Anda di halaman 1dari 11

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BERHENTI


MEROKOK PADA MASA REMAJA LAKI-LAKI KELAS VIII SMP
NEGERI 2 PAPAR KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna


Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan (S. Pd.)
PadaJurusanBimbingan Konseling

OLEH:
WHINANDA RIZKY RAHMASARI
NPM: 11.1.01.01.0314

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI
2015

WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Bimbingan dan Konseling || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Bimbingan dan Konseling || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Bimbingan dan Konseling || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BERHENTI


MEROKOK PADA MASA REMAJA LAKI-LAKI KELAS VIII
SMP NEGERI 2 PAPAR KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Whinanda Rizky Rahmasari


11.1.01.01.0314
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Bimbingan dan Konseling
cwhinanda@yahoo.com
Dra.EndangRagil W.P., M. Pd dan Vivi Ratnawati, S. Pd., M. Psi
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRACT

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman praktik kerja
lapangan peneliti. Selain itu adanya faktor pergaulan dalam perkembangan pada saat ini yaitu
pergaulan dan pengaruh remaja akan hal-hal baru. Dalam hal ini pengaruh rokok yang sangat
marak bagi remaja-remaja SMP saat ini.Untuk mengurangi dan mengantisipsi dalam
permasalahan ini maka diperlukan dukungan sosial agar terbentuk motivasi pada remaja agar
tidak dan jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah dukungan sosial pada
remaja laki-laki kelas VIII? (2) Bagaimanakah motivasi berhenti merokok pada remaja laki-
laki kelas VIII? (3) Adakah hubungan dukungan sosial pada motivasi berhenti merokok pada
remaja laki-laki kelas VIII?.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif
dengan subjek penelitian siswa laki-laki kelas VIII.Teknik penelitian menggunakan teknik
penelitian korelasional, dan untuk jenis penelitiannya adalah penelitian lapangan.Instrument
yang digunakan adalah menggunakan angket atau kuesioner.Penghitungandanpengolahan
data denganbantuan SPSS versi 20 for Windows.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) dukungan sosial yang diperoleh siswa kelas
VIII relatif tinggi, (2) motivasi untuk berhenti merokok pada remaja laki-laki kelas VIII juga
relatif tinggi, (3) adanya hubungan dukungan sosial dengan motivasi berhenti merokok pada
remaja laki-laki kelas VIII, karena semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh maka
semakin tinggi pula motivasi berhenti merokok pada remaja. Kesimpulan di atas berdasarkan
penghitungan dU<d<4-dU (1,273<1,504<2,727) sehingga Ha diterima artinya terdapat
hubungan antara dua variabel. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan:
(1) dukungan social merupakan suatu dukungan yang diperoleh dari seseorang untuk
meningkatkan motivasi. Oleh karena itu sebagai guru supaya selalu memperhatikan tingkah
laku dan selalu member motivasi pada siswa. (2) guru harus selalu bekerja sama dengan
pihak-pihak terkait, orang tua agar dapat memperhatikan perkembangan remaja saat ini agar
remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan menjadi remaja yang sehat.

Kata kunci: dukungan sosial, motivasi berhenti merokok, remaja

WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Bimbingan dan Konseling || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

