Anda di halaman 1dari 3

MODUL 5

Penatalaksanaan Awal Neoplasma

SKENARIO 5

Derita suami istri

Irma 50 tahun, bekas pekerja di POM Bensin datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
dan terasa sesak nafas serta mengeluhkan suaranya parau. Dari anamnesis diketahui bahwa
keluhan ini dirasakan sejak satu tahun yang lalu. Irma juga seorang perokok. Ia juga merasakan
nyeri tenggorokan dan kesulitan saat menelan makanan serta badan bertambah kurus.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, faring hiperemis dan
limfadenopati di regio colli sinistra, dua buah, terfiksir dengan konsistensi keras. Dokter merujuk
Irma ke Rumah Sakit Kabupaten untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada pemeriksaan
laringoscopy direct supraglottis dan glottis ditemukan massa tumor dengan permukaan tidak
rata, kemerahan dan mudah berdarah. Dokter selanjutnya melakukan FNAB kelenjar getah
bening dan pemeriksaan rontgen colli dan thorax untuk mengetahui ada tidaknya metastase. Irma
teringat pada suaminya yang meninggal karena kanker paru yang menyebar ke mediastinum.
Pada biopsi ditemukan massa tumor dengan karsinoma sel skuamosa tidak berkeratin,
berdiferensiasi sedang. Dokter menjelaskan bahwa Irma menderita kanker yang berbeda dengan
suaminya baik jenis dan stadiumnya. Untuk pengobatan yang lebih tepat diperlukan penetapan
stadium melalui serangkaian pemeriksaan lanjutan. Dokter berharap bahwa kemoterapi
memberikan respon yang baik pada Irma.

Bagaimana menjelaskan kondisi yang di alami Irma?

KP.2.4.5. Ca Saluran nafas atas Dr.dr.Indra Zachreini.Sp T,H,T,K,L(K),


1 FISCM.
KP.2.4.5. Tumor mediastinum
dr. Indra Buana, Sp.P
2
KP.2.4.5. Caparu
dr. Indra Buana, Sp.P
3
KP.2.4.5. Radiologi pada neoplasma(diagnostic
dr.Muhammad Adi,Sp.Rad
4 dan terapetik)
KP.2.4.5. Patologi anatomi neoplasma paru
dr.Tuti Andayani, Sp.PA
5

1. Mengapa bu Irma mengeluhkan batuk,sesak nafas serta suaranya parau?


- Batuk:biasanya timbul dengan tertekanya hipofaring disertai secret yang mengalir ke
dalam laring.
- Suara parau : ketidak teraturan pita suara, oklusi atau penyempitan celah glotik,
terserangnya otot-otot vokalis, sendi dan ligament krikoaritenoid dan kadang-kadang
menyerang saraf. Adanya tumor di pita suara akan mengganggu gerak maupun
getaran kedua pita suara tersebut.
2. Apakah terdapat hubungan bu Irma yang merupakan seorang perokok dgn keluhan yg
dirasakannya?
Rokok mengandung bahan berbahaya seperti karbon monoksida,nikotin dan tar.Racun
dalam asap rokok bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga sulit membunuh
sel kanker. Bila ini terjadi, sel kanker terus tumbuh tanpa berhenti. Racun pada asap
tembakau bisa merusak atau mengubah DNA sel. DNA adalah sel yang mengendalikan
pertumbuhan dan fungsi normal sel. Ketika DNA rusak, pertumbuhan sel bisa tumbuh tak
terkendali dan menciptakan kanker.

3. Mengapa bu Irma mengalami nyeri tenggorokan,kesulitan saat menelan makanan serta


badan bertambah kurus?
BB menurun : karena tumor akan mengalihkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan sel
tubuh menjadi nutrisi untuk pertumbuhan tumor tersebut melaului proses angiogenesis
tumor.
4. Apa dd dan dx dari kasus bu Irma?
- Dx : ca laring
- Dd : 1. Tumor jinak laring2
Dasar menyokong: suara parau, sesak napas dan stridor
Dasar penolakkan: Terdapat metastase ke kelenjar getah bening regional.
2. Nodul vocal2
Dasar menyokong:suara serak dan batuk
Dasar penolakkan: Tidak didapatkan nodul di pita suara sebesar kacang hijau atau
lebih kecil yang berwarna putih.
3. Tuberkulosis Laring2
Dasar penyokong: suara parau, sesak napas, nyeri telan, kadang menyerupai lesi non
spesifik dan bentukan tumor
Dasar penolakan: dengan pemeriksaan laringoskopi serat optic tidak ditemukan lesi
pada daerah laring

5. Bagaimana tatalaksana?

Secara umum ada 3 jenis penanggulangan karsinoma laring yaitu pembedahan, radiasi
dan
sitostatika, ataupun kombinasi, tergantung pada stadium penyakit dan keadaan umum
pasien.
1. PEMBEDAHAN
Tindakan operasi untuk keganasan laring terdiri dari:
A. LARINGEKTOMI1-3
Laringektomi parsial
Laringektomi parsial diindikasikan untuk karsinoma laring stadium I yang tidak
memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II.
Laringektomi total
Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari batas atas (epiglotis dan
os
hioid) sampai batas bawah cincin trakea.
B. DISEKSI LEHER RADIKAL
Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1 – T2) karena kemungkinan metastase
ke
kelenjar limfe leher sangat rendah. Sedangkan tumor supraglotis, subglotis dan tumor
glotis
stadium lanjut sering kali mengadakan metastase ke kelenjar limfe leher sehingga perlu
dilakukan tindakan diseksi leher. Pembedahan ini tidak disarankan bila telah terdapat
metastase jauh.2
2. RADIOTERAPI
Radioterapi digunakan untuk mengobati tumor glotis dan supraglotis T1 dan T2 dengan
hasil
yang baik (angka kesembuhannya 90%). Keuntungan dengan caraini adalah laring tidak
cedera sehingga suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad
perhari sampai dosis total 6000 – 7000 rad.2
3. KEMOTERAPI
Diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant ataupun paliatif. Obat yang
diberikan adalah cisplatinum 80–120 mg/m2 dan 5 FU 800–1000 mg/m2.
6. Apa saja pemeriksaan penunjang?
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan selain pemeriksaan laboratorium darah, juga
pemeriksaan radiologik. Foto toraks diperlukan untuk menilai keadaan paru , ada atau
tidaknya proses spesifik dan metastasis diparu. Foto jaringan lunak ( soft tissue ) leher
dari
lateral kadang – kadang dapat menilai besarnya dan letak tumor, bila tumornya cukup
besar.
Apabila memungkinkan, CT scan laring dapat memperlihatkan keadaan tumor dan laring
lebih seksama, misalnya penjalaran tumor pada tulang rawan tiroid dan daerah pre-
epiglotis serta metastase kelenjar getah bening leher.
7. Bagaimana cara menetapkan stadium pada ca laring?

 Stadium 0. Disebut juga carcinoma in situ. Munculnya sel abnormal yang dapat menjadi
kanker dan berpotensi menyebar ke sel lain.
 Stadium I. Sel abnormal di laring telah berubah menjadi kanker, berukuran kecil, namun
belum menyebar.
 Stadium II. Kanker bertambah besar namun belum menyebar.
 Stadium III. Kanker bertambah besar dan mulai menyebar ke jaringan terdekat atau
kelenjar getah bening.
 Stadium IV. Kanker telah menyebar ke jaringan dan organ tubuh lain yang letaknya jauh
dari laring. Kondisi ini disebut metastasis.

Anda mungkin juga menyukai