Anda di halaman 1dari 14

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 14IQ-6086


Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TAT A RUANG


KABUPATEN JEPARA DlTINJAU DARI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Jupiter Sitorus Pane*, Heni Susiati**


*Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-PTRKN
**Pusat Pengembangan Energi Nuklir

ABSTRAK

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TATA RUANG


KABUPATEN JEPARA. Kajian dampak pembangunan PLTN terhadap perubahan tata ruang
telah dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No.5, Tahun
2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dimana energi nuklir dijadikan sebagai salah satu sumber
energi altematif. Studi dilakukan dengan mengestimasi pertumbuhan penduduk secara alamiah
dengan metode geometrik, pertambahan tenaga kerja pembangunan PL TN berdasarkan kebutuhan
standard, dan pertumbuhan penduduk sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dengan perhitungan
penganda tenaga kerja metode input-output. Selanjutnya dilakukan prediksi perubahan
pemanfaatan ruang oleh kebutuhan sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perubahan pola pemanfaatan ruang kawasan budi daya non-pertanian, pemukiman dan pekerangan
adalah sebesar 15%. Demikian pula pertumbuhan penduduk mencapai tingkat kepadatan antara
31-45 jiwa per ha.
Kata kunci : Tata ruang, geometri, analisis input-output, kebijakan

ABSTRACT
EFFECT OF THE NPP DEVELOPMENT TOWARD SPATIAL PLANNING AT
DISTRICT OF JEPARA. Study on effect of the NPP development toward spatial planning at
District of Jepara had been done to support government policy according to governmental rule
No.5, Year of 2006 concerning National Energy Policy which nuclear energy is chosen as one of
alternative energy source. The study was done by estimating growth of resident naturally with
geometric method, increase of constructing labor pursuant to requirement of standard, and growth
of resident as impact of economics growth with calculating labor multiple method of input-output
and then to predict the land use change due to facilities requirement. Research result indicates
that change of space pattern of non-agriculture settlement is equal to I5%. It also shows that
growth of resident density rises to level of31-45 person per ha.

Keywords: spatial planning, geometric, input-output analysis, policy

PENDAHULUAN
Dalam perkembangan selanjutnya
Dalam upaya mendukung pembangunan pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
berkelanjutan di Indonesia yang didukung Pemerintah No.5, Tahun 2006 tentang
oleh ketersediaan energi yang cukup dan Kebijakan Energi Nasional yang
harga yang stabil, telah dilakukan studi mengalokasikan kontribusi Energi barn
secara komprehensif tentang perencanaan terbarukan terhadap kebutuhan energi
sumber energi nasional terhadap berbagai nasional sebesar 17% dan 5 % di antaranya
macam sumber daya khususnya pembangkit berasal dari energi nuklir. Dengan
energi listrik. Hasil studi menunjukkan mengasumsikan lokasi PL TN adalah Ujung
bahwa pemakaian total kebutuhan energi Lemahabang, Kabupaten Jepara [2],
final di Indonesia (termasuk energi non- dilakukan kajian untuk mempelajari
komersial) mengalami kenaikan sekitar 2 dampak pembangunan PL TN tersebut
kali lipat dari 4028,4 Pica Joule (PJ) pada terhadap pola pemanfaatan ruang ditinjau
tahun 2000 menjadi 8145,6 PJ pada tahun dari kebutuhan sarana dan prasarana. Untuk
2025 dengan asumsi bahwa tidak ada itu perlu dikaji pertumbuhan penduduk
perubahan urutan sektor ekonomi seIama proses pembangunan baik oleh
berdasarkan pemakaian energi final selama pertumbuhan secara alamiah, pertambahan
masa 2000 - 2025 [I]. tenaga kerja, dan pertumbuhan penduduk
akibat pertumbuhan ekonomi. Disamping

Disampaikan pada Seminar Nasional dan Workshop Pengelolaan Limbah, 24 Juni 2008

127
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian [fmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