.
I. LATAR BELAKANG terpengaruh oleh pergaulan yang
Masa remaja merupakan berkembang pada saat itu. Pada
masa peralihan atau masa dimana usia remaja penuh dengan rasa
berubahnya dari masa kanak-kanak penasaran dan rasa ingin tahu yang
dan dewasa.Dalam masa ini anak tinggi dengan hal-hal yang baru.
mengalami masa pertumbuhan dan Untuk lebih jelasnya para
masa perkembangan, baik remaja saat ini sudah tidak asing
perkembangan fisik maupun lagi dengan adanya pengaruh dan
perkembangan psikisnya. rasa ingin tahu terhadap
Menurut Santrock (2003: rokok.Padahal sebenarnya para
26) remaja dimaknai sebagai remaja saat ini sudah menyadari
berikut masa perkembangan bahwa sebenarnya merokok
transisi antara masa anak dan masa memiliki banyak dampak negatif
dewasa yang mencakup perubahan yang membahayakan kondisi fisik
biologis, kognitif dan sosio- dan kesehatan tubuh seseorang.
emosional.Seorang anak dikatakan Pada pergaulan remaja pada
remaja sejak mereka berusia 12-22 saat ini yang mempunyai pengaruh
tahun, dimana pada masa tersebut sangat kuat yaitu rokok.Rokok
terjadi pematangan fisik, maupun adalah salah satu penyebab utama
psikologis. seseorang mengalami gangguan
Pada remaja dimasa era kesehatan.Gangguan kesehatan
globalisasi seperti ini banyak yang ditimbulkan bermacam-
timbulnya pengaruh-pengaruh dari macam, mulai dari yang ringan
luar yang diantara ada yang seperti batuk hingga yang berat
membawa dampak positif dan seperti jantung, stroke bahkan
dampak negatif. Dalam hal ini berujung kematian.Rokok tidak
seorang remaja berada pada masa hanya menimbulkan gangguan
coba-coba atau masa dimana kesehatan saja, namun juga
remaja selalu ingin tahu dengan apa gangguan ekonomi. Dampak yang
yang ada di lingkungan sekitar. ditimbulkan oleh remaja yang
Pada masa ini remaja berada pada ketergantungan merokok tidak
masa labil, yang artinya pada masa hanya membahayakan dirinya,
ini mereka sangat mudah namun juga membahayakan orang
WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Bimbingan dan Konseling || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

lain terutama orang yang berada di merokok, serta banyak korban yang
sekitarnya. meninggal akibat rokok. Oleh
Merokok merupakan karena itu untuk dapat menghindari
kebiasaan yang sering kita jumpai dampak negatif dari rokok, seorang
setiap hari dan sudah menjadi perokok harus memulai untuk
masalah yang kompleks secara menghentikan kebiasan merokok.
sosial.Penelitian telah banyak Remaja merupakan salah
dilakukan dan disadari bahwa satu kalangan usia yang rentan
merokok dapat mengurangi dengan perilaku merokok. Dari
kemampuan system kekebalan data terakhir yang didapat,
tubuh untuk melawan infeksi dan dijelaskan bahwa jumlah perokok
mengganggu kesehatan tubuh. remaja meningkat hingga 15 persen
Sebanyak 90 % dari asap rokok di tahun 2010 yang tadinya hanya
mengandung berbagai gas seperti diperkirakan akan meningkat
N2, O2, CO2 dan sisanya 10 % sebanyak 7 persen pada tahun 1995
mengandung partikel-partikel (http://www.antaranews.com). Hal
tertentu seperti Tar, Nikotin dan ini disebabkan karena masa remaja
lain-lain. Bahkan sebagaimana merupakan masa transisi dari anak-
dilansir oleh Enviroment Protection anak ke dewasa, sehingga
Association (EPA) atau Badan keingingan untuk mengeksplorasi
Proteksi Lingkungan memastikan suatu hal yang baru cukup besar.
bahwa asap rokok memuat 4000 Ada sebagian remaja yang
senyawa kimia, 200 diantaranya kemudian menyadari akan bahaya
toksik (beracun), 43 diantaranya ini sehingga dia memutuskan untuk
pemicu kanker dan secara global berhenti merokok. Dalam
konsumsi rokok membunuh 1 pengambilan keputusan untuk
orang setiap detik berhenti merokok selain didorong
(www.sinarharapan.co.id). dari keinginan, kemauan dan niat
Dapat disimpulkan bahwa, dari dalam diri sendiri juga datang
semakin tinggi konsumsi rokok dari dukungan sosial dari
maka akan semakin tinggi pula lingkungan sekitarnya.Selain itu
tingkat kematian. Banyak para pengaruh dari perhatian dan
remaja yang kurang memahami pengawasan dari orang tua yang
akan bahaya merokok, akibat kurang kepada anak menjadi salah
WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Bimbingan dan Konseling || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

