Dosen Pembimbing:
drg. Arnetty, M. Kes
Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya. Saya
dapat menyelesaikan makalah tentang laporan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada junjungan besar, yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus, berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah
terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Abses
Palatum”. Di samping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat sayai sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar ke depannya dapat
kami perbaiki karena saya sadar, makalah yang saya buat ini masih banyak kekurangannya.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...............................................................................................5
3.2Saran..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................6
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Infeksi odontogen adalah infeksi yang awalnya bersumber dari kerusakan jaringan keras
gigi atau jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh bakteri yang merupakan flora normal
rongga mulut yang beruah menjadi patogen. Penyebaran infeksi odontogen ke dalam jaringan
lunak dapat berupa abses.
Abses merupakan suatu rongga berisi pus terlokalisir akibat proses supurasi pada suatu
jaringan yang disebakan oleh bakteri piogenik. Abses yang sering terjadi pada jaringan mulut
adalah abses yang berasal dari regio periapikal. Daerah suspurasi terutama tersusun dari suatu
area sentral berupa polimorfonuklear leukosit yang ancur dikelilingi oleh leukosit hidup dan
kadang-kadang terdapat limfosit.
Abses palatal adalah pengumpulan pus atau nanah di daerah palatum. Biasanya
disebabkan oleh infeksi pada akar palatal gigi posterior rahang atas.
Abses palatal disebabkan oleh infeksi pada akar palatal gigi posterior rahang atas.
Bakteri yang biasanya erdapat dalam mulut diantaranya adalah Streptococcus mutans,
Streptococcus viridians, Staphylococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus.
Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan
selaput lendir pada manusia, namun bakteri ini juga dapat menjadi penyebab infeksi pada
manusia. Staphylococcus aureus dikenal sebagai mikroorganisme patogen yang berhubungan
2
dengan berbagai sindrom klinis dan menyebabkan penyakit dengan tanda khas seperti
nekrosis, peradangan, dan pembentukan abses dalam rongga mulut.
Pola penyebaran abses dipengaruhi oleh virulensi bakteri, ketahanan jaringan, dan
perlekatan otot. Virulensi bakteri yang tinggi mampu menyebabkan bakteri bergerak leluasa
ke segala arah, ketahanan jaringan sekitar yang tidak baik menyebabkan jaringan menjadi
rapuh dan mudah dirusak, serta perlekatan otot mempengaruhi arah gerak pus.
Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian
sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi bergerah ke
dalam rongga tersebut, dan setelah menelan bakteri, sel akan mati. Sel darah putih yang mati
inilah yang akan membentuk nanah dan mengisi rongga tersebut.
Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong dan tumbuh di
sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas. Abses merupakan mekanisme tubuh
mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam tubuh maka
infeksi bisa menyebar ke dalam tubuh maupun di bawah kulit, tergantung kepada lokasi
abses.
3
2. Insisi abses.
Ketika membuka abses palatal perlu dilakukan anestesi lokal dengan menggunakan
kloretil atau es batu, kemudian melakukan insisi ke arah anteroposterior sejajar
terhadap pembuluh darah dan saraf untuk mengurangi resiko kerusakan struktur
jaringan.
3. Antibiotik
Tujuan utama dari antibiotik adalah untuk membantu mengontrol dan akhirnya
menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di abses. Namun, perlu
diingat bahwa antibiotik juga dapat membunuh bakteri baik, yang dapat membantu
dalam meningkatkan. Oleh karena itu, perlu untuk mengikuti petunjuk dokter
mengenai dosisnya.
4. Ekstraksi gigi
Anestesi lokal di sekitar gigi untuk menghilangkan rasa nyeri dan mempermudah
pencabutan gigi yang abses atau untuk drainase abses. Bila ada fluktuasi, pengerasan
atau lunak pada jaringan, pencabutan gigi saja tidak cukup untuk mengeluarkan
semua pus.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abses palatal adalah pengumpulan pus atau nanah di daerah palatum. Biasanya
disebabkan oleh infeksi pada akar palatal gigi posterior rahang atas. Abses palatal disebabkan
oleh infeksi pada akar palatal gigi posterior rahang atas. Bakteri yang biasanya erdapat dalam
mulut diantaranya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus viridians, Staphylococcus
pneumonia, dan Staphylococcus aureus.
Pola penyebaran abses dipengaruhi oleh virulensi bakteri, ketahanan jaringan, dan
perlekatan otot. Virulensi bakteri yang tinggi mampu menyebabkan bakteri bergerak leluasa
ke segala arah, ketahanan jaringan sekitar yang tidak baik menyebabkan jaringan menjadi
rapuh dan mudah dirusak, serta perlekatan otot mempengaruhi arah gerak pus.
Tatalaksana abses palatal dapat dilakukan dengan drainase abses, insisi abses, pemberian
antibiotik, dan ekstraksi gigi. Pencegahan abses palatal dapat dilakukan dengan menjaga
mulut agar tetap sehat dan rutin membersihkan, rajin check-up ke dokter gigi, dan jika
sedanag mengonsumsi obat tertentu dapat melaporkan ke dokter gigi yang memeriksa.
3.2 Saran
Untuk mengindari adanya abses pada palatal, kita harus selalu merawat mulut, lakukan
die dengan menghindari makanan manis dan mengonsumsi buah dan sayur, dan fluoridasi
seperti menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
5
DAFTAR PUSTAKA
Apa Itu Abses : Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan yang Tersedia dari
https://docdoc.com. Diakses pada 8 April 2020
Catatan Kecil Tentang Gigi: Pola Penyebaran Abses pada Gigi dari http://gilangrasuna-
fkg.web.unair.ac.id. Diakses pada 8 April 2020