itu kebutuhan lahan untuk PL TN juga menyebabkan terjadinya perubaham pola


pemanfaatan ruang.
Dalam makalah ini penulis perdesaan dan sistem jaringan prasarana
menyampaikan hasil kajian dampak wilayah kabupaten; sedang rencana pola
pembangunan PL TN terhadap perubahan ruang wilayah kabupaten yang meliputi
Tata Ruang di sekitar PL TN, dengan tujuan kawasan lindung kabupaten dan kawasan
untllk memberi masukan bagi pihak terkait budi daya kabupaten; Sebagai kawasan
dalam penyusunan rencana Tata Ruang. lindung meliputi Kawasan Hutan Lindung,
Dalam analisis ini diasumsikan jenis reaktor Kawasan Resapan Air, Kawasan Sepadan
yang akan digunakan adalah jenis reaktor Pantai, Kawasan Sepadan Sungai, Kawasan ,
Korea KNSP dengan daya 1000 MWe. Suaka Alam dan Kawasan Cagar Budaya.
Pemilihan ini dilakukan mengingat data Kawasan Budidaya meliputi kawasan
dukung reaktor tersebut tersedia cukup Pertanian yaitu Tanaman pangan lahan
memadai hasil komunikasi atas kerja sarna basah, Kawasan Lahan Kering, Kawasan
BATAN dan KNSP, sehingga dapat tanaman Tahunan atau perkebunan, kawasan
mengacu pada hasil penelitian yang telah hutan produksi, dan kawasan non-pertanian
dilakukan oleh Tim Universitas Gajah Mada yaitu perikanan, petemakan, kawasan
pada Tahun 2004 tentang dampak ekonomi industri, kawasan pariwisata, kawasan
akibat pembangunan PL TN. Dengan pemukiman [3].
menggunakan metode Input-Output
Secara alamiah dapat diperkirakan
selanjutnya diprediksi kebutuhan sarana dan
terjadi perubahan penggunaan lahan oleh
prasarana bagi penduduk di Kabupaten
kebutuhan penduduk akan sarana dan
Jepara ..
prasarana dan dampak pertumbuhan
Dengan demikian dampak ekonomi terhadap pengunaan lahan. Oleh
pembangunan PL TN di Kabupaten Jepara karena itu perubahan penggunaan lahan
diketahui dan selanjutnya dapat disusun yang dibahas dalam makalah ini meliputi
kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi pengunaan ruang secara fisik untuk PL TN
dampak negatif perubahan perubahan dan perubahan akibat pertumbuhan
tersebut. penduduk, ekonomi dan sarana prasarana

T1NJAUAN PUST AKA Kebutuhan Lahan Pembangkit Daya


Nuklir
Perubahan Tata Ruang
Reaktor pembangkit daya nuklir hingga
. Dalam Undang-Undang No. 26 2007 saat ini telah diproduksi dengan berbagai
yang dimaksud dengan ruang adalah wadah tipe dan daya antara seperti Reaktor Daya
yang meliputi ruang darat, ruang laut dan Air Ringan (Light Water Reactor),
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi Pressurized Water Reactor (PWR), Boiled
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat Water Reactor (BWR), VVER/RMBK,
manusia dan makhluk hidup lain, melakukan AGR, Advance Boiled Water Reactor
kegiatan, dan memelihara kelangsungan (ABWR), AP 600, EPR. Dalam studi ini
hidupnya. Sedang tata ruang adalah wujud dipilih reaktor daya jenis PWR sebagai
struktur ruang dan pola ruang. bahan studi dengan alasan atas kerjasama
dengan pihak Korea telah diperoleh berbagai
Struktur ruang adalah susunan pusat-
informasi tentang konstruksi PL TNnya.
pusat permukiman dan sistem jaringan
Komponen utama reaktor terdiri dari
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
teras reaktor (fuel core), bejana tekan,
pendukung kegiatan sosial ekonomi
batang kendali, kendali tekanan, dan
masyarakat yang secara hierarkis memiliki
pembangkit uap seperti terlihat pad a
hubungan fungsional, dan pola ruang adalah
Gambar 1. Teras reaktor yaitu susunan
distribusi peruntukan ruang dalam suatu
bahan bakar uranium sekaligus tempat
wilayah yang meliputi peruntukan ruang
terjadinya reaksi fisi yang menghasilkan
untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
energi dan bahan radionuklida yang sangat
untuk fungsi budi daya.
bersifat radioaktif. Komponen bejana tekan
Rencana struktur ruang wilayah (pressure vessel), yaitu bejana temp at teras
kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di dan pendingin teras berada. Bejana ini
wilayahnya yang terkait dengan kawasan diberi tekanan sedemikian rupa, sehingga

128
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
ISSN 1410-6086
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

pendingin tidak mengalami pendidihan Sila direncanakan di Jepara dibangun


sebelum sampai ke komponen pembangkit sebanyak 8 unit PL TN maka akan terjadi
uap (steam generator). Pada pembangkit perubahan penggunaan lahan dari lahan
uap, pendingin primer dengan suhu dan pertanian ke lahan industri/gedung seluas 4
tekanan tinggi berubah menjadi uap untuk ha. Ketersedian lahan dan air untuk lokasi
disalurkan ke turbin. Satang kendali ini sangat penting untuk menjamin
berfungsi untuk mengendalikan daya reaktor keandalan sistem pendingin reaktor maupun
dalam kondisi transient maupun tunak atau heat sink dari pengoperasian reaktor
steady state. Komponen lain berupa kendali tersebut.
tekanan atau pressurizer digunakan untuk
mengendalikan tekanan yang ada pada Analisis Dampak dengan Tabel Input-
bejana tekan melalui dinamika fluktuasi Output
ketinggian pendingin pada tabung Tabel Input-Output pertama sekali
pengontrol tekanan (pressurizer). Seluruh diperkenalkan oleh Leontif pada Tahun
komponen reaktor dikungkung dalam suatu 1903 [5]. Di Indonesia penggunaan Tabel
pengungkung atau containment untuk input-output banyak dipakai untuk
menghindarkan pelepasan bahan menyediakan data statistik yang
radionuklida ke lingkungan, bila terjadi
komprehensif mampu menggambarkan
kecelakaan.
hubungan timbal balik dan saling keterkaitan
Komponen lain di luar reaktor adalah antar unit sektor ekonomi di Indonesia.
turbin dan generator yang digunakan untuk Tabel ini umumnya digunakan untuk analisis
membangkitkan listrik, dan komponen dan proyeksi perekonomian dalam
kondensor beserta pompa feed watemya
perencanaan pembangunan [5]. Secara garis
untuk sirkulasi air pendingin ke pembangkit
besar Tabel input-ouput ditunjukkan seperti
"0 uap dan heat sink. Untuk seluruh komponen
pada Tabell.
reaktor diperlukan luas lahan sebesar 0.5 ha.