satu pemicu atau penyebab remaja orang lain dalam lingkungan


menjadi tidak bisa mengontrol diri sosialnya dan bisa berasal dari
dan mudah terpengaruh pada hal- siapa saja, misalnya dari orang tua,
hal yang negatif dari lingkungan keluarga dan teman sebaya. Orang
sekitar. tua memiliki peranan penting
Motivasi merupakan dalam mengontrol perilaku
dorongan dalam diri seseorang atau anak.Peran yang dilakukan oleh
dari orang lain untuk melakukan orang tua salah satunya yaitu
suatu perbuatan untuk mencapai dengan memberikan dukungan
suatu tujuan. Jadi motivasi untuk sosial bagi anaknya terutama ketika
berhenti merokok adalah suatu anak memiliki motivasi untuk
dorongan dari dalam diri seseorang berhenti merokok. Orang tua harus
atau orang lain untuk memutuskan memberi banyak perhatian kepada
berhenti merokok. Motivasi untuk anak bisa dengan cara selalu
berhenti merokok selain dorongan memantau perkembangan anak,
dari dalam diri sendiri juga datang memperhatikan pergaulan remaja
dari orang tua, keluarga maupun saat ini serta memberikan nasehat
teman sebaya.Motivasi juga bisa dan pendidikan akan pentingnya
diperoleh dari lingkungan sekitar bahaya merokok bagi kesehatan
baik tetangga maupun masyarakat remaja. Di lingkungan sekolah
sekitar. Rendahnya persepsi sering diadakan seminar atau
remaja terhadap manfaat berhenti penyuluhan tentang kesehatan
merokok dapat menjadi salah remaja, salah satunya yaitu tentang
satu faktor penghambat motivasi bahaya yang disebabkan oleh
berhenti merokok. Oleh karena itu, rokok.
motivasi dalam diri sendiri yang Menurut hasil penelitian
paling berperan dalam hal ini. Taylor (dalam Nurul Huda, 2007)
Dukungan sosial merupakan mengemukakan, bahwa dukungan
kehadiran seseorang atau orang lain sosial dapat membantu seseorang
yang dapat membuat individu berpikir bahwa ada seseorang yang
percaya bahwa dirinya dicintai, dapat membantu dalam
disayangi dan diperhatikan. menghadapi kejadian yang
Dukungan sosial diperoleh dari membuat stress. Orang tua
hasil interaksi individu dengan memberikan langkah-langkah dan
WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Bimbingan dan Konseling || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

cara agar remaja bisa lebih perokok.Sampelnya diambil 15%


termotivasi untuk berhenti dari populasinya hasilnya adalah 24
merokok, karena pada dasarnya anak. Pertama penelitian
dukungan sosial bisa membantu melakukan uji validitas angket
memberi dorongan dan memberi yang akan digunakan penelitian,
motivasi untuk berhenti merokok. setelah uji validitas diketahui
Selain itu pengetahuan dan hasilnya maka item yang valid saja
pengalaman dari orang tua juga yang akan digunakan untuk
bisa menumbuhkan pengetahuan penelitian.
dan wawasan pada remaja.Salah
satuhal yang dapat mempengaruhi III. HASIL DAN KESIMPULAN
seseorang untuk berhenti merokok Dalam bab ini membahas
adalah motivasi. hubungan antar variabel. Untuk
menganalisis data, dalam penelitian
II. METODE ini yaitu menggunakan analisis
Dalam penelitian ini teknik kuantitatif atau penghitungan
yang diambil adalah teknik angka. Analisis tersebut untuk
penelitian korelasional.Teknik menjawab rumusan masalah yaitu
pengumpulan data dilakukan Hubungan dukungan sosial
dengan menggunakan angket atau terhadap motivasi berhenti
kuesioner.Dalam penelitian ini merokok pada masa remaja laki-
menggunakan pendekatan laki kelas VIII SMP Negeri 2 Papar
kuantitatif.Sedangkan, jenis Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
penelitiannya berdasarkan tempat
adalah penelitian lapangan (field Dari hasil penghitungan,
research).Penelitian ini dilakukan data dikatakan terdistribusi normal
di SMP Negeri 2 Papar Kediri, jika nilai Signifikansi (Asymp Sig 2
pada bulan Juni 2015. Peneliti tailed) > 0,05. Jika nilai signifikansi
mengambil populasi yaitu jumlah (Asymp Sig 2 tailed < 0,05 maka
siswa laki-laki kelas VIII dengan data tidak terdistribusi normal
jumlah 160 anak.Peneliti hanya (Priyanto, 2013: 34). Dari hasil
mengambil populasi dari siswa output di atas dapat diketahui
laki-laki, dan sebagian besar siswa bahwa nilai signifikansi (Asymp
di sekolah tersebut adalah Sig 2 tailed) untuk dukungan sosial
WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Bimbingan dan Konseling || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

