semua sisa, jejak, Berdasarkan jenisnya fosil dapat
ataupun cetakan dari manusia, binatang, dibedakan menjadi : Fosil tubuh (body
dan tumbuh-tumbuhan yang telah fossil), dapat berupa sisa, fragmen seperti
terawetkan dalam suatu endapan batuan gigi, tulang belulang, cangkang hewan,
dari masa geologis atau prasejarah yang namun bisa juga badan organisme secara
telah berlalu. utuh, meskipun ini merupakan peristiwa
Molusca adalah organisme yang sangat langka. Fosil tubuh
tripoblastik selomata yang memiliki merupakan jenis yang paling umum
bagian tubuh yang lunak dimana bagian dijumpai.
tubuh yang lunak itu dilindungi oleh suatu Fosil terawetkan dalam berbagai
cangkang. Hidup di air dan darat , cara atau tipe pengawetan, meliputi
sebagian besar mempunyai rangka luar pengawetan bagian lunak, pengawetan
(cangkang) yang keras, sehingga banyak bagian keras yang terdiri dari pengawetan
dijumpai sbg fosil, banyak yang berfungsi oleh karbonatan,fosfatan,silikatan dan
sebagai fosil index, banyak yang menjadi khitinan, pengawetan bagian keras yang
komponen utama batugamping. telah mengalami perubahan meliputi
Klasifikasi molusca berdasarkan karbonisasi, petrifikasi,penggantian,
karakteristik cangkangnya salah satuanya terakhir pengawetan tapak jejak, sisa
kelas pelecypoda. organisme.
Brachiopoda adalah suatu
organisme dimana tangannya berfungsi Metodologi
sebagai kaki. Secara umum, Brachiopoda
hidup tertambat di dasar laut, lewat suatu Ada beberapa metode yang
juluran otot yang disebut pedicle. Untuk digunakan dalam penyusunan paper
memenuhi kebutuhan makanan dan analisis perbedaan morfologi fosil
oksigen, Brachiopoda mempunyai molusca khususnya pelecypoda dengan
Lophophore yang berfungsi fosil brachiopoda, metode tersebut antara
menggerakkan air di sekitarnya, sehingga lain yaitu pengumpulan data primer yaitu
sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar dengan melalukan deskripsi secara
tubuh dapat berlangsung. Begitu pula langsung deskripsi megaskopis fosil
dengan makanan. molusca pelecypoda dan fosil
Setiap fosil memiliki bentukan yang brachiopoda. Selain itu dilakukan
berbeda. Bentukan tersebut dapat seperti pengambilan data sekunder didapat
bodi utuh, fragmen atau yang lainnya. dengan studi pustaka yang dilakukan
Sebelum melakukan pendeskripsian lebih untuk mendapatkan informas sebanyak-
lanjut baik secara megaskopis atau banyaknya mengenai molusca pelecypoda
mikroskopis, terlebih dahulu harus dan brachiopoda yang nantinya akan
mengetahui jenis bentukan dari fosil sangat membantu proses pembuatan paper
tersebut sehingga dapat diketahui genesa ini.
pengendapannya dan tipe pengawetan
nya.secara megaskopis. Hal tersebut yang Deskrpsi dan Pembahasan
melatar belakangi paper ini. Dimana nanti
Fosil peraga F.6 ini memiliki tipe pengawetan bagian keras suatu
dimensi 5 cm x 3 cm. Secara megaskopis organisme. Bagian keras dari organisme
fosil ini warnanya coklat muda, fosil ini tersebut terawetkan hingga menjadi fosil
merupakan fosil yang berupa pecahan sehingga tidak mengalami penghancuran
cangkang atau fragmen suatu organisme maupun pembusukan. jenisnya
dengan tipe pemfosilan bagian keras suatu pengawetan bagian keras dari suatu
organisme yang terawetkan. organisme.