Bejana Pengungkung

Turbin
Generator

Kanal buang pendingin


sekunder

Gambar 1. Komponen utama reaktor jenis PWR,


Sumber: http://contestthinkquest.jp/

129
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-R1STEK

Tabel 23C1. Model


Mn
MI
Xl
Vn
Ln
Ll
VI C2
G
C3
X3
X2
Me
CI
E2
EIC X
IVi
12
Vc
Lc
Ve
LeIl
Li M
Xl
X3
V
L
- . Table T - ----- ------
M
ksiL--- a
X"
X21
X31Xn
Ml
Me
GI
E
E3
I3
Mi
X/3
X/2
X23
X33
X32
Li
Vj
L~
M~
Vg X2 XIV
L2 Permintaan Akhir (Y)
Total Output
Sektor Produksi
I

Keterangan: dimana,
C = konsumsi Rumah Tangga Y permintaan akhir
L = Upah dan gaji X supply atau output dan
E = Eksport (I-A)"I disebut matriks kebalikan Leontif
I = Investasi
G = pengeluaran pemerintah Dengan matrik kebalikan Leontif ini
V = Nilai tambah dapat dianalisis ouput atau supply yang
M = Impor dibutuhkan sekaligus memproyeksikan
kondisi permintaan akhir dan output di masa
Y = permintaan Akhir akan datang. Dalam prakteknya tidak semua
wilayah nasional maupun regional memiliki
~ Xij + Yi = Xj (1) Tabel Input-Output, atau bila memiliki
dimana: belum dapat dipastikan memiliki
keterkaitan antar sektor yang sarna. Oleh
Xij = banyaknya output sektor i yang karena itu perlu dilakukan beberapa langkah
digunakan untuk input sektor j
sebagai berikut ini.
Yj = permintaan akhir pada sector i
(RTj+KPj-Ij+Sj+Ej) I. Penggabungan sektor-sektor menjadi
RTj= Konsumsi rumah tangga sektor yang lebih kecil
KP = Konsumsi pemerintah sektor i 2. Pemutakhiran matrik untuk
Ii = pembentukan modal sektor i mendapatkan Tabel Input-Ouput
Sj = Stok sektor-i regional dari Tabel Input-Output
Ei = eksport sektor-i nasional dengan salah satu metode yang
digunakan adalah metode Location
Sektor Produksi (kolom) ~ Xjj + Gj = Xj .... (2) Question sederhana
3. Pemutakhiran matrik Tabel Input-
dimana,
Output untuk mendapatkan Tabel Input-
Xij = banyaknya input yang disediakan Ouput yang diproyeksikan ke mas a
sektor i untuk memproduksi j yang akan datang dengan metode RAS.
Gj = input primer sektor j (L+M+V)
Li = upah atau gaji Dengan Tabel Input-ouput ini kemudian
Mi = Import dari sektor j dapat dilakukan analisis berupa perhitungan
Vj = Nilai tambah lainnya dan sektor j Invers Leontif dan Ghosian, analisis
dampak, analisis pengganda untuk output,
Koefisien teknis aij = Xi/Xj. income, tenaga lerja dan masukan atau input.
sehingga Xij = ajj.Xj (3)

Dengan koefisien teknis, maka disusun


persamaan:
Y = (I-A) X (4)
X = (I-A)"' Y (5)

