Abstract– Peralatan listrik rumah tangga sebagian Pada tesis ini akan dilakukan penelitian mengenai upaya
besar adalah peralatan elektronik yang merupakan mereduksi harmonisa yang ditimbulkan oleh peralatan-
beban non linier. Beban ini akan menimbulkan peralatan listrik penghasil harmonisa dengan mengatur
harmonisa yang dapat menyebabkan terdistorsinya arus penggunaan beban-beban listrik yang bersifat resistif atau
pada sistim distribusi tenaga listrik. Distorsi arus ini induktif.
dapat menyebabkan rugi daya dan menurunnya kualitas 2. Teori Dasar
daya. 2.1. Beban Listrik
Untuk mengurangi distorsi arus dan mengurangi rugi
daya akibat beban non linier dapat dilakukan dengan Pada sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban
tanpa menggunakan filter, salah satu caranya yaitu yaitu beban linier dan beban nonlinier. Sedangkan
dengan memanage/mengkombinasikan beban resistif dan frekwensi yang digunakan didalam penyaluran daya
induktif. listrik menggunakan frekwensi tunggal dan konstan serta
Dari hasil simulasi beban yang dilakukan dengan pada tegangan tertentu, yaitu frekwensi 50 Hz, 220 volt.
mengkombinasikan beban resistif dan induktif, THDi Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk
dapat direduksi berkisar antara 37,45% - 44,75%, faktor keluaran linier, artinya arus yang mengalir sebanding
daya dapat diperbaiki berkisar antara 14,81% -19,23, dengan impedansi dan perubahan tegangan [5].
rugi daya akibat harmonisa dapat dikurangi berkisar 2.1.1. Beban linier
antara 54,07%-97,70% dan rugi daya paling kecil ketika
kombinasi beban listrik yang terhubung adalah TV LED, Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk
Laptop, lampu LED, rice cooker, kipas angin. keluarannya linier, artinya arus yang mengalir sebanding
dengan impedansi dan perubahan tegangangan.
Keywords– Harmonisa, rugi daya, reduksi, beban resistif Gelombang arus yang dihasilkan oleh beban linier akan
dan induktif. sama dengan bentuk gelombang tegangan. Apabila diberi
tegangan sinusoidal, maka arus yang mengalir ke beban
1. Pendahuluan linier juga merupakan sinusoidal sehingga tidak terjadi
distorsi dan tidak menimbulkan harmonisa. Beberapa
Pada sektor perumahan banyak menggunakan
contoh beban linier yang resistif adalah lampu pijar,
peralatan--peralatan listrik keperluan rumah tangga
pemanas, motor induksi kecepatan konstan , seterika,
seperti lampu Hemat Energi (LHE), lampu LED, AC,
motor sinkron, rice cooker dan lain-lain [6]. Apabila
kulkas , televisi, komputer/laptop, rice cooker, kipas
beban-beban linier dihubungkan dengan sumber
angin, mesin air dan lain-lain.
tegangan sinusoidal, maka gelombang arus dan tegangan
Sebagian besar peralatan elektronik menggunakan
yang terjadi seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
komponen-komponen semi konduktor. Peralatan-
peralatan elektronik ini merupakan beban non linier dan
akan menimbulkan permasalahan baru, yaitu terjadinya
harmonisa pada sistem tenaga listrik. Harmonisa ini
dapat menyebabkan gelombang arus dan tegangan
menjadi cacat dan tidak sinusoidal lagi, sehingga akan
berakibat pada bertambahnya rugi-rugi daya,
menurunnya faktor daya dan kualitas daya, serta dapat
Gambar 1. Gelombang sinus arus dan tegangan
menimbulkan panas yang berlebihan yang dapat merusak
peralatan [7]. Saat ini untuk mengurangi efek harmonisa
Sedangkan spektrum arus harmonisa pada beban linier
yang ditimbulkan beban non linier yaitu dengan metode
yang terjadi pada frekwensi fundamental seperti pada
pemasangan filter dimana komponen utama filter adalah
Gambar 2.
komponen R, L atau C, di sisi lain beban listrik yang
umum digunakan terdapat beban-beban yang bersifat
resistif (R) dan induktif (L).
