FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
i
Tim Penyusun Buku Panduan
Blok 2.6 Gangguan Sistem Digestivus
ii
Buku Panduan Tutor
Blok 2.6 Gangguan Sistem Digestivus
iii
Panduan mahasiswa 2019/2020
KATA PENGANTAR
1
Panduan mahasiswa 2019/2020
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai oleh
mahasiswa kedokteran, skala prioritas menjadi penting dalam mempelajari ilmu kedokteran.
“Gangguan sistem digestivus” merupakan salah satu blok pada kurikulum pendidikan FK Unimal
yang menggunakan metode problem based learning. (PBL). Blok 2.6 ini merupakan blok yang
ke-12 dalam urutan kurikulum pendidikan FK Unimal yang dilaksanakan pada semester 4.
Tujuan blok ini adalah setelah mengikuti pembelajaran dalam blok ini, mahasiswa
mampu menjelaskan patogenesis, diagnosis dan pengelolaan kelainan pada sistem digestivus
dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Penyusunan blok ini mengacu pada 7 area
kompetensi dokter : Komunikasi efektif, Keterampilan Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran,
Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri,
Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien.
Bagian atau bidang ilmu yang terintegrasi dalam blok ini adalah : Ilmu bedah, Ilmu
penyakit dalam, IKA, Radiologi, Patologi klinik, Mikrobiologi, Patologi Anatomi, IKM, Ilmu
gizi, Farmakologi, Anatomi, Mikrobiologi, Parasitologi, Gigi dan mulut. Ruang lingkup
pembelajaran adalah mengkaji secara keseluruhan kelainan sistem digestivus yang
dikelompokkan ke dalam 6 modul yaitu : kelainan bawaan dan kelainan anatomi yang didapat,
akut abdomen dan trauma sistem pencernaan, infeksi dan inflamasi sistem digestivus, kelainan
hepatobilier dan pancreas, diare dan malabsorpsi serta neoplasma sistem digestivus. Selain itu
juga dilatihkan keterampilan klinik (skills lab) pemeriksaan fisik abdomen khusus, digital rectal
examination, anal swab, pemasangan NGT dan nasogastric suction, serta pemasangan infus.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah SPICES (Student centered, Problem-
Based, Integrated, Community,based, Elective, Early exposure to clinical situation, Systematic).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 minggu yaitu tanggal 13 Mei 2019 sampai 24 Juni
2019 yang meliputi tutorial, keterampilan klinik, kuliah pengantar, praktikum, diskusi pleno,
belajar mandiri, dll, sedangkan minggu ke 7 akan dilaksanakan ujian akhir blok.
2
Panduan mahasiswa 2019/2020
POHON TOPIK
Anamnesis
Komplikasi Prognosis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan Komprehensif
Diagnosis banding
Diagnosis Rujuk
3
Panduan mahasiswa 2019/2020
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok 2.6 Gangguan Sistem Digestivus ini adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2015 yang telah
mengikuti blok 1.1 sampai 2.5.
4
Panduan mahasiswa 2019/2020
5
Panduan mahasiswa 2019/2020
6
Panduan mahasiswa 2019/2020
7
Panduan mahasiswa 2019/2020
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir karena
sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam
waktu 2 x 24 jam.
2. Diskusi Pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran
kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok
dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan
diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan di hadiri oleh pakar yang terkait.
3. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
4. Konsultasi dengan fasilitator/instruktur/pakar
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.
5. Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu
keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan perkembangannya. Keterampilan
ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari
sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan
mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari
catatan kuliah atau buku teks. Belajar sendiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL
dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk
memperoleh informasi. Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.
6. Diskusi kelompok tanpa tutor
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa
kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bervariasi, seperti mengidentifikasi
pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk
memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk
mengidentifikasi pertanyaan praktis.
B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa :
1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Nara Sumber
5. Laboratorium
C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
1. Panduan tutorial (Students Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD Rom
4. Preparat dan peraga praktikum
5. Panduan
8
Panduan mahasiswa 2019/2020
EVALUASI MAHASISWA
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis (MCQ,PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80 %
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusipleno 100%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam Kuliah Pengantar 80%
e. Lulus ujian pratikum minimal 60%
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan didasarkan atas
persyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir mengikuti
tutorial sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik adalah tugas dalam
bentuk tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran pada skenario dari tutorial yang
tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian
remedial satu kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan
harus mengulang blok.