130
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

METODOLOGI pekerja di masing-masing sektor ekonomi


pada tahun-tahun tertentu yaitu mereka yang
Tempat Dan Waktu Penelitian usianya 10 tahun ke atas. Kemudian
ditetapkan rata-rata output dari tabel 1-0 per
Lokasi penelitian adalah Kabupaten
pekerja yang disajikan dalam satuan juta
Jepara, dimana di Kabupaten ini akan
rupiah per orang.
dibangun PL TN yang berlokasi di des a
Balong. Perkembangan kebutuhan sarana dan
Data prasaranan yang berdampak akan perubahan
penggunaan Iahan kawasan budidaya non-
Data penduduk diperoleh dari hasil petanian (KBDNP) dianalisis sesuai dengan
sensus yang dihimpun oleh lembaga perkembangan pertumbuhan penduduk
nasional seperti Biro Pusat Statistik (BPS), dibandingkan dengan kebutuhan lahan
yang dituangkan dalam buku Kabupaten standard. Oleh karena itu perubahan
Jepara Dalam Angka dan dicek ulang pemanfaatan ruang akan dianalisis dengan
dengan Data Kecamatan Dalam Angka skenario sebagai berikut:
tahun 2001-2005. Data ekonomi
1. Pertumbuhan Kabupaten Jepara beIjaian
khususnya data PDRB diambil dari data
sesuai dengan apa adanya (bussiness as
PDRB yang dikeluarkan oleh masing-BPS
usual)
dan masing kecamatan.
2. Pembangunan berjalan dengan
Analisis Data tambahan kebijakan pembangunan
PLTN.
Analisis pertumbuhan penduduk
dilakukan untuk menghitung pertumbuhan HASIL DAN PEMBAHASAN
.akibat pertumbuhan alamiah, pertambahan
tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi
Perubahan Pemanfaatan Ruang Untuk
Kabupaten Jepara. Pertumbuhan penduduk
Pembangunan Kawasan PLTN
alamiah dilakukan dengan menggunakan
model geometri seperti pad a persamaan (1) Pembangunan PL TN secara fisik di
Desa Balong, Semenenjung Muria
P = P 0(1 +a)' (6) menyebabkan perubahan pemanfaatan ruang
di kawasan tersebut yaitu terjadinya
Dimana, P dan Po adalah proyeksi konversi lahan dari lahan perkebunan
penduduk dan pen dud uk awal penelitian a = menjadi lahan industri PL TN. Sesuai
Iaju pertumbuhan penduduk, r adalah dengan skenario pembangunan Pembangkit
pangkat yang menyatakan tahun. Listrik Tenaga Nuklir di Ujung
Lemahabang, maka untuk pertama sekali
Penambahan penduduk akibat
akan dibangun 2 buah PL TN berkapasitas
bertambahnya tenaga kerja dilakukan
sedang yaitu 1000 MWe. Selanjutnya akan
dengan menganalogikan kebutuhan tenaga
dikembangkan sampai 8 unit dengan
kerja untuk pembangunan suatu PL TN
kapasitas total 7200 MWe. Seluruh PLTN
dengan mengacu pada dokumen IAEA
akan dibangun di atas Iahan seluas 4.25 km2•
TECDOC No. 200. Selanjutnya
Berdasarkan Peta rupabumi dan hasil
pertumbuhan penduduk akibat kegiatan
tinjauan lapangan pada lokasi calon PLTN,
ekonomi di Kabupaten Jepara terhadap
pada wilayah tersebut pemanfaatan ruang
sektor-sektor ekonomi dilakukan dengan
umumnya berupa tanah pertanian
menggunakan analisis Tabel 1-0. Sebagai
perkebunan, tidak banyak penduduk berada
dasar perhitungan digunakan Tabel 1-0
di lokasi terse but. Dengan demikian
Kabupaten Jepara Tahun 2001 yang
kemudian dikonversikan ke tahun 2005 sid konversi lahan terjadi untuk tanah pertanian
seluas 4.25 km2 di Desa Balong. Kawasan
2020 dengan menggunakan Metode RAS.
terse but dipakai untuk masing-masing site
Tabel 1-0 tahun 200 I Kabupaten Jepara
terdiri dari 40 Sektor dan dikonversi ke 19 terdiri dari gedung untuk Containment or
Sektor dan 9 sektor. Drywell Building (graphic), Auxiliary or
Reactor Building (graphic 1. graphic2)
Dampak terhadap pembukaan lapangan Turbine Building (graphic), Intake Structure
pekerjaan dihitung dengan menggunakan or Screenhouse. Fuel Building, Diesel
angka pengganda lapangan pekerjaan. Generator Building (graphic)Umumnya
Untuk itu diperlukan data mengenai jumlah PL TN memiliki kawasan yang kompak yaitu

131
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

sekitar 500 sampai 1000 acres termasuk masing kecamatan di Kabupaten Jepara
Ekslusif Area. secara geometri ditunjukkan pada
Gambar 2.
PERUBAHANPEMANFAATAN
RUANG OLEH PERTUMBUHAN Kebutuhan tenaga kerja
PENDUDUK. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja
untuk suatu PL TN diestimasi berdasarkan
Petumbuhan penduduk alamiah
Technical Report Series No. 200 yang
Pertumbuhan penduduk secara alamiah dikeluarkan IAEA. Secara grafik kebutuhan
didekati dengan menggunakan model tenaga kerja tersebut ditunjukkan pada
geometri berdasarkan data penduduk dari Gambar 3 dan Tabel 2. Dengan
tahun 2000 sampai 2005. Dalam hal ini mengasumsikan jadwal pembangunan PL TN
pertumbuhan penduduk pada masing-masing seperti diagram pada Gambar 4, maka
kecamatan dihitung berdasarkan persentasi kebutuhan tenaga kerjanya dapat
pertumbuhan masing-masing kecamatan ditunjukkan seperti pada Tabel di
yang secara rata-rata persentasi Lampiran l.
pertumbuhannya adalah 2,67%. Hasil
estimasi perkiraan penduduk pad a masing-

250,000

200,000
-II- Kedung
-II- Pencangan (')

""*- Kalinyamatan

""*" Welahan
~ 150,000 ---*- Mayong
"C
::J
"C -+-Nalumsari
C
...
0..
-+- Batealit
~ ~ Tahunan
~
E -Jepara
~ 100,000
-II- Mlonggo
-II- Bangsri(")
-II- Kembang
""*" Keling
50,000
---*- Karimunjawa

o
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022

Tahun

Gambar 2. Grafik pertumbuhan penduduk Kabupaten Jepara per Kecamatan


secara geometri dari Tahun 2005 sid 2020.