2.2. Harmonisa
2.2.1. Pengertian harmonisa
Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul
akibat terdistorsinya gelombang sinusoidal secara
periodik, yang disebabkan oleh pengoperasian beban
listrik yang bersifat nonlinier. Pada dasarnya, gelombang
Gambar 2. Spektrum arus harmonisa beban linier
(Dugan dan Mc Granaghan.2002) yang mengandung harmonisa, dapat dianggap sebagai
penjumlahan gelombang sinusoidal dengan frekuensi-
2.1.2. Beban non-linier frekuensi yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi dasarnya. Frekuensi kelipatan dari frekuensi
Beban non linier adalah beban yang impedansinya dasar ini disebut dengan frekuensi harmonisa. Bilangan
tidak konstan dalam setiap periode tegangan masukan. bulat pengali frekuensi dasar tersebut disebut dengan
Dengan impedansinya yang tidak konstan, maka arus angka urutan harmonisa.
yang dihasilkan tidak berbanding lurus dengan tegangan Sebagai contoh jika frekuensi dasar suatu sistem
yang diberikan tenaga adalah 50 Hz, maka urutan harmonisa keduanya
Beban non-linier yang umumnya merupakan adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz
peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat (2x50 Hz), harmonisa ketiga adalah gelombang dengan
komponen semi konduktor, dalam proses kerjanya frekuensi sebesar 150 Hz (3x50 Hz), dan seterusnya [4].
berlaku sebagai saklar yang bekerja pada setiap siklus fh = n x fl
gelombang dari sumber tegangan. Proses kerja ini akan (1)
menghasilkan gangguan atau distorsi gelombang arus dimana fh = frekuensi harmonisa
yang tidak sinusoidal. Bentuk gelombang ini tidak fl = frekuensi fundamental
menentu dan dapat berubah menurut pengaturan pada n = angka urutan harmonisa
parameter komponen semi konduktor dalam peralatan
elektronik. 2.2.2. Sumber harmonisa
Beberapa contoh beban non linier untuk keperluan rumah
tangga dan industri[9] adalah; Harmonisa pada sistem tenaga listrik disebabkan
- Peralatan dengan ferromagnetik (transformator, balast antara lain karena pemakaian beban yang bersifat
magnetik, motor induksi) nonlinier yang berbasis elektronika. Peralatan ini
- Peralatan yang menggunakan busur api listrik (mesin dirancang banyak menggunakan penyearah dan
las, electric arc furnace, induction furnace) komponen semi konduktor yang dalam proses kerjanya
- Konverter elektronik (penyearah, charger, balast menghasilkan arus dan tegangan non sinusoidauntuk
elektronik dll) menggunakan arus listrik secara hemat dan effisien
Apabila beban-beban non linier dihubungkan dengan karena arus listrik hanya dapat melalui komponen
sumber tegangan sinusoidal, maka gelombang arus dan semikonduktor selama priode pengaturan yang telah
tegangan yang terjadi seperti ditunjukkan pada Gambar ditentukan. Di sisi lain hal ini juga akan menyebabkan
3. dimana pada gambar tersebut ditunjukkan bentuk gangguan gelombang arus dan tegangan yang dapat
gelombang yang terdistorsi akibat adanya penjumlahan mempengaruhi kinerja peralatan listrik lainnya.
gelombang harmonik dan gelombang fundamental. Peralatan elektronika yang dapat menimbulkan
harmonisa antara lain: power supply, televisi, kulkas.
sistem AV, laptop, printer, scanner, UPS, battery
charger, komputer, monitor, oven microwave, lampu
fluorescent dengan balast elektronik dll.
2.2.3. Pengaruh harmonisa
Ada beberapa akibat yang ditimbulkan oleh adanya
Gambar 3. Bentuk gelombang fundamental, gelombang harmonisa dalam sistem tenaga listrik, antara lain adalah
harmonisa dan gelombang fundamental yang terdistorsi [9]:
(Dugan dan Mc Granaghan.2002) 1. Dengan adanya harmonisa akan meningkatkan nilai
Sedangkan spektrum arus harmonisa pada beban non efektif (RMS) arus listrik, sehingga rugi-rugi
linier terjadi pada masing-masing kelipatan dari tembaga (I2R) juga semakin meningkat.
frekwensi fundamental seperti pada Gambar 4 dimana 2. Meningkatkan rugi-rugi inti (histeresis dan arus pusar)
arus harmonik terjadi pada setiap kelipatan. pada mesin-mesin listrik (misalnya transformator).
3. Meningkatkan nilai efektif tegangan sehingga akan
meningkatkan kerapatan medan magnet pada inti besi
yang juga akan meningkatkan rugi-rugi inti
(transformator).
