Kelompok 4
Anggota :
1. Juwinda Krisna (1705111117)
2. Lisa Indriani (1705110616)
3. Molandia Widi Agustin (1705110984)
4. Nurul Mutmainna (1705113706)
5. Rehan Fadillah (1705113948)
6. Riska Br Manik (1705195267)
7. Risma Uli Rahman (1705122284)
A. Tujuan :
Alat :
1. Mikroskop 6. Pinset
2. Kaca preparat 7. Burnsen
3. Jarum bertangkai 8. Water bath
4. Cutter 9. Pipet
5. Beaker glass
6. Alat pengetuk/pensil kayu
7. Cawan petri
Bahan :
1. Larutan fiksasi
2. HCl 1N
3. Pewarna acetocarmin 45%
4. Aquadest steril
5. Spirtus
6. Akar bawang merah ( Allium cepa )
7. Kertas tissu
41
C. Teori :
Mitosis terbagi atas empat tahapan yaitu: Profase, Metafase, Anafase dan
Telofase. Tahap sel diluar periode pembelahan disebut Interfase yang meliputi
periode G1 (pertumbuhan sel 1), S (sintesis DNA) dan G2 (pertumbuhan sel 2)
pada daur sel. Sedangkan meiosis terdiri dari profase 1, metafase 1, anafase 1,
telofase 1, profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2. Dalam pengamatan
mikroskopis tahapan-tahapan tersebut mempunyai cirri-ciri khusus. Pembelahan
mitosis terdapat pada sel tubuh dan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel
kelamin yang disebut oogenesis pada wanita dan spermatogenesis pada pria. Sifat
akan diwariskan pada keturunan ketika terjadi fertilisasi oleh gen. Gen bisa
mengalami mutasi.
D. Kegiatan :
42
Hasil pengamatan
Dinding sel
Sitoplasma
Sel interfase
43
telofase II.
Jumlah Sel Anak 2 sel 4 sel
Sifat Sel Anakan Identik dengan sel induk Tidak identik dengan sel induk
(terjadi kombinasi gen)
Sifat kromosom sel Diploid (2n) Haploid (n)
anak hasil
pembelahan dari
sel induk diploid
(2n)
Peranan bagi Menghasilkan sel somatik Menghasilkan sel-sel gamet
organisme
eukariotik
multiseluler
Interkinesis Tidak ada Ada, antara meiosis I dengan
meiosis II
Metafase Kromosom berjajar di bidang Metafase II : kromosom berjajar
ekuatorial dalam 1 baris di bidang ekuatorial dalam 1
baris
Duplikasi Pada awal profase Para pertengahan profase I (fase
kromosom pakiten)
(kromatid saudara)
Sinapsis kromosom Tidak terjadi Terjadi pada profase I
homolog
Pindah silang Tidak ada Ada
(crossing over) gen
pada kromosom
Sentromer saat Terbagi 2 sehingga kromatid Pada anafase I, sentromer belum
anafase memisah saat anafase memisah. Sentromer memisah
saat anafase II
Anafase Memisahkan kromatid saudara Anafase I : memisahkan
pasangan kromosom homolog,
Anafase II : memisahkan
kromatid saudara
44
Tahapan 1 oogonium -> 1 oosit primer 1 spermatogonium -> 1 spermatosit
-> 1 oosit sekunder dan 1 sel primer -> 2 spermatosit sekunder
polosit -> 1 ootid dan 3 sel -> 4 spermatid -> 4 spermarozoa.
polosit -> 1 ovum.
Tahapan I 1 oosid primer membelah 1 spermatosid primer membelah
menjadi 1 oosid sekunder dan 1 menjadi 2 spermatosid sekunder.
badan kutub.
Tahapan II 1 oosid sekunder membelah 1 spermatosid sekunder membelah
menjadi 1 ovum dan 1 badan menjadi 2 spermatid.
kutub.
Badan Kutub Ada 2 buah badan kutub Tidak ada
Tempat Pematangan Tahap I pembelahan di ovarium Semuanya di tesis
dan tahap II di luar ovarium.
Hasil 1 sel ovum dan 3 sel polosoit 4 sel sperma fungsional (subur /
atau bahan polar (bahan kutub). fertil).
Penyimpanan Ovun disimpan di sistem Sperma disimpan di tesis.
setelah Proses reproduksi wanita.
Selesai
Jumlah Sel 1 sel fungsional 4 sel fungsional
Fungsional
Pembelahan Pembelahan meiosisnya terjadi Pembelahan meiosisnya terjadi
secara asimetris. secara simetris.
Pembelahan Meiosis Menghasilkan sel anakan yang Menghasilkan sel anakan yang
tidak sama besar. sama besar.
Perbedaan Pada 1. Ovum memiliki nukleus 1. Terdiri dari 4 bagian yaitu
Mamalia yang tidak berada di tengah kepala, leher, bagian tengah,
– tengah. dan ekor.
