Disusun Oleh :
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuhyang
tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhikesehatan
tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuhyang berfungsi
untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentukmuka, sehingga
penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkinagar dapat bertahan lama
dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi di dalam mulut
adalah gigi berlubang, penyakit atau radanggusi dan gigi berjejal. Karies gigi
dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung
gigi yang banyak dijumpai padaanak-anak sekolah dasar di Indonesia, serta
cenderung meningkat setiapdasawarsa.
Gusi berdarah bisa diakibatkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya
sebagai tanda awal dari terjadinya gingivitis. Apabila terus diabaikan ,
pengaruh dari penyakitmulut ini bisa meluas menjadi periodontitis dan lain-
lain. Untuk itulah, makalah ini dibuat. agar pembaca bisa mengerti dan
memahami aspek-aspek seputar gusi berdarah dan cara menanggulanginya.
B. Tujuan Instruksional Umum
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya mengenal dan
memahami penyebab gusi berdarah.
2. Tujuan Khusus
D. Kegiatan Penyuluhan
Keterangan:
F.
: Peserta
G. : Presentator
J. : Observer
H. : Media
K. : Pembimbing
I. : Moderator
L. : Fasilitator
F. Pengorganisasian
1. Pembagian Tugas
a. Presentator : Rahma Dhani Fitri
b. Moderator : Latifa Hiayani
c. Fasilitator : Mia Aulia Rahim
Rahma Dhani Fitri
Hikmawani Anas
Dara Aviolin
Winda Astuti
Dzikra Fitria Amita
Cici Novelia Manurung
2. Rincian Tugas/Peran
a. Peran Moderator
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menyampaikan topik dan tujun penyuluhan.
4. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
5. Kontrak waktu yang akan digunakan selama penyuluhan
6. Kontrak bahasa yang digunakan
7. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
8. Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang perawatan anak
dengan kemoterapi.
9. Memberikan Memberikan reinforcemen positif kepada peserta
10. Memberikan kesempatan kepada pembimbing untuk menambahkan
materi terkait topik penyuluhan
11. Menutup acara
b. Peran Presentator
1. Menggali pengetahuan pasien tentang topik penyuluhan yang akan di
berikan.
2. Menjelaskan materi penyuluhan
3. Menjalin interaksi dengan peserta penyuluhan
4. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
5. Memberikan reinforcemen positif kepada peserta
6. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan.
c. Peran Fasilitator
1. Mengajak peserta untuk berpatisipasi
2. Bersama leader menjalin kerja sama dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
3. Memotivasi peserta kegiatan dalam penyuluhan.
d. Peran Observer
1. Mengamati jalannya kegiatan.
2. Mengevaluasi kegiatan.
G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Fasilitator mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan
2. Presentator mempersiapkan metode, media yang akan dipakai
3. Peserta dan presentator datang tepat waktu dan pada tempat yang telah
ditentukan
4. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu
b. Evaluasi Proses
1. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
2. Presentator menguasai materi yang di berikan
3. Presentator menjalin interaksi dengan peserta
4. Fasilitator mampu memotivasi peserta untuk bertanya
5. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali:
a) Pengertian gusi berdarah
b) Penyebab gusi berdarah
c) Tanda dan gejala gusi berdarah
d) Pencegahan gusi berdarah
e) Penanganan gusi berdarah
6. Peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar
7. Peserta mengikuti acara dengan antusias.
c. Evaluasi Hasil
a) Penyuluhan dikatakan berhasil jika lebih dari 70% peserta menghadiri
kegiatan penyuluhan
b) Penyuluhan dikatakan berhasil jika lebih dari 70% peserta mampu
mengerti dan menjawab pertanyaan dari penyuluh.
E. Materi (terlampir)
Materi
Gusi Berdarah
A. Pengertian gusi berdarah
pembengkakan, berwarna merah dan mudah berdarah ketika menggosok gigi. Gusi
Karang gigi tidak hanya melekat pada permukaan gigi yang tampak
(terletak di atas garis gusi) tapi juga dapat melekat pada permukaan gigi yang
tertutup oleh gusi. Apabila tidak segera ditangani maka karang gigi dapat terus
bertambah sehingga perlekatan gusi pada permukaaan gigi menjadi lepas dan
terbentuk adanya kantung pada gusi dan disebut dengan periodontal pocket.
Kondisi ini disertai juga dengan perdarahan gusi dan kerusakan tulang
penyangga gigi. Akibatnya bila tidak segera ditangani gigi menjadi goyang dan
akhirnya tanggal.
Gerakan sikat gigi dapat merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan
menyikat gigi.
5. Trombositopenia
Obat ini banyak digunakan oleh penderita stroke dan jantung. Salah satu
sekali
gusi berdarah
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo B. Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). Jakarta: FKUI; 2011(4). Hal. 3-4.
Gunadi, Haryanto A. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Jakarta:
1995(2). Hal 27-28.
Peterson J. Larry. Oral and Maxillofacial Surgery. 4 thed, The C.V. Mosby Company,
St. Louis, 2003, pp: 116-117.
Robinson D. Paul. Tooth Extraction. Wright, Oxford Aucland Boston Johannes Burg
Melbourne New Delhi . 2005, pp: 2.