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik Program Studi Pendidikan Dokter
Unimal
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
80,00-100,00 A 4 Istimewa
75,00-79,99 B+ 3,5 Sangat baik
70,00-74,99 B 3 Baik
65-69,99 C+ 2,5 Cukup
60-64,99 C 2 Kurang
50-59,99 D 1 Sangat Kurang
1,00-49,00 E 0 Tidak lulus
0,00(Tunda) T 0 Tunda
9
Panduan mahasiswa 2019/2020
KP 2.6.3.2 Infeksi parasit pada sistem digestivus dr. Rizka Sofia, MKT
KP 2.6.3.3 Dispepsia fungsional & GERD dr. Sri Meutia, Sp.PD
KP 2.6.3.4 Gastritis,ulkus lambung,dan ulkus duodenum,Infeksi dr. Sri Meutia, Sp.PD
III Helicobacterpylori dan Penyakit Gastro Duodenal
KP 2.6.3.5 Perdarahan saluran cerna atas (nonvarises oesophagus dan varises dr. Sri Meutia, Sp.PD
oesfophagus bleeding)
KP 2.6.3.6 Perdarahan saluran cerna bawah dr. Sri Meutia, Sp.PD
KP 2.6.3.7 Irritable Bowel Syndrom& Kolitis dr. Muhammad. Sayuti, Sp.B,(K)BD
KP 2.6.3.8 Divertikulosis/divertikulitis, Proktitis, Abses (peri) anal dr. Muhammad. Sayuti, Sp.B,(K)BD
KP 2.6.3.9 Obat-Obatan yang mempengaruhi sistem digestivus dr. Yuziani, M. Si
KP 2.6.3.10 Pemeriksaan laboratorium pada infeksi dan inflamasi sistem dr. Zubir, M.Biomed, Sp.PK
digestivus
KP 2.6.4.1 Hepatitis & fatty liver dr. Mawaddah Fitri, Sp.PD
KP 2.6.4.2 Kolesistitis & Kolangitis dr. Sri Meutia, Sp.PD
KP 2.6.4.3 Liver abses dr. Mawaddah Fitri, Sp.PD
KP 2.6.4.4 Kolelithiasis dan Koleducholithiasis dr. Muhammad. Sayuti, Sp.B,(K)BD
KP 2.6.4.5 Sirosis Hepatis dr. Darmadi, Sp.PD, K.GEH
IV
KP 2.6.4.6 Pankreatitis dr. Darmadi, Sp.PD, K.GEH
KP 2.6.4.7 Gambaran radiologis pada kelainan hati, pankreas dan empedu dr. Muhammad Adi ,Sp.Rad
KP 2.6.4.8 Pemeriksaan Laboratorium pada kelainan hati, pankreas dan dr. Zubir, M.Biomed, Sp.PK
empedu
KP 2.6.4.9 Gizi pada kelainan hati, pankreas dan empedu dr. Darmadi, Sp.PD, K.GEH
V KP 2.6.5.1 Diare akut dan kronik pada dewasa dr. Sri Meutia, Sp.PD
KP 2.6.5.2 Diare akut dan kronik pada anak dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
10
Panduan mahasiswa 2019/2020
KP 2.6.5.3 Malabsorbsi, intoleransi & alergi, Intoksikasi makanan dr. Sri Meutia, Sp.PD
KP 2.6.5.4 Disentri basiler & amuba dr. Mawaddah Fitri, Sp.PD
KP 2.6.5.5 Terapi Cairan pada kasus diare dr. Mawaddah Fitri, Sp.PD
KP 2.6.6.1 Neoplasma Hepar dr. Muhammad. Sayuti, Sp.B,(K)BD
KP 2.6.6.2 Neoplasma pankreas dr. Muhammad. Sayuti, Sp.B,(K)BD
KP 2.6.6.3 Polip/adenoma dan karsinoma kolon, Gastrointestinal Stromal dr. Muhammad. Sayuti, Sp.B,(K)BD
VI Tumor (GIST)
KP 2.6.6.4 Gambaran radiologi neoplasma sistem digestivus dr. Muhammad Adi ,Sp.Rad
KP 2.6.6.5 Pemeriksaan Laboratorium pada neoplasma sistem digestivus dr. Zubir,M.Biomed, Sp.PK
11
Panduan mahasiswa 2019/2020
12
Panduan mahasiswa 2019/2020
15.10 – 16.00 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
13
Panduan mahasiswa 2019/2020
14
Panduan mahasiswa 2019/2020
10
Panduan mahasiswa 2019/2020
KE JAM
15/6/20 16/6/20 17/6/20 18/6/20 19/6/20
07.30 – 08.20 KP 2.6.4.7 KP 2.6.4.1 BELAJAR MANDIRI
TUTORIAL 7 TUTORIAL 8
08.30 – 09.20 KP 2.6.4.8 KP 2.6.4.2 BELAJAR MANDIRI