0,646 dan motivasi berhenti variabel motivasi berhenti merokok


merokok sebesar 0,298, karena bedasarkan variabel dukungan
signifikansi untuk kedua variabel sosial 0,012>0,05, artinya kedua
lebih besar dari 0,05, maka dapat variabel homogen atau mempunyai
disimpulkan bahwa distribusi varian yang sama.
normal. Pengujian hasil data dengan
Salah satu syarat bantuan SPSS versi 20 teknik
penghitungan analaisis korelasi product moment.Maksud
menggunakan analisis product menggunakan teknik ini adalah
moment adalah data harus homogen untuk mengetahui ada atau tidak
atau mempunyai varian yang sama. hubungan dukungan sosial terhadap
Dasar pengambilan keputusan motivasi berhenti merokok pada
seperti pada uji statistik lainnya.Uji remaja laki-laki.
homogenitas digunakan sebagai
bahan acuan untuk menentukan Berdasarkan hasil
keputusan uji statistik. perhitungan uji korelasi
Adapun dasar pengambilan pearsonproduct moment diperoleh
keputusan dalam uji homogenitas: koefisien korelasi sebesar 0,273
1) Jika nilai signifikansi karena nilai lebih mendekati 1
<0,05, maka dikatakan maka hubungan antara dukungan
bahwa varian dari dua sosial dengan motivasi merokok
variabel atau lebih pada remaja adalah erat dan kuat.
kelompok populasi data Menurut Sugiyono (2010:
adalah tidak sama. 100) bahwa pedoman untuk
2) Jika nilai signifikansi mengintepretasikan hasil koefisien
>0,05, maka dikatakan korelasi sbb :
bahwa varian dari dua - 0,00 - 0,199 = sangat
variabel atau lebih rendah
kelompok populasi data - 0,20 - 0,399 = rendah
adalah sama. - 0,40 - 0,599 = sedang
- 0,60 – 0,799 = kuat
- 0,80 – 1,000 = sangat kuat
Berdasarkan output
diketahui bahwa nilai signifikansi
WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Bimbingan dan Konseling || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dari hasil pengujian statistik terhadap peserta didik maka