Fosil peraga F.6 merupakan fosil Fosil peraga BR-05 merupakan fosil
dari organisme molusca dikarenakan fosil dari organisme brachiopoda.
ini berasal dari organisme lunak yang Brachiopoda berasal dari bahasa latin
memiliki bagian epidermis berupa brachium yang berarti lengan (arm), dan
cangkang yang keras, cangkang tersebut poda yang berarti kaki (foot). Brachiopoda
berfungsi sebagai pelindung diri. Molusca artinya hewan ini merupakan suatu
merupakan suatu organisme tripoblastik kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai
selomata yang bertubuh lunak dengan kaki dan lengan atau dengan kata lain
dilapisi kulit yang keras. Selain itu, binatang yang tangannya berfungsi
molusca merupakan suatu organisme yang sebagai kaki. Filum ini merupakan salah
mempunyai daya adaptasi tinggi. Hidup satu filum kecil dari invertebrata. Hingga
pada air asin, panyau hingga air tawar. saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari
Muncur pada awal zaman kambruim filum ini yang mampu bertahan dan
hingga holocen. Tubuh molusca terdiri sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai.
dari kaki, massa viseral, dan mantel. Mereka sering kali disebut dengan “lampu
Struktur tubuh simetri bilateral, organ cangkang” atau lamp shell.Organisme ini
ekresi berupa nefridia, dan memiliki masuk dalam filum brachiopoda
radula atau lidah bergigi. Dikarenakan dikarenakan organisme ini memiliki 2
memiliki cangkang yang setangkup maka cangkang (valve), yaitu Pedicle atau
peraga ini masuk dalam kelas Ventral Valve dan Brachial atau Dorsal
Palecyphoda. Valve. Tubuh tertutup oleh 2 cangkang,
Morfologi cangkang molusca satu ke arah dorsal dan yang lainnya ke
pada peraga ini masih menunjukan bagian arah ventral. Biasanya melekat pada
umbo, beak, hingeteeth, growthline dan substrat dengan pedicile. Cangkang
ribs. Umbo merupakan bagian ujung dari dilapisi oleh mantle yang dibentuk oleh
cangkang sebagai titik tumbuh cangkang, pertumbuhan dinding tubuh dan
beak merupakan ujung dari umbo, membentuk rongga mantle. Cangkang
hingeteeth merupakan gigi pertautan yang Brachiopoda tersusun oleh senyawa
berfungsi untuk melekatkan kedua karbonat, atau khitin dan kalsium fosfat.
cangkang/valve, gwowthline merupakan Cangkangnya biasanya mempunyai
garis tumbuh pada cangkang yang dapat hiasan, berupa garis tumbuh, costae atau
digunakan untuk mengetahui umur, costellae. Kedua buah cangkang
sedangkan ribs merupakan bidang diantara dihubungkan oleh gigi pertautan (pada
growthline. Brachiopoda artikulata) atau sistem otot
(Brachipoda inartikulata). Organisme ini
Fosil peraga BR-05 ini memiliki
masuk dalam kelas artikulata, hal ini
dimensi 11 cm x 13 cm x 9 cm. Secara
dikarenakan struktur tubuhnya memiliki
megaskopis fosil ini warnanya coklat
Ciri-ciri, cangkang dipertautkan oleh gigi
muda, fosil ini tersusun oleh bodiutuh
dan socket. Cangkang umumnya tersusun
suatu organisme yang terfosilkan dengan
oleh material karbonatan. Tidak mempunyai cangkang yang setangkup,
mempunyai lubang anus. Mempunyai pada brachiopoda terbagi menkjadi
keanekaragaman jenis yang besar. dua ada yang artikulata yang
Morfologi cangkang brachiopoda dihubungkan gigi pertautan sehingga
pada peraga ini masih menunjukan bagian cangkangnya setangkup dan ada kelar
palintrope, ribs, commisura, pedicle valve,
inartikulata dimana tidak dihubungkan
brachial valve, pedicle opening, hinge
line, hinge axis, growth line dan umbo. gigi pertautan sehingga tidak
Growthline merupakan garis-garis pada setangkup. Perbedaan yang ketiga
cangkang yang menunjukan yaitu, cangkang pelecypoda itu
perkembangan dan pertumbuhan kebanyakan tidak simetris sedangkan
brachiopoda, ribs merupakan bidang yang pada brachiopoda baik itu pada kelas
terbentuk pada cangkang, dimana bidang artikulata dan inartikulata semuanya
itu terletak diantara grwothline, ribs dapat memiliki cangkang yang simetris.