132
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

6000
Professionals,
Technicians and
5000 cra'tsmen

4000

2000

1!XXJ

-14 -13 -12 -11 ,10 -g-:fj


I ....
Pre-p-c!ect
Decision
to em bark Letter
of intent

Gambar 3. GraClk kebutuhan tenaga kerja untuk pembangunan satu PL TN 1000 MW.

Pembentukan
·Owner"

····
···
2005 2008 :
· 2013 : : 2020
l.. !:
.
{-!: ..
t--t 20~ ~
.• I
1000
Perencanaan Keputusan Konstruksi
Energi Nasional Pembangunan PL TN-1
Opsi Nuklir PLTN

Gambar 4. ladwal pembangunan PL TN

Tabel 2. Kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan satu unit PL TN [7]

552738
8681249
Max
S2
22
735073
100
503850
26
240
503050
6741
402533
Tahapan 37
Min
SI
51
6795
47
238
25
180
12
94
13 I
20
240
Max
Kegiatan 37
70
53 Magister/Sarjana
1630
38 Profesional
5051 Strata
180 Teknik

133
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

Permintaan tcnaga kerja pada sektor Pembahasan


ekonomi lain
Dari data spasial terlihat bahwa
Dengan mengacu pada hasil penelitian
yang dilakukan Pusat Studi Ekonomi dan wilayah-wilayah ke arah utara yang semakin
Kebijakan Publik UGM dan modifikasi jauh dari Ibukota Kabupaten Jepara
terhadap jadwal yang telah direncanakan memiliki kerapatan yang rendah yaitu
sekitar 1-16 jiwa per ha. Hal ini sesuai
dapat diturunkan proyeksi parameter
dengan hukum gravitasi bahwa semakin jauh
permintaan akhir (Y) akibat pembangunan
lokasi dari suatu pusat bisnis (Center of
reaktor daya produksi KNSP dengan daya
Bussiness District) semakin kecil terasa
1000 MWe untuk berbagai sektor ekonomi
pengaruh gaya tariknya.
pada Tabel 1-0 seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 3. Dalam penurunan ini Perubahan waktu menyebabkan
diasumsikan rata-rata 10% dari kebutuhan peningkatan pertumbuhan oleh penduduk
pembangunan PL TN yang dapat disuplai di yang secara nyata meningkatkan kepadatan
dalam negri dapat disuplai dari Kabupaten penduduk. Oleh kehadiran PL TN selama
Jepara. masa pembangunan menyebabkan kepadatan
penduduk meningkat khususnya di
Berdasarkan hasil proyeksi permintaan
kecamatan Kembang, karena di kecamatan
akhir di atas dan dengan menggunakan
inilah akan terkonsentrasi banyak pekerja
menggunakan tabel 1-0 Kabupaten Jepara
yang sudah diproyeksikan ke Tahun 20 I0, pembangunan PL TN dan pekerja lain yang
mendukung kegiatan pembangunan tersebut
2015, dan 2020 dan data pekerja di atas 10
seperti pedagang barang-barang bangunan,
tahun pada masing-masing sektor diperoleh
pedagang makanan, pedagang asongan,
nilai pengganda tenaga kerja seperti pada
Tabel 4. Selanjutnya dapat diprediksi penawar jasa, petugas rumah sakit, polisi
dan banyak lainnya. Dalam analisis ini
pertambahan penduduk akibat dampak
ekonomi. Secara lengkap data pertumbuhan diasumsikan 60% pekerja akan tinggal di
Kecamatan Kembang dan Kecamatan
penduduk pekerja di berbagai sektor dapat
ditunjukkan pada Tabel 5 dan tetangga masing-masing sebanyak 10%.
penyebarannya dapat dilihat pad a Gambar Diproyeksikan jumlah penduduk pada
5. tahun 2020 bila tidak dilakukan
pembangunan PL TN adalah sebesar
Kebutuhan sarana dan prasaranaSejalan
1.654.396 jiwa, sedangkan bila
dengan perkembangan pen dud uk tersebut
pembangunan PL TN dilakukan sejak 2008
maka kebutuhan sarana dan prasarana juga
maka jumlah penduduk berkisar 1.898.124
meningkat. Dalam menganalisis kebutuhan
sarana dan prasarana ini digunakan standar jiwa. Artinya perbandingan dampak
Pedoman Teknik Analisis Tata Cara dan perubahan lahan secara fisik oleh kehadiran
PL TN adalah sebesar 15%.
Pedoman Teknik baku Perencanaan Tata
Ruang yang dikeluarkan oleh Departemen Disisi lain pertumbuhan kebutuhan
Pekerjaan Umum. lahan pekarangan untuk pemukiman juga
Proyeksi kebutuhan lahan untuk sarana mengalami peningkatan yang sangat besar.
Hal ini akan berdampak pada konversi lahan
dan prasarana perumahan, pendidikan,
ke lahan pemukiman dan perkantoran. Bila
kesehatan, peribadatan, kantor, perdagangan,
diperhatikan Gambar 6A terlihat bahwa
keamanan, hiburan, parkir umum dan taman
sesungguhnya pemukiman sangat
bermain. Hasil proyeksi menunjukkan
terkonsentrasi sepanjang jalan lokal maupun
bahwa pertumbuhan kebutuhan lahan
jalan lain, sedangkan jalan menuju kawasan
apabila tidak ada pembangunan PL TN
PL TN masih term asuk jalan lain dan jalan
adalah sebesar 29.849.598 m2 sedangkan
setapak. Dengan bertambahnya penduduk ini
dengan pembangunan PL TN kebutuhan
maka kebutuhan akan jalan, baik dengan
lahan untuk sarana dan prasarana meningkat
meningkatkan status jalan maupun
menjadi 40.876.132 m2. Apabila
membangun jalan baru sangat mutlak
dibandingkan dengan luas lahan pekarangan
diperlukan. Hal ini akan memperbesar
yang tersedia yaitu 28.269382 m2 maka
kebutuhan akan konversi lahan. Pada
besar kemungkinan akan terjadi konversi
Gambar 6B, Gambar 6C, dan Gambar 6D
lahan yang sangat signifikan.
ditunjukkan kawasan perkebunan, sawah
dan jalan akses yang saat ini tersedia.

