non linier
Kualitas Daya, Harmonisa dan Pemeliharaan 12
Chapter
> Variasi pada reluktansi gap udara pada pole pitch mesin sinkron
membuat variasi kontinu didalam flux, yang menembus ke bentuk
gelombang, dan membuat harmonisa.
> Distorsi flux pada mesin sinkron dapat timbul akibat efek beban.
Variasi yang tajam pada beban menghasilkan perubahan tiba-tiba pada
kecepatan mesin tanpa perubahan pada flux, sehingga mendistorsi
bentuk gelombang.
Dalam kasus peralatan dengan inti besi, titik operasinya lebih ke arah
karakteristik nonlinear, menghasilkan kenaikan tajam pada harmonisa
dari peralatan daya dan peralatan beban.
Pada bentuk gelombang murni (linear), crest factor sama dengan akar
kuadrat dari 2 (i.e., 1/(0.707) atau 1.414. Form factor didefinisikan
sebagai rasio nilai rms dari bentuk gelombang ke nilai rms fundamental
gelombang, ditulis sbb:
Penerangan Fluorescent:
Menggantikan peran penerangan incandescent, kini paling populer dan
banyak digunakan. Cahayanya dikeluarkan oleh peluahan gas,
lampunya membutuhkan ballast untuk starting dan mengoperasikan
tegangan serta membatasi arus selama operasi. Dua jenis ballast yang
digunakan: magnetic core-coil dan elektronik. Kedua jenis tersebut
menghasilkan harmonisa. Ballast magnetik membangkitkan HD ke-3,
tipikalnya pada jangkauan 13%-20%.
VSI drives:
Jenis ini menggunakan kapasitor besar pada DC link untuk memberikan
tegangan konstan relatif ke inverter. Inverter kemudian merubah
tegangan DC ini menjadi tegangan AC frekuensi variabel untuk motor.
Kebanyakan drive inverter menggunakan teknik PWM (pulse width
modulation) untuk meningkatkan kualitas bentuk gelombang tegangan
keluaran. Aplikasi yang umum adalah motor hingga 100 hp.
CSI drives:
CSI drive umumnya digunakan untuk aplikasi motor yang lebih besar
dimana desain dapat berdasarkan pesanan. DC link terdiri atas choke
besar untuk menjaga arus DC relatif konstan. Inverter kemudian
merubah gelombang arus untuk memberi sinyal AC frekuensi variabel
ke motor.
Kualitas Daya, Harmonisa, dan Pemeliharaan Prediktif Chapter 12
Kualitas Daya, Harmonisa dan Pemeliharaan 12
Chapter
Karena distorsi, PF dapat jadi lebih buruk untuk jenis VSI drive
dibandingkan kebanyakan CSI drive. Drive Phase-Controlled CSI
memiliki PF yang buruk apabila dioperasikan dengan Rectifier Firing
Delay Angles besar. Kemampuan menahan tegangan transien
merupakan karakter VFD yang penting lainnya. Saklar power
semikonduktor yang mempunyai rating tegangan inverse puncak/peak
inverse voltage (PIV) hanya 1200 V digunakan pada banyak VFDs.
Pada sistem distribusi 480 V, rating PIV ini sama dengan 177%
tegangan sistem normal. Pada kebanyakan rakitan saklar
semikonduktor, onboard metal-oxide varistors(MOVs) digunakan untuk
tujuan proteksi. MOV sangat efektif untuk gangguan transien energi
rendah, namun begitu dapat rusak oleh transien pensaklaran yang
besar apabila tidak diukur tepat.
Kualitas Daya, Harmonisa, dan Pemeliharaan Prediktif Chapter 12
Kualitas Daya, Harmonisa dan Pemeliharaan 12
Chapter
Arus Harmonisa
SMPS
Komponen harmonisa didalam arus ini juga memiliki efek dramatis pada
PF di beban. Meskipun komponen 50 Hz dari arus (fundamental) sefasa
dengan tegangan, komponen harmonisa mereduksi PF nyata dan
secara tidak langsung mereduksi daya nyata yang tersedia.
1. Beban Linear
kW50 Hz
PFDisplacement cos
kVA50 Hz
dimana
kVA50 Hz kW502 kVAR502
1/ 2
kW50 Hz
PFTrue cos
kVArms
(contoh: daya nyata tidak sama dengan
cos θ)
dimana
kVArms ( kW502 kVARhar
2
) (kVAR602 kVARhar
2
)
1/ 2
Dimana PFdisp umumnya diketahui sebagai DPF, dan (δ1 – θ1) diketahui
sebagai sudut fasa. Sehingga dalam kondisi sinusoidal murni, hanya
ada satu PF karena true PF (PF nyata) dan DPF adalah sama. Namun,
ini tidak benar dalam konteks nonsinusoidal, karena tegangan dan arus
mengandung harmonisa. Daya rata-rata untuk kondisi sinusoidal dapat
direpresentasikan dengan menambahkan harmonisa signifikan seperti
harmonisa ke-3, ke-5, ke-7, dst.
Karena DPF (PFDisp) tidak akan pernah lebih besar dari 1, persamaan
diatas menunjukkan bahwa true PF dalam kondisi sinusoidal
mempunyai batas atas seperti diberikan dalam persamaan berikut:
Pada sistem tenaga 3 fasa yang seimbang, tegangan dan arus didalam
fasa a-b-c digeser sebanyak +/- 120° dari fundamental. Mengambil fasa
a sebagai referensi, dapat ditulis persamaan untuk arus fasa a :
Juga, persamaan yang sejenis dapat ditulis untuk tegangan fasa yang
ditunjukkan pada gambar 12.15 dengan tegangan fasa b lagging
tegangan fasa a sebesar 120° dan tegangan fasa c leading tegangan
fasa a sebesar 120° (atau lagging 240°).
Sehingga persamaan
untuk fasa a-b-c adalah
Karena Kirchoff Current Law, arus urutan nol tidak dapat mengalir ke
dalam koneksi tiga kawat seperti belitan transformator delta atau beban
terhubung delta. Pada kebanyakan kasus, sistem-sistem cukup
seimbang, sehingga umum membuat asumsi sama untuk harmonisa
ketiga dan triplen lainnya.
Arus urutan positif dan negatif dijumlahkan ke nol pada titik netral dan
grounding. Tegangan line-to-line tidak pernah memiliki komponen
urutan nol, karena berdasarkan KCL, tegangan ini selalu dijumlah
menjadi nol. Karena alasan ini, tegangan line-to-line pada bangunan
komersil kehilangan harmonisa ke-3 yang mendominasi bentuk
gelombang tegangan L-N. Sehingga, V THD dari tegangan line-to-line
seringkali lebih kecil dari tegangan L-N.
> Beban lebih pada sumber tenaga seperti sistem UPS dan generator
darurat termasuk generator controls.
> Terjadinya flat top (puncak rata) pada gelombang tegangan, yang
diakibatkan oleh arus puncak tinggi yang mereduksi kemampuan ride-
through dari peralatan elektronik.