2. Terdapat banyak 2. Terdapat sedikit sitoplasma.
sitoplasma. 3. Nukleus padat dan tanpa
3. Nukleus dibungkus dengan nukleuplasma.
nukleoplasma yang disebut 4. Terdapat sentriol.
sebagai vesikel germinal. 5. Mitikondria membentuk spiral
4. Tidak terdapat sentriol. dan tersusun dengan padat
5. Mitokondria di sitoplasma yang disebut nebenkern.
tersusun secara acak. 6. Sperma berbentuk seperti
6. Ovum berbentuk bola dan flagelata dan bergerak.
tidak bergerak. 7. Hanya dikelilingi oleh
7. Banyak dikelilingi oleh membran plasma.
lapisan telur.
45
mitokondria sitoplasma, kloroplas,
mitokondria
Komponen Gula Deoksiribosa Ribosa
Ukuran Panjang Pendek
Jenis Basa Purin (adenin dan guanin) gugus Purin (adenin dan guanin) dan
Nitrogen fosfat. dan Pirimidin (sitosin dan Pirimidin (sitosin dan urasil)
timin)
Kadar Tetap, tidak dipengaruhi oleh aktivitas Berubah-ubah sesuai sesuai
sintesis protein. dengan jumlah sintesis
protein yang dibutuhkan.
Keberadaannya Permanen. Periode pendek karena mudah
terurai.
Proses sintesis protein berlangsung dalam dua tahap yaitu transkripsi dan translasi. Proses
tersebut berlangsung di organel sel yakni ribosom dan sitoplasma. Adapun urutan proses
dalam sintesis protein secara ringkasnya sebagai berikut:
2. Tahap Transkripsi
tahap transkripsiTahap transkripsi adalah tahapan dimana DNA akan membentuk RNA
dengan menguraikan kode genetik yang berasal dari DNA. Pada tahap ini akan
menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu:
mRNA
tRNA
rRNA
Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan
rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Pata tahap
ini terdapat rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang
berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi sendiri terbagi
atas 3 tahap, yaitu tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.
47
polipeptida akan memanjang, hal ini disebabkan oleh adanya menambahan
dari asam amino.
Tahap Terminasi
Tahap akhir adalah ketika antikodon yang dibawa oleh tRNA bertemu
dengan kodon UAA, UGA dan UAG. Hal tersebut dikarenakan rantai
polipeptida yang sudah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah
untuk menjadi protein yang fungsional.
48
polidaktili heterozigot (Pp), atau dari pasangan yang salah satu polidaktili (PP)
dan yang lainnya normal (pp).
Brakidaktili adalah kelainan yang berupa memendeknya jari-jari akibat
ruas-ruas jarinya pendek. Kelainan ini dikendalikan oleh gen dominan (B) yang
bersifat letal. Dengan demikian, keadaan dominan homozigot (BB) akan
menyebabkan kematian, genotip heterozigot (Bb) akan menyebabkan
brakidaktili, dan homozigot resesif (bb) normal.
49
Kelainan ini lebih sering dijumpai pada pria sebab seorang pria yang
mengandung satu gen a (gen anodontia) sudah menampakkan gejalanya (XaY),
sementara pada wanita baru menampakkan sebagai penderita jika genotipnya
XaXa.
E. Kesimpulan
DNA (deoxiribonucleic acid) merupakan molekul penyimpan informasi genetik,
yang berisi informasi seluruh sifat makhluk hidup tertentu. Informasi tersebut perlu
diterjemahkan sehingga nampak menjadi suatu sifat misalnya rambut pirang atau
rambut hitam. Penerjemahan informasi genetik tersebut dilakukan melalui proses
sintesis protein, dan untuk melakukan sintesis protein, DNA terlebih dahulu harus
membentuk RNA (ribonucleic acid) yang berperan sebagai pembawa informasi
menuju sintesis protein. DNA tidak dapat berperan langsung dalam sintesis protein
karena terletak di nukleus, sedangkan sintesis protein terjadi dengan bantuan ribosom
di sitoplasma. Agar informasi dari DNA bisa keluar dari nukleus, dibentuklah RNA
sebagai pembawa pesan sehingga dapat menuju sitoplasma untuk melakukan proses
sintesis protein. Protein yang dihasilkan dalam sintesis protein merupakan protein
fungsional yang nantinya akan mempengaruhi sifat-sifat tubuh. Perbedaan jenis
protein yang dibentuk seseorang dapat memunculkan sifat yang berbeda pada orang
yang berbeda. Hubungan antara DNA, RNA, dan sintesis protein dapat kita
analogikan seperti orang membuat roti. Perpustakaan berisi banyak informasi cara
mebuat roti kita samakan dengan DNA, orang yang membaca informasi tersebut
kemudian membawa informasi untuk membuat roti kita samakan dengan RNA,
sedangkan gabungan antara orang tersebut dengan segala alat-alat untuk membuat roti
adalah proses sintesis protein. Roti adalah hasil akhir proses tersebut, kita samakan
dengan protein sebagai hasil akhir sintesis protein.
50