di atas dapat diketahui nilai korelasi semakin tinggi pula motivasi
pearson sebesar 0,273, karena nilai berhenti merokok pada remaja laki-
korelasi berada di range 0,20 – laki kelas VIII SMP Negeri 2 Papar
0,399 maka disimpulkan Tahun Pelajaran 2014/2015.Oleh
berkorelasi rendah. karena itu dukungan sosial sangat
dibutuhkan oleh para remaja,
karena para remaja khususnya pada
Dapat dijelaskan sebagai
saat ini banyak terpengaruh oleh
berikut:
lingkungan sekitar yang semakin
n = 24 dU = 1,273
oleh sebab itu peran orang tua yang
Nilai 1 = 4 – dU = 4 – 1,273 =
sangat penting begitu juga dengan
2,727
pihak-pihak terkait agar dapat
dU< d < 4-dU maka Tidak
selalu memperhatikan
Terjadi Korelasi
perkembangan remaja.
d < dL maka Terjadi
Korelasi
DAFTAR PUSTAKA
Dapat diketahui bahwa nilai
d ( Durbin Wtason) sebesar 1,504
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian
terletak pada daerah dU < d < 4-dU
pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(1,273 < 1,504 < 2,727), maka Ha
Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian
diterima, kesimpulannya yaitu tidak
Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.
terjadi autokorelasi pada model
Fadila, Dian. 2010. Faktor-faktor
regresi.
Penyebab Perilaku Merokok Pada
Dari hasil perhitungan Remaja. Universitas Islam Jakarta dan
Universitas Gajah Mada
diperoleh hasil (1,273 < 1,504 <
2,727) maka diterima, “ Ada Haditono, S. R, 2006. Psikologi
Perkembangan. Yogyakarta. Gajah
hubungan dukungan sosial terhadap
Mada Univesity Press.
motivasi berhenti merokok pada
Huda, Nurul. 2007. Kontribusi Sosial
remaja laki-laki kelas VIII SMP
terhadap Kepuasan Hidup Afek
Negeri 2 Papar Tahun Pelajaran Menyenangkan dan Afek Tidak
Menyenangkan pada Dewasa Muda
2014/2015 “
yang Belum Menikah. Fakultas
Jadi dapat disimpulkan bahwa Psikologi Universitas Gunadarma
semakin tinggi dukungan sosial

WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Bimbingan dan Konseling || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Indri, K. N. 2007.Perilaku Merokok Pada FakultasPsikologi Universitas


Remaja. Fakultas Kedokteran Universitas SumateraUtara.
Sumatera Utara.
Santrock. J. W. 2003. Adolescence:
Kumalasari, Isti. 2009. Faktor-faktor yang Perkembangan Remaja (edisi
Mempengaruhi Intensi Berhenti keenam).Jakarta: Erlangga.
Merokok pada Santri Putra di
Kabupaten Kudus. Fakultas Kedokteran Satiti, Alfi. 2009. Strategi Rahasia
Universitas Padjadjaran. Berhenti Merokok. Yogyakarta :
Datamedia.
Kumboyono.2011. Analisis Faktor
Penghambat Motivasi Berhenti Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Merokok BerdasarkanHealth Belief
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Model Pada Mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Sukma, D. 2011. Perilaku Merokok Siswa
Brawijaya.Skripsi.Malang: Fakultas serta Peranan Guru Pembimbing.
Kesehatan UniversitasBrawijaya. Makalah,Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Padang.
Muntiarini, Sari. 2011. Hubungan antara
dukungan sosial dengan Suryanti. 2009.Pengaruh Pendidikan
motivasiberhenti merokokpada remaja Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan
putra di MAN Kota Blitar. Skripsi. Motivasi UntukBerhenti Merokok Pada
Malang:Fakultas Siswa Kelas 11 Smk Bina Patria
IlmuPendidikanUniversitas Negeri Sukoharjo. Skripsi,
Malang. UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Nova, A.S. 2010.Hubungan antara Laksono , Wisnu Tri.2008.Hubungan


Dukungan Sosial dengan Stres Antara Dukungan Sosial Dengan
Menghadapi SNMPTN pada Lulusan Intensi BerhentiMerokok Pada
SMU di Kabupaten Mahasiswa. Skripsi, Universitas
Ciamis.Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial dan MuhammadiyahSurakarta.
Humaniora.UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Neta.S, 2011.Pengaruh Dukungan Sosial
terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
Rahma, A. R. 2011. Hubungan antara MAN 6Jakarta. Skripsi, Fakultas
Dukungan Sosial Orangtua dengan Psikologi Universitas Islam Negeri
KemandirianBelajar Pada Siswa SyarifHidayatullah.
Sekolah Menengah Atas.

WHINANDA RIZKY R.| 11.1.01.01.0314 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Bimbingan dan Konseling || 11||

Anda mungkin juga menyukai