09.30 – 10.20 BELAJAR MANDIRI KP 2.6.4.4 KP 2.6.4.3 KP 2.6.4.5
PLENO 4
10.30 – 11.20
P.M(klp 1) P.M(klp 3) P.M(klp5) P.M(klp7)
11.30 - 12.20 KP 2.6.4.9
VI 12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20
P.M(klp 2) P.M(klp4) P.M(klp6) P.M(klp8) UJIAN P.P
14.20 – 15.10
15.10 – 16.00 KP 2.6.4.6 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
11
Panduan mahasiswa 2019/2020
12
Panduan mahasiswa 2019/2020
DAFTAR REFERENSI
3. Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor Wim Dayoung, dan Syamsul Hidayat
5. Drossman DA. 2006. The functional gasterointestinal disorder and The Rome III
process. Gasteroenterol; 130 ( 5); 1377-90
7. Frederick J.Suchy MD, Cholestatic liver desease, in Frederick JS, Ronald J, Sohol,
William FB. .2007, liver desease in children, third edition, Cambridge University
Press;179-232
11. Julfina Bisanto. Kolestasis Intrahepatik pada Bayi dan Anak dalam Muhammad
Juffrie dkk. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
Hal 365-381
13. Levi RL. Olden KW, Naliboff BD, Pradley LA, Francisconi C, Drossman DA et
all. 2006. Psychosocial aspect of the functional gasterointestinal disorder,
gastroenterol, 130; 1447-50
18
Panduan mahasiswa 2019/2020
15. Mayer EA. The neurobiology of stress and gastrointestinal disorder. Gut 200;47:861-
69
16. Mayer EA, Naliboff BD, Chang L, Coutinho SV. 2001. Stress and the
gastrointestinal tract. Stress and irritable bowel syndrome. AM J Physiol
Gastrointest Liver Physiol; : 280; G519
17. Michelle C, Galagher and James S.Dooley. 2007. Extrahepatic Billiary Obtruction
system effect, diagnosis and management. In text Book of hepatology third
edition, Blackwell Publishing, Massacusshet.1501-17
19
Panduan mahasiswa 2019/2020
MODUL 1
KELAINAN KONGENITAL DAN KELAINAN ANATOMI YANG DIDAPAT
PADA SISTEM DIGESTIVUS
SKENARIO 1 :
16
Panduan mahasiswa 2019/2020
MODUL 2
AKUT ABDOMEN DAN TRAUMA SISTEM DIGESTIVUS
SKENARIO 2 :
Benjolanku Terjepit
Pak Kiki, 45 tahun, dirujuk puskesmas ke UGD RSCM dengan keluhan sakit perut yang
dirasakan hilang timbul serta muntah-muntah sejak 8 jam yang lalu. Pak Kiki juga mengaku tidak
buang angin sejak 3 jam yang lalu. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa sejak 6 tahun yang
lalu ada benjolan di lipat paha sebelah kiri yang menghilang saat tidur. Berdasarkan riwayat
penyakit diketahui bahwa 2 tahun yang lalu Pak Kiki pernah didiagnosis menderita hernia
inguinalis tapi ia menolak untuk dioperasi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 120x/menit, suhu
37°C, perut kembung, darm contour dan darm steifung positif, bising usus positif meningkat serta
terdengar suara borborigmy. Pak Kiki kemudian dikonsulkan ke dokter bedah untuk mendapatkan
tatalaksana selanjutnya. Dokter bedah memutuskan Pak Kiki harus menjalani operasi
herniorrhaphy, namun bila ditemukan ususnya sudah nekrosis maka akan dilakukan reseksi
anastomosis usus sebagai kemungkinan colostomi. Setelah mendapat informed consent dari
keluarga, dokter segera memasang infus, memasang nasogastric tube dan kateter urin serta injeksi
antibiotik.