4. Suhu kerja peralatan juga semakin tinggi dan pada
akhirnya akan mengurangi umur peralatan. Selain itu,
Gambar 4. Spektrum arus harmonisa beban non-linier
(Dugan dan Mc Granaghan.2002)
meningkatnya rugi-rugi akan menurunkan efisiensi perbandingan Isc/IL. Iscadalah arus hubung singkat yang
peralatan. ada pada PCC (Point of Common Coupling), sedangkan
5. Tegangan efektif yang meningkat akibat adanya ILadalah arus beban fundamental. Untuk batas harmonisa
harmonisa ini juga akan meningkatkan kuat medan tegangan ditentukan dari besarnya tegangan sistem yang
listrik yang dipikul oleh isolasi peralatan. terpasang atau dipakai. Standar harmonisa yang diizinkan
6. Menimbulkan panas yang berlebih pada isolasi untuk arus berdasarkan IEEE Std 519-1992 dapat dilihat pada
kapasitor. Tabel 1.
7. Efek kulit (skin effect) akan meningkat pada kabel Tabel 1. IEEE Std 519-1992 Batas Distorsi ArusPada Sistem
sehingga menaikkan resistansi AC (Rac) yang dapat Distribusi (120 V sampai 69000 V)
meningkatkan rugi-rugi.
8. Alat proteksi tidak bekerja secara tepat.
9. Menimbulkan kesalahan pengukuran pada alat ukur.
10. Menimbulkan interferensi pada saluran komunikasi
radio, telepon, PLC (power line carrier) melalui
kopling induktif.
11. Memperburuk faktor daya.
2.2.4. Usaha mereduksi harmonisa
Usaha yang dilakukan untuk mereduksi permasalahan 2.4. Total Harmonik Distortion (THD)
akibat harmonisa dapat bersifat preventif ataupun kuratif. Total harmonic distortion (THD) adalah rasio antara nilai
rms dari seluruh komponen harmonik (arus dan tegangan) dan
Pendekatan preventif biasanya dilakukan pada masing-
nilai rms dari fundamental [10].
masing beban non linear sedangkan pendekatan kuratif
∞
dilakukan terhadap harmonisa yang telah menjalar ke
sistem tenaga listrik. Dari sudut pandang yang berbeda, THDV = (2)
investigasi harmonisa dapat juga dilihat berdasarkan
∞
pihak yang melakukannya: pengguna listrik atau
perusahaan listrik. Pengguna listrik akan menggunakan THDI = (3)
pendekatan preventif dan perusahaan listrik bertanggung
jawab untuk melakukan pendekatan kuratif [9]. Dimana V1 = tegangan fundamental
Pendekatan kuratif dapat dilakukan dengan Vh = tegangan pada harmonisa ke-h
menggunakan filter dan reorganisasi jaringan listrik. I1 = arus fundamental
Dengan filter, harmonisa-hamonisa tertentu dapat Ih = arus pada harmonisa ke h
dikurangi amplitudonya sampai ke tingkat yang dapat Secara umum persamaan untuk menentukan Vrms dan
diterima. Irms pada keadaan tanpa harmonisa maupun ada
harmonisa adalah :
2.2.5. Mereduksi harmonisa dengan Filter THDV 2
Vrms = V1rms 1+( ) (4)
Filter-filter harmonik dapat dibagi menjadi dua 100
kelompok: filterpasif(FP) dan filteraktif (FA). Filter
pasifterdiri dari susunan kapasitor (C), induktor (L) dan THDI 2
Irms = I1rms 1+( ) (5)
resistor (R). Beberapa konfigurasi filter pasif ditunjukkan 100
pada Gambar 5.
Pada keadaan tidak ada harmonisa
Vrms = V1rms dan Irms = I1rms
Dimana : V1rms= tegangan rms fundamental
I1rms= arus rms fundamental
THDv = total harmonic distortion tegangan
THDi = total harmonic distortion arus
2.5. Faktor Daya
Beberapa pengertian yang harus diketahui tentang faktor
daya [5]:
Gambar 5. Tiga alternatif filter harmonisa pasif 1. Faktor daya displacement (Pfdisp) adalah perbandingan
daya aktif dan daya kompleks pada kondisi normal
2.3. Batasan Harmonisa atau dapat dikatakan faktor daya displacement adalah
selisih sudut antara arus dan tegangan pada kondisi
Batasan sebagai Standar harmonisa yang digunakan
normal.
pada penelitian ini adalah standar dari IEEE 519-1992.
2. Faktor daya distorsi (pfdist) adalah faktor daya yang
Ada dua kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi
terjadi akibat adanya distorsi tegangan dan distorsi
distorsi harmonisa yaitu batas harmonisa untuk arus
arus pada kondisi harmonisa.
(THDi) dan batas harmonisa untuk tegangan (THDv).
Batas untuk harmonisa arus ditentukan oleh
3. Faktor daya sebenarnya (Pftrue) adalah perbandingan rumah tangga penyebab harmonisa, akan dilakukan
antara daya aktif dan daya komplek pada kondisi simulasi beban rumah tangga yang akan digunakan.
harmonisa
Beban non linier penyebab harmonisa yang
2.5.1. Faktor daya beban linier digunakan adalah TV analog , TV LED, laptop, lampu
LHE dan lampu LED. Rice cooker dan kipas angin
Bila arus dan tegangan berbentuk sinusoidal, maka
digunakan sebagai pereduksi harmonik dari THD yang
PF (Power Faktor) didefinisikan sebagai sudut yang
disebabkan oleh beban non linier tersebut. Simulasi
dibentuk antara arus dengan tegangan atau sebagai rasio
beban dilakukan dengan mengatur beban yang akan
daya aktif dengan daya semu, atau
digunakan. Pengaturan beban listrik peralatan rumah
P = V.I. Cos Ө atau P = S. Cos Ө (6) tangga dibagi 2 kelompok, masing-masing terdiri dari
Atau PF = P/ S beban dasar, beban kombinasi dan beban pereduksi
dimana PF = faktor daya seperti yang diberikan pada tabel dibawah ini.
P = daya aktif Tabel 2. Kelompok Beban I
S = daya semu
2.5.2. Faktor daya beban nonlinier No Simulasi Peralatan Listrik Keterangan
Reduksi
Bila arus atau tegangan tidak sinusoidal, ada dua 1 Beban 1 TV LED, laptop, 4 lampu LED Sebelum
definisi umum yang digunakan yaitu True Power Factor TV LED, laptop, 4 lampu LED, Sesudah
(Pftrue) dan Distorsi Power Factor (Pf dist). True Power rice cooker, kipas angin
Factor (Pf true)adalah faktor daya sebenarnya akibat 2 Beban 2 TV LED, laptop, 4 lampu LHE Sebelum
adanya harmonisa (beban nonlinier). True Power Factor TV LED, laptop ,4 lampu LHE, Sesudah
rice cooker, kipas angin
( Pf true )dipengaruhi oleh THD [10]. 3 Beban 3 TV LED, laptop, 2 lampu LHE, 2 Sebelum
Pavg1 lampu LED
pftrue = (7) TV LED, laptop, 2 lampu LHE, 2 Sesudah
Vrms Irms
lampu LED, rice cooker, kipas
Pavg1 angin
1
pftrue = . (8)
V1rms I1rms THDV 2 THDI 2 Tabel 3. Kelompok Beban II
1+( ) 1+( )
100 100
3. Hasil Exsprimen
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan peralatan
rumah tangga yang bersifat reistif dan induktif dalam
mereduksi THD yang disebabkan oleh peralatan listrik
Tabel 9. Hasil Perhitungan Rugi Daya Kelompok 2 Sebelum Tabel 11. Persentase Reduksi THDi
dan Sesudah THD Direduksi No Simulasi Reduksi THDi (%)
No Simulasi Peralatan Litrik Rugi Keterangan 1 Beban 1 44,75
Daya Reduksi 2 Beban 2 42,25
(Watt) 3 Beban 3 41,50
4 Beban 1 TV Analog, Laptop, 4 12,40 Sebelum 4 Beban 4 36,90
lampu LED 5 Beban 5 37,45
TV Analog, Laptop, 4 2,87 Sesudah 6 Beban 6 37,95
lampu LED, rice Dari data pada Tabel 10, penambahan beban listrik
cooker, kipas angin bersifat resistif dan induktif dapat mereduksi THDi. Hal
5 Beban 2 TV Analog, Laptop, 4 16,58 Sebelum
lampu LHE
ini dapat dilihat pada Gambar 9.
TV Analog, Laptop, 4 7,22 Sesudah
lampu LHE, rice
cooker, kipas angin
6 Beban 3 TV Analog, Laptop, 2 12,11 Sebelum
lampu LED, 2 LHE
TV Analog, Laptop, 2 2,63 Sesudah
lampu LED, 2 LHE,
rice cooker, kipas
angin
I +I +I +I +I
THDi =
I
THDi = 2,05
Biografi
Hadi Sugiarto, lahir di Pontinak, 9 mei 1961, Strata 1 di
UNTAN tahun 1991, Strata 2 di UNTAN tahun 2015, Sebagai
pengajar di Politeknik sejak 1992 hingga sekarang.