Anda di halaman 1dari 3

MODUL 3

PENYAKIT INFEKSI DAN AUTOIMUN SISTEM UROGENITAL


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
RANI YANG MEMBENGKAK DAN PASIEN MAKAN JENGKOL
Rani, 16 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kaki sembab dan perut buncit sejak 2
minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan asites dan edem kedua tungkai. Dari hasil
laboratorium didapatkan protein urine(+4). Dokter menerangkan kemungkinan telah terjadi
“kebocoran” di ginjal dan menganjurkan untuk dirujuk ke rumah sakit, guna pemeriksaan dan
pengobatan lebih lanjut.
Pada saat itu juga ada pasien di puskesmas dengan keluhan nyeri sewaktu buang air kecil, dan
disertai poli uria. Hasil laboratorium terlihat sedimen leukosit(+3). Pasien ini cemas jangan-
jangan jengkol yang dimakannya kemarin penyebab infeksi ini. Lalu kedua pasien ini dirujuk ke
RSU Cut Mutia. Dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap Rani dengan hasil Esbach 4gr/24
jam, kolesterol total 950 mg/dl.
Dokter kemudian menerangkan kepada keluarga tentang penyakit yang diderita Rani dan
meminta persetujuan untuk dilakukan biopsi ginjal, agar diagnosis dan penatalaksanaannya lebih
tepat.
Bagaimana saudara menjelaskan apa yang terjadi pada kedua pasien diatas?

1.apa yang menyebabkan rani mengeluh kaki sembab dan perut buncit sejak 2 minggu yang lalu?

Udem pada sindrom nefrotik umumnya akibat dari proteinuria masif yang kemudian
menyebabkan hipoalbuminemia, retensi natrium dan air. Hal itu untuk mengkompensasi
kekurangan volume intravaskular. hipoalbuminemia menyebabkan rendahnya tekanan onkotik
kapiler yang meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler sehingga terbentuk udem. Pembentukan
udem kemudian menyebabkan volume di intravaskular berkurang sehingga mencetuskan
mekanisme kompensasi neurohumoral oleh sistem saraf simpatik, sistem renin angiotensin
aldosteron (SRAA) dan vasopressin arginin, dengan hasilnya retensi natrium dan air oleh ginjal
yang menyebabkan udem

Selain itu, hilangnya albumin menyebabkan penurunan tekanan koloid plasma, yang
berakibat muncul edema

Perut buncit dikarenakan asites yang terjadi yang disebabkan karena retensi air dan natrium
oleh ginjal.

2. bagimana ip px fisik dan hasil lab rani?

Px fisik -Ascites&oedem->karena penurunan tek plasma->cairan keluar ke jar.interstisial karena ada


gangguan jaringan ginjal

Jawab : -(+4): lebih dari 1000 mg/dl proteinnya

-Albumin:lebih dari 140 mg/24 jam normalnya

-adanya kegagalan tubulus,adanya perubahan permeabilitas di tubulus ginjal,sekresi meningkat dari


protein molekul

3. apa yang menyebabkan terjadinya kebocoran ginjal?


Kapiler glomerulus dilapisi oleh fenestrated endothelium, dilapisi oleh epitel glomerulus atau
podosit, serta terdapat celah filtrasi di antara podosit. Ketiga struktur tersebut
membentuk glomerular filtration barrier.
Kerusakan pada permukaan endotel, membran dasar glomerular, atau podosit akan menyebabkan
perubahan fungsi filtrasi glomerulus, sehingga terjadi proteinuria atau albuminuria.

4.mengapa pasien kedua mengalami keluhan nyeri sewaktu buang air kecil disertai polyuria?

6. mengapa jengkol yang dimakannya menyebabkan infeksi?

Jawab :. Karena jengkol mengandung asam jengkolat dan ketika jengkolat ini menumpuk terlalu
banyak dalam tubuh, maka asam ini bisa mengkristal dan menyumbat saluran urine. Bila
dibiarkan berlarut-larut kristal ini nantinya bisa melalui saluran, sehingga menyebabkan
pendarahan yang mungkin terlihat di urine.

7. setelah dirujuk ke RS bagaimana px lab pada rani?

Jawab : kadar leukosit +3 (normal 0-4 lapang pandang). Adanya leukosit dalam urin menunjukkan
adanya infeksi yang terjadi.

Kadar kolestrol total : sangat tinggi dimana kadar normal kolestrol total adalah dibawah 200 mg / dl

8.apa tujuan dilakukan biopsy ginjal pada rani?

9.apa dx dari penyakit rani?

Sindroma nefrotik

10.bagaimana tata laksana yang dilakukan pada rani?

sebaiknya dirawat di rumah sakit dengan tujuan untuk mempercepat pemeriksaan dan evaluasi
pengaturan diit, penanggulangan edema, memulai pengobatan steroid, dan edukasi orangtua.

Diitetik
Pemberian diet tinggi protein dianggap merupakan kontraindikasi karena akan menambah
beban glomerulus untuk mengeluarkan sisa metabolisme protein (hiperfiltrasi) dan
menyebabkan sklerosis glomerulus. Bila diberi diet rendah protein akan terjadi malnutrisi energi
protein (MEP) dan menyebabkan hambatan pertumbuhan anak, diet yang diberikan protein
normal sesuai dengan RDA (recommended daily allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari. Diet
rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan selama anak menderita udem.

antidiuretik

Restriksi cairan dianjurkan selama ada udem berat. Loop diuretic seperti furosemid 1-3
mg/kgbb/hari diberikan
Pengobatan dengan Kortikosteroid
Pada SN idiopatik, kortikosteroid merupakan pengobatan awal, kecuali bila ada kontraindikasi.
Jenis steroid yang diberikan adalah prednison atau prednisolon

11.apa komplikasi dan bagaimana prognosisnya? Komplikasi : glomerulonefritis, pyelonefritis

12.apa diagnose pasien kedua?

Urolitiasis et causa intoksikasi jengkolat

13.bagaimana tatalaksana yang di lakukan pada pasien kedua?

Menghindari faktor pencetus seperti jengkol

Obat obatan allopurinol

Penghambat alfa

Natrium bikarbonat

14.bagaimana komplikasi dan prognosisnya?

Infeksi saluran kemih

Kolik renal

Anda mungkin juga menyukai