digunakan untuk penanda umur dari Kedua jenis tipe pemfosilan yang
organisme. Umbo merupakan titik awal sering ditemukan untuk dua orgamisme ini
pertumbuhan organisme. Pedicle opening adalah tipe pemfosilan bagian keras suatu
merupakan suatu lubang untuk tempat organisme.
keluar masuknya pedicle, pedicle itu Fosil dari phylum brachiopoda
sendiri merupakan alat untuk dan pelecypoda ini sering dijumpai di
menambatkan tubuh ke suatu subtrat di zona Reff sampai Continental Shelf.
dasar laut. Pedicle valve merupakan Hewan ini membutuhkan lingkungan
cangkang brachiopoda yang terletak dengan kondisi yang cocok seperti adanya
dibagian ventral atau bagian dekat dengan kadar oksigen yang mencukupi, cahaya
umbo sedangkan brachial valve matahari yang dapat menembus
merupakan bagian cangkang brachiopoda lingkungan hidupnya, suhu hangat, airnya
yang terletak di bagian dorsal. Commsiura jernih. Melihat dari kondisi tersebut fosil
yaitu garis yang menghubungkan antara ini pada umumnya dijumpai continental
kedua cangkang. Hinge line merupakan shelf. Selain itu, fosil ini tidak mungkin
garis pertautan sedangkan hinge axis ada di daerah laut dalam atau continental
merupakan garis pertautan bayangan yang rise hal ini karena lingkungan hidup yang
senantiasa berupa garis lurus. tidak mendukung. Selain itu ketika berada
di bawah Zona CCD ( Carbonatan
Kesimpulan Compensation Depth ) cangkang yang
tersusun karbonatan tidak dapat terbentuk
Perbedaan mendasar fosil karena ketika berada dibawah zona CCD
pelecypoda dan fosil molusca dari segi karbonatan akan terurai. Material yang
anatomi fosilnya yaitu pertama fosil bisa bertahan ketika melewati batas CCD
brachiopoda memiliki pedicle opening hanyalah material silika. Fosil ini
atau lubang tempat untuk keluarnya merupakan jenis fosil pengawetan bagian
keras yang terawetkan. Syarat
pedicle, pedicle ini sendiri fungsinya
terbentuknya fosil dengan jenis
untuk menambatkan dirinya ke suatu pengawetan bagian keras dari suatu
substrat sedimen, sedangkan molusca organisme yakni, bagian keras dari
tidak memiliki pedicle. Perbedaan organisme harus mengandung mineral
yang kedua, molusca pelecypoda yang tahan atau resisten terhadap proses
pelapukan kimia. Pada organisme ini
memiliki cangkang yang tersusun oleh Gambar 1 : Fosil peraga F.6
mineral karbonatan seperti kalsit dan
dolomit. Awalnya organisme mati,
kemudian organisme ini langsung
tertimbun oleh material sedimen yang
halus hal inilah yang mengakibatkan
bagian tubuh yang keras terhindar dari
pembusukan dan kerusakan setelah mati,
sehingga seiring dengan berjalannya
waktu bagian lunak dari organisme ini
terurai dan yang tersisa hanyalah
cangkang utuh yang melindungi bagian
tubuhnya bagian dalam. Dengan
mengalami proses sedimentasi, cangkang
bodi utuh akan terawetkan secara alami
Ga
dan akan mengalami pemfosilisasi hingga
mbar 2 : Fosil peraga BR.05
menjadi sebuah fosil karbonatan.

Referensi

Tim Asisten Makropaleontologi.2012.


Buku Panduan Praktikum Makro
-paleontologi. Teknik Geologi
Universitas Diponegoro:Semarang.

Sukandarrumidi.2008. Paleomntoloogi
Aplikasi Penuntun Praktis Untuk
Geologist Muda. Gadjah Mada
University Press: Yogjakarta. Gambar 3 : Lingkungan Pengendapan
Jenuh Karbonat
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai