Oleh
LUTHFI MEIDANI
NIM 2211161112
i
ABSTRAK
Oleh karena itu, analisa study dalam perencanaan pemasangan dan kapasitas
kapasitor bank untuk menanggulangi beban induktif perlu dilakukan. Pada
jaringan distribusi, jika suatu jaringan tidak mempunyai sumber daya reaktif di
daerah sekitar beban maka semua kebutuhan beban reaktif dipikul oleh gardu
induk yang disuplai dari generator pada pembangkit listrik, sehingga akan
mengalir arus reaktif pada jaringan yang mengakibatkan faktor daya menurun,
drop tegangan, dan bertambahnya rugi-rugi daya.
Analisisis optimasi penempatan dan kapasitas kapasitor bank menggunakan
metode algoritma genetika yang dilakukan dengan menggunakan software
MATLAB R2009a dan ETAP 7.0 metode analisa algoritma genetika dan metode
perhitungan Newton-Raphson dapat menjadi tolak ukur bagi perancangan maupun
koreksi dalam audit sistem tenaga listrik yang akan dilakukan.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
ii
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................14
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I PENDAHULUAN
Dalam penyaluran energi listrik sering kali terjadi beberapa masalah yang
dihadapi diantaranya jatuh tegangan, faktor daya yang rendah dan rugi-rugi daya.
Beban pada jaringan distribusi bisa berupa beban kapasitif maupun induktif,
namun pada umumnya merupakan beban induktif. Apabila beban reaktif
induktif semakin tinggi maka berakibat memperbesar jatuh tegangan,
memperbesar rugi-rugi daya, menurunkan faktor daya dan menurunkan kapasitas
penyaluran daya. Salah satu cara untuk memperbaiki drop tegangan adalah
dengan menempatkan nilai kapasitor yang optimal di lokasi yang tepat pada
sistem distribusi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan dalam melakukan
analisis study pemasangangan kapasitor bank untuk menanggulangi beban
induktif. Pada sistem distribusi, jika suatu jaringan tidak memiliki sumber daya
reaktif di daerah sekitar beban maka semua kebutuhan beban reaktifnya dipikul
oleh gardu induk yang tersuplai dari generator pada pembangkit listrik, sehingga
akan mengalir arus reaktif pada jaringan yang mengakibatkan faktor daya
menurun, drop tegangan, dan bertambahnya rugi-rugi daya.
1
bank pada jaringan distribusi, kelebihan utama dari metode ini adalah
mengkonversi langsung manfaat yang diperoleh dan metode nya pun tidak
rumit,selain itu dapat menemukan pilihan terbaik lokasi dan jenis kapasitor bank
dari daftar tipe yang sudah ada. Pada penelitian [3] dalam penelitian ini
menggunakan metode Accelerated Particle Swarm Optimization, penerapan
optimasi bebasis metode ini pendekatan untuk memecahkan masalah alokasi
kapasitor (ukuran dan lokasi) telah di teliti, algoritma yang telah diusulkan telah
diuji pada sistem 84 bus dan hasilnya menunjukan bahwa alokasi kapasitor
mengurangi 25.61% dari kehilangan daya nyata,dari hasil simulasi ini bahwa
metode ini mempunyai respon cepat konvergensi mencapai 99,79 detik.
2
1.3. Batasan Masalah
3
BAB II TEORI PENUNJANG
Sistem jaringan distribusi tenaga listrik termasuk bagian dari sistem tenaga listrik
yang menghubungkan antara energi listrik dari gardu induk bertegangan
4
menengah ke beban. Fungsi utamanya adalah untuk menyalurkan tenaga listrik ke
beban. Sumber daya tersebut dapat berupa :
Akibat adanya arus yang mengalir pada penyulang serta impedansi saluran maka akan
timbul jatuh tegangan pada penyulang tersebut, dimana jatuh tegangan terjadi sepanjang
saluran dan disisi beban. Jatuh tegangan yang paling besar terjadi pada saat beban
puncak. Jatuh tegangan maksimum pada beban penuh yang dijinkan di beberapa titik
pada jaringan distribusi berdasarkan SPLN 72.1987 adalah [6]:
1. SUTM = 5 % dari tegangan kerja pada sistem radial di atas tanah dan sistem
simpul.
2. SKTM = 2 % dari tegangan kerja pada sistem spindle dan gugus.
3. Trafo distribusi = 3 % dari tegangan kerja.
4. Saluran tegangan rendah = 4 % dari tegangan kerja yang tergantung pada
kepadatan beban.
5. Sambungan rumah = 1 % dari tegangan nominal.
Kapasitor merupakan 2 keping pelat yang paralel yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan dielektrik ini pun memiliki resistivitas, namun besarnya
resistivitas ini dapat diabaikan bila kapasitor dianggap kapasitif murni.
5
Gambar 2.1 EX-7 Cooper Power System Capacitor
(Sumber : Cooper Industries, 2002)
Kekurangan kapasitor itu sendiri yaitu tidak bisa menkompensasi kelebihan daya
reaktif dari jaringan. Kapasitor hanya mempunyai kinerja untuk mensuplai
pasokan daya reaktif ke jaringan tetapi tidak bisa menangani kelebihan daya
reaktif dari jaringan. Kapasitor dapat menaikkan tegangan jaringan dengan cara
memberikan arus yang ia miliki. Akan tetapi, kenaikan tegangan yang ia berikan
sebanding dengan arus yang yang ia transfer. Artinya, tegangan yang dirasakan
sistem adalah naik tidak tetap. Padahal, jaringan menuntut kestabilan [4].
Jumlah vektor dari daya reaktif (Q) dan daya aktif (P) biasa disebut dengan daya
semu (S) seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.
6
Dari Gambar 2.2 daya semu = S, sehingga
2 2
S P Q (2.1)
Perbandingan antara daya aktif dengan daya semu disebut faktor daya.
(2.5)
Nilai faktor daya (cos) yang tinggi, memberikan pengaruh baik terhadap jaringan
distribusi. Semakin besar daya reaktif induktif pada suatu beban, maka makin
kecil pula faktor dayanya [6].
Dengan mengibaratkan beban disuplai dengan daya aktif (P), daya reaktif
tertinggal (lagging) Q1 , dan daya semu S1, maka faktor daya tertinggal.
(2.6)
ketika kapasitor Qc dihubungkan pada beban, faktor daya dapat ditingkatkan dari
cos 1 ke cos 2, dimana :
(2.7)
Dapat dilihat pada gambar 2.3, daya total dan daya reaktif menurun dari S1
7
menjadi S2 dan dari Q1 menjadi Q2. Sehingga dapat diketahui jatuh
daya reaktif menyebabkan jatuh daya total.
(2.8)
Dimana :
Qc = Kapasitas kapasitor (kVAr).
P = Daya aktif (kW).
pF orig= faktor daya semula.
pF new= faktor daya yang diinginkan.
8
2.2.6. Rugi Pada Saluran Distribusi
Rugi – rugi daya listrik pada saluran distribusi dapat dikategorikan menjadi 2
(dua) bagian yaitu rugi-rugi daya aktif dan daya reaktif seperti persamaan di
bawah ini [6].
(2.9)
Dimana :
Ploss = Rugi - rugi daya aktif (Watt)
Qloss = Rugi - rugi daya reaktif (VAr)
Sloss = Total tugi saluran (VA)
Rugi-rugi daya listrik tersebut diatas (VA) akan mempengaruhi tegangan kerja
sistem dan besarnya rugi-rugi daya dinyatakankan dengan:
(2.10)
(2.11)
Genetik Algoritma (GA) merupakan suatu metode yang meniru mekanisme pada
proses evolusi. Proses evolusi ini dilakukan pada sekumpulan kandidat solusi
(chromosome) dengan mengikuti prinsip seleksi natural yang dikembangkan oleh
Darwin. Berbeda dengan algoritma biasa dimana pencarian solusi hanya dimulai
dengan satu solusi yang mungkin, GA melakukan pencarian sekaligus atas
sejumlah kandidat solusi (chromosome) yang dikenal dengan istilah populasi
(population).
9
memberikan solusi lebih baik. Setiap chromosome pada populasi dievaluasi
dengan menghitung nilai fitness (fitnessvalue). Salah satu fitness value yang biasa
dipakai adalah dengan menghitung nilai fungsi tujuan (objective value). Dengan
melakukan seleksi terhadap chromosome pada setiap generasi, diharapkan
populasi chromosome pada generasi berikutnya akan mempunyai nilai fitness
yang lebih baik. Proses pembentukan generasi baru dengan melakukan operasi
genetika terhadap populasi chromosome dilakukan terpenuhi kriteria
pemberhentian (stopping condition) [6].
Berikut suatu contoh untuk memahami konsep dasar Genetik Algoritma. Seleksi
tahap awal untuk chromosome orang tua dilakukan secara random dimana
susunan chromosome orang tua di susun seperti dalam Tabel 2.1.
10
Langkah crossover :
1. Chromosome C1 terlebih dahulu digeser bitnya kekanan sebanyak 1 bit;
2. Chromosome C1 dan chromosome C2 di silangkan bitnya seperti Gambar 2.4.
Langkah selanjutnya adalah proses mutasi. Chromosome yang terbentuk akibat
operasi crossover diproses lagi dengan menggunakan operasi mutasi yang
ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut ini:
Langkah mutasi :
1. salah satu bit pada D dan B, 1 menjadi 0 dan sebaliknya (hal ini tidak
mutlak).
Dari harga yang diperoleh dari Tabel 2.2, terlihat bahwa ada perbaikan dari harga
fungsi objektif yang diperoleh. Jika harga-harga tersebut belum dapat diterima,
11
maka dapat dilakukan proses operasi ulang crossover dan mutasi untuk
medapatkan keturunan berikutnya hingga harga yang diinginkan tercapai.
Hal mendasar yang harus diperhatikan dari proses crossover yaitu memilih
chromosome yang bernilai fitness besar dengan yang bernilai kecil untuk
dikawinkan. Sedangkan untuk melakukan proses mutasi bisa dilakukan sesuai
keinginan kita tetapi dalam prosesnya harus sama dari generasi ke-1 hingga
generasi ke-n [6].
Adapun Persamaan matematis untuk fungsi objektif biaya kapasitor bank, sebagai
berikut :
(2.12)
Dimana :
Nbus = Nomor bus kandidat.
Xi = 0/1,0mengaktifkan tidak ada penempatan kapasitor bank pada bus i.
Coi = Biaya pemasangan kapasitor bank/unit.
Cli = Harga kapasitor bank kVAr.
Cli = Biaya perawatan kapasitor bank/tahun.
Qci = Kapasitas kapasitor bank (kVAr).
12
T = Periode waktu perencanaan ( thn).
C2 = Biaya rugi-rugi/kVA.
Nload = Level beban (Maksimum, Medium,dan rata-rata ).
Ti = Durasi beban pada level i (Jam).
Pil = Total rugi-rugi sistem beban level i.
13
BAB III METODE PENELITIAN
Mulai
Pengumpulan data ;
Bus dan saluran
Tidak
Kelengkapan data?
ya
-Menghitung aliran daya menggunakan metode newton
raphson
-Menghitung rugi-rugi daya
(sebelum penempatan kapasitor bank)
Tidak
Drop tegangan diluar
standar?
Ya
Tambah
kapasitor -Mencari titik penempatan kapasitor bank
menggunakan fungsi objektif pada matlab
Tidak
Drop tegangan sesuai
level standar?
ya
Rekomendasi titik
pemasangan
kapasitor bank
Selesai
14
Proses dimulai dengan pengumpulan data bus dan saluran kemudian di lihat
kembali apakah data - data yang diinginkan telah lengkap lalu menghitung aliran
daya menggunakan metode newton raphson, menghitung rugi – rugi daya
sebelum pemasangan kapasitor bank. Kemudian apakah drop tegangan yang
dihitung diluar standar jika diluar standar, mulai menghitung ukuran kapasitor
yang sesuai dengan drop tegangan. Kemudian mencari titik yang ideal untuk
penempatan kapasitor bank menggunakan fungsi objektif pada tool matlab.
Setelah lokasi diketahui dan kapasitor dipasang lalu menghitung kembali aliran
daya menggunakan metode newton raphson, menghitung rugi - rugi daya apabila
setelah pemasangan kapasitor bank drop tegangan sesuai level standar maka
merekomendasikan pemasangan kapasitor bank ditempat yang telah kita tentukan.
Jika drop tegangan tidak sesuai maka dilakukan penambahan kapasitor kembali
sesuai yang dibutuhkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17