Di ruangan preoperasi, Pak Kiki bersebelahan dengan 2 orang remaja yang akan
menjalani operasi laparotomi eksplorasi. Remaja pertama menderita peritonitis diffusa et causa
perforasi holbus viscus akibat trauma tumpul abdomen karena kecelakaan lalu lintas, dan remaja
kedua menderita peritonitis ex causa perforasi appendiks.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Kiki dan kedua remaja tersebut?
MODUL 3
21
Panduan mahasiswa 2019/2020
SKENARIO 3 :
Terbakar Dadaku
Bu Tuti, 42 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan dada terasa terbakar dan rasa
tidak nyaman pada mulutnya, serta mengeluhkan kesulitan dalam menelan. Pasien juga batuk-
batuk yang memberat pada malam hari. Keluhan ini dirasakan memberat setelah makan. Pasien
merasakan seolah-olah ada makanan yang terperangkap dekat tulang dadanya. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, tetapi memberat dalam 3 hari ini. Dokter meresepkan beberapa
jenis obat-obatan yaitu antasida dan golongan. Dokter mempertimbangkan akan melakukan
rujukan jika tidak terdapat kemajuan terapi atau gejala heart burn, acid reflux, odynofagia dan
disfagia masih dirasakan oleh pasien.
Anak Bu Tuti yang berumur 11 tahun seminggu terakhir juga mengeluh mual, kembung
dan nyeri di ulu hatinya. Awalnya ia mengalami demam disertai pembengkakan dan nyeri di
sekitar pipinya, yang membuatnya jadi malas makan, dan di diagnosis dokter dengan parotitis. Bu
Tuti jadi khawatir, karena dulu anaknya juga pernah mengalami perut kembung dan kurang darah
akibat cacingan.
Bagaimana Anda menjelaskan kasus di atas?
22
Panduan mahasiswa 2019/2020
MODUL 4
KELAINAN HEPATOBILIER DAN PANKREAS
SKENARIO 4 :
Kuning Tubuhku
Pak Gunawan, 53 tahun berobat ke poliklinik RSU Cut Meutia, rujukan dari puskesmas
Muara Batu. Pasien mengeluh perutnya membuncit sejak 1,5 bulan lalu. Dari anamanesis Pak
Gunawan, menyangkal bila pernah menderita penyakit kuning. Pemeriksaan fisik ditemukan
spider naevi di dada, perut melebar ke kiri dan ke kanan, collateral vein, caput medusa, palmar
eritema dan edema pada ekstremitas inferior bilateral. Temuan palpasi, hepar teraba 4 jari di
bawah arcus costae dan pembesaran lien Schuffner 4. Pada auskultasi hepar ditemukan bruit.
Selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan USG abdomen, test faal hati, hepatitis marker, dan
urinalisa. Langkah berikutnya adalah pengobatan dan asuhan gizi. Anak Pak Gunawan
menanyakan mengapa ayahnya bisa mengalami hal tersebut, apakah ada hubungan dengan riwayat
kebiasaan masa lalu ayahnya yang pernah menjadi pecandu alkohol? Apakah ada hubungan
dengan pamannya yang pernah didiagnosis dokter dengan kelainan pankreas?
Pada saat yang sama,tetangga pak Gunawan juga sedang berada di RS yang sama akibat
bayinyayang baru lahir diopname karena kuning.
Bagaimanakah Anda menjelaskan hal yang terjadi pada pak Gunawan dan dua kasus
lainnya?
23
Panduan mahasiswa 2019/2020
MODUL 5
DIARE DAN MALABSORPSI
SKENARIO 5 :
Imbas Makan dipesta
Ali, 12 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan keluhan diare dan muntah-muntah setelah
pulang dari pesta sunatan salah seorang warga daerah setempat. Gejala timbul 3 jam setelah
makan di tempat pesta. Awalnya Ali merasa pusing dan mual, lalu perut terasa mulas dan diikuti
dengan BAB cair, sedikit berlendir tanpa darah, ia juga muntah lebih dari 5 kali. Keluhan ini
disertai perut kembung dan rasa perih di anus setelah BAB. Pemeriksaan tanda vital: sensorium
apatis, TD 100/60 mmHg, nadi lemah dan cepat (105x/menit), RR: 20x/menit dan T: 37,6°C; dan
pada pemeriksaan fisik ditemukan mata sangat cekung, turgor kembali sangat lambat, dan
peristaltik meningkat. Selain Sina, beberapa orang tetangganya yang ikut menyantap hidangan di
pesta tersebut juga mengalami keluhan yang sama. Ali selanjutnya menjalani pemeriksaan
laboratorium feses rutin dan dirawat inap untuk tata laksana selanjutnya. Ali diberikan cairan
untuk rehidrasi.