134
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian I/mu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

adalah pengalihan lahan perkebunan dan dan kekayaan sumber daya alam Kabupaten
sedikit sawah kering menjadi lahan Jepara sehingga terdapat keseimbangan
kawasan industri dan pekarangan. Demikian pembangunan antar wilayah kecamatan di
pula lahan sepanjang perbesaran jalan dan Kabupaten Jepara sehingga penduduk dapat
penambahanjalan. terdistribusi secara merata di berbagai
wilayah Kecamatan. Sebagai aplikasinya
Pertanyaan yang perlu dijawab adalah
maka hasil analisis ini dapat dijadikan bahan
seberapa besarkah sesungguhnya dampak
pertimbangan dalam menyusun kebijakan-
perubahan penggunaan ruang oleh
kebijakan yang kemudian dituangkan dalam
pembangunan PL TN clan perannya dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
memitigasi dampak bila terjadi kecelakaan.
Jepara. Dengan perencanaan tata ruang yang
Dengan perencanaan tata ruang yang baik
baik maka dampak risiko bila teIjadi
maka perubahan jalan dan penyiapan sarana-
kecelakaan dapat dikurangi.
saran a yang memiliki faktor penurunan dosis
radiasi yang cukup tinggi dapat mengurangi
dampak risiko bila terjadi kecelakaan yaitu DAFTAR PUSTAKA
dengan tersedianya sheltering yang cukup
I. BA TAN-IAEA, Comprehensive
dan jalur evakuasi yang terencana.
Assessment of Different Energy
KESIMPULAN Sources For Electricity Generation in
Indonesia, Project Report INS/O/O16,
Pembangunan PL TN memiliki dampak Indonesia, 2002.
ekonomi bukan hanya pada satu sektor 2. NEWJEC INC., Feasibility Study of
perekonomian tetapi berbagai sektor. The First Nuclear Power Plants at
Permintaan untuk pemenuhan kebutuhan Muria Peninsula Region, Osaka, Japan,
pembangunan PL TN telah berdampak pada 1996.
meningkatnya penyediaan bahan pertanian 3. DEP. PEKERJAAN UMUM, Undang-
m~lUpun lahan pan en sebesar 4-11 % Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
dibandingkan pertumbuhan secara alamiah. Penataan Ruang., Jakarta 2007.
Dengan demikian pembangunan PL TN 4. PUSAT STUD I EKONOMI DAN
berkontribusi merubah pola pemanfaatan KEBIJAKAN PUBLIK UGM, Kajian
ruang kawasan budi daya pertanian Dampak Ekonomi Pembangunan
Kabupaten Jepara dalam kisaran 4-11 %. PL TN terhadap Sektor Ekonomi
Nasional, Jogyakarta. 2004.
Perbandingan pertumbuhan penduduk
5. BPS, Kerangka Teori dan Analisis
secara alamiah pertumbuhan penduduk
Tabel Input-Output, ISSN.0251-
dengan kehadiran PL TN meningkat sebesar
039506330.9501, 2000.
1,15 kali lipat. Hal ini berarti kontribusi
6. NAZARA S., Analisis Input Output,
pembangunan PL TN terhadap perubahan
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
pola pemanfaatan ruang kawasan budi daya
Universitas Indonesia, 2005.
non-pertanian pemukiman adalah sebesar
7. IAEA, Nuclear Power Project
15% persen.
Management. A Guide Book,
Dengan kehadiran PL TN di Desa Technical Report Series No. 200,
Balong Kecamatan Kembang maka tingkat Vienna. Austria, 1988.
pertumbuhan penduduk sangat besar 8. NAZARA S., DUONG G. GEOFREY
sehingga memiliki tingkat kepadatan J.D.H, CHOKRI D, PyIO: Input-
kategori ke 3 yaitu antara 31-45 jiwa per ha. Output Analysis with Phyton. Regional
Oleh karena itu prioritas pembangunan Economics Application Laboratory,
sarana dan prasarana perlu diberikan pada University of Illinois at Urbana-
wilayah ini. Champaign, REAL 03-T-23, 2003.
9. RUSTIADr E, SUNSUN S, DY AH P.,
Disisi lain peningkatan yang sangat
Perencanaan Pengembangan Wilayah.
besar di Kecamatan Kembang dan
Konsep Dasar dan Teori. IPB Bogor,
Kecamatan berdekatan lainnya dapat 2004.
mendorong peningkatan risiko bagi
penduduk sekitar PLTN. Oleh karena itu 10. BAPEDA dan BPS Kabupaten Jepara,
Produk Domestik Regional Bruto
sangat diperlukan kebijakan-kebijakan yang
Kabupaten Jepara, Jepara, 2005.
terpadu untuk mengelola pembangunan
sarana dan prasarana, pemanfaatan lahan

135
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah
Pusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

II. SPS MS, JBPARA, Jepara Dalam 13. BPS KAB. JEPAM, Jepara Dalam
Angka 2002. BPS Kabupaten Jepara, Angka 2006. BPS Kabupaten Jepara,
2002. 2006.
12. BPS KAB. JEPARA, Jepara Dalam 14. BAKOSURTANAL, Peta Digital
Angka 2005. BPS Kabupaten Jepara, Kabupaten Jepara, 2001.
2005. 15. BAPEDA dan BPS Kabupaten Jepara,
Tabel Input Output Kabupaten Jepara
2001. BPS Kabupaten Jepara, 2001.

Tabel3. Nilai kumulatif permintaan akhir pembangunan PLTN Tahun 2010, 2015 dan 2020
dalam 19 sektor (dalam puluhan ribu rupiah)
16 dan
Sektor 5.251.687522.259.266
0.31413
310.8
116.772.000
3.600.562
1.184.000
Kumulatif0 0 20Sektor
1.299.546
Kumulatif
19425
Kode
1.822.250
Kumulatif
4,084 10
012
972020
2010 15
Bangunan
Industri barang karet

Tabel 4. Pengganda tenaga kerja hasil perhitungan


Konstruksi
Komunikasi
Jasa
lndustri
Pertanian
Keuangan
Tambang
Perdagangan
Listrik
No. 0.00054
0.00068
0.00008
0.00056
Jenis gas
usahalsektor
2010
0.00030
0.00058
0.00010
0.00018
galian
0.00022
0.00011
0.00038
0.00048
0.00005
2015
0.00040 0.00087
0.00024
0.00103
0.00133
0.00127
2001
0.00017
0.00070
0.00088
0.00108

136
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN/4406068
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Tabel 5. Perkiraan jurnlah penduduk setelah pernbangunan PLTN dan penduduk datang lainnya

Nalurnsari
Batealit
Kecarnatan
3513
No. Kedung
Jepara 2010
2014
75.684
78.418
115.303
2009
2008
2013
2011
2015
74.352
70.498
84.186
82.705
81.251
79.822
100.178
143.404
127.747
91.432
97.516
79.317
70.048
222.741
9.348
1300372
131.558
93.864
107.875
88.774
86.193
81.255
74.373
72.211
157.370
150.941
133.188
59.235
67.858
65.591
64.486
63.400
88.884
128.777
106.987
141.284
87.451
86.240
82.706
81.561
92.468
106.877
157.045
65.393
107.454
140.553
1139558
1108302
2127
243728
2784
1810
1671
134754
102.413
59766
Tahunan
Welahan2020
85.693
135.048
1209217
99.892
178.347
121.990
72.629
69.020
9.814
1171992
2322
138452
128989
61362
240944
90.965
87.440
66409
64682
63000
135968
132433
77
80.796
98.445
94.631
119.951
110.836
106.541
2007
2012
2017
2016
73.045
71.760
77.039
2006
84.052
90.379
.665(*)
102.142
104.835
100.626
103.700
105.834
109.136
10.302
153.106
161.905
96.568
87.623
103.884
81.672
90.655
117.522
78.893
60.250
108.745
98.774
137.061
128.191
9.014
9.695
135.267
218.526
192.463
187.196
182.069
171.166
166.469
76.184
73.579
87.556
84.563
97.186
81.022
78.091
121.917
111.710
107.723
130.974
83.688
96.989
94.169
99.463
112.721
122.528
144.775
138.860
58.237
57.256
66.715
62.332
61.282
93.100
84.859
122.945
117.377
112.062
77.136
76.067
85.046
83.868
80.431
151.003
112.573
110.626
66.130
95.652
94.320
120.115
112.355
110.694
109.064
123.891
121.621
118.650
169.589
165.415
161.340
151.448
147.725
144.096
8.797
8.691
9.235
9.124
9.578
9.462
1560983
1457681
1416492
1376668
1338081
1653661
157.462
104.187
78.880
84.079
126.366
76.600
108.116
88.679
78.219
66.967
154.002
97.017
124.682
134.885
162.357
8.905
9.934
1606583
155.195
119.740
139.146
192.111
1898124
4031
60739
1496
131116
518
973
1999
68408
66493
64671
62858
2484
139.095
Kernbang
Kalinyarnatan
Mayong
Pencangan
Mlonggo
Bangsri(**)
Keling
Karirnunjawa 70.112
75.014
2005
74.656
69.258
1078037
127.951
115.752
71.064
95.400
81.016
93.007
64.664
75.265
8.586
56.292 152
2773
PLTN
sektor
tarnbahan
terkait
pernbangunan
lainnya. di

137
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengulahan Limbah i"1
Plisat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN14406068
Plisat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Peta Spasial Pertumbuhan


Kepadatan Penduduk 2005-2020
Tanpa Pembangunan PLTN

0.9 0 0.9 1.8 Kilometers


1""""'- '

Skala 1:100000

Distribusikepadatan penduduk Proyeksi kepadatan penduduk


tahun 2005 tahun 2010

LEG EN DA

kepadatan penduduk
kabupaten Jepara (oranglha)
1,'~"',11- 15
_16-30
_31-45
_ 46- 60
tAl LOkasitapak pltn.shp

Laboratorium spasial
Proyeksi kepadatan penduduk Bidang Pengkajian Analisis
Proyeksi kepadatan penduduk Keselamatan Reaktor
tahun 2015 tahun 2020 PTRkN-BATAN

138
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 14406068
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Pata Spasial Pertumbuhan


Kepadatan PendudUk 2005-2020
Dengan PembangunanPLTN

A
9 18 Kilometers
,

Skala 1:733750

Distribusi kepadatanpenduduk Distribusi kepadatan penduduk


tahun 2005 tahun 2010. denganpembangunanPLTN
LEGENDA

Kepadatan penduduk (org/ha)


1 - 15
_ 16 - 30
_31-45
_ 46 - 60
;7\ Lokasitapak pltn.shp

Distribuslkepadatan penduduk Laboratolium spasial


Distribusi kepadatan penduduk Bidang PengkajianAnalisis
tahun2015 dengan pem bangunan PL TN tahun 2020dengan pem bangunan PLTN Keselamatan Reaktor
PTRKN-BATAN

Gambar 5. Sebaran spasial pertumbuhan penduduk di kabupaten Jepara

139
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI
Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN ISSNI4406068
Pusat Penelitian I/mu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Pel. Lekasl Pemukiman Peta Wilayah Perkebun


Kebupaten Jepara Kabupaten Jepara

Skala 1:289722
8 Kilnmet

~
3 0
A
-
3

510111 1 :250000
6 Kilom••

(6A) (6B)
LEGENDA
lEGENDA
c,::]el ••• ktU""I'~
~P''''uk''''.n
~~." ••• "p.g,,"' ••g.""""" ~ lokuiPLTN
_I( •••.••••• PLTW _P..,..bun •...
/\/J.,."loIcll
NJII.n" ••ml
~':,;:~:~::ka~

LaboralorkJm Spa,I",
Bld ••ng P.ngk.apan An"sl. Labor.lool,m Spaliillll
K.nlamotan Reeklor Bidaog AnailISis PetngkaJi8f'l
Keselam6lt8f'lReaktor
PTRKN-BATAN BATAN

P<j18Iransportasi darat dan ai


Kat.upaten .kIper.

2000
~ 0 :2OOaOOO •••• t.rs

Skele 1:2&1000

LEGENDA
,~, "-,",,IIIP\.TH
/',/PI ••••••.••••
et ••..•OI."_~p •••.• IIP

(6C) N:"'·r·,;.' ...··W1p (6D)


.Ibuktllkd'-"' •••••.•••

~;~Ef:.i:~~7: "n.ohp
p

. ."
...

.!$.S •••••"kig •• i

labor.anlnl SpeSiel
LabcrMOrium Soesiel 8i~ng ~kalen An*i••s
:adtngPflngllktljitortMaI.sis' K81ie4a'n." Reektor
. l<eselSTUJtMR.8<tOf BATI'N
PTRt<N-BAT~

Gambar 6. Kawasan pemukiman, perkebunan, sawah danjalan akses yang saat ini tersedia.

140

Anda mungkin juga menyukai