Disamping Ali, ada seorang bayi umur 13 bulan yang juga dirawat akibat diare dan
muntah. Menurut keterangan ibu bayi tersebut, bayinya mengalami diare diduga akibat alergi
terhadap susu formula, dan kejadian ini yang ketiga kalinya.
Bagaimana Anda menjelaskan kasus Ali dan bayi tersebut di atas?
24
Panduan mahasiswa 2019/2020
MODUL 6
SKENARIO 6 :
BAB Darah dan Lendir
Pak Tono, 70 tahun, datang ke puskesmas Muara Satu dengan keluhan BAB berdarah dan
berlendir serta diare. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa Pak Tono juga mengeluh mudah
letih, berat badan turun 10 kg dalam 6 bulan terakhir. Pak Tono mengaku keluhan BAB berlendir
dan berdarah sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu namun masih bisa ditahan dan dapat
diatur,saat ini BAB sulit di tahan dan di atur. Pak Tono sudah berobat ke tabib sejak setahun lalu
dan dikatakan ia menderita ambeien.
Berdasarkan pemeriksaan dokter didapatkan keadaan umum lemah, kurang gizi berat,
sedangkan vital sign menunjukkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 110x/menit dan suhu
37°C. Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan massa 10 cm dari oral verge, keras, berbenjol,
melingkar, terfiksir dan pada handschoen didapatkan darah dan lendir. Dokter menjelaskan pada
Pak Tono bahwa kemungkinan ia menderita tumor ganas di rektum dan menganjurkan dirujuk ke
Bedah Digestif RSUCM untuk pemeriksaan dan terapi lebih lanjut.
Pak Tono kemudian diperiksa oleh dokter bedah Digestif. Berdasarkan pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 8 gr/dl, CEA 20 mg/dl. Pemeriksaan USG didapatkan adanya nodul
metastasis di hepar dan hasil biopsi lewat kolonoscopi didapatkan hasil sebagai suatu
adenocarcinoma. Dokter merencanakan CT Scan Abdomen dengan kontrs i-v untuk staging dan
melakukan tatalaksana selanjutnya
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Tono?
25
Panduan mahasiswa 2019/2020
Lampiran 1
TIM PENGELOLA
Blok 2.6 Gangguan Sistem Digestivus
26
Panduan mahasiswa 2019/2020
27
Panduan mahasiswa 2019/2020
28
Panduan mahasiswa 2019/2020
Lampiran 3
DISKUSI PLENO
BLOK 2.6 GANGGUAN SISTEM DIGESTIVUS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020 A
dr.Muhammad Sayuti,Sp.B(K)BD
dr. Mardiati, M.Ked(Ped), Sp.A
Whenny
1 Jumat/15/5/20 7.30-9.20 dr. Al-Muqsith, M.Si
Utariningsih,S.Pd.,M.Si
dr. Muhammad Adi,Sp.Rad
drg. Anita Syafrida,M.Kes
dr. Muhammad Adi,Sp.Rad
Whenny
2 Jumat/5/6/20 7.30-9.20 dr. Muhammad Sayuti, Sp.B,( K)BD
Utariningsih,S.Pd.,M.Si
dr. Zubir,M.Biomed. Sp.PK
dr. Muhammad Sayuti, Sp.B,( K)BD
dr. Zubir,M.Biomed. Sp.PK
dr. Sri Meutia, Sp.PD Whenny
3 Jumat/12/6/20 7.30-9.20
drg.Anita Safrida,M.Kes Utariningsih,S.Pd.,M.Si
dr. Rizka Sofia, MKT
dr. Yuziani, M.Si
dr.Muhammad Adi,Sp.Rad
dr. Sri Meutia, Sp.PD
Whenny
4 Jumat/19/6/20 7.30-9.20 dr. Zubir,M.Biomed. Sp.PK
Utariningsih,S.Pd.,M.Si
dr.Mawaddah Fitria,Sp.PD
dr.Muhammad Sayuti,Sp.B(K)BD
dr. Mardiati, M.Ked(Ped), Sp.A
dr. Sri Meutia, Sp.PD Whenny
5 Jumat/26/7/20 7.30-9.20
dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD Utariningsih,S.Pd.,M.Si
31
Panduan mahasiswa 2019/2020
DISKUSI PLENO
BLOK 2.6 GANGGUAN SISTEM DIGESTIVUS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020 B
dr.Muhammad Sayuti,Sp.B(K)BD
dr. Mardiati, M.Ked(Ped), Sp.A
1 Jumat/15/5/20 9.30-11.20 dr. Al-Muqsith, M.Si dr.Andi Sahputra
dr. Muhammad Adi,Sp.Rad
drg. Anita Syafrida,M.Kes
dr. Muhammad Adi,Sp.Rad
2 Jumat/5/6/20 9.30-11.20 dr. Muhammad Sayuti, Sp.B,( K)BD dr.Andi Sahputra
dr. Zubir,M.Biomed. Sp.PK
dr. Muhammad Sayuti, Sp.B,( K)BD
dr. Zubir,M.Biomed. Sp.PK
dr. Sri Meutia, Sp.PD
3 Jumat/12/6/20 9.30-11.20 dr.Andi Sahputra
drg.Anita Safrida,M.Kes
dr. Rizka Sofia, MKT
dr. Yuziani, M.Si
dr.Muhammad Adi,Sp.Rad
dr. Sri Meutia, Sp.PD
4 Jumat/19/6/20 9.30-11.20 dr. Zubir,M.Biomed. Sp.PK dr.Andi Sahputra
dr.Mawaddah Fitria,Sp.PD
dr.Muhammad Sayuti,Sp.B(K)BD
dr. Mardiati, M.Ked(Ped), Sp.A
dr. Sri Meutia, Sp.PD
5 Jumat/26/7/20 9.30-11.20 dr.Andi Sahputra
dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD
31
Panduan mahasiswa 2019/2020
Lampiran 4
• Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota kelompok
yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus dibuat merasa
aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti.
• Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian
bisa mengawali proses belajar.
• Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan tujuan
pembelajaran (learning objectives)
• Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk
berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa
untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.
• Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang
berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan
memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.
• Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan
• Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencobamemformulasikan,
menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis merekasebagai penjelasan masalah
atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusiberada pada tingkat hipotetis dan
mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasanyang sangat detail. Dalam konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengantujuan untuk
saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori
serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain; link
dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika
ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa
belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.
Output tertulis
daftar hipotesis atau penjelasan
31
Panduan mahasiswa 2019/2020
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci
dan dibandingkan hipotesis atau penjelasan yang diajukan untuk melihat kecocokannya dan
jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan
pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menulisnya terlalu cepat.
Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara aktif serta
mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan pembelajarana terlalu cepat
akan menghalangi proses berfikir dan proses intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran
menjadi terlalu lebar dan dangkal.
Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-ide baru
satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini
memberikan output visual hubungan antara potongan informasi yang berbeda dan
memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhatian : dalam
memori unsur-unsur pengetahuan disusun secara skematis dalam frameworks atau networks,
bukan secara semantis seperti kamus)
Output tertulis
Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan pembelajaran
seharusnaya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis spesifik. Misalnya
“penggunaan grafik cantle untuk penilaian pertumbuhan anak” lebih baik dan lebih tepat dari
pada “topik global pertumbuhan”.
32
Panduan mahasiswa 2019/2020
Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai
dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama mereka mengidentifikasi
sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling
membantu memahami dan mengidentifikasi area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut
( atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan
analisis lengkap dari masalah.
Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, menkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut.
Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-
hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika ‘pemicu’ yang tepat terjadi di masa
datang.
Output tertulis
Catatan individual mahasiswa
33
Panduan mahasiswa 2019/2020
Lampiran 5
TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR
Tugas dan Kewajiban Tutor.
1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL
2. Menerina dan menguasai konsep PBL
3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik
4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi
5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan
diterima oleh mahasiswa
6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung
7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa
8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang
diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak
menjadi dokter yang baik
9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia
10.Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat
dan penasehat
11.Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan
12.Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan
13.Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh
mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,
14.Berfikir kostruktif, memilki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana
31
Panduan mahasiswa 2019/2020
1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa,
karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam metode
PBL
2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci-kunci dalam tutorial agar proses
tutorial dapat selesai dengan cepat.
32
Panduan mahasiswa 2019/2020
PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
UJIAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Enterobacteriace
(P.M) dr. Juwita Sahputri,MKT
KLP 1 - 8
UJIAN PRAKTIKUM
36
Panduan mahasiswa 2019/2020
37
Panduan mahasiswa 2019/2020
38